Anda di halaman 1dari 56

PEMAHAMAN DAN PENYUSUNAN

INDIKTOR KINERJA DAERAH

Pemerintah
Kabupaten
Nagekeo
Pada Acara:
FOCUS GROUP DISCUSSION
BAPPEDA KABUPATEN NAGEKEO
TANGGAL 23-24 AGUSTUS 2018
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN
1
RPJMD
PENYUSUNAN 2
Persiapan
Penyusunan RANCANGAN
RPJMD Rancangan
TEKNOKRATIK RPJMD
Awal Pembahasan
Perumusan Strategi, RPJMD dengan DPRD
arah kebijakan (Nota
dan program Kesepakatan)
Penelaahan pembangunan
RPJPD daerah

Pengolahan
data & KONSULTASI KE
informasi VISI, MISI Kerangka
pendanaan 3 Rancangan MENTERI
dan Program
dan program
KDH PD RPJMD

Hasil
Perumusan 4 SE Kepala
evaluasi Penjelasan Kinerja Musrenbang Daerah
Penelaahan Penyelenggaraa
capaian
RPJMD RTRW Penelaahan
visi dan n Pemda RPJMD kepada Ka PD
RPJMN/ RPJMD misi serta
Provinsi Tujuan dan
Sasaran Pelaksanaan
Rancangan 5
Forum Konsultasi Akhir RPJMD
Publik
Analisis isu-
Analisis isu strategis Pembahasan dan
Gambaran persetujuan
umum bersama
kondisi
daerah & RANPERDA RPJMD
Perumusan Perumusan
gambaran Permasalahan
keuangan Pembangunan Evaluasi
daerah Daerah RANPERD
A RPJMD
KLHS
doddyafianto 6
@ Penetapan
gmail.co
PERSIAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIK
RPJMD
a. pembentukan tim a. analisis gambaran umum
a. pendahuluan;
penyusun RPJMD; kondisi Daerah;
b. gambaran umum kondisi
b. orientasi; b. gambaran
Daerah;
c. Agenda kerja keuangan
Daerah; c. gambaran
d. penyiapan data dan keuangan
informasi; c. permasalahan
Daerah; dan
e. rancangan pembangunan Daerah;
d. Permasalahan dan isu
teknokratik d. penelaahan dokumen
strategis Daerah.
RPJMD. perencanaan lainnya;
isu strategis Daerah.

yafianto@gmail.com
a. pendahuluan; f. strategi, arah kebijakan dan
b. gambaran umum kondisi program pembangunan
disempurnakan
Daerah; Daerah; berpedoman
c. gambaran keuangan Daerah; g. kerangka pendanaan pada visi, misi,
d. permasalahan dan isu pembangunan dan program & program
strategis Daerah; Perangkat Daerah; Kepala Daerah
e. visi, misi, tujuan dan sasaran; h. kinerja penyelenggaraan terpilih.
pemerintahan Daerah; dan
i. penutup.
1 INDIKATOR KINERJA DAERAH

2 KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL INDIKATOR

3 KERANGKA KERJA LOGIS (LOGICAL FRAMEWORK)

4 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT


INDIKATOR KINERJA
1 DAERAH
INDIKATOR KINERJA DAERAH

INDIKATOR KINERJA DAERAH


UKURAN KEBERHASILAN PENCAPAIAN VISI DAN MISI KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH PADA AKHIR PERIODE MASA JABATAN

KEGUNAAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


ALAT EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
MERUMUSKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG, JANGKA MENENGAH DAN
TAHUNAN

6
3 ASPEK INDIKATOR KINERJA DAERAH

1. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


DIRUMUSKAN BERDASARKAN HASIL ANALISIS PENGARUH
2. PELAYANAN UMUM DARI SATU ATAU LEBIH INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
PROGRAM(OUTCOME) TERHADAP TINGKAT CAPAIAN
3. DAYA SAING DAERAH
INDIKATOR KINERJA DAERAH.

