Anda di halaman 1dari 6

Hukum Pembuktian

Oleh : LUDFIE JATMIKO


Alat Bukti
Keterangan Ahli
Sesi IV
Hukum Pembuktian Sesi IV

Alat Bukti Keterangan Ahli


A. Pengertian Ahli.
Definisi ahli → Pasal 120, 132 dan 132 KUHAP
 Menurut SE Jaksa Agung Nomor : SE-003/JA/2/1984 pemeriksaan ahli terhadap
otentifikasi tanda tangan dan tulisan yg akan digunakan sbg alat bukti bahwa
suatu tindakan pidana telah terjadi atau siapa saja yg bersalah melakukanya
telah disepakati oleh ketua mahkamah agung, Jaksa Agung dan Kapolri sbg
berikut :
 utk tindak pidana umum dan tindak pidana khusus keteranga ahli otentifikasi
diberikan oleh labaoratorium Kriminal ;
 utk tindak pidana militer, keterangan ahli otentifikasi diberikan oleh
laboratorium kriminal POM ABRI ;
 utk perkara yg bersifat koneksitas dapat diberikan oleh salah satu
laboratorium kriminal berdasarkan kesepakatan antara unsur penegak hukum.
Hukum Pembuktian Sesi IV
Menurut pedoman Pelaksanaan KUHAP, keterangan dokter bukan merupakan
merupakan ketetangan ahli, melainkan keterangan saja yg merupakan petunjuk.
Pengertian keterangan ahli dalam Pasal 133 KUHAP adalah keterangan ahli
kedokteran kehakiman utk pemeriksaan luka, pemeriksaan mayat atau
pemeriksaan bedah mayat.

 Keterangan Ahli
→ Jenis dan tata cara pemberian keterangan ahli sbg alat bukti yg sah yakni
diminta dan diberikan ahli pada saat pemeriksaan penyidikan atas permintaan
penyidik. Ahli membuat laporan atau visum et repertum dan dibuat oleh ahli yg
bersangkutan, yg bernilai sbg alat bukti yg sah menurut UU. Keterangan ahli yg
diminta dapat disampaikan di sidang peradilan, yg diajukan oleh penuntut umum
dan penasehat hukum ;
→ Keterangan ahli adalah keterangan yg diberikan oelh seorang yg memiliki
keahlian khusus tentang hal yg diperlukan utk membuat terang suatu perkara
pidana guna kepentingan pemeriksaan (pasal 1 butir 28 KUHAP)
Hukum Pembuktian Sesi IV
→ ahli mempunyai 2 kemungkinan bisa sbg alat bukti keterangan ahli atau alat
bukti surat. Apabila diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau
penuntut umum, yg dituangkan dalam bentuk suatu bentuk laporan dan dibuat
dgn mengingat sumpah swaktu ia menerima jabatan atau pekerjaan (penjelasan
pasal 186 KUHAP), keterangan ahli tersebut sbg alat bukti surat.

 Pemanggilan & Pemeriksaan Ahli :


1. Pemanggilan Terhadap Ahli  pasal 146 ayat 2 dan pasal 227 KUHAP ;
2. Ahli tdk mau hadir di persidangan  pasal 159 ayat 2 KUHAP ;
3. Tata cara pemeriksaan ahli  pasal 179 ayat 2 KUHAP, penjelasan pasal 186
KUHAP dan pasal 200 KUHAP) ;
4. Sumpah ahli  pasal 179 ayat 2 KUHAP ;
5. Ahli menolak utk bersumpah - pasal 161 KUHAP dgn penjelasannya
6. Ahli tdk hadir dalam sidang dgn alasan sah  pasal 120 ayat 2 KUHAP
Hukum Pembuktian Sesi IV
7. Peneletian ulang - pasal 180 KUHAP

 Keterangan alat bukti keterangan ahli


Dalam pasal 186 KUHAP disebutkan bahwa keterangan ahli ialah apa yg seorang
ahli nyatakan di depan sidang pengadilan. Suatu keterangan ahli baru
mempunyai nilai pembuktian bila ahli tersebut di muka hakim harus bersumpah
lebih dahulu sebelum memberikan keterangan. Dengan bersumpah baru
mempunyai nilai sbg alat bukti ;
- Dengan demikian selaku ahli, ia mempunyai kewajiban datang dipersidangan,
mengucapkan sumpah dan memberrikan keterangan menurut pengetahuan dalam
bidang keahliannya. Hal yg diterangkan oleh seorang ahli adalah merupakan
kesimpulan2 dari suatu keadaan yg diketahui sesuai dgn keahliannya.
Mengenai saksi ahli diatur dalam pasal 160 ayat 4 KUHAP dan pasal 161 ayat 2
Hukum Pembuktian Sesi IV
Apabila dibandingkan keterangan saksi dan keterangan ahli, ada perbedaan antara
kedudukan saksi dan kedudukan ahli antara lain sbg berikut :
Saksi memberikan keterangan sebenarnya mengenai peristiwa yang ia alami, ia
dengan, ia lihat dan ia rasakan sedangkan ahli memberi keterangan mengenai
penghargaan dari hal-hal yg ada dan mengambil kesimpulan mengenai sebab akibat
dalam suatu perbuatan terdakwa ;
 pada saat saksi dikenal adanya asas unnus testis nullus testis yg tdk dikenal
pada ahli sehingga dgn keterangan seorang ahli saja, hakim membangun
keyakinannya dgn alat2 bukti yg lain ;
Saksi dpt memberikan keterangan dgn lisan dan ahli dpt memberikan keterangan
baik lisan maupun tulisan ;
Kedua alat bukti yaitu saksi dan saksi ahli digunakan hakim dalamk mengejar dan
mencari kebenaran sejati ;

Anda mungkin juga menyukai