Anda di halaman 1dari 43

Contracting Theory and Accounting

Richard A. Lambert (2001)

Nama Anggota Kelompok:


Nela Hajrianti 1820532006
Hayyu Atika Sari 1820532016
Monica Verginia 1820532010
Nila Gemala 1820532024
1. Introduction

Tujuan Paper:

Mereview kembali teori keagenan dan aplikasinya pada akuntansi.

Meninjau penelitian teoritis tentang pengukuran kinerja pada kontrak kompensasi.


Teori keagenan digunakan pada riset akuntansi untuk menjawab 2 pertanyaan berikut:

• Bagaimana karakteristik dari informasi, akuntansi, dan sistem kompensasi


mempengaruhi (mengurangi atau memperburuk) masalah insentif?
1

• Bagaimana masalah insentif mempengaruhi desain dan struktur informasi, akuntansi


dan sistem kompensasi?
2
4 Alasan khusus atas terjadinya konflik antara principal dan agen:

1. Upaya penghindaran oleh agen.


2. Agen dapat mengalihkan sumber daya untuk konsumsi atau penggunaan pribadi.
3. Perbedaan horison waktu, misalnya, agen kurang peduli tentang efek periode masa
depan dari tindakan periode saat ini yang sekarang karena dia tidak berharap untuk
menjadi bagian perusahaan atau agen yang bersangkutan berfokus tentang
bagaimana tindakannya akan mempengaruhi penilaian orang lain atas
keterampilannya, yang akan mempengaruhi kompensasi di masa depan.
4. Perbedaan risk aversion(penghindaran resiko) pada bagian agen.
1.1 Pengaturan Model Dasar Keagenan

Model agensi sederhana


Membuat keputusan atas kepentingan prisipal

Agen

Menanggung Resiko

Organisasi
Menyediakan Modal

Prinsipal Menanggung Resiko

Merancang Insentif
Rangkaian Peristiwa antara Prinsipal-Agen

Dimana:
•S= Fungsi Kompensasi
•Y= Vektor Ukuran Kerja
•a= Vektor Tindakan
•x= Keputusan Agen + Faktor Lainnya (Random Variable) “Outcome”
1.2 Susunan dari Paper

•Bagian kedua: Mendiskusikan single period, pada single action agency model.
•Bagian ketiga: Analisis model tindakan tersembunyi
•Bagian Keempat: Berfokus pada masalah keagenan yang disebabkan oleh kepemilikan informasi superior
oleh agen mengenai parameter yang mempengaruhi proses dan menghasilkan outcome.
•Bagian Kelima: Komunikasi, manajemen laba, dan prinsip revelation.
•Bagian Keenam: Membahas multiple period agency model.
•BagianTujuh: Menguraikan beberapa saran untuk penelitian masa depan.
2.SINGLE-ACTION AGENCY MODEL
Masalah prinsipal = Masalah maksimalisasi yang dibatasi dimana (prinsipal) memilih fungsi kompensasi untuk memaksimalkan
utilitas yang di harapkan.
Yang bergantung pada
- Batasan utilitas agen yang dapat diterima
- Batasan insentif agen yang sepadan / sesuai

Utilitas Prinsipal = Proses bersih yang dikumpulkan oleh perusahaan


G [x-s] Fungsi Utilitas Prinsipal

Utilitas yang diharapkan


“Expected net profit dari perusahaan”
Dipengaruhi oleh
Fungsi kompensasi dalam 2 cara:
A. Efek langsung
B. Efek Insentif
2.1 First-Best Solution

Secara sistematis dapat digambarkan first- best solution:

Dimana dalam first best solution, kita memilih kontrak dan tindakan untuk memaksimalkan utilitas yang
diharapkan prinsipal dengan memenuhi tingkat utilitas yang dapat diterima agent H
First-Best Solution

Kontrak optimal diperoleh yang dapat dinyatakan:


2.2 Situasi Dimana First-Best Solution Dapat Dicapai

Pada kasus ini prinsipal dapat menawarkan sebuah compound contract dimana
-Agen dibayarkan berdasarkan persyaratan dari first-best contract jika prinsipal mengamati si agen telah
memilih first-best action
-Agen dihukum secara substansial jika prinsipal mengamati berbagai tindakan apapun diluar dengan
tindakan first-best action
-First-best solution juga dapat dicapai jika tidak terdapat kepastian dalam pendistribusian hasil.
-First-best solution kadang juga dapat dicapai jika distribusi pengeluaran memperlihatkan “moving
support”.
2.3 Second-best solution- only the outcome (x) is observable

Kontrak optimal sehungan juga dengan kontrak optimal pada first-best solution :
2.4. When are additional performance measures valuable?

Untuk menganalisis, memodifikasi model sebelumnya untuk membuat hasil x dan


ukuran kinerja tambahan yang dapat di amati dan tersedia untuk kontrak :
2.5. Aggregation of performance measures

• Pada bagian ini kita membahas secara lebih rinci bentuk fungsional dari kontrak dan
bagaimana sinyal digabungkan.

• Banker dan Datar (1989) menjadi yang pertama menyarankan kita dapat
menguraikan kontrak menjadi: i) pengukuran kinerja agregat, dan ii) fungsi
kompensasi berdasarkan pengukuran kinerja agregat.
2.6.The controllability principle and relative performance evaluation

•Dalam hal ini, didefinisikan sebuah variabel sebagai '' controllable '' jika tindakan agen
mempengaruhi distribusi probabilitas dari variabel tersebut.
•Teori keagenan juga menunjukkan bahwa sangat bernilai untuk memasukkan variabel
dalam kontrak yang tidak dikendalikan oleh agen.
•Meskipun evaluasi kinerja relatif (RPE) digunakan dalam banyak konteks (misalnya, penilaian pada kurva,
karyawan bulan ini, turnamen, dll.), Hanya ada sedikit bukti penggunaannya dalam kompensasi eksekutif.
•Sejumlah biaya potensial untuk menggunakan evaluasi kinerja relatif telah maju dalam literatur.
•Masalah kedua adalah bahwa tampaknya ada biaya 'politik' dengan kelompok pemegang saham ketika
eksekutif diberi bonus besar jika harga saham perusahaan mereka turun, bahkan jika penurunan tersebut
tidak sebesar penurunan perusahaan yang sama.
•Biaya ketiga untuk mengevaluasi agen relatif terhadap kelompok yang sama dapat memotivasi persaingan
yang merusak antar agen.
2.7. Magnitude of the value of a performance measure

•Kim dan Suh (1991) memeriksa kasus di mana agen memiliki fungsi utilitas akar kuadrat. Fungsi utilitas ini
terbukti menjadi yang paling penting dalam menyelesaikan masalah teori agensi.

•Hal ini mirip dengan sensitivity-to-noise ratio di Banker dan Datar. Perbedaannya adalah bahwa kepastian
kuadrat muncul pada numerator. Nilai membuat ukuran nilai sistem informasi tidak bergantung pada skala
ukuran kinerja. Hal-hal yang sama, sinyal informasi memiliki nilai lebih jika memiliki sensitivitas yang lebih
tinggi dan varians yang lebih rendah.
3. MULTI-ACTION MODELS

• Jika pada Single Action Agency Model agen hanya dapat melakukan satu tindakan, sedangkan pada
Multi Action Model Agen dapat melakukan lebih dari satu tindakan.
• Lambert menjelaskan bahwa tidak semua ukuran kinerja sama sensitivnya terhadap tindakan
tertentu, beberapa tindakan tersebut lebih memungkinkan untuk dimanipulasi dibandingkan yang
lainnya.