365
400
350
300 PROGRAM
250
200
150
100 45
PROGRAM PROGRAM
10
50
0
Aspek Aspek Daya
Kesejateraan Saing Daerah
Aspek
Pelayanan
IKD
Masyarakat Umum

PROGRAM PROGRAM

7
Permendagri No 86 Tahun 2017

IRISAN INDIKATOR SDGS, IKD, DAN SPM

PP No 02 Tahun 2018
Perpres No 59 Tahun 2017
• Permendagri Nomor 86 Tahun 2017: RPJMD  420 indikator
• Tujuan Pembangunan Berkelanjutan  319 indikator

SDGS IKD
319 indikator 420 indikator

107
212 313
• Tujuan Pembangunan Berkelanjutan  319 indikator
• Standar Pelayanan Minimal (SPM)  6 urusan

SDGS 44 SPM
319 indikator 6 urusan

6 Urusan dalam SPM:


1. Pendidikan 15
2. Kesehatan 11
3. Pekerjaan Umum 5
4. Perumahan Rakyat 2
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat9
6. Sosial 2
• Permendagri Nomor 86 Tahun 2017: RPJMD  420 indikator
• Standar Pelayanan Minimal (SPM) 6 Urusan

SPM IKD
6 Urusan 420 indikator
113

6 Urusan dalam SPM:


1. Pendidikan 15
2. Kesehatan 11
3. Pekerjaan Umum 5
4. Perumahan Rakyat 2
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat 9
6. Sosial 2
SDGS

44 107
13
SPM 113 IKD

Irisan antara indikator TPB x RPJMD : 107 indikator


Irisan antara indikator TPB x SPM : 44 indikator
Irisan Antara Indikator SPM x RPJMD : 113 Indikator
Irisan antara indikator TPB x RPJMD x SPM : 13 indikator
LEVEL INDIKATOR KINERJA DAERAH

INDIKATOR SELURUH
UTAMA SASARAN MISI
(KEPALA RPJMD
DAERAH)

INDIKATOR SASARAN MISI


UTAMA TERKAIT
PERANGKAT PERANGKAT
DAERAH DAERAH

INDIKATOR PROGRAM
KINERJA ES III TERKAIT ES III

KEGIATAN
INDIKATOR TERKAIT
KINERJA ES ES IV
IV

KOMOPNEN
INDIKATOR KEGIATAN
KINERJA TERKAIT
INDIVIDU INDIVIDU
Terminologi Setiap Tingkatan

DAMPAK  Pengaruh
Pengaruh yang
yang ditimbulkan
ditimbulkan dari
dari manfaat
manfaat yang
yang
DAMPAK diperoleh dari hasil kegiatan
diperoleh dari hasil kegiatan
 Menggambarkan
Menggambarkan aspek
aspek makro
makro tujuan
tujuan proyek
proyek
secara sektoral, regional maupun nasional

MANFAAT Tujuan/manfaat yang diperoleh dengan


berfungsinya keluaran secara optimal

Segala sesuatu yang mencerminkan


HASIL Segala sesuatu yang
berfungsinya mencerminkan
suatu keluaran
HASIL
berfungsinya suatu keluaran

Sesuatu yang langsung diperoleh/


OUTPUT dicapai dari pelaksanaan kegiatan

Kegiatan dan sumberdaya/dana yg


Kegiatan dan sumberdaya/dana yg
INPUT dibutuhkan agar keluaran sesuai
dibutuhkan agar keluaran sesuai yg
INPUT
diharapkan
yg diharapkan
INDIKATOR KINERJA INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya
seperti anggaran (dana), SDM, peralatan,
material, dan masukan lainnya yang
dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat
dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah
sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah Bahan yang digunakan
INDIKATOR KINERJA OUTPUT
• Dengan membandingkan keluaran dapat dianalisis apakah kegiatan yang
terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator Keluaran dijadikan landasan
untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan
dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat
kegiatan instansi.

Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan / peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung /jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran
indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baikl, belum tentu secara
outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi
yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang
telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi
masyarakat.
Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome

• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan


– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi
pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan

• Peningkatan langsung hal-hal yg positif


– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa

• Penurunan langsung hal-hal yang negatif


– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
• Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh
dari indikator hasil/outcome.
• Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu
kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.
• Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai
bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal
(tepat waktu, lokasi, dana dll)

Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jangka menengah dan jangka
panjang
– % Kenaikan Lapangan kerja
– Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat

• Penurunan hal yang negatif dlm jangka panjang


– Penurunan Tingkat Penyakit TBC
– Penurunan Tingkat Kriminalitas
– Penurunan Tingkat Kecelakaan lalulintas
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat
yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat,
indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu
menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan dasar
pemikiran kenapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek
makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral,
regional dan nasional.

Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu

• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang


– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
POHON KINERJA

DAERAH
KEPALA SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
DAERAH
(Impact)

SKPD
KEPALA SASARAN STRATEGIS SKPD
SKPD (outcome )

ESELON III
SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM
(outcome) (outcome)

ESELON IV
SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SASARAN KEGIATAN
(output) (output) (output) (output)

Proses
Pencapaian Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses
Output
i i i i i i i i i i i i i i i i
Sumberdaya n n n n n n n n n n n n n n n n
Yang p p p p p p p p p p p p p p p p
Digunakan u u u u u u u u u u u u u u u u
t t t t t t t t t t t t t t t t
PROGRAM

PROGRAM PROGRAM

IKD

PROGRAM PROGRAM

KEPALA
DAERAH ANGKA
+
ESELON
HARAPAN
II HIDUP

ANGKA
PERSENTASE
ESELON KEMATIAN KRN
III BALITA DENGAN
PENYAKIT DEMAM
GIZI BURUK
BERDARAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH


JUMLAH
BALITA YANG PENGADAAN KECAMATAN
ESELON PENGADAAN
MENDAPAT MAKANAN YANG
IV CAIRAN
TAMBAHAN UNTUK MENDAPAT
FOGGING
GIZI BALITA FOGGING
®onn 2007
Contoh : PENYELARASAN KINERJA
PEMERINTAH DAERAH

Sasaran : Meningkatnya sektor Pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi


Indikator Kinerja : Pertumbuhan PDRB sektor pertanian

BAPPEDA DINAS PERTANIAN DINAS PU Dinas Kop. & UKM


Sasaran: Sasaran: Sasaran: Sasaran:
Terjaganya fungsi lahan Meningkatnya produksi Meningkatnya kualitas Meningkatnya Usaha
sesuai peruntukannya. pertanian. dan Kuantitas Sarana Koperasi dan Usaha
dan prasarana Kecil Menengah
Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja: Indikator Kinerja:
% Lahan pertanian Jumlah produksi Panjang saluran irigasi Jumlah koperasi aktif.
terhadap luas wilayah pertanian kualitas baik.

Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan: Kegiatan:


Menetapkan lahan •Menerapkan teknologi •Membangun sarana Penyaluran kredit
pertanian agar pertanian. irigasi. usaha mikro bidang
digunakan sesuai •Penggunaan bibit •Membangun sarana pertanian.
dengan fungsinya. unggul. pengangkutan hasil
pertanian

2
3
Contoh : PENYELARASAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH

Dinas Pertamanan 1. % Taman dengan kondisi Baik


dan Permakaman 2. % Permakaman dengan kondisi baik

% Taman dengan kondisi % Permakaman dengan


Baik kondisi baik
Eselon III + +
Output Kegiatan Output Kegiatan

1. Jumlah 1. Jumlah 1. Jumlah


1. Jumlah taman peralatan yang makam yang peralatan yang
Eselon IV yang dilengkapi
dengan sarana
dibeli untuk dilengkapi dibeli untuk
merawat
prasarana merawat dengan sarana
taman prasarana makam

