larva migrans (CLM) disebabkan oleh penetrasi dan migrasi larva nematoda di dalam epidermis.
• Istilah creeping eruption digunakan pada
kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing (hospes non manusia). • Cara infeksi melalui kontak kulit dengan larva infektif pada tanah.
• Grup yang beresiko adalah mereka yang pekerjaan atau hobinya
berkontak dengan tanah berpasir yang lembab dan hangat antara lain : 1. Orang yang tidak memakai alas kaki di pantai 2. Anak-anak yang bermain pasir 3. Petani 4. Tukang kebun 5. Pembersih septic tank 6. Pemburu 7. Tukang kayu 8. Penyemprot serangga • Penyebab utama adalah larva yang berasal dari cacing tambang binatang anjing dan kucing, yaitu ancylostoma braziliense dan ancylostoma caninum.
• Ancylostoma braziliense adalah penyebab
tersering. Di Asia Timur umumnya disebabkan oleh Gnathostoma babi dan kucing.
• Pada beberapa kasus ditemukan Echinococcus,
Strongyloides stercoralis, Dermatobia maziales dan Lucilia caesar.
• Selain itu dapat pula disebabkan oleh larva dari
beberapa jenis lalat, misalnya Castrophilus (the horse bot fly) dan cattle fly. • larva tidak mempunyai enzim kolagenase yang cukup untuk penetrasi membran basalis sampai ke dermis. Sehingga penyakit ini menetap di kulit saja.
• Enzim proteolitik yang disekresi larva
menyababkan inflamasi sehingga terjadi rasa gatal dan progresi lesi.
• Meskipun larva tidak bisa mencapai intestinum
untuk melengkapi siklus hidup, larva seringkali migrasi ke paru-paru sehingga terjadi infiltrat paru. Pemeriksaan • Adanya lesi papul yang eritematosa ini menunjukkan bahwa larva tersebut telah ada di kulit selama beberapa jam atau hari. • Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari. • Terjadi rasa gatal pada ujung lesi yang bertambah panjang karena terdapat larva. • Diagnosis creeping eruption ditegakkan berdasarkan riwayat pajanan epidemiologi dan penemuan lesi karakteristik.
• Biopsi spesimen diambil pada ujung jalur yang mungkin
mengandung larva.
• Bila infeksi ekstensif bisa dijumpai tanda sistemik berupa
eosinofilia perifer, sindrom loeffler (infiltrat paru yang berpindah-pindah), peningkatan IgE.
• Untuk menunjang diagnosa bisa dilakukan biopsi kulit