Anda di halaman 1dari 39

 Senyawa aktif

Senyawa-senyawa yang dalam organisme hidup


menimbulkan kerja biologis
 Bahan Obat
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun
yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang
tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan
obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih
terdapat di dalam produk ruahan.
Produk ruahan : bahan yang telah selesai diolah dan
tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi obat
jadi .
Obat
Sediaan atau paduan bahan-bahan yang
siap untuk digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis , pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional,
Departemen Kesehatan RI, 2005 &
Permenkes : 917/Menkes/Per/X/1993).
PERAN OBAT
1. Penetapan diagnosa
2. Pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk
tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit
DROGE (JERMAN)

DROGUE (PERANCIS)
DROOG (BLD)

DRUG (INGGRIS)

DOWA (ARAB)
• TUMBUHAN • BIOSINTETIK
• HEWAN • SINTETIK
KIMIA
• MINERAL
ORGANIK
• MANUSIA
• Obat Tradisional :

obat jadi atau obat berbungkus yang berasal


dari
tumbuhan,hewan, mineral dan atau sediaan
galenika atau
campuran dari bahan-bahan tersebut yg
merupakan usaha
pengobatan berdasarkan pengalaman
• Obat asli :
Obat yg diperoleh langsung dari bahan–bahan
• Obat Tradisional terbagi menjadi:
1. Jamu (Empirical based herbal medicine) :
obat tradisional yang disediakan secara
tradisional, misal dalam bentuk serbuk
seduhan, pil dsb. Peninggalan leluhur, tidak
memerlukan pembuktian ilmiah dengan
klinis tetapi cukup dengan bukti empiris
(membuktikan keamanan dan manfaat
secara langsung untuk tujuan kesehatan
tertentu)
2. Obat Herbal Terstandar (Scientific
based herbal medicine) : obat
tradisional yang disajikan dari ekstrak
atau penyarian bahan alam yang dapat
berupa tanaman obat, binatang
maupun mineral.
• Untuk melaksanakan proses ini
dibutuhkan peralatan yang lebih
kompleks, teknologi maju, dan
ditunjang dengan pembuktian ilmiah
berupa penelitian pre klinik seperti
terstandar kandungan bahan
berkhasiat, terstandar pembuatan
ekstrak tanaman obat, standar
pembuatan obat tradisional yang
higienis dan uji toksisitas akut maupun
3. Fitofarmaka (Clinical based herbal
medicine) : bentuk obat tradisional
dari bahan alam yang dapat
disejajarkan dengan obat modern
karena proses pembuatannya yang
telah terstandar, ditunjang dengan
bukti ilmiah sampai dengan uji klinik
pada manusia.
• Obat jadi

obat dalam keadaan murni atau campuran dlm


btk sediaan
(serbuk, tablet, pil, kapsul, sediaan cair, salep,
supp. Dll)
yang punya nama teknis sesuai F.I atau buku
resmi lainnya
• Obat baru
obat yg terdiri dari atau berisi suatu zat baik
sebagai
bagian yg berkhasiat maupun yg tdk berkhasiat
• Obat paten

obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar


atas nama
produsen atau yang dikuasakannya dn dijual dalam
bungkus
asli dari pabrik yang memproduksinya
• Obat generik :
Obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam
Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya
• Obat generik berlogo :
obat generik essensial yg tercantum dalam DOEN
• Obat essensial :

obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan


pelayanan
kesehatan bg masyarakat terbanyak meliputi
diagnosis,
profilaksis, terapi dan rehabilitasidan tercantum
dalam daftar

