Tim Fitokimia
FFS UHAMKA
PENDAHULUAN
Flavonol
OH
O
FLAVONOID
• Senyawa flavonoid berdasarkan oksidasi dan saturasi pada cincin
heterosiklik terbagi menjadi beberapa grup, yaitu :
Dalam tumbuhan tidak
Senyawa polifenol
pernah dalam bentuk tunggal
1.SIFAT
Merupakan pigmen dalam Bentuk glikosida larut
tumbuhan dalam air
Suasana basa
warna lebih terang/jelas
2. PENGGOLONGAN FLAVONOID
(SUMBER : GROTEWOLD, N.D,2006)
2. Isoflavonoid (3-benzopyran)
3. Neoflavonoid (4-benzopyran)
FLAVONOID
Berdasarkan oksidasi
dan saturasi pada
cincin heterosiklik,
terbagi menjadi
beberapa grup,
yaitu :
ISOFLAVANOID
5, 7, 4’ Apigenin Kaemferol
FRAKSINASI :
EtOAc, Amilalkohol, BuOH
NH3/NaOH
Reaksi Tauboock Kuning
+ as borat + as oksalat + eter
Florosensi kuning pada 366 nm
H2SO4
Reaksi Wilson Kuning sp merah
+ as borat + as sitrat + aseton kebiruan
Warna kuning
IDENTIFIKASI GLIKOSIDA FLAVONOID
Deteksi : dilihat dibawah UV 254 dan UV 366, sebelum dan sesudah diuapi
amonia.
Larutan percobaan: 1 gram serbuk bahan disari dengan 10 ml metanol hangat
selama 5 menit. Dinginkan dan disaring, kemudian langsung ditotolkan.
KADAR FLAVONOID
MeOH, p. air
saring
Serbuk simplisia Ekst MeOH
Pemisahan jaringan
antosianin bunga
KCKT
kolom fase balik µBondpack C18
fase gerak:
Klt air:
Selulose asam asetat:metanol (71:10:19)
Selulose + silika gel atau
Fase gaerak :sama dengan H3PO4 5%, asam asetat 20%, dan
antosianin asetonitril 25% dalam air.
IDENTIFIKASI ANTOSIANIN
Antosianin diekstraksi dari tumbuhan menggunakan metanol yang
mengandung HCl pekat 1% selama 10-15 menit kemudian langsung di
kromatografi kertas satu arah dengan pengembang BAA (n-butanol:Asam
asetat:air=4;1:5), BuHCl (n-Butanol:HCl 2M=1:1), dan HCl 1% (HCl
pekat:air=3:97).
Antosianin dapat dipisahkan dengan KLT pada selulosa atau campuran
selulosa dan silika gel dengan pengembang yang sama pada KKt.
Antosianin dalam jaringan bunga dapat dideteksi dengan KCKT
menggunakan kolom fase balik µBondpack C18 menggunakan fase gerak
air:asam asetat:metanol (71:10:19) atau H3PO4 5%, asam asetat 20%, dan
asetonitril 25% dalam air.
FLAVONOL DAN FLAVON
FLAVONOL DAN FLAVON
Serapaan uv &
reaksi warna
Flavon berbeda
(apigenin, luteolin)
FLAVONOL DAN FLAVON
Flavonol sering terdapat dalam bentuk glikosida
Aglikon flavonol yang umum ada 3, yaitu: kaemferol, kuersetin
dan mirisetin.
Dalam tumbuhan banyak sekali glikosida kuersetin, yang paling
umum, kuersetin 3-rutinosida (yang dikenal sebagai rutin) untuk
mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia
Flavon berbeda dengan flavonol karena tidak terdapat substitusi
3-hidroksi. Hal ini mempengaruhi serapan UV nya, gerakan
kromatogramnya, dan reaksi warnanya sehingga dapat digunakan
unutk membedakan keduanya.
Ada 2 flavon umum, yaitu : apigenin dan luteolin
PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI FLAVONOL DAN FLAVON
KKt
Fase gerak :
Campuran ▪ Forestal (HCl pekat: As. asetat:
Apigenin, air=3:30:10),
luteolin, ▪ BAA (n-BuOH : as. Asetat :air
(4:1:5),
kemferol, ▪ PhOH (fenol:air=3:1).
kuersetin, dan
mirisetin
Flavonoid minor
isomerisasii Flavonon
auron Kalkon (cont: naringin
(cont:aureusidin) (cont; lutein) pada Citrus)
amonia
Pigmen kuning Merah-kuning
“antoklor”
FLAVONOID MINOR : KALKON, AURON, FLAVONON,
DIHIDROKHALKON DAN ISOFLAVON
Isoflavon
lain yaitu rotenon (insektisida alam yang kuat) dan
kumestan (misalnya: piastin, adalah fitoaleksin yang merupakan
pelindung tumbuhan dari serangan penyakit).
IDENTIFIKASI KHALKON
1. pigmen kuning kr kertas,
Identifikasi Khalkon disinari UV coklat kuat.
Flavanon
adalah senyawa tanwarna yang tidak dapat dideteksi
dengan pemeriksa kromatografi kecuali dengan penyemprot
kromogen.
Uji
warna yang penting dalam larutan alkohol ialah reduksi dengan
serbuk Mg dan HCl pekat, diantara flavonoid, hanya flavon yang
memberikan warna merah ceri kuat.
Sifat
spektrum flavanon berbeda dengan flavonoid lain, yaitu satu
puncak kuat terdapat pada kira-kira 255 nm, puncak lain pada 278
atau 288 nm, dan puncak lemah di atas 300 nm.
IDENTIFIKASI DIHIDROKHALKON
Dideteksi
dengan sinar UV akan menghasilkan warna dengan atau
tanpa amonia atau dengan penyemprot fenol umum.
Jaringan
tumbuhan (daun/bunga) direndam dalam HCl 2M
panaskan 30-40 m pada 100 C, bila perlu disaring, ekstraksi
dengan etil asetat.