• Lambert mencirikan kontrak optimal dimana i = (1,.,.m), yaitu:


3.1 Linear-Eksponential-Normal (LEN) formulation of
agency models

Lambert menjelaskan bahwa LEN terdiri dari 3 dimensi yaitu:


1. Fungsi utilitas agen diasumsikan eksponen negatif, U(w) = -e-ρw, dimana ρ adalah
koefisien agen yang menolak risiko.
2. Pengukuran kinerja diasumsikan terdistribusi normal. Keuntungan utama dari normalitas
yaitu dapat dipengaruhi tanpa mempengaruhi momen distribusi yang lebih tinggi.
3. Fungsi kompensasi diasumsikan linear dalam pengukuran kinerja.
3.1 Linear-Eksponential-Normal
(LEN) formulation of agency models

Tiga penilaian umum untuk batasan kontrak Linear, yaitu:


• Kontrak linear tersebut optimal dalam pengaturan yang lebih kuat.
• Kontrak linier secara umum digunakan dalam praktik.
• Kontrak linear secara sederhana mudah diatur.
3.2 Multi-action models using the LEN framework

Dalam penggunaan LAN pada multi action models Lambert menunjukan fungsi outcome(x)
dan performance (y) seperti berikut:
3.3 Applications of multi-action results

• Lambert mulai dengan situasi single performance, kemudian dengan menggunakan


multiple performance. Untuk menjadi konkret, misalkan kami memiliki two-action
model, tetapi hanya memiliki ukuran single performance, y1 pada kontraknya.
• Dalam kasus ini, koefisien slope untuk mengukur kinerja dapat dipecahkan menjadi:
3.3.1 Window Dressing and When Incentives are
Harmful
• Pada bagian ini peneliti membahas bahwa agen dapat melakukan tindakan
menyimpang dengan memberikan laporan yang tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
• Window dressing akan memberikan pengaruh negatif terhadap outcome.
• Jika koefisien slope = 0, maka lebih baik tidak memberi insentif terhadap
agen.
3.3.2 Myopic Performance Measure and Adding a
Performance measure

• b 2 > 0 namun q 12 = 0 Artinya, ukuran kinerja tidak dapat digunakan sama sekali untuk
memotivasi two-action.
• b 2 > 0 tapi q 12 < 0 Artinya, ukuran kinerja bergerak ke arah yang berlawanan sebagai
hasil nyata.
Keadaan ini bisa timbul jika tindakan agen tersebut memiliki keuntungan jangka panjang,
namun ukuran kinerja yang tersedia hanya mendapat biaya dimuka dan tidak ada manfaat
masa depan dari tindakan ini.
• Dalam memilih ukuran kinerja tambahan, penting untuk mempertimbangkan sifat dari
ukuran kinerja yang ada.
3.3.3 Trade offs Between Congruity and Sensitivity
Precision
• Pada bagian ini dalam pengukuran kinerja memeriksa kasus khusus di mana salah satu
ukuran kinerja benar-benar sesuai dengan hasil perusahaan, sementara ukuran lainnya
tidak.
• Untuk pengukuran kinerja pertama, y1 menjadi identik, dan benar-benar sesuai dengan
outcome perusahaan. x = y1 = Sebaliknya, pengukuran kinerja
kedua tidak komplit atau ukuran kinerja local hanya dipengaruhi oleh sebagian tindakan
agen. Dimana y2 = q21 a1 + e2. Sensitivitas y2 untuk a1 adalah q21, sementara sensitivitas
terhadap semua tindakan lainnya adalah nol.
3.3.4 Devisional vs Kinerja
• Untuk menganalisis aplikasi ini, mari kita mengukur kinerja y1 menjadi keuntungan bagi
perusahaan secara keseluruhan, dan biarkan y2 menjadi keuntungan divisi agen (gross
kompensasi dalam kedua kasus). Biarkan dimensi pertama dari usaha, a1; merupakan upaya
yang meningkatkan keuntungan dari divisi agen sendiri dan mungkin pecahan divisi lainnya.
• Dampak yang diharapkan dari a1 di divisi agen sendiri adalah q21 a1 dan dampak yang
diharapkan dari divisi lain adalah (b1 - q21)a1, sehingga dampak total adalah b1 a1.
• Perhatikan bahwa
• jika b1 > q21;
• Jika b1 < q21
3.3.5. Stewardship versus valuation uses of
information
• Salah satu aplikasi penting dari teori keagenan adalah membandingkan bagaimana
informasi digunakan untuk tujuan insentif manajerial berhubungan dengan bagaimana ia
digunakan untuk tujuan penilaian
3.3.6. Other issues in the use of information for valuation versus
stewardship Purposes

