Anda di halaman 1dari 20

BUDIDAYA IKAN GURAME

Kelompok : 1
Anggota Kelompok:
1. Armiza Saiful
2. Janasha Dara Reskyna
3. Maurisatina Filla
4. Muhammad Ikbal
5. Muhammad Iqbal Amrullah
6. Mutiara Fani
7. Teuku Daniyal
Kelas : XI IPA 2
Guru Pembimbing : Fauza, S.Si., M.Pd.
Pelajaran : PKW (Biologi)
PENGERTIAN IKAN GURAME

Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus


gouramy Lac) termasuk ikan air tawar yang tersebar
di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame
menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang
lezat. Terutama di Pulau Sumatera, Jawa, Madura dan
Sulawesi.

Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor,


Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto dan
Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di
wilayah Payakumbuh. Sedangkan di Sulawesi, ikan
gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado.
Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif stabil
dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat tinggi, sehingga
tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha.

KANDUNGAN NUTRISI PADA IKAN GURAME


Kandungan nutrisi ikan gurami mengandung:
protein sebesar 18,93%, lemak 2,43%,
vitamin A: 749,715 IU/100 mg, vitamin B1: 0,0792 mg/100 g,
vitamin B2: 0,083 mg/100, vitamin B3: 1,22 mg/100 g.
TAKSONOMI IKAN GURAME
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus goramy
Nama Ilmiah :Osphronemus goramy

MORFOLOGI IKAN GURAME


Gurame memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang dan
lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar.
Pada bagian mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat
menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.

Secara visual, tampilan gurame dewasa berbeda dengan gurame muda. Dasar perbedaan
itu dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi warna,
gurame muda lebih menarik jika dibandingkan dengan gurame dewasa.
HABITAT IKAN GURAME
Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa,
situ, waduk atau danau. Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin)
sehingga dapat bertahan dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada
ketinggian tempat sampai 800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC. Jika
ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan
terganggunya sistem reproduksinya.

CARA BUDIDAYA IKAN GURAME


Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan
gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan.
Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari
tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran.
Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak
tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari
benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau
ternak yang berkualitas.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan
memberikan informasi sedetail mungkin mengenai
cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu
mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen
ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui yaitu:
1. Seleksi Indukan
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang
siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut :
Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame antara lain :
• Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
• Warna badan lebih terang.
• Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
• Perut membulat.
• Badan relatif Panjang.
Ciri-ciri Induk Jantan Ikan Gurame antara lain :
Di dahi terdapat tonjolan/cula.
Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
Gerakan lebih lincah.
Perut dekat anus.

Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang


dan Siap Dipijahkan yaitu:
Perut membesar kearah belakang.
Anus nampak putih kemerahan.
Perut terasa lebih lembek jika diraba.
2. Persiapan Kolam Pemijahan
• Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal)
• Pengisian air kolam
• Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.

3. Proses Pemijahan Ikan Gurame


Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan
antara lain:
1. Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan. Jumlah ikan gurami
jantan dan betina berbanding 1:3.
2. Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan.
Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
3. Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan
pemijahan disarang yang telah dibuat.
4. Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau
rumputan kering.
5. Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang.
Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu
menetaskan telur ikan gurame.
6. Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina
lainnya.
4. Penanganan Telur Gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui
telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas
sarang pemijahan.
Langkah penanganan telur ikan gurame antara lain:
• Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
• Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
• Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
• Cuci telur hingga bersih.
• Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk
mencegah serangan hama penyakit.
• Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.

5. Pemeliharaan Dan Penetasan


Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah
pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang
bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.
Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan
hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11
hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.
6. Persiapan Bak Pendederan

Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi


bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi
sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki
daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.

Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami

7. Pendederan Ikan Gurame


Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah
siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan.
Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami
yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.
8. Persiapan Kolam Ikan Gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus
dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.
Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus
menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Berikut tahap persiapan kolam ikan antara lain:

• Bersihkan dan dikeringkan kolam.


• Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses
dekomposisi.
• Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk
air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
• Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat
diisi air.
• Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk
menyediakan pupuk alami.
• Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna
untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada
dikolam (Durachman, 2001).

