Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 2

PROSES PENUAAN PADA MANDIBULA


Militia Jeli Kalalo (17011103001)
Serena Deuina Vania Dondokambey (17011103002)
Jenever Rompas (17011103005)
Ratika Baliung (17011103009)
Cintia Bayahu (17011103010)
Pingkan Angelina Lengkong (17011103013)
Saskia Ekklesia Sekeon (17011103014)
Dwita Halim (17011103017)
Angel Elizabeth Pusung (17011103018)
Vialda Yocom Novarianto (17011103021)
Natasha Virta Gianina Bagiarsawan (17011103022)
Adine Vania Kristina Herwanto (170111030125)

DISUSUN OLEH
MANDIBULA
Tulang mandibula atau dikenal juga dengan tulang rahang
bawah, tulang muka paling besar dan paling kuat dan merupakan
satu-satunya tulang yang ada di tengkorak yang dapat bergerak.

Karena tulang mandibula dapat ditekan dan diangkat saat


kita membuka mulut dan menutup mulut, dapat ditarik ke belakang,
dapat ditonjolkan, hingga dapat sedikit digoyangkan ke kiri menuju ke
kanan atau sebaliknya.

Pergerakan pada tulang mandibula biasanya terjadi saat


kita mengunyah, membuka atau menutup mulut, dan berbicara.

Mandibula adalah tulang rahang bawah pada manusia dan berfungsi


sebagai tempat menempelnya gigi geligi

Mandibula berhubungan dengan basis kranii dengan


adanya temporo-mandibular joint dan disangga oleh otot otot
mengunyah
ANATOMI MANDIBULA
Tulang mandibula atau yang lebih kita kenal dengan istilah
tulang rahang bawah, terbagi menjadi beberapa bagian. Berikut
beberapa bagian tulang mandibula atau tulang rahang bawah yang
perlu kita ketahui.

1). Korpus
Umumnya, korpus terbagi menjadi dua permukaan dan dua buah
pinggir. (Permukaan Internus, Eksternus, Pinggir Atas, Pinggir Bawah)
2). Ramus
Umumnya, ramus terbagi menjadi dua bagian. (Permukaan Internus
dan Eksternus)
KORPUS MANDIBULA
PERMUKAAN INTERNUS

• Permukaan internus agak cekung.


• Terdapat di lineamilohyodea yang meluas oblik dari bawah gigi
molar ketiga menuju ke bawah dan ke muka hingga mencapai
garis tengah.
• Liniamilohyodea akan menjadi origo dari muskulus milohyodeus
dan akan membagi fossa sublingualis dari fossa submandibularis.
Linea mylohyoidea
Fossa sublingual
Fossa submandibularis
2. Foramen lingual
4 dan panah putih > genial
tubercle/ spina mentalis
KORPUS MANDIBULA
PERMUKAAN EKSTERNUS

• Permukaan eksternus cembung dan kasar.


• Pada bagian ini terdapat suatu linea oblikum yang meluas dari
ujung bawah pinggir anterior ramus, menuju ke bawah dan ke
muka yang berakhir di tuberkum mentale di dekat garis tengah.
• Selain itu, terdapat juga foramen mentale yang berada di atas
linea oblikum dan simpisis menti.
Linea oblique eksterna
Panah hitam linea oblique internal
Foramen mentale
KORPUS MANDIBULA
Pinggir Atas
Pinggiratasmerupakanlekukdarigigigeligitetap. Umumnya, terdapat 8
lekukdarimasing-masingbelahanmandibula. Sedangkanpadaorangtua,
setelahgigimulaitanggalakanmembuatlekuk-
lekukinimenjaditidakterlihat. Hal inidikarenakan, atropitulang yang
mengakibatkanberkurangnyalebar corpus mandibula.
KORPUS MANDIBULA
Pinggir Bawah

Pinggirbawahmemilikibentuk yang tebal, melengkung,


danberlanjuthinggake posterior denganpinggirbawah ramus.
Padasambungankedua, terletak di batasgigi molar ketiga.
RAMUS MANDIBULA
PERMUKAAN INTERNUS

Padapermukaan internus terdapat foramen mandibulare yang


merupakanawaldarikanalismandibularisdandilaluiolehpembuluh-
pembuluhdarahsertanervusdentalis.
CANALIS MANDIBULA
RAMUS MANDIBULA
PERMUKAAN EKSTERNUS

Padapermukaaneksternusmemilikiduaciri, yaitukasardandatar.
Selainitu, padabagian posterior
ataslicinterhubungdenganglandulaparotis.
Processus Coronoideus Gambaran Radiografik :
Segitiga radiopak pada regio posterior M3
Sering tampak pada radiograf posterior RA
PENUAAN MANDIBULA
Penuaan adalah proses fisiologis yang akan dialami oleh seluruh
mahluk hidup bila berumur panjang, terjadinya berbeda dan
kecepatan usia mulai proses juga berbeda.

Suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk


memperbaiki dan mengganti diriserta mempertahankan struktur
dan fungsi normal merupakan proses dari penuaan.Secara umum
perubahan proses fisiologis proses menua adalah:1. terjadi dalam
sel seperti:
-Berkurangnya cairan dalam sel
-berkurangnya besarnya sel
-Berurangnya jumlah sel
Proses Penuaan
Penuaan Primer : perubahan pada tingkat sel (dimana sel yang
mempunyai intiDNA/RNA pada proses penuaan DNA tidak
mampu membuat protein dan RNA tidak lagi mampu mengambil
oksigen, sehingga membran sel menjadi kisut dan akibatkurang
mampunya membuat protein maka akan terjadi penurunan
imunologi danmudah terjadi infeksi.
Penuaan Sekunder : proses penuaan akibat dari faktor
lingkungan, fisik, psikis dansosial .

