Proseskristalisasi
Proses kristalisasi(diseminasi), intan
(diseminasi), (c) pada
intan kimberlit
(c) pada kimberlit
Proses segregasi (kumulat, gravitasi setling) : kromit (Cr),
magnetit (Fe), platinum (Pt)
Liquid immisibility : Ni, Fe, Cu
Pegmatit : Fe, Sn, U, Gems
DISEMINASI
Beberapa batuan beku mengandung mineral-mineral asesori,
yang mempunyai nilai ekonomi untuk ditambang secara
selektif. Mineral-mineral tersebut terbentuk karena kristalisasi
kristalisasi yang normal, dan tidak terkonsentrasi membentuk
lapisan cara secara terpisah dari mineral-mineral silikat
pembentuk batuan, akan tetapi tersebar (diseminasi).
Contoh yang paling popular adalah diseminasi intan pada
batuan kimberlit dan lamproite.
Deskripsi Mineral
Kategori : Mineral Native
Rumus Kimia :C
Komposisi : Carbon
Sistem Kristal : Isometric
Warna : Bening
Kristal Habit : Octahedral
Kilap : Adamantine
Cerat : Tidak berwarna
Kekerasan : 10 skala mohs
Tenacity : Brittle
Transparansi : Transparan, Translucent
Pecahan : Chonchoidal
Density : 3,5
Genesis : Kimberlite rocks
Keterdapatan Diamond
Keterdapatan Diamond di Indonesia
Kembatin Bontang
Martapura
Kimberlit
Kimberlit adalah sejenis batu vulkanik potasik
(mengandung kalium). Kimberlit juga merupalan batuan beku
yang dikenal dalam dunia pertambangan dan geologi sebagai
batuan yang mengandung diamond. Namanya sendiri berasal
dari nama sebuah kota di Afrika Selatan, Kimberley, di mana
pada tahun 1871 di kota tersebut ditemukan diamond dengan
kadar 83.5 karat(16.70 g).
Kimberlit adalah sumber paling penting dari diamond
primer. Banyak kimberlite pipes juga menghasilkan alluvial yang
kaya atau diamond endapan plaser. Sekitar 6,400 kimberlit
pipes telah ditemukan di dunia, dari jumlah tersebut 900 di
antaranya diklasifikasikan sebagai pembawa diamond, dan dari
jumlah tersebut hanya 30 yang secara ekonomi menguntungkan
untuk ditambang.
Kimberlit biasanya hadir pada kerak bumi
dalam struktur vertikal yang dikenal
sebagai kimberlites pipes, dan juga
berupa dyke dan sills.
Konsensus yang berkembang di dunia
geologi menyatakan bahwa kimberlit
terbentuk pada bagian mantel bumi yang
dalam.
Pembentukan terjadi pada kedalaman
sekitar 150 dan 450 km secara potensial
terbentuk dari komposisi mantel bumi
yang bersifat eksotik, dan dierupsikan
secara berulang-ulang dan terus-menerus,
seringkali disertai dengan kehadiran
komponen karbon dioksida dan material
volatil.
Faktor kedalaman dari zona peleburan
dan pembentukannyalah yang
mengakibatkan kimberlit sangat potensial
untuk menjadi batuan yang
mengandung xenochrist
diamond.
Bagaimana magma kimberlitik mendapatkan
sifat mengapungnya (buoyancy) ?
Model percobaannya menjelaskan bahwa mineral yang
berasimilasi dengan magma dari mantel bagian dalam yang
bergerak ke atas adalah yang bertanggung jawab dalam
memberikan impetus yang dibutuhkan. Magma primordialnya
pada awalnya bersifat basa, namun dengan adanya inkorporasi
dari mineral silikat yang ditemui selama proses pergerakan ke
atasnya menyebabkan peleburan lebih bersifat asam. Hal ini
menyebabkan pelepasan karbon dioksida dalam bentuk
gelembung-gelembung, yang mereduksi densitas peleburan,
yang secara esensial menyebabkannya berbuih. Hasilnya adalah
meningkatnya kemampuan magma untuk mengapung, yang
mendukung pergerakannya ke arah atas (Dingwell, 2012).
Genesa
Kebanyakan kimberlit yang telah ditemukan memiliki umur 70
hingga 150 juta tahun yang lalu, namun beberapa di antaranya
ada yang berumur hingga 1.200 juta tahun yang lalu.
Pada umumnya, kimberlit ditemukan hanya di daerah kratonik,
kerak benua tertua yang masih terjaga, yang membentuk
nukleus tubuh daratan benua yang tetap tidak terubah secara
virtual sejak pembentukannya.
Magma kimberlitik seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
terbentuk pada kedalaman lebih dari 150 km, suatu kedalaman
yang relatif lebih besar dari pada kebanyakan batuan vulkanik
lainnya.
Temperatur dan tekanan yang ada di zona tersebut sangat
tinggi sehingga karbon dapat terkristalisasi membentuk
diamond.
Genesa
Saat magma kimberlitik ini didorong melalui corong
panjang seperti pipa oleh proses vulkanisme, seperti air di
dalam selang yang ujungnya dipersempit, velositasnya akan
meningkat secara signifikan dan diamond yang terbentuk
akan tertransportasi ke arah atas seakan-akan dibawa oleh
elevator.
Itu sebabnya kimberlite pipes adalah lokasi ekstraksi
diamond yang paling utama di dunia. Namun diamond
bukan satu-satunya penumpang pada magma kimberlitik.
Kimberlit juga akan membawa banyak jenis lain dari
batuan yang dijumpainya selama perjalan menuju ke arah
permukaan.
Morfologi & Vulkanologi Kimberlite
Morfologi dari kimberlite pipes (Intrusi
vertikal), dan bentuk klasiknya yang
menyerupai wortel, adalah hasil
vulkanisme eksplosif diatreme dari sumber
mantel bumi yang sangat dalam.
Eksplosif vulkanik ini menghasilkan kolom
batuan yang bergerak ke atas dari
sumbernya yang berupa magma pada
bagian mantel dalam.