Anda di halaman 1dari 28

KESADARAN MENURUN et

causa MENINGITIS
BAKTERIALIS
DISKUSI SENTRAL
KAMIS 15/03/2018
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : V.Z.T
• JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
• TANGGAL LAHIR : 25-06-2016
• USIA : 1 TAHUN 8 BULAN
• ALAMAT : JL. FLORES ATAS NO. 7 LUWU
TIMUR
• NO RM : 835713
• MASUK RS : 07-03-2018
KELUHAN UTAMA
Keluhan utama :
Penurunan kesadaran

Riwayat penyakit sekarang :


Seorang anak perempuan datang ke IRD dirujuk dari RS Soroako dengan diagnosa penurunan
kesadaran et causa suspek meningitis. Diferensial diagnosis ensefalitis + sepsis. Ada penurunan
kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Tidak demam. Tidak kejang. Ada riwayat kejang
frekuensi 3 kali. Durasi kurang 2 menit. Bersifat umum. Setelah kejang kali ke-3 anak tidak sadar. Ada
batuk. Ada sesak. Batuk disertai lendir. Tidak muntah. Ada riwayat muntah frekuensi 1 kali. Tidak
menyemprot. Berisi cairan.
Buang air kecil : lancar, kuning.
Buang air besar : biasa, kuning.
Riwayat demam, batuk, pilek yang diderita selama 5 hari sebelum terjadi penurunan kesadaran.
Riwayat kejang tanpa demam sebelumnya tidak ada.
Riwayat kejang dengan demam sebelumnya tidak ada.
Riwayat kejang tanpa demam dalam keluarga tidak ada.
Riwayat kejang dengan demam dalam keluarga tidak ada.
Riwayat trauma sebelumnya tidak ada.
Riwayat dengan penderita batuk lama tidak ada.
• Pasien adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Ayah pasien berusia 36 tahun dan sehat, sedangkan ibu
pasien berusia 35 tahun dan sehat.

NO JENIS TGL LAHIR SEHAT/SAKIT
• KELAMIN
1 Laki-laki 06-11-2014 Sehat

2 Perempuan 25-06-2016 Penderita

3 Laki-laki 05-06-2017 Sehat


STATUS NEONATAL
• Tempat lahir : Rumah sakit
• Ditolong oleh : Bidan
• Lahir : Spontan
• Segera menangis :-
• BBL :-
• PBL :-
• Riwayat IMD : Tidak
• Vitamin K : Ya
• Bayi Cukup Bulan
STATUS IMUNISASI
• RIWAYAT IMUNISASI LENGKAP SESUAI USIA
IMUNISASI BELU 1 2 3 4 5 BOOST
M ER

BCG /
HEP B / / /
POLIO / / / /
DPT / / /
CAMPAK /
HIB /
IPD/PNEUMOK /
OKUS
VARICELLA /
TIFOID /

LAIN-LAIN
PEMERIKSAAN FISIS
• Ubun-ubun besar : sudah
• Pucat : Tidak ada menutup
• Sianosis : Tidak Ada • Hidung : rhinore ada
• Ikterus : Tidak ada • Bibir : kering tidak ada
• Turgor : Baik • Lidah : kotor tidak ada
• Kulit : Scar BCG ada • Mulut : stomatitis (-)
• Edema : Tidak ada • Caries : tidak ada
• Kepala : Normocephal, • Gigi :
Mesocephal
• Tenggorok : Hiperemis (-)
• Muka : Simetris
• Tonsil : T1-T1
• Rambut : Hitam tidak mudah hiperemis (-)
tercabut
• Leher : kaku kuduk sulit
• Telinga : Otore tidak ada dinilai
• Mata : Cekung tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Thoraks : -
• Bentuk : simetris kiri-kanan
• Payudara : tidak ada kelainan
• Paru
• PP : Simetris kiri-kanan
• PR : Sela iga kiri sama dengan kanan
• PK : batas paru hepar intercostal VI kanan,
batas paru belakang kanan vertebra thoracal X,
batas paru belakang kiri vertebra thoracal XI
• PD : Bunyi pernapasan bronchovesikuler, bunyi tambahan
Ronki tidak ada, wheezing tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Jantung
• PP : ictus cordis tidak tampak
• PR : thrill tidak teraba
• PK : batas atas intercostal III kiri,
batas kanan linea parasternalis kanan,
batas kiri linea midclavicularis kiri
• PD : Bunyi jantung I/II murni reguler, bising
jantung tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS
• Abdomen • Status pubertas : A1P1M1
• PP : Datar, ikut gerak nafas • Anggota gerak : wasting tidak
• PD : Peristaltik (+) kesan ada
normal. • Kol. Vertebralis : scoliosis tidak
• PR : Lien tidak teraba dan ada, gibbus tidak ada
teraba hepar 3cm lobus • Refleks fisiologis : KPR
kanan, 3cm lobus kiri di ada/ada, BPR ada/ada, APR
bawah processus , ada/ada, TPR ada/ada.
permukaan rata dan kenyal Kesan meningkat
• PK : Timpani • Refleks patologis : gordon,
• Kelenjar limfa : tidak teraba chaddock, oppenheim tidak
• Alat kelamin : tidak ada ada. Babinski positif.
kelainan
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
HASIL PEMERIKSAAN DARI RS. WAHIDIN SUDIROHUSUDO (12.03.2018)

HEMATOLOGI RUTIN (12.03.2018)