obat esensial yang ditetapkan oleh Menkes 


DOEN
• Obat Wajib Apotek :
1. Berdasarkan jenis dan tingkat keamanan
A. Golongan Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (hang over)
• Termasuk daftar O (=Opiat)
• Harus dg resep dokter dan Resep tidak
dapat diulang
• Obat yang memiliki khasiat membius dan
menimbulkan ketagihan (Adiksi)
• Obat-obat ini mulai dari pembuatannya
sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat
oleh pemerintah dan hanya boleh
diserahkan oleh apotek atas resep dokter
 Tiap bulan apotek wajib melaporkan
pembelian dan pemakaiannya pada
pemerintah
 Resep yang mengandung narkotika diberi
tanda merah dibawah nama obatnya dan
dicatat nomor resep, tanggal penyerahan,
nama dan alamat penderita, nama dan
alamat dokter, serta jumlah yang
diresepkan
 Tidak mencantumkan tanda “Iter”
Pengaturan Narkotik bertujuan :
a. Menjamin ketersediaan narkotika untuk
kepentingan pelayanan dan/atau pengembangan
ilmu pengetahuan.
 Mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkotika dan
Memberantas peredaran gelap narkotika
Narkotika dibedakan atas 3 golongan :
• Narkotika Gol I
 Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan dan dilarang untuk kepentingan lainnya.
 Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dalam proses
produksi, KECUALI dalam jumlah yang sangat terbatas
untuk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
dilakukan
pengawasan yang KETAT dari Menteri Kesehatan.
• Golongan I antara lain : Tanaman papaver
somniferum (kecuali biji), opium mentah
(getah), opium masak (candu, jicing,
jicingko), tanaman erithroxylon (termasuk
buah dan biji), kokain, tanaman cannabis
(ganja)
• Narkotika Gol II dan III yang berupa
bahan baku baik alamiah maupun sintetis
dapat diedarkan tanpa wajib daftar pada
Depkes.
• Golongan II : fentanil, metadon, metofon,
morfina, petidina
• Golongan III : kodeina
• Contoh-contoh narkotika :
a. Alkaloid kokain & turunannya kokain
diperoleh dari tanaman coca, berasal dari
Erithroxylon cocca (famili erithrocylaceae)
b. Cannabis (ganja) berasal dari Cannabis
indicae (famili canabiceae). Selain daun dan
biji dan juga dipakai bahan olahannya
seperti getahnya
c. Golongan Papaver Somniverum (candu) diperoleh
dari getah, buah yang dilukai atau diperoleh dari
alkaloid ganja, menggunakan proses isolasi, misal :
alkaloid morfin, codein, tebain.
Ingat : papaverin (obat sakit perut) bukan narkotik karena
tidak bersifat adiktif.
d. Zat-zat sintesis : seperti morfin, petidin HCl, methadon
HCl, dextromoramid tartrat, dll.
B. Psikotropika
Adalah zat atau obat baik alamia atau
sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas aktivitas mental dan
perilaku.
Dibagi menjadi 4 golongan :
1. Golongan I : Lisergida (LSD/extasy)
2. Golongan II : amfetamin, metamfetamin
(sabu2)
3. Golongan III : Penthobarbital
4. Golongan IV : diazepam (frisium
C. OBAT KERAS/OBAT KERAS TERTENTU
 Harus dg resep dokter
 Dokter bisa mencantumkan tanda “Iter”
 Termasuk golongan daftar :G (=Gevaarlijk =
“Berbahaya “
 Memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi
hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.
 Obat ini bila dipakai melebihi dosis dapat
menyebabkan keracunan dan kematian
KepMenKes RI No. 633/Ph/62/b tentang Penetapan
Obat Keras,yang termasuk daftar keras adalah

a. Semua obat yang pada kemasan luarnya


disebutkan bahwa obat tersebut hanya
boleh diserahkan dengan resep dokter
b. Semua obat yang dipergunakan secara
parenteral, baik dengan cara suntikan
maupun dengan cara pemakaian lain,
dengan jalan merobek jaringan
c. Semua obat baru, terkecuali apabila
Departemen Kesehatan telah dinyatakan
secara tertulis, bahwa obat baru itu tidak
membahayakan kesehatan manusia
d. Yang dimaksud dengan obat baru disini yakni
obat yang tidak tercantum dalam FI dan
daftar obat keras atau yang belum pernah
diimpor atau digunakan di Indonesia
 Yang harus diperhatikan pada obat keras adalah
dosisnya. Untuk resep-resep yang melebihi dosis
maksimum dibelakang jumlahnya harus diparaf
oleh dokter, maksudnya jika terjadi sesuatu dari
obat itu, maka tang.gung jawab ada pada dokter.
 Resep-resep obat keras masih dapat diulang
 Contoh obat keras : antibiotik (tetrasiklin,
penisilin dsb), obat-obat yang mengandung
hormon, obat penenang, kencing manis dsb.
D. OBAT BEBAS TERBATAS
 bisa diserahkan tanpa resep dokter
 Termasuk golongan daftar :W (=Waarschuwing =
“Peringatan “ )
 Ada tulisan Peringatan : Ada 6 (enam) peringatan
 Peringatan disingkat P 1 s/d P 6
Penyerahan Obat harus dalam bungkus aseli
P1
P2
AWAS ! Obat Keras
Awas ! Obat Keras
Baca aturan pakainya Hanya untuk obat kumur, jangan ditelan

P3 P4
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar badan Hanya untuk dibakar

P5 P6
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir jangan ditelan
• Memakai tanda lingkaran biru bergaris
hitam
• Contohnya : obat anti mabuk (antimo), anti
flu
• Obat bebas terbatas hampir sama dengan
daftar G, hanya jumlahnya terbatas dan
dapat diperoleh tanpa resep.
• Hal-hal yang harus diperhatikan
ketika membeli OBT /OB:
a. Meyakini bahwa obat tsb telah
memiliki izin edar dengan
pencantuman nomor registdakrasi
dari BPOM/DepKes
b. Kondisi obat apakah masih baik atau
tidak
c. Perhatikan tanggal kadaluarsa obat
d. Membaca & mengikuti keterangan atau
informasi yang tercantum pada kemasan
obat/brosur yang menyertai obat yang
berisi tentang indikasi (petunjuk kegunaan
obat dalam pengobatan)
e. Kontra indikasi (petunjuk penggunaan
obat yang tidak diperbolehkan), efek
samping (efek yang bukan efek yang
diinginkan), dosis obat (takaran
pemakaian obat), cara penyimpanan
obat, informasi tentang interaksi obat
E. OBAT BEBAS
 OTC (Over The Counter)
 Bisa dibeli tanpa resep dokter
 Untuk pengobatan sendiri

2. Berdasarkan Cara pemberian


A. Obat oral
B. Obat topikal
C. Obat Rektal/vaginal/uretral
D. Obat sublingual; bukal
E. Obat parenteral
F. Obat nasal; aural; okular
3. Berdasarkan Efek yg ditimbulkan
A. Obat sistemik
B. Obat Lokal

4. Berdasarkan Tempat/lokasi pemakaian


A. Obat luar
B. Obat dalam

5. Berdasarkan Khasiat/penggunaan

A. Obat analgetik/antipiretik
B. Obat Sedatif
C. Obat antihistamin
D. Obat Antihipertensi
E. Obat kardiak
6. Berdasarkan daya kerja atau terapi
a. Farmakodinamik: obat-obat yang
mempengaruhi fisiologi tubuh seperti
menambah/mengurangi/ reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh, contoh : hormon & vitamin
b. Kemoterapi : obat-obat yang bekerja
secara kimia untuk membasmi parasit/bibit
penyakit
7. Berdasarkan Asal Obat dan Cara
Pembuatannya
a. Alamiah : dari tumbuh2an (jamur : antibiotik,
kina mengandung kinidin) , hewan (plasenta, otak
menghasilkan serum untuk rabies), mineral (vaselin
dan parafin untuk pembuatan salep) atau dari
manusia (zat yang berhubungan dengan pembekuan
darah, contoh plasma, albumin, fibrinogen, dan
darah itu sendiri untuk transfusi)
b. Sintetik : menggunakan reaksi kimia
organik, misal minyak gandapura (metil
salisilat) yang merupakan hasil reaksi
metanol + asam salisilat
Obat Bebas

Obat Bebas Terbatas

K Obat Keras

+ Narkotika

Anda mungkin juga menyukai