2
4
Contoh : PENYELARASAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH

% SKPD dengan Nilai


Inspektorat Akuntabilitas kategori
baik

1. % SKPD dengan Nilai 1. % SKPD dengan Nilai


Inspektur Akuntabilitas kategori baik
+
Akuntabilitas kategori baik
+
2. Jumlah SKPD yang dibina 2. Jumlah SKPD yang dibina
Pembantu 3. Jumlah SKPD yg dievaluasi 3. Jumlah SKPD yg dievaluasi
(pada wilayahnya)
(pada wilayahnya)

2
5 25
Contoh : PENYELARASAN KINERJA
PERANGKAT DAERAH

% dokumen kependudukan
Eselon II yang diselesaikan tepat
waktu

% KTP yang diselesiakan tepat % akte kelahiran yang

Eselon III waktu


% KK yang diselesaikan tepat
waktu
diselesiakan tepat waktu
% akte kematian yang
diselesaikan tepat waktu

Jumlah Akte Jumlah akte Jumlah akte


Eselon IV Jumlah KTP yang
dikeluarkan
kelahitan yang
dikeluarkan
kelahiran yang
dikeluarkan
kematian yang
dikeluarkan

2
6 26
Contoh : PENGINTEGRASIAN ANTARA KINERJA & ANGGARAN PEMDA
MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG INKLUSIF, MANDIRI DAN
KINERJA UTAMA
BERDAYA SAING, BERBASIS AGROBISNIS/AGROINDUSTRI DAN INDUSTRIAL
INDIKATOR KINERJA TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI RPJMD
TARGET 2016 7,20

Meningkatnya
Meningkatnya kontribusi Persentase
perkembangan
Meningkatnya Industri
kontribusi Meningkatnya realisasi Meningkatnya produksi
UMKM terhadap PDRB logamsektor
mesin tekstil dan
industri penanaman modal sektor pertanian RENSTRA
aneka
Persentase kontribusi UMKM Pertumbuhan sektor industri Persentase peningkatan realisasi Persentase
terhadap PDRB Jawa Timur pengolahan penanaman modal PMA & PMDN peningkatan produksi padi
Target 54,85 % Target 6% Target 2 % Target 6,11 %

Pengembangan Pengembangan Peningkatan iklim Peningkatan produksi


kewirausahaan usaha Industri Kecil dan investasi dan realisasi
Menengah investasi pertanian
kecil dan menengah
Jumlah IKM yang
meningkat kemampuan Realisasi investasi PMA Jumlah produksi padi PROGRAM
Jumlah PDRB UMKM
berproduksi dan PMDN
Target : 926 T Target 13.155 juta ton
Target 220 IKM Target 67,91 T

- Pengembangan Pengembangan sistem


- kemitraan usaha bagi
informasi penanaman Pengembangan usaha tani
UMKM industri aneka
modal pertanian KEGIATAN
- Pemberdayaan - Peningkatan kerja
UMKM sama lintas sektor

DINAS KOPERASI DAN DINAS PERINDUSTRIAN BADAN PENANAMAN


DAN PERDAGANGAN MODAL DINAS PERTANIAN
UMKM

24.851.869.000 12.867.660.000 5.980.470.000 77.551.662.0,496,500 ANGGARAN

2
7
Contoh : PENGINTEGRASIAN ANTARA KINERJA & ANGGARAN PD
Meningkatnya kontribusi sektor Industri,
standarisasi dan HKI RENSTRA
Persentase Pertumbuhan sektor Industri Pengolahan
Target : 6,6%

Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya kontribusi


perkembangan perkembangan Industri perkembangan Industri standardisasi, HKI dan
logam mesin tekstil dan Alat Transportasi, desain produk industri sbg ESELON 3
Industri Agrokimia aneka Elektronika, Telematika faktor penguat daya saing
Persentase Pertumbuhan Persentase Pertumbuhan Persentase peningkatan
Pertumbuhan sektor Industri pemahaman IKM dibidang
Makanan & Minuman sektor industri Tekstil,barang sektor industri
dari kulit&alas kaki standarisasi, HKI, Desain
Target : 8% Transportasi Produk Industri
Target : 6% Target : 5% Target : 10%

Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya kontribusi


perkembangan industri perkembangan perkembangan desain produk industri
makanan, minuman & industri tekstil & sebagai faktor penguat
tembakau produk tekstil industri maritim daya saing
Jumlah sarana dan ESELON 4
Jumlah IKM yang Jumlah IKM yang Jumlah IKM yang mendapatkan
Jumlah IKM yang pelayanan standarisasi,HKI,
mendapatkan Fasilitasi mendapatkan Fasilitasi mendapatkan desain produk
Target : 1.890 IKM Target : 435 IKM Fasilitasi Target : 300 IKM
Target : 409 IKM

Jumlah dokumen Jumlah dokumen Operasional Pusat


Jumlah dokumen Informasi dan profil Pelayanan
perencanaan evaluasi IKM Kapal Rakyat
pengembangan Standarisasi HKI
pengembangan industri (PPSH) & Klinik PELAKSANA
Mamin sebagai bahan industry tekstil & Desain
kebijakan industri di produk tekstil
Jatim

Rp. 5,368,370,000 Rp. 2,213,000,000 Rp. 2.420.080.000 Rp. 3,033,496,500 ANGGARAN

2
8
MISI 1 MISI 2 MISI 3 MISI 4 MISI 5
Capaian Fungsi
Skor Pola Angka
IPM Skala Kawasan
Pangan Harapan Lindung Kemiskinan
Kepuasan
Indeks terhadap Luas
Nilai Tukar Masyarakat Wilayah Tingkat
Pendidikan Terhadap
Petani Pengangguran
Layanan Tingkat Terbuka
Angka Harapan
Hidup Tingkat Pemerintah Ketersediaan
Partisipasi Fasilitas Jumlah
Angkatan Kerja Indikator Daya Perlengkapan
35 INDIKATOR KINERJA Indeks
Kesehatan
PDRB Per Kapita
Saing Provinsi Jalan Provinsi
Pemuda
Berprestasi
Skala
UTAMA DARI 59 INDIKATOR Indeks (ADHB)
Skala
Tingkat Kondisi
Baik Jaringan Internasional
Pengarusutama
KINERJA DAERAH RPJMD - an Gender PDRB Per Kapita Komunikasi
Organisasi
Irigasi di Daerah
(ADHK) Irigasi Jumlah Karya
Kewenangan Senidan
Laju Indeks Provinsi budaya yang
Pertumbuhan Keterbukaan didaftarkan
Ekspor Informasi Rasio untuk
Publik Elektrifikasi
Nilai Investasi memperoleh
Rumah Tangga
PMA-PMDN HAKI /
Indeks Sertifikat
Cakupan
Nilai Investasi / Persepsi Pelayanan Badan
PMTB ADHB Korupsi Persampahan Internasional
(Perkotaan)
Inflasi Tingkat
Partisipasi Pencapaian
Indek Daya Beli Pemilihan Status Mutu
Umum Sungai Utama
Laju dan Waduk
Pertumbuhan Besar dengan
Ekonomi
Indeks
Tingkat Cemar
Demokrasi Sedang
Indeks Gini
Tingkat
Kemantapan
Jalan (kondisi
baik dan
sedang)
KERANGKA KONSEP
2 DAN VARIABEL INDIKATOR
INDIKATOR VARIABEL VARIABEL POHON INDIKATOR
KINERJA PENGHUBU PENGHITU TUJUAN SEKTORAL
DAERAH NG NG
(JIKA ADA)
POHON TUJUAN

Variabel Variabel
Kebijakan
Penghubung Penghitung Indikator
Indikator
Output
Outcomes