WBC (10³/UL) 9.68 PLT(10³/UL) 42( )
RBC(10/UL) 4.53 PCT(%) -
HGB (gr/dl) 12.5 NEUT(%) 8.07
HCT(%) 37.0 LYMPH(%) 0.84
MCV(Fl) 96.3 MONO(10³/UL 0.71
)
MCH(pg) 26.9 EOS(10³/UL) 0.02
MCHC(gr/dl) 27.9 BASO(10³/UL) 0.04
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
HASIL
PEMERIKSAAN DARI RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO (12.03.2018)
KIMIA DARAH, HEMATOLOGI & IMUNOSEROLOGI (12/03/2018)

Natrium 167 ( ) SO2 98.6


(mmol/l)

Kalium (mmol/l) 4,5 PO2 154.1

Klorida (mmol/l) 132 HCO3 34.4

pH 7.078 ( ) ctO2 10.3

pCO2 115.6 ctCO2 38.0

BE 4.2
Assessment
Penurunan kesadaran et causa suspek meningitis
bakterial.
Penatalaksanaan
 NaCl 0.9%, Dextrose 5% 35 ml/jam/iv
 Dexametasone 0,6 mg/kgBB/24 jam/iv
 Ceftriaxone 50 mg/kgBB/12 jam/iv
 Chloramphenicol 25 mg/kgBB/24 jam/iv
 Phenytoin 2,5 mg/kgBB/12 jam/iv
 Paracetamol 10 mg/kgBB/8 jam/iv
DISCUSSION
DEFINISI
Penurunan kesaadaran adalah keadaan tidak
sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan dan
dapat bersifat fisiologis (tidur) ataupun patologis
(koma atau keadaan vegetatif). Gangguan pada
kesadaran biasanya dimulai dengan
ketidaktanggapan terhadap diri sendiri, diikuti
ketidaktanggapan terhadap lingkungan, dan
akhirnya ketidakmampuan untuk bangun.
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi dan insidensi dari koma dan


gangguan kesadaran sulit untuk ditentukan
secara pasti, mengingat luas dan beragamnya
faktor penyebab dari koma.

Koma juga nampaknya lebih banyak dialami


oleh pasien usia paruh baya dan lanjut usia,
dengan rata menyebabkan hampir 3% dari
seluruh diagnosis masuk rumah sakit.
ETIOLOGI
Infeksi atau Struktural : Metabolik,
inflamasi : a. Trauma, Nutrisi, toksik
A. Infeksi b. neoplasma, a. hipoksik-
meningitis c. penyakit iskemik
bekteri, vaskular ensefalopati
encefalitis virus, infark cerebri syok, gagal
d. Infeksi fokal jantung atau
abses paru.
e. hidrocephalus b. gangguan
metabolik
hipoglikemia.
, gangguan
keseimbanga
n cairan dan
elektrolit
B. Inflamasi,
sepsis, vaskulitis,
multiple sklerosis
patofisiologi
Pemeriksaan kesadaran
Prinsip Tatalaksana Kesadaran Menurun

• Memastikan Oksigenasi
• Mempertahankan Sirkulasi
• Pemberian Glukosa
• Menurunkan peningkatan tekanan
intrakranial
• Memberantas Kejang
• Mengobati Infeksi
• Koreksi gangguan
keseimbangan asam basa dan
elektrolit
• Mengatur suhu tubuh
Diagnosis
• Anamnesis
– Sering diawali infeksi pada saluran nafas atas
atau saluran cerna
– Demam, nyeri kepala, dan meningismus
dengan atau tanpa penurunan kesadaran
• Pemeriksaan Fisis
– Gangguan kesadaran dapat berupa
penurunan kesadaran atau iritabilitas
– Kaku kuduk dan tanda rangsang meningeal
lainnya
Diagnosis
• Pemeriksaan penunjang
– Darah rutin
– Gula darah
– Elektrolit darah
– Kultur darah
• Lumbal punksi
– Hitung sel
– Protein
– Pewarnaan gram
– Biakan dan uji resistensi
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
• Komplikasi yang biasanya timbul berhubungan
dengan proses inflamasi pada menings. Dan
komplikasi yang disebabkan oleh bakteri
meningokokus pada organ tubuh lainnya seperti,
arthritis, purpura, pericarditis, endicarditis,
myocarditis, orchitis, eepydidimiti, albuminuria atau
hematuria dan perdarahan adrenal.
PROGNOSIS
Meningitis bakterial yang tidak diobati biasanya
berakhir fatal. Meningitis pneumokokal memiliki
tingkat fatalitas tertinggi, yaitu 19-37%. Pada sekitar
30% pasien yang bertahan hidup, terdapat sekuel defisit
neurologik seperti gangguan pendengaran dan defi sit
neurologik fokal lain.
PENCEGAHAN
• Imunisasi :Vaksin meningokokus sangat penting untuk
epidemis controling di negara yang selalu terdapat infeksi
meningokokus grup A.
• Kemoprofilaksis :
Individu yang mengalami kontak dengan pasien meningitis
meningokokal harus diberi antibiotik profilaksis. Pilihan
antibiotik yang biasa diberikan adalah ciprofl oxacin 500 mg
dosis tunggal atau rifampicin 2 x 600 mg selama 2 hari. Profi
laksis tidak dibutuhkan jika durasi sejak penemuan kasus
meningitis meningokokal sudah lebih dari 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai