Anda di halaman 1dari 34

REFERAT

STROKE
Pembimbing : dr. Samadhi Tulus Makmud Sp.S
Cindy Claudia

406172090

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENDAHULUAN

Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan atau gejala hilangnya fungsi sistem
saraf pusat fokal ( atau global ) yang berkembang cepat, terjadi secara mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskular

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) Kementerian Kesehatan tahun


2013, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 % pada tahun 2007 menjadi
12,1% pada tahun 2013. Prevalensi di berbagai provinsi dengan posisi tiga besar
secara berurutan yakni, Sulawesi Selatan (17,9%). Daerah Istimewa Yogyakarta
(16,9%), dan Sulawesi Tengah ( 16,6%).

Stroke menjadi penyebab kematian tertinggi di wilayah perkotaan.


Kranial Meningen
• Meningen pada kranial merupakan suatu membran yang
menyelimuti otak, dimana fungsi meningen yaitu:
• Melindungi otak
• Membentuk kerangka pendukung untuk arteri, vena, dan sinus
vena
• Terdapat ruang subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal
yang penting untuk fungsi otak
Pembuluh Darah Otak
Arteri Asal Distribusi
Carotis Internal Arteri carotid communis di bagian Sebagai cabang dari sinus
superior dari kartilago tiroid cavernous, kelenjar pituitary ,
ganglion trigeminal sebagai aliran
darah primer ke otak
Anterior Cerebral Arteri carotis internal Cerebral hemisphere ( kecuali lobus
oksipital)
Communicating anterior Arteri cerebri anterior Circulus Willis

Arteri cerebri media Arteri carotis interna distal  arteri Cerebral hemisphere lateral
cerebri anterior

Vertebral Arteri subclavian Meningen kranial dan cerebellum

Basilar Dibentuk dari union arteri vertebral Batang otak, cerebellum dan
cerebrum
Cerebral posterior Cabang terminal arteri basilar Aspek inferior dari hemisphere
cerebral dan lobus occipital
Communicating posterior Arteri cerebri posterior Traktus opticus, pedunculus central,
capsule internal dan thalamus
STROKE ISKEMIK
Stroke atau penyakit cerebrovaskular sebagai
sebuah sindrom yang memiliki karakteristik
tanda dan gejala neurologik klinis fokal
dan/ global atau gangguan fungsi otak
yang timbul mendadak dan jika tidak
ditangani dalam waktu 24 jam akan
mengalami kecacatan permanen hingga
kematian. ditentukan oleh timbulnya tiba-
tiba defisit neurologis yang disebabkan
oleh penyebab vaskular fokal.
PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya stroke iskemik diawali oleh adanya
sumbatan/ oklusi pembuluh darah thrombus atau
emboli yang mengakibatkan sel otak mengalami gangguan
metabolisme sel otak gg metabolisme (krn tdk mendapat
suplai darah,O2 & energi )
Trombus terbentuk oleh adanya proses aterosklerosis
pada arkus aorta ,arteri karotis /p.darah serebral.
Proses ini diawali o/ cedera endotel & inflammasi
terbentuk plak pd dinding p.d plak makin tebal
dan sklerotik
Trombosit melekat pada plak melepaskan faktor
yang menginisiasi kaskade koagulasi & p’tukan
trombus dpt lepas & mnjdi embolus iskemia
jaringan otak infark
PATOFISIOLOGI
Disekeliling area sel otak yg mengalami infarkmengalami gg metabolisme & gg
perfusi bersifat smentara (daerah penumbra)
Daerah ini akan bs diselamatkan jika dilakukan perbaikan aliran darah kmbali
(reperfusi segera)mencegah kerusakan sel yg lebih luas

Jika tidak infark (bisa juga disebabkan o/ proses inflammasi,gg sawar


darah ,zat neurotoksik akibat hipoksia, mnurunnya aliran darah mikrosirkulasi
PATOGENESIS
• terbentuk oleh adanya proses
aterosklerosis pada arkus aorta,
Trombus arteri karotis maupun pembuluh
darah serebral.
• Proses ini diawali oleh cedera
endotel dan inflammasi yang
mengakibatkan terbentuknya plak
pada dinding pembuluh darah.
Trombus - melekat pada plak dan melepaskan faktor-faktor  menginisiasi kaskade
koagulasi dan pembentukan thrombus.

Trombus dapat lepas dan embolus atau tetap pada lokasi asal dan menyebabkan oklusi dalam
pembuluh darah.

Emboli merupakan bagian dari thrombus yang terlepas dan menyumbat dibagian yang
lebih distal. Emboli ini dapat berasal dari thrombus di pembuluh darah ( tetapi sebagai
besar berasal dari thrombus) jika berlanjut terjadi iskemia jaringan otak yang
menyebabkan kerusakan yang bersifat sementara atau menjadi permanen yang disebut
infark
Faktor Risiko Stroke Iskemik
ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
o Kumpulan gejala akibat gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun global yang
mendadak Defisit neurologis fokal maupun global, yaitu :
o Kelumpuhan sesisi/ kedua sisi, kelumpuhan satu ekstremitas, kelumpuhan otot
penggerak bola mata, kelumpuhan otot untuk proses menelan, bicara dan sebagainya
o Gangguan fungsi keseimbangan
o Gangguan fungsi penghidu
o Gangguan fungsi penglihatan
o Gangguan fungsi pendengaran
o Gangguan fungsi somatic sensoris
o Gangguan fungsi kognitif seperti : gangguan atensi, memori, bicara verbal, gangguan
mengerti pembicaraan, gangguan pengenalan ruang, dan sebagainya
o Gangguan global berupa gangguan kesadaran
Korelasi antara anatomi dengan Klinis
a) Arteri Cerebri Anterior

: Arteri serebral anterior menyuplai darah ke korteks serebral parasagital , yang meliputi bagian motorik
dan sensorik yang berhubungan dengan kaki kontralateral, pusat penghambatan kandung kemih atau
berkemih, dan anterior corpus callosum. Stroke arteri serebral anterior menghasilkan kelumpuhan
kontralateral dan kehilangan sensoris secara eksklusif atau terutama mempengaruhi kaki.
Mungkin juga ada (apatis), sindrom diskoneksi ( aktivitas motorik complex gerakan involunter),
transcortical aphasia

a) Arteri Cerebri Media

:arteri cerebri medial menyuplai sebagian besar dari hemisphere cerebri dan struktur subcortical

Cabang kortikal termasuk divisi superior, yang memasok motor dan representasi sensorik dari
wajah, tangan, dan lengan, dan bahasa ekspresif (Broca) area hemisfer otak dominan

Divisi inferior menyuplai radiasi visual, korteks visual yang terkait dengan penglihatan makula, dan
daerah bahasa reseptif (Wernicke)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Gejala yang mendadak pada saat awal, lamanya awitan dan aktivitas saat serangan
Ditanyakan adakah riwayat sebelumnya ( TIA, stroke komplit)

Stroke trombotik Stroke emboli


: stroke trombotik muncul Stroke kardioemboli deficit maksimal
menyebabkan dengan perkembangan dalam 5 menit, gangguan kesadaran,
bertahap yang semakin memberat infark multifocal, Wernicke atau afasia
pada deficit neurologis dan dapat global tanpa hemiparese ,
didahului oleh gejala pada transient transformasi hemoragik ,
ischemic attack. kardiomegali, aritmia atau
endocarditis
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Tanda Vital
• Pemeriksaan Neurologis :
• Pasien dengan penyakit serebrovaskular dapat atau tidak dapat deficit
neurologis. Defisit Kognitif seperti afasia , apraxia yang diduga sebagai
lesi kortikal di sirkulasi anterior
• Abnormalitas lapang pandang
• Palsy okular, nistagmus, atau ophthalmoplegia internuklear menetapkan
lesi yang mendasarinya ke batang otak dan dengan sirkulasi serebral
posterior
• Hemiparesis
• Defisit sensorik
• Hemiataxia biasanya mengarah ke lesi di batang otak ipsilateral atau otak
kecil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Glukosa serum
• Complete blood Count
• Defek koagulasi  pengecekan prothrombin time dan INR penting untuk mendeteksi
warfarin
• Level troponin
• EKG

PENCITRAAN :
• CT scan atau MRI harus didapatkan secara rutin ( dikarenakan diberikan terapi
trombolitik ) untuk membedakan perdarahan dan infark dan untuk mengeksklusikan
lesi lainnya ( seperti tumor, abses ) yang dapat mirip seperti stroke dan untuk lokasi
lesi.

• MRI lebih unggul daripada CT untuk mendeteksi stroke selama 12 jam pertama
setelah onset dan dapat membantu memprediksi volume infark akhir pada stroke
sirkulasi anterior, meskipun defusi difusi kadang-kadang terlihat dengan TIA, dan
stroke kecil atau stroke batang otak dapat lolos dari deteksi
CT scan Stroke Ischemic
TATALAKSANA
• Stabilisasi Jalan Napas & Pernapasan
• Stabilisasi Hemodinamik
• Pengendalian Peningkatan Tekanan Intrakranial
• Pemantauan ketat pd kasus dgn resiko edema serebri dgn mmprthatikan
perburukan gejala & tanda neurologis
• Sasaran terapi : TiK kurang dari 20 mmHg & tekanan perfusi otak : >70mmHg
• Pengendalian suhu tubuh
• Penatalaksanaan peningkatan TIK : meninggikan posisi kepala 20-30 derajat,
Pemberian osmoterapi atas indikasi :
Mannitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama > 20 menit, diulangi tial 4-6 jam dengan target
osmilaritas < 310 mOsm/L
Jika perlu berikan furosemide dengan dosis inisial 1mg/kgbb IV

Pengendalian Kejang : bila kejang, dilakukan pemberian diazepam IV bolus lambat 5-20
mg dan diikuti oleh fenitoin dosis bolus 15-20 mg/kg dengan kecepatan maksimum 50
mg/menit
TATALAKSANA SPESIFIK
Trombolisis intravena : terapi trombolisis menggunakan recombinan tissue plasminogen
activator (r TPA ) seperti alteplase dapat diberikan pada stroke iskemik akut dengan onset
< 6 jam secara intravena. Dosis yang dianjurkan adalah 0,6-0,9 mg/kg BB.

o Warfarin merupakan pengobatan lini


 Pemberian antikoagulan sebagai pencegahan sekunder:
pertama untuk pencegahan sekunder stroke
o Pemberian antikoagulan rutin terhadap pasien stroke
iskemik pada kebanyakan kasus stroke
iskemik akut dengan tujuan untuk memperbaiki
kardioemboli
keluaran atau sebagai pencegahan dini terjadinya
o Pengguanaan warfarin harus hati-hati karena
stroke ulang tidak direkomendasikan
o Pengobatan antikoagulan dalam 24 jam terhadap dapat meningkatkan risiko perdarahan (

pasien yang mendapat Rtpa intravena tidak maka dari itu perlu monitor INR paling
direkomendasikan sedikit 1 bulan sekali )
Pemberian Antiagregasi
Trombosist
• Pemberian aspirin dengan dosis awal 325 mg dalam 12 jam setelah
onset stroke dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut
• Tidak direkomendasikan penggunaan aspirin sebagai terapi ajuvan
dalam 24 jam setelah pemberian obat trombolitik

• Untuk pencegahan kejadian stroke infark, iskemik dan kematian


akibat vaskular klopidogrel 75 mg
• Pemberian klopidogrel dikombinasi dengan aspirin selama 21 hari
sampai 3 bulan yang dilanjutkan dengan clopidogrel saja
Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik atau yang dikenal sebagai perdarahan
intraserebral ( PIS ) spontan merupakan salah satu jenis
patologis stroke akibat pecahnya pembuluh darah intraserebral.

Kondisi tersebut menimbulkan gejala neurologis yang terjadi secara tiba-


tiba dan sering diikuti gejala akibat efek desak ruang atau peningkatan
tekanan intracranial ( TIK ), maka dari itu angka kematian pada stroke
hemoragik menjadi lebih tinggi disbanding stroke iskemik
Perdarahan Intraserebral
• Pecahnya pembuluh darah otak didalam parenchym
otak.
• Pecahnya pembuluh darah disebabkan kerusakan
dindingnya akibat arteriosclerosis, peradangan, trauma
atau kelainan kongenital (aneurisma / malformasi arteri
– vena)
• Sering timbul akibat pecahnya mikro aneurisma
(Charcot - Bouchart ) akibat hipertensi lama.
Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan subaraknoid ( PSA ) adalah ekstravasasi darah menuju
ruang subaraknoid di anatara membran araknoid dan piamater.
Perdarahan dapat terdistribusi di sistem ventrikel, sisterna dan fisura.

Penyebab tersering PSA adalah ruptur aneurisma, diikuti perdarahan


perimesensefalik nonaneurisma.

Dengan tanda dan gejala klinis ialah sakit kepala hebat


(thunderclap headache), penurunan kesadaran, kejang,
kaku kuduk, demam, peningkatan tekanan darah, deficit
neurologis.
Skala HUNT AND HESS

Derajat Status Neurologik

I Asimtomatik atau nyeri kepala ringan

II Nyeri kepala sedang sampai parah, tanda rangsang meningeal, dan kemungkinan
adanya defisit kranialis

III Kesadaran menurun dengan deficit neurologi ringan

IV Stupor, hemiparesis sedang sampai berat, deserebrasi dini

V Koma dalam, rigiditas desebrasi


Tanda dan Gejala
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, muntah, kejang, kaku kuduk, serta gejala lain
seperti aritmia jantung dan edema paru. Nyeri kepala merupakaan gejala yang paling
sering dikeluhkan, berkaitan dengan lokasi dan luasnya lesi perdarahan yaitu pada
stroke hemoragik didaerah lobatris, serebelum dan lokasi yang berdekatan dengan
struktur permukaan meningen.

Kejang merupakan gejala yang dikaitkan dengan lokasi perdarahan. Lokasi yang
bersifat epileptogenic antara lain perdarahan lobar, gray white matter junction
dikorteks serebri dan putamen. Gejala lain yang dapat terjadi adalah kaku kuduk,
aritmia jantung dan edema paru. Kaku kuduk dapat terjadi pada perdarahan di
thalamus, kaudatus dan serebelum
DIAGNOSIS
Anamnesis
Dalam anamnesis hal yang perlu ditanyakan meliputi identitas, kronologis terjadinya
keluhan, faktor risiko yang ada pada pasien dan keluarganya seperti diabetes mellitus,
hipertensi, dislipidemia, obesitas ,penyakit jantung, riwayat trauma kepala, penyakit
jantung , riwayat trauma kepala serta pola hidup pada pasien maupun keluarga dan
kondisi social ekonomomi pasien.

Keluhan yang dialami pasien dengan keluhan sakit kepala disertai muntah ( tanpa mual )
dan penurunan kesadaran, umumnya mengarahkan kecurigaan kepada stroke hemoragik
dengan peningkatan TIK akibat efek desak ruang.
Tatalaksana
•Manitol 20%

•Anti perdarahan ( asam traneksamat )

•Morfin untuk nyeri kepala pada pasien yang


sadar

•Kontrol tekanan darah ( CCB / Ace - Inhibitor )

•Operatif ( situasional )
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai