Anda di halaman 1dari 73

JARINGAN HEWAN

Oleh:
Della Septia Putri
3415162597
 3.4.1 siswa mampu membedakan jenis-jenis jaringan
pada hewan
 3.4.2 siswa mampu membedakan struktur dan fungsi
dari jaringan epitel
Jaringan
Hewan

Jar.
Jar. Ikat Jar. Otot Jar. Saraf
Epitel
A. Jaringan Epitel
Ciri-ciri: Fungsi:
 Terdiri atas sel-sel yang bersisi,  Melindungi jaringan di bawahnya

bersudut banyak, terkadang  Transportasi zat-zat

bentuknya tidak teratur  Absorpsi

 Sel-sel tersusun rapat tanpa atau  Sekresi

sedikit substansi interseluler  Ekskresi

 Eksteroreseptor
 Memiliki daya regenerasi tinggi
 Membantu respirasi
 Beberapa jenis jaringan epitel
memiliki tonjolan yang disebut
mikrovili
 Tidak mengandung pembuluh darah
dan pembuluh limfa.
Jenis Jaringan Epitel
JENIS EPITEL GAMBAR LETAK FUNGSI
Jenis Jaringan Epitel
JENIS EPITEL GAMBAR LETAK FUNGSI
A. Jaringan Epitel

a. Jaringan Epitel Pipih


Fungsi:
Ciri-ciri: 1. Difusi
1. Tersusun dari sel yang 2. Osmosis
berbentuk pipih
3. Filtrasi
2. Inti berbentuk cakram
4. Eksresi
dan berada ditengah
sel 5. Pelindung
a. Jaringan epitel pipih

 Epitel pipih selapis


Terdapat pada
endotelium, mesotelium,
lapisan parietal kapsul
Bowman, alveolus paru-
paru, dll.

 Epitel pipih berlapis


Terdapat pada kulit,
vagina, rongga mulut, dll.
A. Jaringan Epitel
b. Jaringan Epitel
Kubus(Kuboid)
Fungsi:
Ciri-ciri: 1. Pelindung
1. Tersusun dari sel yang 2. Sekretori
berbentuk kubus 3. Absorbsi
2. Inti berbentuk bulat dan 4. Proteksi
berada ditengah sel
b. Jaringan Epitel Kubus
(Kuboid)
 Epitel kubus selapis
Banyak ditemukan pada
kelenjar, baik pada bagian
sekretori maupun saluran
keluarnya.

 Epitel kubus berlapis


Terdapat pada bagian
tubuh untuk proteksi,
absorpsi, dan sekresi,
misalnya kelenjar keringat
A. Jaringan Epitel
c. Jaringan Epitel Silindris

Ciri-ciri:
1. Tersusun dari sel yang berbentuk heksagonal memanjang
2. Inti sel berada sejajar dan terletak dekat dengan permukaan
basal
c.Jaringan Epitel
Silindris
 Epitel silindris
selapis.
1. Epitel silindris selapis
bersilia terdapat
pada uterus, duktus
deferens, bronkus
intrapulmoner, dll

2. Epitel silindris selapis


tidak bersilia
terdapat pada
sebagian besar
saluran pencernaan.
 Epitel silindris berlapis banyak.
Terdapat pada uretra, faring, laring, trakea,
dan kelenjar ludah.
A. Jaringan Epitel
d. Jaringan Epitel Transisional
Peralihan antara epitel pipih berlapis banyak dengan epitel
silindris berlapis banyak, terdapat pada bagian yang
mengalami tekanan dari dalam, misalnya sistem urinaria.
A. Jaringan Epitel
e. Jaringan Epitel Kelenjar
• Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke
permukaan tubuh.
• Kelenjar endokrin, menyalurkan sekretnya ke aliran
darah atau limfa.
THANKYOUUU~~
3.4.3 siswa mampu membedakan jenis dan
fungsi dari jaringan ikat pada hewan
Jaringan Ikat
Jaringan ikat memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Pengikat dan penyambung antarjaringan.
Penyokong dan pembentuk struktur tubuh.
Penyimpan energi.
Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit
penyakit.
Pelindung suatu organ.
Transpor cairan tubuh.
Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel
(matriks) dan sel-sel penyusun jaringan ikat.

1) Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi


intersel amorf (tidak berbentuk) dan substansi
intersel fibrosa (dibedakan menjadi serat
kolagen, serat retikular, dan serat elastik).

2) Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu fibroblas,


makrofag (histiosit), sel lemak (adiposa), mast
cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen,
leukosit (sel darah putih), dan sel mesenkim.
Serat elastik
Serat kolagen

Serat retikular
Jaringan ikat

Jar. Ikat Jar. Ikat Jar. Ikat


sejati cair penyokong

Jar. Ikat Jar. Ikat Jar. Tulang Jar. Tulang


Jar. darah Jar. limfa
longgar padat rawan keras
A. Jaringan Ikat Sejati
1. Jaringan Ikat Longgar
 Jaringan mukosa: tersusun dari sel-sel fibroblas yang besar,
makrofag, limfosit, kolagen halus dan musin. Contoh: pada tali
pusar bayi.
 Jaringan areolar: bersifat fleksibel, memiliki banyak sel fibroblas,
makrofag, serat kolagen, dan sedikit serat elastin. Terdapat antara
kulit dan otot
 Jaringan lemak: tersusun dari sel-sel lemak yang dibugkus serat
retikulin halus. Berfungsi sbg bantalan pelindung organ, cadangan
makanan, dan isolator penjaga suhu tubuh.
 Jaringan retikular: tersusun dari jaring-jaring serat retikuler dan sel-sel
sitoplasma yang bercabang panjang. Sebagian bersifat fagositosis.
Terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang dan hati.
Jaringan lemak (adiposa)
Jaringan mukosa
2. Jaringan Ikat Padat

Tersusun dari serat-serat yang berhimpitan


padat dengan sedikit sel dan substansi
dasar.
Serat kolagen merupakan bahan yang
dominan sehingga disebut jaringan kolagen.
Dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jaringan
ikat padat teratur dan jaringan ikat padat
tidak teratur
Jaringan ikat padat teratur

 Tersusun dari serat-serat kolagen yang berhimpitan


secara paralel dan sangat kuat. Diantara serat-serat
tersebut terdapat sel fibroblas. Contoh: pada
tendon dan ligamen.
Jaringan ikat padat tidak terarur

 Berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-


serat membentuk anyaman kasar yang kuat.
Jaringan ini mengandung banyak serat kolagen
kasar. Terdapat pada fisia (selaput pembungkus),
dermis, periosteum, dan perikondrium.
B. Jaringan Ikat Cair

1. Jaringan darah
 Plasma darah: cairan yang mengandung
berbagai macam protein, asam amino,
peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral
 Trombosit: berbentuk lempengan, tidak
bernukleus, berfungsi untuk pembekuan
darah
 Eritrosit: sel darah merah. Berbentuk bulat
dengan lekukan pada bagian sentral
(bikonkaf), tidak bernukleus, dan memiliki
sitoplasma yang mengandung hemoglobin
 Leukosit: bentuk bervariasi karena bergerak
amoeboid, memiliki nukleus, dan berfungsi
untuk pertahanan tubuh dari infeksi
2. Jaringan limfa

 merupakan cairan yang


dikumpulkan dari jaringan-
jaringan dan dikembalikan ke
darah.
 Nodus limfa terdapat pada tonsil,
timus dan sepanjang saluran
pencernaan
 Limfa mengalir dari dinding usus
halus berwarna seperti susu
karena mengandung lemak.
 Limfa dapat membeku, tetapi
lebih lambat daripada
pembekuan darah.
C. Jaringan Ikat Penyokong

Merupakan jaringan kerangka yang berfungsi


sebagai penyokong tubuh.
Jaringan ikat penyokong ada 2 jenis, yaitu
jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan
tulang keras (osteon)
1. Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun atas
sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks yang
mengandung kondroitin sulfat. Kondrosit berada
di dalam rongga kecil yang disebut lakuna.
Berdasarkan kandungan senyawa pada
matriks, jaringan tulang rawan dibedakan
menjadi:
 Tulang rawan hialin
 Tulang rawan elastik
 Tulang rawan fibroblas
 Tulang rawan hialin: berwarna bening, atau putih kebiruan
dan dibungkus oleh perikondrium. Mengalami kalsifikasi.
Menjadi rangka pada fetus, pada dewasa ada di laring,
tulang rusuk, hidung, trakea, dan bronkiolus

 Tulang rawan elastik: berwarna kuning, dibungkus


perikondrium, bersifat lentur dan tidak mengalami kalsifikasi.
Terdapat di saluran telinga luar, daun telinga dan saluran
eustachius

 Tulang rawan fibrosa: berwarna gelap keruh, tidak memiliki


perikondrium, mengandung banyak kolagen, merupakan
jar. Tulang rawan yang paling keras. Terdapat di simfisis
pubis, antar ruas tulang belakang, tendon, dan ligamen.
Jaringan tulang rawan hialin pada trakea
Jaringan tulang rawan
elastik pada daun
telinga

Jaringan tulang rawan


fibroblas pada tendon
2. Jaringan Tulang Keras (osteon)
Merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun
dari komponen nonseluler berupa matriks yang
sangat padat dan kaku serta komponen seluler.
Macam-macam komponen seluler yaitu
osteoprogenitor, osteoblas, osteosit (sel tulang), dan
osteoklas.
Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi:
 Tulang spongiosa (spons)
 Tulang kompak
KOMPONEN PENYUSUN TULANG

 Osteoprogenitor: sel induk dari osteoblas dan osteoklas yang


berasal dari mesenkim
 Osteoblas: sel yang memiliki banyak variasi seperti kubois,
piramidal, atau lembaran. Berfungsi dalam kalsifikasi
 Osteosit: osteoblas yang tertimbun di dalam matriks
 Osteoklas: disebut juga Giant Cells, berinti banyak 3-6 buah.
Mengeluarkan kalogenase dan enzim proteolitik yang
berfungsi dalam proses resorpsi atau osteolisis tulang.
Jaringan tulang
kompak
 Jaringan tulang spons: memiliki rongga yg tersusun dari
trabekula (lamela-lamela dengan lakuna yang mengandung
osteosit) dan lempeng yang saling berhubungan. Terdapat di
dalam tulang dan langsung berhubungan dengan sumsum
tulang
 Jaringan tulang kompak: tulang kompak tidak memiliki
rongga, terletak dibagian luar ruang spons.
THANKYOUUU~~~
Jaringan ikat cair

Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat padat teratur

Jaringan ikat padat tidak teratur

Jaringan penyokong
Periosteum

Daun telinga

Hidung

Laring

Tendon
Jaringan Otot

Otot Lurik Otot


Otot Polos (Rangka) Jantung
NAMA GAMBAR CIRI-CIRI LETAK FUNGSI
JARINGAN

Otot Polos

Otot Lurik

Otot Jantung
1. Otot Polos
 Cara kerja
 Merupakan Otot
Involunter
 Menyusun organ-organ
yang berongga
 Gerak yang dihasilkan
dinamakan peristaltik
 Bentuk sel
 seperti cakram, dengan
inti di tengah
 1 sel memiliki 1 inti sel

 Selnya berukuran 30-200


mikrometer, dengan
diameter 5-10 nanometer
 Otot polos terdapat pada
saluran pencernaan,
pembuluh limfa, kandung
kemih, dermis, dan iris
2. Otot Rangka (Lurik)
 Cara kerja
 Merupakan Otot Volunter

 Menempel pada rangka

 Bentuk sel
 Bentuk sel memanjang
berlurik-lurik
 Sel memiliki inti berjumlah
banyak
 Letak inti sel di tepi

 Selnya berukuran 1-40


mikrometer, dengan
diameter 10-100
mikrometer
3. Otot Jantung
 Cara Kerja
 Merupakan Otot
Involunter
 Bentuk sel
 Sel berbentuk
memanjang dengan
lurik-lurik
 Serabut selnya
bercabang-cabang
 Setiap sel memiliki 1 inti
sel
 Inti sel terletak di
tengah
 Percabangannya
disebut dengan
sinsitium
 Antara kardiosit satu
dengan yang lain
saling berhubungan di
diskus interkalar
Jaringan otot polos

Jaringan otot rangka


(otot lurik)

Jaringan otot jantung


Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan
otot jantung

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung


Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian
ujung bercabang
dua atau lebih
Ukuran sel Panjang 3-200 Panjang 1-40 mm Panjang 50-100
µm Diameter 10-100 µm
Diameter 5-10 µm Diameter 10-20 µm
µm
Inti sel Bentuk oval, satu Bentuk lonjong, Lonjong panjang,
di tengah banyak di tepi satu di tengah
serat serat
Pita gelap- Tidak ada Ada Ada
terang
aktivitas Kontraksi lambat, Kontraksi cepat, Kontraksi cukup
tidak mudah kuat, mudah lelah kuat, otomatis,
lelah tidak mudah lelah
Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik),
dan otot jantung

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung

Pengaruh Saraf tak sadar (saraf Saraf sadar, otot Saraf otonom,
saraf otonom), otot involunter volunter (otot otot involunter
(otot tak sadar) sadar) (otot tak
sadar)

Letak Saluran pencernaan, Melekat pada Jantung


dinding pembuluh darah, tulang rangka
pembuluh limfa, saluran
pernapasan, saluran
reproduksi, kandung
kemih, dermis, iris, dan
korpus siliaris mata.
Jaringan Saraf

Ciri-Ciri Jaringan Saraf, yaitu:


 Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada susunan
saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang).
 Berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah
rangsangan menjadi impuls saraf, memberikan jawaban
(respons) ke organ efektor.
 Tersusun dari sel saraf (neuron) berbentuk serabut panjang dan
sel penyokong (neuroglia) yang berukuran kecil.
 Neuroglia menghasilkan mielin sebagai penyokong neuron dan
menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.
Bagian Sel Saraf
 Dendrit: merupakan percabangan dari badan sel saraf yang pendek dan
bercabang. Berfungsi sebagai penerima dan mengantarkan impuls ke badan sel
 Badan Sel: didalamnya terdapat organel. Berfungsi menerima impuls dari dendrit
untuk diteruskan ke akson
 Akson (Neurit): serabut sel saraf panjang, merupakan penjuluran sitoplasma
badan sel, terdapat benang halus yang disebut neurofibril. Berfungsi untuk
meneruskan impuls dari badan sel saraf ke saraf lainnya
 Sel Schwann: merupakan sel yang menghasilkan lemak dan membungkus akson
berkali-kali sampai menjadi selubung mielin. Berfungsi untuk mempercepat impuls,
membantu menyediakan makanan dan regenerasi akson
 Selubung Mielin: merupakan selaput pembungkus akson, mengandung lemak
dan bersegmen-segmen, lekukan dari segmen tersebut disebut nodus ranvier.
Berfungsi sebagai pelindung dan mencegah impuls bocor
 Nodus ranvier: bagian pada akson yang tidak terbungkus oleh selubung mielin.
Berfungsi sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau
sebaliknya
Jaringan Saraf
1. Berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh
2. Tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron.
3. Neuron dibedakan menjadi :

 Neuron Sensorik : menerima sinyal dari lingkungan dan


mengirimkannya ke saraf pusat.

 Neuron Motorik : mengirimkan sinyal dari saraf pusat ke


bagian tubuh lain.

 Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah


sinapsis. Pada celah ini terdapat neurotransmitter yang
bertugas mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron
lain.
ORGAN
Organ lambung yang tersusun dari beberapa jaringan
SEL PUNCA (STEM CELL)
Karakteristik Sel Punca

Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain
yang menyusun keseluruhan tubuh organisme
Karakteristik sel punca:
 Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang
spesifik.
 Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi menghasilkan sel-sel
dengan karakteristik sama dengan induknya.
 Dapat berdiferensiasi menjasi lebih dari satu jenis sel. Sel punca dapat
bersifat pluripoten, yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel
tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embional (ektoderm,
mesoderm, dan endoderm), atau bersifat multipoten, yaitu kemampuan
untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya
berada dalam suatu golongan.
SEL PUNCA (STEM CELL)
Jenis Sel Punca
1) Sel punca embrionik
 Adalah sel punca yang terdapat pada perkembangan individu yang
masih berada dalam tahap embrio.
 Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari.
 Bersifat pluripoten.

2) Sel punca dewasa


 Adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah
berdiferensiasi dalam suatu jaringan biasa.
 Bersifat multipoten.
 Contoh: sel punca hematopoteik, sel punca jaringan saraf, sel punca
jaringan kulit, sel punca mesenkimal, dan sel punca jantung.
Perbandingan
kemampuan
diferensiasi sel
punca embrionik
dengan sel
punca dewasa
SEL PUNCA (STEM CELL)
Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis

 Berbagai macam penyakit degeneratif, yaitu penyakit akibat kerusakan


sel-sel dalam jaringan atau organ,bersifat irreversible.
 Contoh penyakit degeneratif: stroke (gangguan pasokan darah ke
otak), diabetes mellitus (gangguan metabolisme insulin), aterosklerosis
(peradangan pembuluh darah), dll.
 Terapi menggunakan sel punca bersifat permanen.
 Teknik transplantasi sel punca untuk regenerasi sel pankreas penghasil
insulin:
1) Sel punca dikultur hingga jumlahnya mencukupi.
2) Sel punca diinjeksikan ke pembuluh darah atau didiferensiasikan
terlebih dahulu menjadi sel β pankreas yang menghasilkan hormon
insulin.
3) Sel punca ditransplantasikan ke organ hati.
TUMOR DAN KANKER
 Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat
pertumbuhan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak
terkontrol.
 Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan
tumor ganas (malignant).
 Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
 Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan
oleh mutasi DNA atau gen yang mengontrol
pembelahan sel.
Faktor penyebab tumor/kanker

 Faktor keturunan: kanker payudara, kanker indung telur,


kanker kulit dan kanker usus besar
 Faktor lingkungan: perokok pasif atau aktif, sinar ultraviolet
matahari, radiasi yang bersifat karsinogenik
 Faktor makanan yang mengandung bahan kimia
 Faktor virus: virus Papilloma, virus hepatitis B, virus HIV
 Infeksi
 Gangguan keseimbangan hormonal
 Faktor kejiwaan dan emosional

Anda mungkin juga menyukai