0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis salep serta cara pembuatan salep. Ada 4 jenis dasar salep yang digunakan sebagai pembawa yaitu dasar salep hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dalam air, dan dasar salep larut air. Zat berkhasiat dalam salep dapat larut baik dalam dasar salep, minyak lemak, maupun air tergantung sifat zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis salep serta cara pembuatan salep. Ada 4 jenis dasar salep yang digunakan sebagai pembawa yaitu dasar salep hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dalam air, dan dasar salep larut air. Zat berkhasiat dalam salep dapat larut baik dalam dasar salep, minyak lemak, maupun air tergantung sifat zat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis salep serta cara pembuatan salep. Ada 4 jenis dasar salep yang digunakan sebagai pembawa yaitu dasar salep hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dalam air, dan dasar salep larut air. Zat berkhasiat dalam salep dapat larut baik dalam dasar salep, minyak lemak, maupun air tergantung sifat zat tersebut.
dioleskan dan mudah digunakan sebagai obat luar Bahan obat harus larut atau terdispersi secara homogen dalam dasar salep yang cocok FI IV Sediaah setengah padat ditujukan untuk pemakaian luar topikal pada kulit atau selaput lendir Salep tidak boleh berbau tengik, kecuali dinyatakan lain kaar bahan obat dalam salep yang tidak mengandung obat keras atau narkotika adalah 10 % Dasar salep yang baika adalah a. Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban , harus bebas dari inkompatibilitas selama pemakaian b. Lunak, harus halus dan homogen c. Mudah dipakai d. Dasar salep yang cocok e. Dapat terdistribusi secara merata 1. Unguentum Salep yang mempunyai konsistensi lunak ,tidak mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan 2. Cream Salep yang banyak mengandung air , mudah diserap kulit, dan tipe dapat dicuci dengan air 3. Pasta Salep yang mengandung lebih dari 50%zat padat Sifatnya salep tebal merupakan penutup bagian kulit yang dioleskan 4. Cerata Salep berlemak yang mengandung presentase tinggi lilin (wax) sehingga konsistensinya lebih keras 5. Jelly Salep yang lebih halus , umumnya mencair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin yang digunakan pada membran mukosa sebagai pelicin Biasanya campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebiu yang rendah 1. Salep epidermis Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal karena bahan tidak diabsorpsi Biasanya ditambah antiseptik , astringen untuk meredakan rangsangan Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon (vaselin) 2. Salep Endodermik Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorpsi sebagian Digunakan untuk melunakan kulit Ditambahkan iritan lokal Dasar salep yang baik adalah minyak lemak 3. Salep diadermik ( salep serap) Bahan obat dapat terabsorpsi ke dalam kulit dan mencapai efek yang diinginkan Contoh senyawa mengandung mercuri ,Iodida Dasar salep yang baik adeps lanae dan oleum cacao a. Salep hydrofobik Salep dengan bahan dasar berlemak mis: campuran dari lemak, minyak lemak, malam yang tak tercuci dengan air b. Salep hydrofilik Salep yang dapat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w konsistensinya lunak dan tipe w/o campuran sterol dan petrolum FI IV dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 1. Dasar salep hidrokarbon Dikenal dengan salep berlemak : vaselin Komponen air yang dapat bercampur jumlahnya sedikit Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan berfunsi untuk menutupi Digunakan sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak berubah dalam waktu lama 2. Dasar salep serap Dasar salep ini dibagi 2 bagaian yaitu a. Yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi A/O : parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) b. Emulsi A/O dan bercampur dengan larutan air tambahan : lanolin Fungsinya sebagai emolien 3. Dasar salep yang dapat dicuci dalam air Dasar salepnya emilsi dalam air : salep hidrofilik (krim) Dapat dicuci dengan air karena mudah dicuci dari kulit sehingga biasanyaefektif digunakan untuk salep kosmetik Keuntungan: dapat diencerkan dgn air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelaianan dermatologik 4. Dasar salep larut air Dasar salep tak berlemak dan terdiri dari komponen larut air. Keuntungan: mudar dibersihkan, dapat dicuci dengan air, tidak mengandung bahan tak larut air : parafin, lanolon anhidrat Sering disebut gel Cara pembuatan salep a.Peraturan 1 Zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan b. Peraturan 2. Bahan yang dapat larut dalam air ,jika tidak ada peraturan lain dilarutkan dulu dalam air asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis c. Peraturan 3 Bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air harus diserbukan lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40 d. Peraturan 4 Salep yang dibuat dengan jalan mencairkan , campuranya harus digerus sampai dingin. A. Zat berkhasiat bentuk padat larut dalam dasar salep 1. Camphora a. Dilarutkan dalam dasar salep yang sdh dicairkan dalam pot salep tertutup (bila tdk melampaui daya larut) b. Dilarutkan dalam minyak lemak bila dalam resep ada minyak lemak c. Bila kamper bersama mentol , salol, atau zat lain yang dapat mencair jika dicampur krn titik eutetik tambahkan basis salep d. Jika a,b dan c tidak ada maka kamfer ditetesi etanol 95 %atau eter kemudian ditambah basis salep R/Kamfer 1 R/ Mentol Vaselin 9 Kamfer aa 0,3 m.F ungt Lanolin 5 s.Camphoratum Ungt Acid salisilat 15 m.ds u.e 2. Zat berkhasiat bentuk padat larut dalam air a. Protargol Larut dalam air dengan jalan menabur diatas air kemudian didiamkan selama 15 menit ditempat gelap