Anda dapat menggunakan BLACK BOS yang merupakan Bio Organic Stimulant berbentuk konsentrat
tinggi (pasta), yang mengandung bakteri premium serta unsur hara makro dan mikro yang lengkap.
9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara
jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.
Langkah pemindahan benih ikan gurame antara lain:
• Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
• Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
• Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.

10. Pembesaran Ikan Gurame


Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam
berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran
kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.
Perhitungan Ikan Gurame Berdasarkan Koefisien Konversi
Berdasarkan hasil penghitungan, jika ikan yang dipelihara seberat 200-250 grm/ekor dan ditebar
dengan kepadatan benih 1 hingga 2 kg/m2. Setelah memasuki umur siap panen dengan berat 500-700 gram/ekor,
kondisi kolam tidak akan mengalami kepadatan yang berlebihan. Evektifitas pembesaran ikan gurame dapat
dianalisis berdasarkan koefisien konversi berat. Artinya, koefisien konversi berat dapat menghitung perbandingan
antara 1 kg daging ikan dengan kebutuhan pakan ikan gurame. Contohnya: untuk menambah berat 1 kg daging ikan
dibutuhkan 2 kg pakan ikan gurame, maka koefisien konversi berat pakan ikan gurame adalah 1 banding 2 (1/2). Jika
dikali 100%, maka diperoleh nilai efisiensi konversi berat.
Meski begitu, perlu dipertimbangkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara energi dan protein
dalam laju pertumbuhan. Apabila kebutuhan energi pada ikan kurang, maka protein akan dipecah untuk sumber
energi. Penggunaan sebagian proten untuk sumber energi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat, karena
protein berperan dalam pembentukan sel baru. Jumlah energi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan
pemeliharaan ikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis spesies, umur, komposisi ransum, tingkat
reproduksi dan tingkat metabolisme standar pada ikan.

Cara Mengetahui Berat Total Atau Berat Biomassa Ikan


Sebelum melakukan budidaya ikan gurame, anda perlu mengetahui tentang berat total atau berat
biomassa ikan. Pengambilan sample dilakukan setiap 4 minggu sekali untuk mendapatkan hasil kalibrasi berat
tubuh ikan yang sesungguhnya. Dengan cara mengambil sample ikan secara acak kemudian timbang beratnya, baru
lakukan perhitungan.
Contoh: kolam seluas 30 m2 di isi 300 ekor gurami dengan berat rata-rata 100 g/ekor. Maka didapatkan
berat total atau berat biomassa: 300 ekorx100 g= 30.000 g (30 kg).
Jika kebutuhan pakan ikan gurame setiap harinya ±3% dari berat tubuh, maka kebutuhan pakan ikan gurame
perhari= 3% x 30 kg = 0,9 kg. Jika lama budidayanya adalah 1 bulan, maka pakan ikan gurame yang dibutuhkan
adalah 30 hari x 0,9 kg = 27 kg.
Lokasi Dalam Budidaya Ikan Gurame
Budidaya ikan gurame memang dapat dilakukan di berbagai tempat. Namun, untuk hasil yang
optimal kita harus mengetahui syarat lokasi dalam budidaya ikan gurame.
Syarat Lokasi Budidaya Ikan Gurame antara lain:
• Suhu air berkisar antara 24-30ºC.
• Kualitas air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan beracun maupun limbah
pabrik.
• Nilai derajat keasaman (pH) perairan berkisar antara 7-8.
• Kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.
• Ketinggian lokasi antara 50-400 m dpl.

Apabila Budidaya Ikan Gurame di kolam tanah, Maka Ada Tambahan Yang Harus Diperhatikan
Antara Lain :
1. Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam dapat
menahan massa air yang besar.
2. Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk mempermudahkan pengairan secara
gravitasi.
3. Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan sistem air mengalir yang baik demi pertumbuhan dan
perkembangan fisik gurame.
Namun belakangan ini, budidaya ikan gurame di kolam terpal mulai menjadi tren jika dibandingkan
budidaya ikan gurame di kolam tanah maupun di kolam tembok. Maka dari itu kami akan memberikan
cara pembuatan kolam terpal khususnya untuk budidaya ikan gurame.
Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal
Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki beberapa keunggulan
jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara konvensional. Kolam terpal dipilih karena
dirasa:
• Lebih praktis, mudah dikeringkan, dibersihkan, dan dipanen.
• Lebih awet, karena kolam terpal tidak mudah bocor, lebih murah, memiliki masa pakai hingga
5 tahun.
• Hasil panen lebih disukai pedagang maupun konsumen karena ikan yang dihasilkan tidak
berbau lumpur.
• Budidaya ikan gurami dikolam terpal bisa menggunakan dinding tanah maupun dinding
kerangka besi, sesuai keinginan anda.
Tahapan Dalam Perawatan Kolam Ikan Gurame

1. Masukkan Enceng Gondok, Agar Dapat Mengurangi


Suhu Matahari
Dalam budidaya ikan gurame, suhu matahari sangat
berpengaruh dalam perkembangan ikan. Salah satu cara
mengurangi teriknya sinar matahari adalah dengan
menggunakan enceng gondok.
Eceng gondok mengambang dipermukaan air, sehingga
dapat berfungsi sebagai peneduh/penutup permukaan air
dikala terik panas sinar matahari. Selain itu, eceng gondok
dapat dijadikan sebgai rumah tempat bersarang bagi ikan
dan sebagai tempat berkembang biak.

2. Tanam Pohon Disekitar Kolam Gurame


Selain eceng gondok, anda perlu menanam pohon disekitar kolam. Ini berfungsi sebagai filter cahaya
matahari agar tidak langsung mengenai kolam.
Namun, perlu Anda perhatikan bahwa pohon peneduh kolam tidak boleh menutupi keseluruhan
kolam. Agar kelembaban nya tidak terlalu tinggi dan malah berdampak buruk terhadap pertumbuhan
dan perkembangan ikan.
3. Bersihkan Kolam
Membersihkan kolam ikan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya ikan gurame.
Umumnya, cara membersihkan kolam ikan menggunakan teknik peyiponan. Penyiponan berasal
dari kata ipon atau Shift Pond. Penyiponan adalah suatu teknik pembersihan kolam yang
dilakukan dengan menyedot dan membuang kotoran/sisa pakan ikan gurame. Penyiponan adalah
salah satu kunci dalam budidaya ikan gurame dengan kolam terpal. Penyiponan kolam terpal
dapat dilakukan dengan sederhana. Misal dengan membuat alat sipon sederhana menggunakan
selang air dengan sambungan pipa paralon berbentuk T pada ujung selang. Pipa paralon yang
tersambung tersebut selanjutnya diberi lubang. Cara kerja sipon ini mirip dengan cara kerja pada
mesin penyedot debu. Penyiponan berfungsi untuk menjaga kebersihan serta kesehatan air pada
kolam terpal. Penyiponan juga membantu kolam terpal tetap ideal untuk budidaya ikan gurame.

4. Jaga Kadar Keasaman Air


Derajat keasaman pada air menunjukkan aktifitas ion hydrogen yang terkandung. Semakin tinggi
konsentrasi ion h+ maka semakin asam (acid), ditunjukkan dengan PH <7. Semakin tinggi
konsentrasi ion oh- maka air semakin basa (alkali), ditunjukkan dengna PH >7. Pada air murni
(neutral) memiliki kandungan PH = 7.
Ikan budidaya umumnya lebih suka hidup pada perairan yang memiliki derajat keasaman netral
condong basa, pada kisaran PH 6.5 – 9 dan optimumnya berada pada kisaran PH 7-8.5. Air kolam
yang memiliki derajat keasaman tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan ikan. Hal ini dikarenakan
mayoritas penyakit berkembang pada suasana asam.
Keasaman air kolam disebabkan oleh:
• Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
• Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami proses
fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
• Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
• Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat keasaman
air.
• Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.
Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini dilakukan
karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis kapur yang
sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.
Pakan Ikan Gurame
Ikan gurame adalah jenis hewan omnivore yang cenderung herbivora. Pada fase larva, makanan
alami gurame berupa cacing sutera, rotifer, dan infusaria. Setelah berumur beberapa hari, benih
gurame lebih menyukai larva insekta, krustacea dan zooplankton. Setelah beberapa bulan barulah
pakan ikan gurame dapat diganti berupa tumbuhan air lunak, dedaunan seperti daun talas, daun
papaya, daun singkong, daun lamtoro, dll. Apabila kebutuhan pakan ikan gurame tidak
mencukupi, ikan gurame bisa memakan bahan organik yang ada didasar perairan. Jika ingin
memberi pakan ikan gurame tambahan dalam budidaya ikan gurame, dapat diberi dedak, ampas
tahu dan bungkil kedelai. Untuk pakan ikan gurame alternatif dapat ditambahkan rayap untuk
gurame muda dan induk.

