Anda di halaman 1dari 16

 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah

pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan


kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi
listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai
hidroelektrik.
 Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan
oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas,
pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air
dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam
bentuk lain seperti tenaga ombak.
 1. Clean technology karena PLTA tidak menghasilkan
polusi apapun
 2. Indonesia memiliki potensi PLTA sebesar 70.000
mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan
sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 persen dari
jumlah energi pembangkitan PT PLN.
 3. Biaya operasi relative lebih murah karena
menggunakan air
 4. Relatif mudah untuk dioperasikan dan memiliki
masa operasi yang lama
 5. PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan
multi guna (misal sebagai tempat wisata , pengairan
dan perikanan)

a) Bila kita mengalami musim kemarau panjang PLTA yang
mengunakan tenaga air dari danau alam dan danau
buatan maka cadangan air akan sangat berkurang dan
berdampak pada penurunan kuantitas produksi daya
listrik yang disalurkan ke konsuman.
b) Sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang
menggunakan air terjun tidak selalu berada dilokasi yang
dikehendaki, selain debit airnya kecil juga berada jauh
dari kota sehingga membutuhkan biaya yang sangat
besar.
c)Untuk PLTA yang berupa waduk diperlukan lahan
yang sangat luas dan biasanya merupakan lahan
pertanian produktif
d)Diperlukan sumber dana yang sangat besar untuk
investasi awal PLTA
e)Dikhawatirkan terjadi sedimentasi di dasar
bendungan yang dapat mengubah ekosistem air
 Bendungan
 Gerbang kontrol
 Penstack
 Turbin
 Generator
 Jalur transmisi
 1. PLTA Asahan I,II,III di Sumatera Utara
 2. PLTA Jatiluhur dan Cirata di Jawa Barat
 3. PLTA Maninjau dan Singkarak di Sumatera Barat
 4. PLTA Musi di Bengkulu
 5. PLTA Jatigede di Sumedang, Jabar
 Angin adalah salah satu bentuk energi surya. Angin ini
disebabkan oleh pemanasan rata atmosfer matahari,
penyimpangan dari permukaan bumi, dan rotasi
bumi. pola aliran angin yang diubah oleh medan bumi,
badan air, dan vegetasi
 Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan
energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin
1.Dampak visual
 Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit
listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit
dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
 Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan
barisan pembangkit angin, penggunaan lahan
untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan
pertanian serta pemukiman.
2. terjadinya derau frekuensi rendah.
 Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan
frekuensi konstan lebih mengganggu daripada
suara angin pada ranting pohon.
 Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan
gearbox serta generator dapat menyebabkan derau
suara mekanis dan juga derau suara listrik.
3.menyebabkan interferensi elektromagnetik,
mengganggu penerimaan sinyal televisi atau
transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
4.Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan
pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi
burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat
terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati
sudu-sudu yang sedang berputar
 Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem
konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit
berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah
dibangun.
 Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul
dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau
Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa
Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu
unit.
 Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka
pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan
mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Anda mungkin juga menyukai