DISUSUN OLEH:
TEKNIK PERKAPALAN
KESELAMATAN MARITIM DAN
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
Kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan
lingkungannya. Berbagai aktivitas manusia dilakukan
untuk memertahankan kelangsungan hidup dengan cara
memenuhi kebutuhan hidup seperti kebutuhan atas
makanan,minuman,pakaian rekreasi dan sebagainya.
Oleh sebab itu kita berusaha untuk menjaga kelstarian
lingkungan maritim tempat kita berada. Dari
pemanfaatan selama ini kerusakan lingkungan laut
disebabkan oleh kegiatan pelayaran, kegiatan
pengeboran, kegiatan penyulingan, kegiatan pelabuhan
dan kegiatan galangan kapal.
Dalam kegiatan pelayaran, pencemaran biasanya
disebabkan oleh pengoperasian kapal terutama kapal
tanker akibat kecelakaan yang sering terjadi, oleh sebab
itu maka dibuatlah aturan-aturan yang berlaku dalam
dunia pelayaran sehingga dapat mencegah dan
menanggulangi akibat yang terjadi agar pengoperasian
jadi lebih aman.
Aturan Internasional
1. SOLAS 1974 Protocol 1998 dan amandemennya
2. STCW 1978 dan amandemennya
3. Konvensi ILO (ILO C.185 tentang SID,MLC 2006)
4. Konvensi TMS 1969
5. Konvensi Load Line 1966
6. MARPOL 1973/78
7. COLREG 1972
Ketentuan Nasional
1. UU No 17 tahun 2008 tentang pelayaran
2. PP No 51 tahun 2002 tentang perkapalan
3. PP No 7 tahun 2000 tantang kepelautan
4. KEPMENHUB No 18 tahun 1997 tentang pendidikan,
ujian negara dan sertifikasi kepelautan
5. PERMENHUB No 70 tahun 2005 tntang organisasi
kerja DEPHUB
6. PERMENHUB no 4 tahun 2005 tentang pencegahan
pencemaran
7. PERMENHUB no 66 tahun 2005 tentang ketentuan
pengoperasian kapal tanki minyak lambung tunggal
8. SK. DIRJEN HUBLA No PY. 66/4/1/03 tahun 2003
tentang penyelanggaran kelaiklautan kapal
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERINDUNGAN
LINGKUNGAN MARITIM
PELAPOR
PELAPOR
KANTOR PEMERINTAH
PELABUHAN DAERAH/PEMERINTA PUSKODALNAS DITJEN MIGAS
H DI DAERAH
TERDEKAT
PENERUSAN PENERUSAN
LAPORAN LAPORAN PENERUSAN
LAPORAN
ADPEL
PENERUSAN
LAPORAN
KEPALA PUSKODALNAS