causa MENINGITIS
BAKTERIALIS
DISKUSI SENTRAL
KAMIS 15/03/2018
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : V.Z.T
• JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
• TANGGAL LAHIR : 25-06-2016
• USIA : 1 TAHUN 8 BULAN
• ALAMAT : JL. FLORES ATAS NO. 7 LUWU
TIMUR
• NO RM : 835713
• MASUK RS : 07-03-2018
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama :
Penurunan kesadaran
BCG /
HEP B / / /
POLIO / / / /
DPT / / /
CAMPAK /
HIB /
IPD/PNEUMOK /
OKUS
VARICELLA /
TIFOID /
LAIN-LAIN
PEMERIKSAAN FISIS
• Ubun-ubun besar : sudah
• Pucat : Tidak ada menutup
• Sianosis : Tidak Ada • Hidung : rhinore ada
• Ikterus : Tidak ada • Bibir : kering tidak ada
• Turgor : Baik • Lidah : kotor tidak ada
• Kulit : Scar BCG ada • Mulut : stomatitis (-)
• Edema : Tidak ada • Caries : tidak ada
• Kepala : Normocephal, • Gigi :
Mesocephal
• Tenggorok : Hiperemis (-)
• Muka : Simetris
• Tonsil : T1-T1
• Rambut : Hitam tidak mudah hiperemis (-)
tercabut
• Leher : kaku kuduk sulit
• Telinga : Otore tidak ada dinilai
• Mata : Cekung tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Thoraks : -
• Bentuk : simetris kiri-kanan
• Payudara : tidak ada kelainan
• Paru
• PP : Simetris kiri-kanan
• PR : Sela iga kiri sama dengan kanan
• PK : batas paru hepar intercostal VI kanan,
batas paru belakang kanan vertebra thoracal X,
batas paru belakang kiri vertebra thoracal XI
• PD : Bunyi pernapasan bronchovesikuler, bunyi tambahan
Ronki tidak ada, wheezing tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Jantung
• PP : ictus cordis tidak tampak
• PR : thrill tidak teraba
• PK : batas atas intercostal III kiri,
batas kanan linea parasternalis kanan,
batas kiri linea midclavicularis kiri
• PD : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising
jantung tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Abdomen • Status pubertas : A1P1M1
• PP : Datar, ikut gerak nafas • Anggota gerak : wasting tidak
• PD : Peristaltik (+) kesan ada
normal. • Kol. Vertebralis : scoliosis tidak
• PR : Lien tidak teraba dan ada, gibbus tidak ada
teraba hepar 3cm lobus • Refleks fisiologis : KPR
kanan, 3cm lobus kiri di ada/ada, BPR ada/ada, APR
bawah processus , ada/ada, TPR ada/ada.
permukaan rata dan kenyal Kesan meningkat
• PK : Timpani • Refleks patologis : gordon,
• Kelenjar limfa : tidak teraba chaddock, oppenheim tidak
• Alat kelamin : tidak ada ada. Babinski positif.
kelainan
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
HASIL PEMERIKSAAN DARI RS. WAHIDIN SUDIROHUSUDO (12.03.2018)
BE 4.2
Assessment
Penurunan kesadaran et causa suspek meningitis
bakterial.
Penatalaksanaan
NaCl 0.9%, Dextrose 5% 35 ml/jam/iv
Dexametasone 0,6 mg/kgBB/24 jam/iv
Ceftriaxone 50 mg/kgBB/12 jam/iv
Chloramphenicol 25 mg/kgBB/24 jam/iv
Phenytoin 2,5 mg/kgBB/12 jam/iv
Paracetamol 10 mg/kgBB/8 jam/iv
DISCUSSION
DEFINISI
Penurunan kesaadaran adalah keadaan tidak
sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan dan
dapat bersifat fisiologis (tidur) ataupun patologis
(koma atau keadaan vegetatif). Gangguan pada
kesadaran biasanya dimulai dengan
ketidaktanggapan terhadap diri sendiri, diikuti
ketidaktanggapan terhadap lingkungan, dan
akhirnya ketidakmampuan untuk bangun.
EPIDEMIOLOGI
• Memastikan Oksigenasi
• Mempertahankan Sirkulasi
• Pemberian Glukosa
• Menurunkan peningkatan tekanan
intrakranial
• Memberantas Kejang
• Mengobati Infeksi
• Koreksi gangguan
keseimbangan asam basa dan
elektrolit
• Mengatur suhu tubuh
Diagnosis
• Anamnesis
– Sering diawali infeksi pada saluran nafas atas
atau saluran cerna
– Demam, nyeri kepala, dan meningismus
dengan atau tanpa penurunan kesadaran
• Pemeriksaan Fisis
– Gangguan kesadaran dapat berupa
penurunan kesadaran atau iritabilitas
– Kaku kuduk dan tanda rangsang meningeal
lainnya
Diagnosis
• Pemeriksaan penunjang
– Darah rutin
– Gula darah
– Elektrolit darah
– Kultur darah
• Lumbal punksi
– Hitung sel
– Protein
– Pewarnaan gram
– Biakan dan uji resistensi
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang biasanya timbul berhubungan
dengan proses inflamasi pada menings. Dan
komplikasi yang disebabkan oleh bakteri
meningokokus pada organ tubuh lainnya seperti,
arthritis, purpura, pericarditis, endicarditis,
myocarditis, orchitis, eepydidimiti, albuminuria atau
hematuria dan perdarahan adrenal.
PROGNOSIS
Meningitis bakterial yang tidak diobati biasanya
berakhir fatal. Meningitis pneumokokal memiliki
tingkat fatalitas tertinggi, yaitu 19-37%. Pada sekitar
30% pasien yang bertahan hidup, terdapat sekuel defisit
neurologik seperti gangguan pendengaran dan defi sit
neurologik fokal lain.
PENCEGAHAN
• Imunisasi :Vaksin meningokokus sangat penting untuk
epidemis controling di negara yang selalu terdapat infeksi
meningokokus grup A.
• Kemoprofilaksis :
Individu yang mengalami kontak dengan pasien meningitis
meningokokal harus diberi antibiotik profilaksis. Pilihan
antibiotik yang biasa diberikan adalah ciprofl oxacin 500 mg
dosis tunggal atau rifampicin 2 x 600 mg selama 2 hari. Profi
laksis tidak dibutuhkan jika durasi sejak penemuan kasus
meningitis meningokokal sudah lebih dari 2 minggu.