Anda di halaman 1dari 33

Mulai animasi / Segarkan

SEPTYAN DWI N P1337420616003


RAKA LUTFIANA I P1337420616015
KURNILAM NUR C P1337420616016
M. SHOFIYUDDIN P1337420616022
ALFANIA ZULFA P1337420616024
NASTITI DRIAN U P1337420616029
SALMA ADILANISA P1337420616035
ADELLA RIZQI NS P1337420616043
YASMINA IZZAT P1337420616042
DINA ARIFA R P1337420616046
Menurut Soetjiningsih(2010) pertumbuhan somatik
pada remaja memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis
pubertas
2. Perubahan somatik remaja sangat bervariasi dalam
umur
3. Walaupun bervariasi perubahan pubertas
mengikuti sikuen / urutan yang sama
4. Munculnya ciri seks sekunder merupakan
manifestasi somatik dari aktifitas gonad
5. Pertumbuhan somatik remaja mengalami
perubahan dalam ukuran dan umur
Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

1. Pertumbuhan tinggi badan


TB anak perempuan ={(TB ayah-13 cm)+TB ibu}/2
TB anak laki-laki={(TB ayah+13)+TB ibu}/2
Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

2. Pertumbuhan berat badan


Sekitar 95% remaja normal memiliki penambahan
berat badan 5,5-10,5 kg/tahun.
Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

3. Pertumbuhan otot
Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

4. Pertumbuhan jantung, paru, dan vicera


Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

5. Pertumbuhan jaringan lemak


Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

6. Perubahan Komposisi Tubuh


Terdapat ciri pasti dari pertumbuhan somatik pada
remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa
lemak, kenaikan berat badan, perubahan biokimia:

7. Pertumbuhan Organ Reproduksi


IMT = BB (kg)
TB (m) X TB (m)

Pengukuran status gizi secara Antropometri adalah


salah satu indikator yang sudah lama digunakan
dalam penentuan status gizi, yang meliputi:

1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
BB (Kg)
IMT =
TB (m) x TB (m)
IMT = BB (kg)
TB (m) X TB (m)

Pengukuran status gizi secara Antropometri adalah


salah satu indikator yang sudah lama digunakan
dalam penentuan status gizi, yang meliputi:

Supariasa, 2002
IMT = BB (kg)
TB (m) X TB (m)

Pengukuran status gizi secara Antropometri adalah


salah satu indikator yang sudah lama digunakan
dalam penentuan status gizi, yang meliputi:
Penggolongan stastus gizi menurut WHO, dengan
TB/ U atau BB/ U
Tahapan perkembangan psikoseksual pada remaja
menurut Freud (Suryabrata,2008) yaitu terdapat pada
tahap pubertas (usia 12-20 tahun) yaitu suatu masa
kebangkitan seksual dan sumber kenikmatan seksual
sekarang menjadi seseorang di luar keluarga.
Menurut Erikson remaja melalui tahap Identitas dan
Kebingungan Identitas (Identity vs Identity Confusion)
yang artinya pada periode perkembangan usia 10-20
tahun, remaja dihadapkan dengan banyak peran
baru dan status orang dewasa.
Hal-hal yang Penting dalam Tahap Perkembangan
Kepribadian remaja menurut Sullivan adalah (Hamdi,
2016) :
1. Preadolescence (antara 11-13 tahun)
2. Early adolescence (Masa dewasa awal, antara 14-
17 tahun)
3. Late Adolescence (Masa dewasa akhir antara 18-
20 tahun)
Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral
berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatan
organismik (melalui tahap perkembangan yang
memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal).
1. Tahap Pra-Konvensional (Moral Pra-Konvensional)
Tahap 1
Tahap 2
2. Tahap Konvensional
Tahap 3
Tahap 4
3. Tahap Post-Konvensional
Tahap 5 dan Tahap 6
Mengacu pada teori perkembangan kognitif, Piaget
mengemukakan beberapa ciri dari perkembangan
kognitif pada masa ini sebagai berikut:
1. Mampu menalar secara abstrak
2. Memahami kebutuhan logis
3. Memperlihatkan distorsim kognitif
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual. Bentuk-bentuk tingkah
laku ini mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah
laku berkencan hingga bersenggama. Pada masa ini
terjadi perkembangan tanda – tanda seks sekunder.
Salah satu tanda adanya kematangan fisik ini ialah
anak perempuan mulai haid dan anak laki–laki
mengalami mimpi basah.
Umur ( tahun ) Umur ( tahun )
Tahapan Remaja
Laki - laki Perempuan
Pra remaja <11 <9
Remaja awal 11-14 9-13
Remaja menengah 14-17 13-16
Remaja Akhir >17 >16
1. Perkembangan Organ Seksual
2. Fase perkembangan perilaku seksual remaja
a.Pra Remaja
b.Remaja Awal
c.Remaja Menengah
d.Remaja Akhir
3. Pola Perilaku Seksual
Menurut Sofia Retnowati, 2013 faktor yang
mempengaruhi komunikasi pada remaja adalah:
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Usia tumbuh kembang status kesehatan anak
5. Saluran
6. Lingkungan
Menurut Sofia Retnowati, 2013 cara berkomunikasi
pada remaja adalah:
1. Membuka Pintu
2. Mendengar Aktif
3. Komunikasi Empatik
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin
menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu
tinggi menilai dirinya atau sebaliknya, sehingga sukar
menerima norma sesuai dengan kondisi dan
cenderung menentang, maka diperlukan upaya
pengembangan sosial antara lain:
1. Melalui Lingkungan Keluarga
2. Melalui Lingkungan Sekolah
3. Melalui Lingkungan Masyarakat
Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi
yang menuntut banyak pengorbanan tenaga. Pada
awal masa remaja, aktivitas permainan dari tahun
sebelumnya beralih dan diganti dengan bentuk
rekreasi yang baru dan lebih matang, seperti:
1. Permainan dan Olahraga 7. Radio dan Kaset
2. Bersantai 8. Televisi
3. Bepergian 9. Melamun
4. Hobi
5. Membaca
6. Menonton
Kecemasan dalam diri remaja dapat diduga dan
normal pada tahap perkembangan tertentu.
Kecemasan yang terjadi pada remaja selama
hospitalisasi dapat disebabkan karena :
1. Perpisahan dengan teman sebaya
2. Kehilangan Kontrol
3. Nyeri tubuh
4. Privacy
Respon remaja terhadap cemas dipengaruhi oleh :
1. Usia
2. Status Kesehatan
3. Jenis Kelamin
4. Pengalaman dirawat di ruamh sakit
5. Sistem Pendukung
6. Besar kecil stressor
7. Tahap Perkembangan

Anda mungkin juga menyukai