IKD Indeks Harga


yg Diterima
Nilai Tukar
Petani (NTP)
Indeks Harga
yg DIbayar Konsumsi
Penyediaan Alsintan Komunal

Biaya
Penyediaan Saprotan Murah
Produksi
Jumlah Petani yang Efisiensi Biaya Produksi …..%
Bantuan Bibit
menerima bantuan bibit
Kriteria Indikator Kinerja yang baik
(SMART)
Spesific (Spesifik dan jelas)
Measurable (Dapat diukur secara obyektif)
Attainable (Dapat dicapai)
Relevance (Sesuai dengan kinerja atau hasil
yang diukur)
Time bound (Berjangka waktu tertentu)
Spesific (Spesifik dan jelas)
Indikator kinerja harus sesuai dengan program dan/atau
kegiatan sehingga mudah dipahami dalam memberikan informasi
yang tepat tentang hasil atau capaian kinerja dari kegiatan dan
atau sasaran.
TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)
Kurang Spesifik
Meningkatnya kesejahteraan Jumlah petani yang sejahtera
petani (kriteria sejahtera
berbeda-beda)
% petani dgn pendapatan Rp
XXX per bulan Lebih Spesifik
Terwujudnya kesadaran Jlh masyarakat yg taat hukum
hukum di lingkungan Kurang Spesifik
angkutan umum
% angkutan kota yg memenuhi
syarat kelayakan
% pengemudi angkot yg memiliki Lebih Spesifik
izin mengemudi sesuai dgn
klasifikasinya
Measurable (Dapat diukur secara obyektif)
Indikator kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Jika dua pihak atau lebih
mengukur indikator kinerja yang sama, maka keduanya
harus mempunyai hasil yang sama pula.

TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)

Meningkatnya pemahaman
Tingkat pemahaman peserta Bagaimana
peserta bimbingan teknis
bimbingan teknis mengukurnya?
Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)

Jumlah peserta bimtek


SAKIP yg mampu menjawab Lebih mudah
80% pertanyaan dengan diukurnya
benar
Attainable (Dapat dicapai)
 Indikator kinerja yang ditetapkan, bukan merupakan hal yang
mustahil untuk dicapai dan harus dalam kendali organisasi.

 Penetapan indikator kinerja perlu mempertimbangkan sumberdaya


yang ada dan hal-hal yang bersifat controllable dan uncontrollable
bagi organisasi

Contoh: Indikator sebuah Puskesmas lebih tepat

% penurunan penderita % atau jumlah penderita


HIV/AIDS HIV/AIDS yg mendapat
kurang tepat
layanan pengobatan dan
konsultasi
Relevance (Hubungan terkait)
Indikator kinerja harus terkait langsung (sedekat mungkin) dengan
apa yang akan diukur (kondisi yg akan diukur)

TUJUAN/SASARAN/
INDIKATOR TARGET
(OUTCOME)

Menurunnya penduduk Jlh kajian tentang efektivitas Bantuan


Kurang Relevan
miskin Langsung Tunai (BLT)

% penduduk berpenghasilan kurang


dari US$ 2 per hari Lebih Relevan

Meningkatnya taraf Jumlah sekolah yang menerima hibah


pendidikan masyarakat pendidikan Kurang Relevan
propinsi X
 % murid tingkat SLTA yang lulus
dengan NEM diatas standar nasional
 % lulusan sekolah kejuruan yang
Lebih Relevan
diterima bekerja sesuai dengan
jurusannya
Time bound (Berjangka waktu tertentu)
Indikator kinerja yang ditetapkan sebaiknya
menggambarkan suatu kinerja yang dicapai dalam
(untuk) kurun waktu tertentu.

