Anda di halaman 1dari 12

MENELUSURI DINAMIKA

DEMOKRASI DALAM
KEHIDUPAN

Bermasyarakat, Berbangsa, dan


Bernegara
B. Penerapan C. Membangun
A. Hakikat Demokrasi di
Demokrasi Demokrasi Untuk
Indonesia Indonesia

Makna Prinsip-Prinsip Pentingnya


Demokrasi Demokrasi Kehidupan
Pancasila yang
Demokratis
Prinsip-
prinsip Pelaksanaan
Demokrasi Demokrasi di
Indonesia Perilaku yang
Mendukung
Tegaknya Nilai-
Nilai Demokrasi
Makna Demokrasi

 Demos yang berarti rakyat, dan Kratos yang berarti


Pemerintahan (Bahasa Yunani)
 “Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat” – Abraham Lincoln
 Trias Politica, salah satu pilar Demokrasi yang membagi
kekuasaan politik suatu negara, antara lain :
 Eksekutif
 Judikatif
 Legislatif
Prinsip-Prinsip Demokrasi

 “Suatu negara dapat disebut berbudaya Demokrasi apabila


memiliki soko guru demokrasi” – Sri Wuryan dan
Syaifullah
 Soko guru demokrasi yang dimaksud adalah :
 Kedaulatan rakyat.
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
 Kekuasaan mayoritas.
 Hak-hak minoritas
 Jaminan hak-hak asasi manusia.
 Pemilihan ynag bebas dan jujur.
 Persamaan di depan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintahan secara konstitusional, dsb.
Prinsip-Prinsip
Demokrasi Pancasila
 Ahmad Sanusi dalam tulisannya, mengutarakan 10 pilar
demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan
UUD’45 :
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
4. Demokrasi dengan Rule of Law.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia.
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah.
9. Demokrasi dengan kemakmuran.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Pelaksanaan Demokrasi
di Indonesia

 Indonesia adalah negara demokrasi (secara Normatif)


 Affan Gaffar telah merumuskan indikator-indikator untuk
melihat apakah suatu sistem pemerintahan adalah sistem
yang demokratis atau tidak, antara lain :
a. Akuntabilitas.
b. Rotasi Kekuasaan.
c. Rekruitmen politik yang terbuka.
d. Pemilu (Pemilihan Umum).
e. Pemenuhan hak-hak dasar.
 Untuk membuktikan apakah 5 indikator itu ada mari kita
lihat pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut
periodenya :
‐ Periode (1945-1949)
 Munculnya Pancasila.
 Partai politik tumbuh dan berkembang dengan pesat.
 Belum ada pemilu.

‐ Periode (1949-1959)
‐ Berfungsinya parlemen dan media massa.
‐ Pemilu muncul th.1955.
‐ Hak otonomi untuk setiap daerah.
‐ Demokrasi Parlementer (gagal)
‐ Periode (1959-1965)
 Adanya “Dekrit Presiden” , 5 Juli 1959.
 Terbentuknya DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong
Royong).
 Disebut sebagai masa Suram.

‐ Periode (1965-1998)
 Jenderal Soeharto menjadi Presiden.
 Hampir tak pernah terjadi rotasi kekuasaan eksekutif.
 Pemilu telah berlangsung (7 kali) per 5 tahun.
 Pemberlakuan Undang-Undang Subversif
 Periode (1998 - sekarang)
 Kursi presiden pindah tangan dari Pres.Soeharto ke
Wapres. Habibie.
 Diberikan kebebesan pers untuk berpartisipasi dalam
kebangsaan dan kenegaraan.
 Pemilu lebih demokrastis.
 Rotasi kekuasaan berjalan secara menyeluruh.
 Ibarat menuju sebuah kesempurnaan demokrasi.
Pentingnya Kehidupan yang
Demokratis

 Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai


negara yang demokratis apabila didalam pelaksanaannya
rakyat memiliki :
 Persamaan kedudukan di mata hukum.
 Partisipasi dalam pembuatan keputusan.
 Distribusi pendapat secara adil.
 Kebebasan yang bertanggung jawab.
Perilaku yang Mendukung Tegaknya
Nilai-Nilai Demokrasi

Kehidupan demokratis hanya mungkin dapat


terwujud ketika rakyat menginginkan terwujudnya
kehidupan tersebut.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai