Anda di halaman 1dari 54

Jenis trauma

 Taruma fisika
 Trauma kimia
resiko
 Hematoma
 Perdarahan
 Inflamasi
 Infeksi
Obat hemostatik/koagulan
 obat yang digunakan untuk menghentikan
pendarahan.
 Diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang
meliputi daerah yang luas.
 dibagi dua yaitu :
 Obat hemostatik lokal dan
 Obat hemostatik sistemik
 Obat koagulan lokal
 Ethamsylate :obat hemostatik yang
beraksi di dinding kapiler.
 Mekanisme:

 meningkatkan adesivitas dari platelet

 mengubah resistensi kapiler, sehingga


mampu untuk mengurangi waktu
perdarahan dan kehilangan darah.
Obat koagulan sistemik
• Aprotinin, sebagai antihemostatik diindikasikan
untuk : Pengobatan pasien dengan resiko tinggi
kehilangan banyak darah seperti pada bedah buka
jantung
• Ethamsylate adalah senyawa yang dapat
menstabilkan membran yang menghambat enzim
spesifik postglandin dalam proses sintesanya. Obat
hemostatik ini juga digunakan pada waktu operasi.
 Carbazochrome
 Indikasi:
 Perdarahan karena penurunan resistensi kapiler
dan meningkatnya permeabilitas kapiler.
 Perdarahan dari kulit, membran mukosa dan
internal.
 Perdarahan sekitar mata, perdarahan nefrotik dan
metroragia.
 Perdarahan abnormal selama dan setelah
pembedahan karena menurunnya resistensi kapiler.
• Asam traneksamat,(inhibitor kompetitif dari aktivator
plasminogen )dan penghambat plasmin.dapat
membantu mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis
yang berlebihan.
Kompleks faktor IX: sediaan ini mengandung:
• faktor II, VII, IX dan X, serta sejumlah kecil protein plasma
lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila
diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut
untuk mencegah perdarahan.
Vitamin K dan turunannya :
• vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek,
karena vitamin K harus merangsang pembentukan faktor-
faktor pembekuan darah terlebih dahulu.
 Vit K
 Vit K1: pilloquinone
 Vit K2 : menaquinone
 Vit K3 : mendione; sintesis
 Faktor antihemofilik (faktor VIII) dan
cryprecipitated antihemophilic factor:
 Indikasi: mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A
dan pada penderita yang darahnya
mengandung inhibitor faktor VIII
Analgetik&antiinflamasi
AINS
AINS

Asam karboksilat Asam enolat

Asam Der.as. Der.as. Der.as. Der. Der.


asetat salisilat propionat fenamat pirazolon oksikam

Der.as.
Fenilasetat
(diklofenak) Ibuprofen
Aspirin
KetoprofenAs.mefenamat fenilbutason piroksikam
benorilat
naproksen
Der.as.asetat
(indometasin)
20

Asetaminofen
Para amino fenol
Fenasetin
Analgesik
antipiretik
Antipirin

Pirazolon Aminopirin

Dipiron
AINS
 Farmakodinamik:
 Punya efek analgesik/anti nyeri
 Antipiretik/penurun panas
 Antiinflamsi/anti radang
 Semua Ains punya efek diatas tetapi kekuatan efek
dari masing masing derivat berbeda beda, misal
aspirin punya efek anti panas yg relatif kuat tetapi
fenilbutason efek antipiretiknya lemah
 Efek efek diats akibat penghambatan
pembentukan prostaglandin
Biosintesis PG(prostaglandin)
Trauma/luka

Ggn membran sel

fospolipid
Dihambat kortikosteroid
fospolipase

As. arakhidonat

lipooksigenase sikooksigenase
Dihambat AINS
Endoperoksid
hidroperoksid PGG2/PGH

Leukotrien prostasiklin
PGE2,PGF2,PGD2 Tromboxan A2
Efek samping
 Iritasi lambungtukak lambung dg melalui
mekanisme:
 Iritasi lokal yg menyebabkan difusi asam lambung ke
mukosa yg menyebabkan rusaknya mukosa
 Iritasi/perdarahan lambung yg bersifat sistemik melalui
pengambatan sintesis PGE2&PGI2
 Gangguan fungsi trombosit karena penghambatan
tromboxan A2 shg memperpanjang waktu
perdarahan
 alergi
Mekanisme kerja obat AINS
 Berdasar penghambatan pembentukan prostaglandin
 Panas karena ada zat pirogen indogen/sitokin seperti
interleukin-1 dihambat oleh AINS
Derivat as salisilat/aspirin
 Disebut juga asetosal/aspirin
 Secara luas digunakan sbg antipiretik
 Pd dosis toksik obat ini justru menimbulkan
demam
 Efek pd nafas: aspirin merangsang pernafasan,
meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi
CO2pernafasan jd lebih dalam( pd dosis toksik
terjadi alkalosis respiratoir)
 Efek urikosurik: dosis kecil(1-2g/hr) menghmabat
eksresi asam urat, dosis 2-3g/hr tidak
mempengaruhi &dosis >5g/hr meningkatakn
eksresi asam urat lewat urin
 Efek thd darah: memperpanjang masa perdarahan
aspirin
 Efek pd hati&ginjal: pd dosis tinggi bersifat
hepatotoksik
 Efek thd sal. Cerna: iritasi lambung
 Sediaan : tablet 100mg dan 500mg
 Indikasi: antipiretik, analgesik, demam rematik,
arthritis rematoid
 Pengunaan lain: dosis kecil (325 mg/hrmencegah
agregasi trombosit yg dpt dipakai terapi pd penyakit
jantung koroner
 Intoksikasi: salisilismus (pusing, tinitus, ggn
penglihatan &pendengaran, mual muntah dll).
28

FARMAKODINAMIK :
* Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi
nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang
* Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang
meningkat, sedangkan suhu badan normal hanya
berpengaruh sedikit
* Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non
selektif kedua isoform
COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-II )
* Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis
rendah tunggal aspirin( 80 mg sehari )
menyebabkan sedikit perpanjangan waktu
perdarahan
FARMAKOKINETIK :
* Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil
bagian atas
* Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila
digunakan sebagai obat gosok atau salep
* Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus
sawar darah otak dan sawar uri
29

Indikasi
aspirin:
* Sebagai obat Analgesik
* Sebagai obat Antipiretik
* Untuk terapi Demam reumatik akut
* Untuk terapi Artritis reumatoid
* Mencegah trombus koroner, dosis aspirin kecil(325mg/ha
ri) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden in
fark miokard akut
* Sebagai counter irritant bagi kulit, bentuk salep atau lini
ment
30
Efek samping aspirin :
- tukak/ulkus lambung/ peptik
- perdarahan lambung
- anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna
- beratnya efek samping ini berbeda pada masing-
masing obat
Iritasi yang bersifat lokal difusi kembali
asam lambung ke mukosairitasi mukosa
lambung.

Mekanisme
terjadinya
iritasi Iritasi bersifat sistemik melalui
lambung penghambatan sintesis PGE2 dan PGI1.
Kedua PG ini banyak ditemukan di
mukosa lambung dengan fungsi
menghambat sekresi asam lambung dan
merangsang sekresi mukus usus halus
yang bersifat sitoprotektif. Ini terjadi
pada pemberian parenteral.
Sifat beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid
Obat Waktu paruh Ekskresi urin dari obat Dosis Anti Inflamasi31
(jam) yang tidak diubah yang dianjurkan

Aspirin O,25 <2% 1200-1500 mg tid


Salisilat 2-19 2-30 % lihat catatan 2
Apazone 15 62 % 600 mg bid
Celecoxib 11 27 % 3 100-200 mg bid
Diklofenak 1,1 <1% 50-75 mg qid
Diflunisal 13 3-9 500 mg bid
Etodolak 6,5 <1% 200-300 mg qid
Fenoprofen 2,5 30 % 600 mg qid
Flurbiprofen 3,8 <1% 300 mg tid
Ibuprofen 2 <1% 600 mg qid
Indometasin 4-5 16 % 50-70 mg tid
Ketoprofen 1,8 <1% 70 mg tid
Ketorolak 4-10 58 % 10 mg qid 4
Meklofenamat 3 2-4 % 100 mg qid
Meloksikam 20 - 7,5-15 mg qd
Nabumetone 26 1% 1000-2000 mg qd 6
Sifat beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)

Obat Waktu paruh Ekskresi urin dari obat Dosis Anti Inflamasi
(jam) yang tidak diubah yang dianjurkan
Naproksen 14 <1% 375 mg bid
Oxaprozin 58 1-4 % 1200-1800 mgqd 6
Piroksikam 57 4-10 % 20 mg qd 6
Rofecoxib 17 72 % 3 12,5-50 mg qd
Sulindac 8 7% 200 mg bid
Tolmetin 1 7% 400 mg qd

Keterangan:
1. Salisilat biasanya diberikan dalam bentuk Aspirin
2.Nabumeton adalah prodrug;waktu paruh dan ekskresi urinenya adalah
untuk metabolit aktifnya
3. Dosis harian tunggal cukup karena waktu paruhnya panjang
33

Efek samping AINS :


- Gangguan lambung
- perdarahan saluran cerna bagi
an atas
- muntah-muntah, pendengaran
berkurang, tinitus dan vertigo
- keracunan serius jika jum
lah yang ditelan melebihi150-
175 mg/kgBB
Kontraindikasi: alergi terhadap salisilat
34

Pembagian Anti Inflamasi Non


Steroid (AINS) berdasar mekanisme
kerja
Inhibitor Inhibitor COX-I dan Inhibitor
COX- I COX-II COX-II

-Indomethacin - Meclofenamat - Celecoxib


- Sulindac - Ibuprofen - Rofecoxib
- Aspirin
Penggunaan
 Antikoagulan
Lain aspirin
 Kardioprotektif
 Menurunkan insidensi kanker GIT
Derivat paraaminofenal
 Meliputi fenasetin dan asetaminofen(parasetamol) yg
merupakan metabolit dari fenasetin
 Prasetamol hampir tidak punya efek antiinflamasi
 Absorbsi cepat &sempurna melalui saluran cerna
 Indikasi : anlagetik&antipiretik
 Sediaan :tab 500mg
 Dosis: dewasa 300mg-1g/x, anak 10-15mg/kgbb/x
 Efek samping: alergi, anemia hemolitik, nefropati analgesik
dll
 Tokisitas akut: nekrosis hati
Farmakodinamik : 22

* Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan


salisilat me ngurangi nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan
menghambat biosintesis PG tapi lemah
* Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme
yang di duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat
* Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan
sebagai anti-inflamasi
Farmakokinetik :
* Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
* Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada
kedua
Indikasi:
* Digunakan sebagai analgesik &antipiretik

Efek samping :
* jarang terjadi
Toksisitas akut :
* Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati
* Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik
dapat terjadi
* Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis
tunggal 10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB Parasetamol
PIRAZOLON
Antipirin
Terlalu toksik Tidak digunakan
Aminopirin

Dipiron Masih digunakan


Derivat Dipiron, metampiron ( antalgin ) banyak digunakan
tersedia dalam bentuk tablet/kaplet ATAU parenteral
METAMPIRON/DIPIRON
24

Farmakodinamik:
* Efek analgesik
* Efek antipiretik
* Efek anti-inflamasinya lemah

Farmakokinetik :
* Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna
25

Indikasi :
* Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik
* Efek Anti-inflamasinya lemah

Efek samping :
* Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan
- agranulositosis
- anemia aplastik
- trombositopeni
- menimbulkan hemolisis
- udem, tremor, mual dan muntah, perdarahan
lambung
- alergi
Asam mefenamat
 Kuat sbg analgesik
 Sbg antiinflamasi kurang efektif dibanding aspirin
 Efek samping:
 Thd sal cerna: iritasi sal.cerna
 Alergi
 Anemia hemolitik
Diklofenak
 Baik untuk rematik karena efek terapi di sendi jauh
lebih panjang dari waktu paruh obat
Piroksikam
 Waktu paruh plasma >45jam shg cukup diberikan
1X/hr
 Efek saping sama dg AINS yg lain
Ibuprofen
 Sebagai AINS
 Antikoagulan
 Menurunkan insidensi Alzeimer
 Menghambat kerusakan paru pada penderita bronkitis
& bronkiektasis
Indometasin
 Sebagai AINs
 Antipiretik pada Hodkin’s disease
 Pengobatan PDA
ANTIINFEKSI
 Antimikroba: obat pembunuh mikroba (yg
merugikan manusia)
 Antibiotika (AB): Zat yg dihasilkan oleh suatu
mikroba terutama fungi yg dpt membasmi mikroba
lain
 Dewasa ini Banyak antibiotik yg dibuat secara
sintetik/semisintetik yg dalam perkembangannya
sering juga digolongkan antibiotika misal
sulfonamid, quinolon dll
Aktivitas antibiotika
 Bakterisid: membunuh bakteri
 Bakteriostatik: menghambat pertumbuhan bakteri
 AB spektruk luas (broad spectrum): bisa
membunuh/menghambat bakteri gram + dan –
 AB spektruk sempit (narrow spectrum): hanya
membunuh/menghambat bakteri gram + atau - saja
AB yg menghambat metabolisme
sel mikroba
 Termasuk ini:
 Sulfonamid
 Trimetoprim
 Asam-p aminosalisilat(PAS)
 Mikroba perlu asam folat
 Obat ini bersaing dg PABA(para aminobensoic acid)
membentuk asam folat non fungsionalakibatnya mikroba mati
 Obat ini bersifat bakteriostatik
 PAS merupakan analog PABA yg menghmabat sintesis asam folat
pd M TBC
AB yg menghambat sintesis dinding
sel
 Termasuk disini:
 Penisilin
 Sefalosforin
 Basitrasin
 Vankomisin
 sikloserin
AB yg mengganggu keutuhan
membran sel mikroba
 Termasuk:
 Polimiksin
 Golongan polien
 Antimikroba untuk kemoterapi
 Jika dinding sel rusakprotein,asam nukleat,
nukleotida bakteri keluar dai dalam sel bakterimati
AB yg menghambat sintesis protein
sel mikroba
 Termasuk:
 Aminoglikosida
 Makrolid
 Linkomisin
 Tetrasiklin
 klorampenikol
AB yg menghmabat sintesis asam
nukleat sel mikroba
 Termasuk:
 Rimfamisin
 kuionolon

Anda mungkin juga menyukai