Contoh:
kurang tepat lebih tepat

• Produksi padi • Produksi padi per musim


• % penurunan beban panen
pencemaran akibat kendaraan • % penurunan kadar gas CO
akibat kendaraan angkutan
umum yg diuji selama tahun
200X
3 KERANGKA KERJA LOGIS
Kerangka Logis (Logframe)
• Logframe adalah jenis khusus model logika atau pendekatan
logika untuk membantu mengklarifikasi tujuan proyek, program,
atau kebijakan yang diberikan, dan untuk mengidentifikasi
hubungan kausatif antara masukan, proses, keluaran, hasil, dan
dampak.
• Indikator kinerja diambil untuk masing-masing tahap intervensi.
• Asumsi kunci diartikulasi, dan sikap dimana evaluasi dan
supervisi akan dilakukan dijelaskan.
• Logframe dasarnya adalah matriks yang berisi kesimpulan
elemen penting proyek/program/kebijakan.
• Pendekatan memberikan pertanyaan kunci untuk proyek/
program/ kebijakan dalam sikap metodik berdasarkan logika
kausatif.
Logframe dapat digunakan

• Meningkatkan kualitas rancangan proyek..., program (dan / atau


kebijakan) – dengan mengharuskan spesifikasi tujuan yang
jelas, penggunaan indikator kinerja, dan penilaian risiko.
• Menyimpulkan rancangan aktifitas yang kompleks.
• Membantu mempersiapkan rencana operasional yang rinci.
• Menyediakan dasar obyektif untuk peninjauan aktifitas,
monitoring dan evaluasi (yang juga benar untuk model logika
lain).

Monitoring and Evaluation: Some Tools, Methods and


Approaches,
World Bank OED, 2004,
p.8.
Keuntungan Logframe
• Memastikan bahwa pengambil
keputusan mengajukan pertanyaan
penting dan menganalisis asumsi
dan risiko.
• Melibatkan pemangku
kepentingan dalam proses
perencanaan dan monitoring.
• Ketika digunakan secara dinamis,
merupakan alat manajemen
efektif untuk memandu
implementasi, monitoring dan
evaluasi.
1/
Kegunaan Model Logik 2
Model logik adalah inti dari:
1. Perencanaan: berfungsi sebagai landasan kerja dan proses bagi
perencanaan untuk menjembatani kesenjangan antara kondisi
awal dan kondisi yang diinginkan.
2. Managemen Program: menunjukkan hubungan antara
sumber daya, kegiatan dan manfaat.
3. Evaluasi: langkah awal dalam evaluasi-membantu kapan dan
apa yang dievaluasi sehingga evaluasi sumber daya digunakan
secara efektif dan efisien.
4. Komunikasi: kunci dari keberhasilan dan kesinambungan-
membantu mengkomunikasikan program atau prakarsa
kepada pihak lain.
2/
Kegunaan Model Logik 2
 Menjabarkan cita-cita; membantu dalam
perencanaan, evaluasi, pelaksanaan,
dan komunikasi
 Mengidentifkasi kesenjangan dalam
program logik dan mengklarifikasi
asumsi
 Membangun pemahaman dan
konsensus
 Menjelaskan apa yang harus
dilakukan evaluasi dan kapan
 Meringkas program yang rumit
untuk memudahkan komunikasi
 Memperkuat persaingan untuk
alokasi sumber daya.
Logic Model Theory
Hasil pembangunan Apa yang ingin
DAMPAK yang eroleh dari diubah
pencapaian outcome

Manfaat yang diperoleh


dalam jangka menengah Apa yang ingin
Metode Penyusunan

OUTCOME dicapai
untuk beneficieries tertentu
sebagai hasil dari output

Produk/barang/jasa Apa yang


OUTPUT akhir yang dihasilkan (barang)
dihasilkan atau dilayani (jasa)

Proses/kegiatan
menggunakan input Apa yang
KEGIATAN dikerjakan
menghasilkan output
yang diinginkan

Sumberdaya yang
INPUT memberikan kontribusi
dalam menghasilkan output

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa,
May 2007
GOAL ASUMSI

PURPOSE ASUMSI

OUTPUT ASUMSI

ACTIVITIES/
ASUMSI
INPUT
CONTOH 4 POHON KINERJA
(1)

LOGICAL FRAMEWORK MISI 1


Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan
Berdaya Saing

IKU Indeks
Pendidikan

IKU Gubernur

IKU
Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Provinsi Jawa Barat ESELON II
Contoh Pohon Kinerja Hasil Penyesuaian IKU Renstra Terhadap Indikator RPJMD

Dinas PSDA
Variabel Penghubung Variabel Penghubung
Bappeda
Perencanaan ...
Perencanaan ...

