Anda di halaman 1dari 16

BIOLOGI FARMASI

Simplisia
Septiani Martha, M.Farm.,Apt
Bahan Perkuliahan
Simplisia :
1. Definisi Simplisia
2. Penggolongan Simplisia
3. Teknologi Pasca Panen
4. Makroskopis dan Mikroskopis
Definisi Simplisia
• Berdasarkan Materia Medika Indonesia
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan
sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan
Simplisia Nabati

Simplisia Hewani Penggolongan Simplisia


Simplisia Pelikan
(Mineral)
Tata Nama Simplisia
• Dalam ketentuan umum
Farmakope Indonesia, nama
simplisia tumbuhan ditulis
dengan menyebutkan nama
genus atau spesies nama
tanaman, diikuti nama
bagian tanaman yang
digunakan

Nama latin : Orthosiphonis stamineus


Bagian yang digunakan : Daun
Latin Simplisia : Orthosiphonis Folium
Indonesia : Daun Kumis kucing
• Simplisia menurut MMI hanya untuk penggunaan
pengobatan
• Secara umum adalah simplisia nabati yang telah melalui
proses pasca panen dan proses preparasi secara
sederhana menjadi bentuk produk kefarmasian yang
siap pakai atau siap diproses lebih lanjut yaitu:
– Jamu: siap pakai dalam bentuk serbuk halus untuk
diseduh sebelum diminum
– Infus: siap dipakai untuk dicacah dan digodok
sebagai jamu godokan
– Diproses lebih lanjut untuk dijadikan produk sediaan
farmasi lain yang umumnya melalui proses ekstraksi,
separasi dan pemurnian yaitu menjadi ekstrak, fraksi
atau bahan isolat senyawa murni
Tahapan Penyiapan Simplisa
Pengumpulan
Sortasi Basah Pencucian Penirisan
bahan baku

Pengemasan Sortasi Kering Pengeringan Perajangan

Pemeriksaan
Penyimpanan
Mutu
Asal Tumbuhan
Tanaman Budidaya
• Simplisia yang berasal dari tanaman budidaya selain
berkualitas, juga sama rata atau homogen sehingga dari
waktu ke waktu akan dihasilkan simplisia yang bermutu
mendekati konsisten.
• Demikian juga terdapat faktor lain yang berpengaruh
terhadap penampilan dan kandungan kimia suatu tanaman
antara lain tempat tumbuh, iklim, pemupukan, waktu
panen, pengolahan pasca panen.
Proses Pengambilan
Pemanenan
• Waktu pemanenan yang tepat akan
menghasilkan simplisia yang mengandung
bahan berkhasiat yang optimal.
• Kandungan kimia dalam tumbuhan tidak sama
sepanjang waktu. Kandungan kimia akan
mencapai kadar optimum pada waktu tertentu.

Di Eropa diadakan research-research khusus mengenai


penyebaran, kultivasi, panen, pengeringan, dan penyimpanan
simplisia.
Cara pengumpulan bagian tanaman yang dipergunakan
sebagai bahan obat sebagai berikut :
• Daun (Folium/folia)
Dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada
waktu menjelang berbunga atau sedang berbunga tetapi
belum berbuah
• Bunga (Flores/Flos)
Diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi
penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada
waktu bunga belum mekar (cengkeh atau melati) dan tepat
mekar (bunga mawar)
• Herba
Diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum.
Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga.
Pemeriksaan Mutu Simplisia
• Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada
waktu penerimaan atau pembeliannya dari
pengumpul atau pedagang simplisia
• Simplisia yang diterima harus berupa simplisia
murni dan memenuhi persyaratan umum untuk
simplisia (yang tercantum dalam buku Materia
Media Indonesia, Farmakope indonesia
Pemeriksaan Mutu
Simplisia

Secara Organoleptik Secara Mikroskopis

Secara Kimia Secara Fisika


Makroskopis dan Mikroskopis
Tujuan:
Memastikan kebenaran simplisia yang digunakan dan
sebagai pedoman identifikasi dalam standarisasi
simplisia.
Makroskopik Psidii Folium
Makroskopik
Pengamatan dilakukan secara
visual dengan mengamati
karakteristik simplisia berupa
morfologi.
Mikroskopik Psidii Folium
Mencakup pengamatan terhadap penampang melintang
simplisia atau bagian simplisia dan terhadap fragmen-
fragmen pengenal serbuk simplisia (Epidermis, stomata,
Ca-Oksalat,dll)
Instrumen : Mikroskop

Penampang Melintang Fragmen Serbuk


Mikroskopik Amylum

Amylum maydis Amylum oryzae Amylum solani Amylum tritici


Pati Jagung Pati Beras Pati Kentang Pati Gandum

Amylum manihot
Pati Singkong
Identifikasi Kimia
• Beberapa metode identifikasi kimia digunakan untuk
mngidentifikasi golongan senyawa kimia dalam
simplisia
• pada dasarnya identifikasi harus dilakukan selektif,
relatif peka dan dapat memberikan informasi tentang
ada atau tidak adanya suatu senyawa spesifik
Golongan Senyawa Pereaksi Hasil Positif
Karbohidrat Iodine Test Warna Larutan Berubah Biru
Protein Biuret Test Warna Larutan Berubah Ungu
Lemak Test Liebermann- Warna Larutan Berubah Hijau atau Biru
Burchard
Alkaloid Pereaksi Mayer Endapan/Kabut Putih
Flavonoid Shinoda Test Perubahan warna larutan

Anda mungkin juga menyukai