• Salah satu peran penting memainkan harga saham adalah untuk memperkirakan nilai
perusahaan. Dalam banyak kasus, variabel informasi individual yang dikumpulkan oleh
investor tidak bisa diamati secara terbuka atau tidak dalam bentuk yang membuat mereka
mudah untuk memasukkan dalam kontrak kompensasi.
2019/10/4
10/4/2019

4. Informasi Pribadi dan Komunikasi

• Pada bagian ini, Lambert membahas penelitian yang memperluas model agensi dasar
dengan memungkinkan satu pihak untuk memiliki informasi pribadi. Sebagian besar, para
peneliti telah berasumi bahwa agen adalah pihak yang memperoleh informasi pribadi.
2019/10/4
10/4/2019

4.1 Aplikasi Penganggaran Modal

• Salah satu aplikasi penting dari model teori keagenan dengan informasi pribadi berkaitan
dengan prosedur penganggaran secara umum dan modal penganggaran khususnya (lihat
Antle dan Fellingham (1997) untuk review terbaru).
• Ada beberapa fitur dalam penganggaran modal
1. Perhatikan bahwa prinsipal dan agen netral risiko
2. Ada fitur komunikasi model.
2019/10/4
10/4/2019

4.2. Peran Ukuran Kinerja Tambahan (Ex Post) dalam Model Informasi Pribadi

• Ada beberapa perbedaan penting antara faktor-faktor yang mendorong pembobotan yang
optimal pada ukuran kinerja dalam dua pengaturan.
1.Varians dari sinyal tidak mungkin dapat dilihat sebagai ukuran dari noise sinyal.
2. Gagasan dari congruity harus disesuaikan untuk mencerminkan kemungkinan sensitivitas
terhadap hasil atau ukuran kinerja yang mungkin stochastic.
2019/10/4
10/4/2019

4.3 Masalah Insentif dan Biaya Modal

• Pada bagian ini, peneliti membahas penerapan model informasi pribadi atas issue dari
apakah dan berapa banyak manajer seharusnya dibiayai atas modal yang mereka gunakan.
Hal ini jelas penting bagi haknya sendiri, ini juga merupakan bagian mendasar dari
pembangunan ukuran kinerja keuangan seperti pendapatan residual dan Economic Value
Added (EVA), alokasi biaya dan transfer pricing. Secara khusus, teori EVA dan sebagian
besar buku-buku akuntansi umumnya mengklaim bahwa biaya modal yang dibebankan
pada manajer harus identik dengan biaya modal perusahaan. Namun, agency model lain
menyiratkan bahwa biaya modal tidak harus sama dengan biaya pemilik modal. Secara
khusus, paper ini menunjukkan bawa biaya yang optimal untuk modal seringkali lebih tinggi
daripada biaya pemilik modal.
2019/10/4
10/4/2019

4.4 Transfer Pricing

• Terdapat banyak persamaan antara literatur agency pada penganggaran modal dan transfer
pricing. Dalam bagian ini karena keduanya merupakan bentuk alokasi sumber daya dalam
perusahaan.
• Dalam penganggaran modal sumber daya adalah modal, dan itu ditransfer dari kantor
pusat kepada divisi.
• Dalam transfer pricing, sumber daya merupakan suatu barang setengah jadi yang
ditransfer antara suatu divisi “upstream'' ke divisi ''downstream ''.
2019/10/4
10/4/2019

4.5 Alokasi Biaya


2019/10/4
10/4/2019

4.6 Bagaimana Agen Memperoleh Informasi Pribadi?

• Peneliti membahas situasi dimana principal atau agen dapat mempengaruhi jenis informasi yang dihasilkan.

• Saat ini, peneliti tidak memiliki pemahaman yang sangat baik dari kapan prinsipal lebih baik menyediakan agen dengan sistem
menghasilkan informasi pribadi.

• Cara alternatif untuk model proses akuisisi informasi adalah dengan mengasumsikan bahwa agen harus bekerja untuk
mengumpulkan informasi, memprosesnya dan menentukan apa konsekuensi dari dari berbagai tindakan yang dilakukannya.

• Lambert (1986), Demski dan Sappington (1987), meneiti interaksi antara memotivasi agen untuk bekerja untuk
mengumpulkan informasi dan memotivasi dia untuk kemudian menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan yang
baik atas nama prinsipal.

• Lamber menunjukkan bahwa prinsipal harus membuat kompensasi agen tergantung pada hasil perusahaan untuk memberikan
insentif agen untuk bekerja mengumpulkan informasi
2019/10/4
10/4/2019

4.7 Nilai Komunikasi

• Dalam beberapa kasus, bahwa nilai merupakan yang tidak monoton dalam ketepatan
informasi.
• Jika agen tidak memiliki informasi pribadi sama sekali (presisi adalah nol), tidak ada
nilai untuk komunikasi
• Melumad dan Reichelstein (1989) menunjukkan bahwa nilai juga dapat menjadi nol
ketika agen memiliki informasi predecision yang sempurna (yaitu, agen tidak
menghadapi ketidakpastian residual)
10/4/2019

5. MANAJEMEN LABA Vs PRINSIP REVELASI

Terdapat tiga cara yang berbeda dari para peneliti yang telah
memasukkan fitur yang dirancang untuk menghindari prinsip revelasi.
Cara yang paling jujur adalah hanya dengan membatasi kemampuan
agen untuk mengkomunikasikan informasinya.
10/4/2019

5.1 Pembatasan Komunikasi dan Biaya

sering menyebabkan keuntungan yang diharapkan lebih tinggi


1 daripada jika pembatasan ini tidak ada.

agen tidak dapat sepenuhnya berkomunikasi pada


2 dimensionalitas penuh atas informasinya.
10/4/2019

5.2 Bentuk Kontrak yang Dibatasi

Model Single-period Model Multi-period

 Manajemen laba dipengaruhi


 Awal periode
oleh bentuk dari kontrak
kompensasi dalam suatu
 Akhir periode
periode dan struktur dari
kontrak kompensasi yang
melewati suatu periode
10/4/2019

5.3 Ketidakmampuan pada Precommit tentang


Bagaimana Informasi Digunakan

1. Asumsi ada pihak lain yang melihat laporan agen yang tidak
bisa precommit tentang bagaimana mereka akan
menggunakannya.
2. Asumsi bahwa principal sendiri tidak dapat precommit tentang
bagaimana ia akan menggunakan laporan agen
10/4/2019

6. MULTI-PERIODE MODEL DAN MASALAH


INVESTASI
• Kepentingan terbesar pada akuntansi adalah yang berkaitan dengan dampak dari peran
dari lead-lag dalam ukuran kinerja
• Cabang lain dari literatur multi-period berfokus pada motivasi investasi jangka panjang
• Agen bertanggung jawab pada setiap periode untuk memilih tingkat investasi, serta
memilih produktifitas tingkat usaha.
• Asumsi yang kuat tentang informasi yang tersedia mengenai pola waktu pengembalian
investasi.
10/4/2019

7. ARAH UNTUK PENELITIAN MASA DEPAN

 Agregasi ukuran kinerja.


 Untuk penelitian masa depan adalah memahami proses sistem akuntansi yang digunakan
dalam mengubah aliran dari arus kas ke dalam angka laba.
 Untuk pekerjaan tambahan adalah manajemen laba
 Laporan agen yang digunakan oleh pasar untuk tujuan penilaian serta oleh principal untuk
tujuan kompensasi.
 Topik stewardship dengan penggunaan valuasi informasi akuntansi juga merupakan salah
satu yang bagus untuk penelitian masa depan.
 biaya yang optimal untuk sumber daya yang digunakan oleh orang-orang dalam organisasi.
10/4/2019

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai