STROKE
Pembimbing : dr. Samadhi Tulus Makmud Sp.S
Cindy Claudia
406172090
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENDAHULUAN
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala hilangnya fungsi sistem
saraf pusat fokal ( atau global ) yang berkembang cepat, terjadi secara mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskular
Arteri cerebri media Arteri carotis interna distal arteri Cerebral hemisphere lateral
cerebri anterior
Basilar Dibentuk dari union arteri vertebral Batang otak, cerebellum dan
cerebrum
Cerebral posterior Cabang terminal arteri basilar Aspek inferior dari hemisphere
cerebral dan lobus occipital
Communicating posterior Arteri cerebri posterior Traktus opticus, pedunculus central,
capsule internal dan thalamus
STROKE ISKEMIK
Stroke atau penyakit cerebrovaskular sebagai
sebuah sindrom yang memiliki karakteristik
tanda dan gejala neurologik klinis fokal
dan/ global atau gangguan fungsi otak
yang timbul mendadak dan jika tidak
ditangani dalam waktu 24 jam akan
mengalami kecacatan permanen hingga
kematian. ditentukan oleh timbulnya tiba-
tiba defisit neurologis yang disebabkan
oleh penyebab vaskular fokal.
PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya stroke iskemik diawali oleh adanya
sumbatan/ oklusi pembuluh darah thrombus atau
emboli yang mengakibatkan sel otak mengalami gangguan
metabolisme sel otak gg metabolisme (krn tdk mendapat
suplai darah,O2 & energi )
Trombus terbentuk oleh adanya proses aterosklerosis
pada arkus aorta ,arteri karotis /p.darah serebral.
Proses ini diawali o/ cedera endotel & inflammasi
terbentuk plak pd dinding p.d plak makin tebal
dan sklerotik
Trombosit melekat pada plak melepaskan faktor
yang menginisiasi kaskade koagulasi & p’tukan
trombus dpt lepas & mnjdi embolus iskemia
jaringan otak infark
PATOFISIOLOGI
Disekeliling area sel otak yg mengalami infarkmengalami gg metabolisme & gg
perfusi bersifat smentara (daerah penumbra)
Daerah ini akan bs diselamatkan jika dilakukan perbaikan aliran darah kmbali
(reperfusi segera)mencegah kerusakan sel yg lebih luas
Trombus dapat lepas dan embolus atau tetap pada lokasi asal dan menyebabkan oklusi dalam
pembuluh darah.
Emboli merupakan bagian dari thrombus yang terlepas dan menyumbat dibagian yang
lebih distal. Emboli ini dapat berasal dari thrombus di pembuluh darah ( tetapi sebagai
besar berasal dari thrombus) jika berlanjut terjadi iskemia jaringan otak yang
menyebabkan kerusakan yang bersifat sementara atau menjadi permanen yang disebut
infark
Faktor Risiko Stroke Iskemik
ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
o Kumpulan gejala akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun global yang
mendadak Defisit neurologis fokal maupun global, yaitu :
o Kelumpuhan sesisi/ kedua sisi, kelumpuhan satu ekstremitas, kelumpuhan otot
penggerak bola mata, kelumpuhan otot untuk proses menelan, bicara dan sebagainya
o Gangguan fungsi keseimbangan
o Gangguan fungsi penghidu
o Gangguan fungsi penglihatan
o Gangguan fungsi pendengaran
o Gangguan fungsi somatic sensoris
o Gangguan fungsi kognitif seperti : gangguan atensi, memori, bicara verbal, gangguan
mengerti pembicaraan, gangguan pengenalan ruang, dan sebagainya
o Gangguan global berupa gangguan kesadaran
Korelasi antara anatomi dengan Klinis
a) Arteri Cerebri Anterior
: Arteri serebral anterior menyuplai darah ke korteks serebral parasagital , yang meliputi bagian motorik
dan sensorik yang berhubungan dengan kaki kontralateral, pusat penghambatan kandung kemih atau
berkemih, dan anterior corpus callosum. Stroke arteri serebral anterior menghasilkan kelumpuhan
kontralateral dan kehilangan sensoris secara eksklusif atau terutama mempengaruhi kaki.
