Dasar Sistem Kontrol • Berdasarkan Tipe : a) SK Loop/Kalang Terbuka b) SK Loop/Kalang tertutup Sistem Kontrol Loop Terbuka
Sistem kontrol loop terbuka adalah sistem kontrol
yangoutputnya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan, jadi outputnya tidak diukur atau diumpanbalikkan untuk dibandingkan dengan input Sebuah contoh praktis adalah mesin cuci. Perendaman, pencucian dan pembilasan pada mesin. Mesin ini tidak mengukur sinyal keluaran, misalnya kebersihan pakaian. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Merupakan sistem kontrol yang sinyal outputnya
mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan balik (Feedback Control). Sinyal kesalahan penggerak merupakan selisih antara sinyal input dan sinyal umpan-balik Contoh Sistem Kontrol Loop Tertutup
Jelasakn perbedaan gambar kiri dan gambar kanan ?
Dasar Sistem Kontrol • Berdasarkan Jenis Sinyal : • SK Analog → proses mekanik dan pneumatik • SK Digital → proses elektronik dan komputer SISTEM KONTROL ANALOG • BLOK DIAGRAM SISTEM KONTROL ANALOG (SKA) • Dinamakan SKA karena semua komponen yang digunakan bersifat Analog • Komponen terdiri dari : 1) Plant/Proses/Objek 2) Sensor 3) Kontroler 4) Masukan referensi (Set Point/SP) SISTEM KONTROL ANALOG (SKA) 1. Plant : • Obyek fisik yang dikontrol, bisa berupa bagian dari mesin atau bagian proses tertentu yang digunakan untuk melakukan suatu operasi. 2. Sensor : • Berfungsi mengukur output dari Plant (Objek) • Biasa dilengkapi dengan Transduser untuk merubah output sensor menjadi suatu sinyal standar analog. Sinyal standar analog yang biasa digunakan : • Sinyal pneumatik (udara) : (3 – 15) psig • Sinyak listrik : 1. (0 – 5) VDC 2. (0 – 10) VDC 3. (4 – 20) mADC CTT : untuk Mikrokontroler harus dipilih sensor yang menghasilkan sinyal listrik (0 – 5) VDC. Kenapa?? SISTEM KONTROL ANALOG (SKA) 3. Kontroler : • Berfungsi melakukan pengontrolan • Bisa berupa : a) Kontroler ON-OFF (hidup – mati) b) Kontroler Proporsional (P) c) Kontroler Proporsional + Integral (PI) d) Kontroler Proporsional + Integral + Derivatif (PID) • Penentuan tipe kontroler disesuaikan kebutuhan. • Prinsip : makin rumit tipe kontrol yang dipilih, makin bagus hasil pengontrolan yang diperoleh tetapi makin sulit menentukan parameter pengontrol (tuning parameter) SISTEM KONTROL ANALOG (SKA) 4. Input referensi Dalam terminologi sistem kontrol dikenal sebagai Set Point Merupakan nilai yang diinginkan yang akan dituju dan dipertahankan oleh sistem kontrol otomatis SISTEM KONTROL DIGITAL (SKD) • BLOK DIAGRAM SISTEM KONTROL DIGITAL (SKD) • Dinamakan SKD karena pengontrolan dilakukan menggunakan komputer yang hanya dapat memproses sinyal digital • Komponen terdiri dari : 1) Plant/Okjek/Proses 2) Sensor 3) Kontroler 4) Masukan referensi/Set Point/Nilai yang di inginkan 5) ADC (Analog to Digital Converter) 6) DAC (Digital to Analog Converter) Sistem Kontrol Konvensional • Karakteristik : 1) Sistem pengawatan yang rumit 2) Relay elektromagnetis mudah mengalami keausan pada bagian mekanik dan pelemahan coil. 3) Jumlah kontak bantu relay elektromagnetis sangat terbatas (2, 4, 6 dan 8 kontak NO/NC) 4) Jika dibutuhkan perubahan alur (mode) kontrol → sistem pengawatan harus diubah (rewairing) 5) Jika sistem kontrol tidak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan → sulit dilakukan trouble shooting. 6) Dibutuhkan catu daya yang besar untuk mengoperasikan relay-relay elektromagnetis. 7) Diperlukan space yang luas untuk menempatkan panel kontrol yang berukuran besar. Dasar Sistem Kontrol • Berdasarkan Tujuan (objektif) : 1. SK Kontiniu/Proses 2. SK Logika/Sekuensial Kontrol Kontiniu • Objektif : Menuju dan mempertahankan nilai parameter (suhu, tekanan, aliran, level dsb) pada sebuah nilai tertentu Harus dilengkapi dengan sensor • Umumnya di gunakan pada industri proses/kimia. • Harus diberikan nilai yang dituju/referensi/set point • Menggunakan input analog dan output analog • Di implementasikan menggunakan DCS (Distributed Control Sysem) Sistem Kontrol Kontiniu Kontrol Logika/Sequensial • Objektif : a) Mengatur urutan kerja suatu proses/kegiatan b) Safety (Alarm dan Shutdown System) • Biasanya dilengkapi dengan tombol start/stop dan lampu indikasi • Bisa tidak menggunakan sensor • Input dan output diskrit berupa switch/kontak/tombol dsbnya • Biasanya dilengkapi Timer dan Counter • Di implementasikan menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) Sistem Kontrol Logika Dasar Sistem Kontrol • Bedasarkan Perangkat : • SK Konvensional/ Mekanis • SK Modern/Komputer Sistem Kontrol Konvensional • Menggunakan relay elektromagnetis Relay Elektromagnetis Magnetic Contactor Sistem Kontrol Modern/Elektronik • Karakteristik : 1) Sistem pengawatan lebih mudah karena hanya pada input dan output. Rangkaian kontrolnya sudah tersedia pada komputer berupa modul-modul 2) Relay kontrol tidak berbentuk nyata dan kontak bantu masing-masing relay maya tersebut bisa sangat banyak 3) Lebih handal 4) Perawatan dan trouble shooting lebih mudah, karena dilengkapi dengan fasilitas self diagnostic 5) Jika dibutuhkan perubahan alur (mode) kontrol → tidak perlu ada perubahan pengawatan, perubahan hanya dilakukan pada program yang terdapat pada komputer dalam waktu yang relatif singkat 6) Dibutuhkan catu daya yang relatif kecil untuk mengoperasikan komputer serta space yang lebih kecil untuk menempatkan komputer. Sistem Kontrol Modern • Menggunakan Komputer ( Mikrokontroler, PLC dan DCS) SOAL-1 1. Jelaskan secara ringkas prinsip kerja sistem kontrol otomatis? 2. Sebutkan dan jelaskan fungsi komponen-2 yang terdapat pada sistem kontrol otomatis? 3. Gambarkan diagram blok sistem kontrol otomatis dan jelaskan cara kerjanya? 4. Berikan salah satu contoh aplikasi sistem kontrol otomatis dan jelaskan prinsip kerjanya?
CTT : Jawaban ditulis tangan pada kertas HVS dan di kumpul pada pertemuan berikut