Perencanaan ...
Perencanaan ...

Perencanaan ...

Perencanaan ...
Perencanaan ...
Perencanaan ... Variabel Penghubung

Perencanaan Meningkat
Perencanaan ... OPD Sektoral kan
menuju
Pembangunan kualitas
Berkelanjutan dan
Perencanaan ... akuntabili
Perencanaan ... tasRenstra
Indikator
Bappeda
Perencanaan ...
perencan
Perencanaan ... aan
pembangu
Perencanaan ...
nan
Perencanaan ...

Perencanaan ...
Contoh Menyusun Kerangka Konsepsi & Variabel Penghubung IKD
dengan Indikator Renstra
Dinas Perikanan &
Kelautan
IKU Renstra
Sesudah
Peningkatan
Produksi
Perikanan &
Garam
Sebelum Variabel
Penghubung
Pemenuhan Variabel Variabel Variabel
Benih Ikan Penghubung Penghubung Penghubung
Produksi
IKD Indeks Harga Peningkatan Peningkatan
Produksi yg Diterima Harga Rata- Nilai Produksi
Nilai Tukar produksi dan
Perikanan yang Rata
IKD Petani (NTP) pengolahan hasil
memenuhi
Indeks Harga Biaya Produksi perikanan IKU
Nilai Tukar standar mutu
yg DIbayar Perubahan budidaya & Renstra
Petani (NTP) Harga
Penurunan IUU Penambahan tangkap serta
Fishing Modal pengelolaan &
pengawasan
Konsumsi potensi
Revitalisasi Rumah Tangga sumberdaya
Ekosistem kelautan &
Pesisir & Laut
perikanan

Peningkatan
Konsumsi Ikan

NTP Sub Sektor


Perikanan
Contoh Menyusun Kerangka Konsepsi & Variabel Penghubung IKD
dengan Indikator Renstra
Dinas Perkebunan
IKU Renstra

Peningkatan Sesudah
Produksi &
Produktivitas Variabel
Komoditas Penghubung
Variabel Variabel
Sebelum Strategis
Penghubung Penghubung
Mutu Hasil
Perkebunan
IKD Indeks Harga Perkebunan
Peningkatan yg Diterima Rakyat Hasil
Ketersediaan Nilai Tukar Penjualan IKU
Benih Unggul Petani (NTP)
Sandang, Renstra
Komoditas Indeks Harga
IKD Strategis yg DIbayar Konsumsi Pangan,
Papan,
Nilai Tukar Kesehatan,
Petani (NTP) Peningkatan Biaya
Benih Tanaman Pendidikan,
Produksi
Perkebunan yg Transportasi
Tersertifikasi & Komunikasi

Teknologi
Luas Minimum Budidaya/
Lahan Sarpras
Perkebunan
Benih
Peningkatan
NTP Perkebunan Upah Petani
Rakyat
Penurunan Pengendalian
Intensitas Hama &
Serangan OPT Penyakit
Perkebunan

Peningkatan
Penerapan
Sistem Jaminan
Mutu SNI

Peningkatan
Volume Ekspor
Produk
Perkebunan
*Kelompok Ekonomi : Nilai Tukar Petani
*Kelompok Kesra : Indeks Pembangunan Manusia
*Kelompok Pemerintahan : Rasio Pendapatan Asli Daerah
*Kelompok Praswil : Rasio Permukiman Layak Huni

Anda mungkin juga menyukai