Mungkin juga ada (apatis), sindrom diskoneksi ( aktivitas motorik complex gerakan involunter),
transcortical aphasia
:arteri cerebri medial menyuplai sebagian besar dari hemisphere cerebri dan struktur subcortical
Cabang kortikal termasuk divisi superior, yang memasok motor dan representasi sensorik dari
wajah, tangan, dan lengan, dan bahasa ekspresif (Broca) area hemisfer otak dominan
Divisi inferior menyuplai radiasi visual, korteks visual yang terkait dengan penglihatan makula, dan
daerah bahasa reseptif (Wernicke)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala yang mendadak pada saat awal, lamanya awitan dan aktivitas saat serangan
Ditanyakan adakah riwayat sebelumnya ( TIA, stroke komplit)
PENCITRAAN :
• CT scan atau MRI harus didapatkan secara rutin ( dikarenakan diberikan terapi
trombolitik ) untuk membedakan perdarahan dan infark dan untuk mengeksklusikan
lesi lainnya ( seperti tumor, abses ) yang dapat mirip seperti stroke dan untuk lokasi
lesi.
• MRI lebih unggul daripada CT untuk mendeteksi stroke selama 12 jam pertama
setelah onset dan dapat membantu memprediksi volume infark akhir pada stroke
sirkulasi anterior, meskipun defusi difusi kadang-kadang terlihat dengan TIA, dan
stroke kecil atau stroke batang otak dapat lolos dari deteksi
CT scan Stroke Ischemic
TATALAKSANA
• Stabilisasi Jalan Napas & Pernapasan
• Stabilisasi Hemodinamik
• Pengendalian Peningkatan Tekanan Intrakranial
• Pemantauan ketat pd kasus dgn resiko edema serebri dgn mmprthatikan
perburukan gejala & tanda neurologis
• Sasaran terapi : TiK kurang dari 20 mmHg & tekanan perfusi otak : >70mmHg
• Pengendalian suhu tubuh
• Penatalaksanaan peningkatan TIK : meninggikan posisi kepala 20-30 derajat,
Pemberian osmoterapi atas indikasi :
Mannitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama > 20 menit, diulangi tial 4-6 jam dengan target
osmilaritas < 310 mOsm/L
Jika perlu berikan furosemide dengan dosis inisial 1mg/kgbb IV
Pengendalian Kejang : bila kejang, dilakukan pemberian diazepam IV bolus lambat 5-20
mg dan diikuti oleh fenitoin dosis bolus 15-20 mg/kg dengan kecepatan maksimum 50
mg/menit
TATALAKSANA SPESIFIK
Trombolisis intravena : terapi trombolisis menggunakan recombinan tissue plasminogen
activator (r TPA ) seperti alteplase dapat diberikan pada stroke iskemik akut dengan onset
< 6 jam secara intravena. Dosis yang dianjurkan adalah 0,6-0,9 mg/kg BB.
pasien yang mendapat Rtpa intravena tidak maka dari itu perlu monitor INR paling
direkomendasikan sedikit 1 bulan sekali )
Pemberian Antiagregasi
Trombosist
• Pemberian aspirin dengan dosis awal 325 mg dalam 12 jam setelah
onset stroke dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut
• Tidak direkomendasikan penggunaan aspirin sebagai terapi ajuvan
dalam 24 jam setelah pemberian obat trombolitik
II Nyeri kepala sedang sampai parah, tanda rangsang meningeal, dan kemungkinan
adanya defisit kranialis
Kejang merupakan gejala yang dikaitkan dengan lokasi perdarahan. Lokasi yang
bersifat epileptogenic antara lain perdarahan lobar, gray white matter junction
dikorteks serebri dan putamen. Gejala lain yang dapat terjadi adalah kaku kuduk,
aritmia jantung dan edema paru. Kaku kuduk dapat terjadi pada perdarahan di
thalamus, kaudatus dan serebelum
DIAGNOSIS
Anamnesis
Dalam anamnesis hal yang perlu ditanyakan meliputi identitas, kronologis terjadinya
keluhan, faktor risiko yang ada pada pasien dan keluarganya seperti diabetes mellitus,
hipertensi, dislipidemia, obesitas ,penyakit jantung, riwayat trauma kepala, penyakit
jantung , riwayat trauma kepala serta pola hidup pada pasien maupun keluarga dan
kondisi social ekonomomi pasien.
Keluhan yang dialami pasien dengan keluhan sakit kepala disertai muntah ( tanpa mual )
dan penurunan kesadaran, umumnya mengarahkan kecurigaan kepada stroke hemoragik
dengan peningkatan TIK akibat efek desak ruang.
Tatalaksana
•Manitol 20%
•Operatif ( situasional )
THANK YOU