Kelompok 3 :
Weldhy Cyinda P. T 11.2013.002
Fitrianti Massau 11.2013.017
Yasinta 11.2013.282
Forlin Crysna R 11.2013.268
Faktor biologik
• Gangguan neurotransmitter seperti GABA dan NE
Faktor Genetik
• Agorafobia diperkirakan dipicu oleh gangguan panik.
• Keturunan pertama pasien dengan gangguan
panik+agorafobia mempunyai resiko 4-8 kali mengalami
serangan yang sama
Faktor Psikososial
F40.0
Agorafobia Gambaran Klinis
Psikoterapi
• Terapi Perilaku dan Kognitif
• Terapi Psikososial lain :
- Terapi keluarga
- Psikoterapi Berorietasi Tilikan
- Psikoterapi Kombinasi dan Farmakoterapi
Farmakoterapi
Terapi agorafobia adalah sama seperti pada gangguan
panik, terdiri dari anti-depresan, anti-ansietas, dan
psikoterapi khususnya terapi kognitif.
F40.0
Agorafobia Penatalaksanaan
Farmakoterapi
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI)
- Fluoxamine : Dosis awal 2-4 mg/hari dan harus dinaikkan 2-4 mg/hari
setiap 2-4 hari. Tujuannya untuk mencapai dosis terapeutik penuh pada
sekurangnya 20 mg/hari.
- Paroksetin : 5-10 mg/hari selama 1-2 minggu kemudian dosisnya
ditingkatkan 10 mg/hari setiap 1-2 minggu hingga maksimum 60 mg.
- Fluoxentine : 10 mg/hari.
• Benzodiazepin
- Alprazolam
- Lorazepam
- Klonazepam
Epidemiologi
• Prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik adalah 1,5-
3% dan
• Prevalensi serangan panik 3-4%.
• Wanita : pria = 2-3:1
F41.0
Gangguan
Panik Etiologi
• Faktor Biologik
Gangguan neurotransmitter seperti GABA dan NE
• Faktor Genetik
Keturunan pertama pasien dengan gangguan
panik+agorafobia mempunyai resiko 4-8 kali mengalami
serangan yang sama
• Faktor Psikososial
F41.0
Gangguan DSM-IV-TR kriteria diagnostik
Panik Serangan Panik
Suatu Periode diskret rasa takut atau ketidaknyamananyang intens
dengan tiba-tiba timbul 4/ lebih gejala berikut dan mencapai puncaknya dalam 10
menit:
1. Palpitasi, jantung berdebar, atau denyut jantung meningkat
2. Berkeringat
3. Gemetaran
4. Rasa napas sesak atau tertahan
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman di dada
7. Mual atau gangguan abdomen
8. Perasaan pusing, bergoyang, melayang atau pingsan
9. Derealisasi (perasaan tidak realistas) atau depersonalisasi (bukan merasa
diri sendiri).
10. Ketakutan lepas kendali atau menjadi gila
11. Rasa takut mati
12. Paresthesia
13. Menggigil atau rona merah di wajah
Catatan : Serangan panik bukanlah gangguan yang diberi kode. Buatlah kode diagnosis
spesifik saat serangan panik terjadi (cth: gangguan panik dengan agorafobia).
F41.0
Gangguan Keriteria diagnostik (PPDGJ III)
Panik F41.0 (Gangguan Panik)
Gangguan panik baru ditegakan sebagai diagnosis utama bila
tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik (F40.-)
Terjadinya beberapa serangan berat ansietas otonomik, yang
terjadi dalam periode kira-kira 1 bulan :
Psikoterapi:
• Terapi relaksasi melatih pernapasan
• Terapi kognitif perilaku membentuk kembali pola perilaku
dan pikiran irasional menjadi lebih rasional
• Psikoterapi dinamik individu diajak untuk memahami diri
dan kepribadiannya
Farmakoterapi:
• SSRI : Setralin, fluoksetin, fluvoksamin, escitalopram,dll.
Diberikan dalam 3-6 bulan atau lebih tergantung individu
• Alprazolam diberikan 4-6 minggu, lalu dilakukan tappering
off
F41.1
GAD
Gangguan Ansietas Menyeluruh
Pendahuluan
• Gangguan ansietas merupakan keadaan psikiatri yang
paling sering ditemukan.
• Perempuan > Laki-laki.
F41.1 Gangguan Ansietas Menyeluruh
GAD (GAD)
Ketegangan
motorik
Hiperaktivitas
Otonom
Kewaspadaan
secara kognitif
F41.1
GAD Prognosis
Psikoterapi Farmakoterapi