Anda di halaman 1dari 8

Ibu Hamil Resiko Tinggi

Aruma Sari ( 1304260 )


Astuti ( 1304261 )
Aurelia Hetti ( 1304262 )
Awwalulia F. S ( 1304263 )
Azzade Elyn D ( 1304264 )
Cristin Lesyapriani ( 1304265 )
Dosi Dwi Agustin ( 1304266 )
Apa itu kehamilan resiko tinggi?

Ibu hamil yang mengalami risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu

kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan Ibu Hamil yang

normal.
Siapakah yang termasuk Ibu Hamil
dengan Risiko Tinggi ?
• Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.
• Bentuk panggul ibu yang tidak normal.
• Badan Ibu kurus pucat.
• Umur Ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
• Jumlah anak lebih dari 4 orang
• Jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun.
• Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu.
• Sering terjadi keguguran sebelumnya.
• Kepala pusing hebat.
• Kaki bengkak.
• Perdarahan pada waktu hamil
• Keluar air ketuban pada waktu hamil.
• Batuk-batuk lama.
Apa saja Tanda Bahaya Kehamilan?
• Perdarahan
• Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan
keguguran
• Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan
keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
• Bengkak di kaki/ tangan/ wajah, dan sakit kepala
disertai kejang
• Demam tinggi
• Demam tinggi menyebabkan keguguran atau kelahiran
kurang bulan
• Keluar air ketuban sebelum waktunya
• Bayi dalam kandungan tidak bergerak
• Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Bahaya yang timbul akibat kehamilan beresiko ??
- Bayi lahir belum cukup bulan.
- Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
- Keguguran (abortus).
- Persalinan tidak lancar / macet.
- Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
- Janin mati dalam kandungan.
- Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
- Keracunan kehamilan/kejang-kejang.
Bagaimana pencegahan kehamilan beresiko?
• Melakukan ANC secara teratur
• Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi
4 sehat 5 sempurna.
• Hindari rokok, alkohol, dll
Cara mencegah kehamilan risiko tinggi?
• Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun.
• Rencanakan jumlah anak 2 orang saja.
• Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu
jauh.
• Memeriksa kehamilan secara teratur kepada
tenaga kesehatan.
• Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan.
• Melahirkan denan pertolongan tenaga kesehatan.
Semoga Bermanfaat ^^

Anda mungkin juga menyukai