Tips Agar Ikan Gurame Tahan Terhadap Hama dan Penyakit


Selain memperhatikan pakan ikan gurame sesuai dengan takaran yang biasa anda lakukan, anda
juga sangat perlu melakukan pemeliharaan. Ini diperlukan agar ikan gurame tahan terhadap hama
dan penyakit. Salah satu poin penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya ikan
gurame adalah kondisi kolam. Kondisi kolam yang buruk dapat menyebabkan ikan mudah
terserang penyakit. Anda Sangat perlu menambahkan bakteri pendukung dalam kolam. Bakteri ini
berperan sebagai pengurai/decomposer, fermentator dan katalisator.
Bakteri-bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut diantaranya adalah Bacillus brevis, Bacillus
pumilus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus.
Penambahan bakteri pendukung dalam budidaya ikan gurame berperan penting dalam
mempercepat pertumbuhan, karena mampu meningkatkan nafsu makan, mendukung proses
pencernan, dan memaksimalkan penyerapan nutrisi pada tubuh.
Tabel Manfaat Bakteri Yang Memiliki Peranan Dalam Budidaya Ikan
Gurame Antara Lain:
Pseudomonas • Menghasilkan enzim yang
Bakteri Manfaat
alcaligenes digunakan untuk
Bacillus • Penghasil antibiotik tyrocidine, untuk menambah memproduksi asam amino.
brevis kekebalan tubuh ternak ikan gurame dari serangan • Menghasilkan Polisakarida
penyakit. yang digunakan untuk
• Mengurai fosfat di air sehingga kaya akan fosfat organic. menghambat penyakit
• Menghasilkan enzim terotrisin sbg antibody. tertentu.
• Penghasil antibiotik surfaktin yang dapat berfungsi • Menurunkan kadar
menghambat pertumbuhan jamur pada ikan/udang. senyawa lemak dalam
darah.
• Mengurai bahan organik
seperti feces/kotoran, sisa
Bacillus • Meningkatkan daya cerna pakan ikan gurame. pakan ikan gurame, kulit
pumillus • Menciptakan keseimbangan mikroba dalam tubuh. udang & ikan, alga dan
• Meningkatkan produksi susu dan daging. mikroba lainnya.
• Menghambat pertumbuhan jamur dan spora bakteri • Mengurai limbah polutan
pathogen. di air kolam/tambak.
• Meningkatkan nafsu makan ikan dan udang sehingga
mempercepat waktu panen.
Micrococcus • Mengurai gas amonia pada
roseus kotoran/feces.
• Mengurai bahan berbahaya
Bacillus • Mengurangi kadar amoniak dalam air.
seperti limbah industri atau
mycoides • Meningkatkan keanekaragaman plankton.
agen biodegradasi.
• Meningkatkan kadar protein kasar.
• Penghasil pigmen alami
• Menurunkan kadar serat kasar.
sehingga warna ikan hias
• Meningkatkan kualitas kandungan nutrisi pada pellet
(koi dan arwana) akan
ikan.
semakin cerah.
Panen Ikan Gurame

Tahap akhir dalam budidaya ikan gurame adalah tahap


pemanenan. Pemanenan ikan gurame sangat tergantung
pada ukuran yang diminta konsumen.
Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan gurame
berumur 10-12 bulan. Ikan gurame yang berumur 10 bulan
mempunyai bobot sebasar 800gram hingga 1kg/ekor.

Cara penangkapan ikan gurame antara lain :

1. Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
2. Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat
menyebabkan ikan terluka/cacat.
3. Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau kepada
pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai