Anda di halaman 1dari 6

Hukum Pembuktian

Oleh : LUDFIE JATMIKO

Sesi I
Hukum Pembuktian Sesi I

Segala Sesuatu Yang Berhubungan Dengan Pembuktian

A. Arti Hukum Pembuktian


Hukum Pembuktian merupakan seperangkat kaidah hukum yang mengatur
tentang pembuktian yakni segala proses, dengan menggunakan alat2 bukti
yang sah dan dilakukan tindakan-tindakan dengan prosedur hukum guna
mengetahui fakta2 yuridis di persidangan, sistem yang dianut dalam
pembuktian, syarat2 dan tata cara mengajukan bukti tersebut serta
kewanangan hakim untuk menerima, menolak dan menilai suatu pembuktian.
Pembuktian merupakan masalah yang memegang peranan dalam proses
pemeriksaan sidang pengadilan dan melalui pembuktian ditentukan nasib
terdakwa. Kesalahan Terdakwa dapat dibuktikan dengan alat2 bukti yang
dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP.
Hukum Pembuktian Sesi I

B. Sumber-Sumber Formal Hukum Pembuktian


Sumber-sumber pembuktian adalah sebagai berikut :
a. UU ;
B. Doktrin atau pendapat para ahli Hukum ;
c. Yurisprudensi/putusan pengadilan.

C. Pengertian Pembuktian
Menurut Van Bummulen dan Moeljatno, membuktikan bahwa memberikan kepastian
yang layang menurut akal tentang :
a. Apakah hal yg tertentu itu sungguh2 terjadi ;
b. Apa sebab demikian
Hukum Pembuktian Sesi I
D. Alat Bukti
Alat bukti adalah segala sesuatu yg ada hubungannya dgn suatu perbuatan,
dimana dgn alat bukti tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian
guna menimbulkan keyakinan hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana
yang telah dilakukan terdakwa.

E. Pihak Yang Berhak Mengajukan Alat Bukti


Pengajuan alat bukti yg sah menurut UU di dalam persidangan dilakukan oleh :
a. Penuntut Umum dgn tujuan untuk membuktikan dakwaannya ;
b. Terdakwa atau penasehat hukum terdakwa, jika ada alat alat bukti yg bersifat
meringankan atau membebaskan terdakwa dari segala tuntutan.
Terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian, hala ini merupakan jelmaan asas
praduga tak bersalah (Pasal 66 KUHAP). Jadi pada prinsipnya yg membuktikan
kesalahan terdakwa adalah Penuntut Umum.
Hukum Pembuktian Sesi I
F. Hal-hal Yang Harus Dibuktikan
Dasar pemeriksaan persidangan adalah surat dakwaan (untuk perkara biasa) atau
catatan dakwaan (untuk perkara singkat) yang berisi perbuatan2 yang dilakukan
oleh terdakwa pada hari, tanggal, jam serta sebagaimana di dakwakan. Oleh
karena itu yg dibuktikan dalam persidangana adalah perbuatan yg dilakukan oleh
terdakwa yg dianggap melanggar ketentuan tindak pidana.

G. Tujuan Dan Kegunaan Pembuktian


Tujuan dan guna pembuktian bagi para pihak yg terlibat dalam proses
pemeriksaan persidangan adalah sebagai berikut :
a. Bagi PU→pembuktian adalah merupakan usaha utk menyakinkan hakim yakni
berdasarkan alata bukti agar menyatakan seorang terdakwa bersalah sesuai
dengan surat atau catatan dakwaan
b. Bagi Hakim, atas dasar pembuktian tersebut yakni adanya alat2 bukti yg
ada dipersidangan, baik yg berasal dari PU maupun terdakwa
Hukum Pembuktian Sesi I

C. Bagi terdakwa atau penasehat hukum, pembuktian adalah


merupakan usaha sebaliknya untuk menyakinkan hakim yakni berdasarkan
alat bukti yg ada agar menyatakan seorang terdakwa dibebaskan dari
tuntutan hukum atau meringankan pidananya. Untuk itu, terdakwa atau
penasehat hukum jika mungkin harus mengajukan alat bukti yg
menguntungkan atau meringankan pihaknya. Biasanya, bukti tersebut disebut
bukti kebalikan

Anda mungkin juga menyukai