Penuaan pada MandibulaPenuaan pada mandibula


terjadi karena adanya resorpsi tulang alveolar.Resorbsialveolar
sampai setinggi 1 cm terutama pada rahang tanpa gigi atau
setelah pencabutan
Gambar1 : Resorbsi tulang alveolar akibat tidak adanya gigi
Penuaan pada MandibulaPenuaan pada mandibula
terjadi karena adanya resorpsi tulang alveolar.Resorbsialveolar
sampai setinggi 1 cm terutama pada rahang tanpa gigi atau
setelah pencabutan
Gambar 2 : Perubahan pada mandibula seiring bertambahnya usia
Tulang Alveolar :
- Terjadi resorbsi dari processus alveolaris, terutama setelah pencabutan gigi,sehingga ;
Tinggi wajah berkurango
Pipi dan Labium Oris tidak terdukung
Wajah menjadi keriput

Resorbsi tulang alveolar menyebabkan pengurangan jumlah tulang akibat kerusakantulang


karena adanya peningkatan osteoklast (fungsinya : perusakan tulang) sehinggaterjadi proses
osteolisis dan peningkatan vaskularisasi. Akibat penuaanmengakibatkan kontraksi otot
bertambah panjang saat menutup mulut.Hal inimenyebabkan kerja sendi lebih
kompleks.Terjadi resorbsi pada caput mandibula, membatasi ruang gerak membuka
danmenutup mandibula.Penuaan mengakibatkan kehilangan kontak oklusal
sehinggamengacaukan fungsi kunyah.
Unsur-unsur tulang mandibula berubah secara signifikan dengan usia untuk kedua jenis
kelamin dan bahwa perubahan ini, ditambah dengan perubahan jaringan
lunak,menyebabkan tampilan pada usia yang lebih rendah sepertiga dari wajahnya.

Baik panjang maupun tinggi mandibula berkurang secara signifikan untuk kedua
jeniskelamin.Perubahan tulang ini dapat menghasilkan suatu tampilan yaitu
berkurangnya proyeksi dan tinggi wajah bagian bawah yang ditemukan seiring
bertambahnyaumur.Sudut rahang meningkat dengan usia, yang mengakibatkan batas bawah
wajahmenjadi kurang jelas. Hilangnya keseluruhan volume mandibula mungkin
juga berkontribusi terhadap penurunan dukungan dari lapisan lemak
buccalmemungkinkannya terturun dan munculnya jowling. Hilangnya volume
mandibula juga mempengaruhi penuaan leher seperti itu dapat memberikan kontribusi
pada bertambahnya kelenturan platysma dan jaringan lunak leher.Hasil ini
menunjukkan bahwa mandibula berubah secara dramatis dengan usia dan
bahwa penuaan tulangwajah secara keseluruhan adalah suatu proses pengurangan dan
pemodelan ulangtulang.

Gambar 3 : Perubahan bentuk wajah bagian bawah


akibat perubahan mandibula
Mandibula mengalami perubahan
bentuk yang bertahap sesuai dengan
pertambahan usia.

Perubahan bentuk tersebut


disebabkan oleh faktor yang
berbeda pada tiap tahapan.
Tahapan & Faktor Perubahan Bentuk
Mandibula

Tahap I: At birth.

Faktor: - gizi selama dalam


kandungan
- herediter
Tahap II: In childhood

Faktor :- gizi yang dikonsumsi anak


- perilaku dan fungsi
- erupsi gigi decidui
Tahap III: In the adult

Faktor :
• oklusi & perawatan
• trauma
• kebiasaan jelek
• gizi buruk/baik
• otot-otot pengunyahan
• Tahap IV: In old age.

• Faktor: - faktor:

• sistemik dan lokal


• kehilangan gigi
• pemakaian gigi tiruan
• degenerasi otot pengunyahan
• fungsi pengunyahan
DEGENERASI DAN PENUAAN PADA MANDIBULA
Perubahan Ukuran Lengkung Rahang
Kebanyakan proses penuaan disertai dengan perubahan-perubahan osteoporosis pada tulangnya. Penelitian pada inklinasi aksial gigi pada tengkorak
manusia yang kemudian diikuti oleh hilangnya gigi, merupakan salah satu pertimbangan dari awal berkurangnya tinggi tulang alveolar (Boucher, 1982).
Umumnya gigi-gigi rahang atas arahnya ke bawah dan keluar, maka pengurangan tulangnya pada umumnya juga terjadi ke arah atas dandalam.
Karena itu lempeng kortikalis tulang bagian luar lebih tipis
daripada bagian dalam. Resorbsi bagian luar lempeng kortikalis tulang berjalan lebih banyak dan lebih cepat. Dengan demikian,
lengkung maksila akan berkurang menjadi lebih kecil dalam seluruh dimensi dan juga permukaan landasan gigi menjadi berkurang.

Pada rahang bawah, inklinasi gigi anterior umumnya ke


atas dan ke depan dari bidang oklusal, sedangkan gigi-gigi
posterior lebih vertikal atau sedikit miring ke arah lingual.
Permukaan luar lempeng kortikalis tulang lebih tebal dari
permukaan lingual, kecuali pada daerah molar, juga tepi
bawah mandibula merupakan lapisan kortikalis yang
paling tebal. Sehingga arah tanggul gigitan pada
mandibula terlihat lebih ke lingual dan ke bawah pada
daerah anterior dan ke bukal pada daerah posterior.
Resorbsi pada tulang alveolar mandibula terjadi ke arah
bawah dan belakang, kemudian ke depan. Terjadi
perubahan-perubahan pada otot sekitar mulut, hubungan
jarak antara mandibula dan maksila serta perubahan
ruangan dari posisi mandibula dan maksila.

Anda mungkin juga menyukai