Anda di halaman 1dari 43

Curiculum Vitae

 Nama: Dewanto M. Farm., apt


 TTL : Cirebon, 6 November 1986
 Status: Menikah (1 istri 1 anak)
 Tempat Praktek: Instalasi Farmasi RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah
 Riwayat Pendidikan:
• SMF Muhammadiyah Cirebon Lulus: 2005
• Sarjana Farmasi Universitas Jenderal Soedirman Lulus: 2009
• Apoteker Universitas Padjadjaran Bandung Lulus: 2014
• Magister Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung Lulus: 2013
 Riwayat Pekerjaan
 2006-2010 Asisten Apoteker RS Ananda Purwokerto
 2010-2012 Medical Representatif Kalbe Farma
 2014-2017  Apoteker Klinik RSMS
 2017- sekarang  PJ Pelayanan Farmasi Klinik RSMS
 Riwayat Mengajar
 DTT-PSPA UNSOED, UMP
 DTT-S2 Farklin UAD
 DTT-Stikes Muh Gombong, Akfar kusuma Husada, Stikes harbang
Terapi Cairan IV

Pertemuan 1

Dewanto
Ingat?
 Membran permiable ?

 Permeabilitas ?

 Osmosis ?

 Diffusi ?

 Transport Aktif ?

 Osmolaritas?
Indikasi terapi IV

• Asupan per-oral kurang


• Pasien puasa
• Kehilangan cairan dari GIT,UT, kulit (luka bakar)
• Blood Loss
• Akumulasi cairan pada kompartemen ketiga
Problem?
• Elektrolit dan cairan adalah bagian dari terapi
obat
• Seringkali terlupakan dalam pengkajian resep
• Peresepan hanya diserahkan ke dokter
junior/perawat
• Farmasis tidak menguasai sehingga tidak bisa
berperan dalam pelayanan
• Menghabiskan biaya belanja farmasi > 20 %
DRP Umum
• Pemilihan kurang tepat ditinjau dari kondisi
pasien
• Resep infus tidak pernah di review
• Tersedia macam dan jumlah cairan intravena
beragam dan terus meningkat sehingga
membingungkan pemilihannya
Peran Apoteker?
• Review prescription
• Rekomendasi pemilihan terapi Cairan
• Monitor respon klinik
• Memberikan informasi obat : Stabilitas,
kompatibilitas, pemilihan cairan pada penyakit
tertentu, cara pemberian
• Pencampuran
Review Peresepan
• IV prescriptions should be reviewed at the same time as all other
prescribed medicine.
• The type of fluid and administration rate
• Whether there are any contraindications to the fluid prescribed
• How the fluid is to be administered (ie, what type of pump will be
used)
• What drugs are also being administered
• Whether fluid or drugs are to be administered through a central line
or a peripheral line
• Any duplication of therapy
• Whether there is any ambiguity in the prescription
Fisiologi Cairan Tubuh
• Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara
2 kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)

Pada orang dewasa 60% dari berat badan


adalah air (cairan dan elektrolit).
Pembagian cairan Tubuh
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH

Umur Total cairan tubuh (%)


terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Fungsi
• Pelarut (elektrolit dan non Elektrolit)
• Distribusi (nutrisi, hormon, enzim, zat lain)
• Sarana Metabolisme sel
• Sarana Ekskresi (elektrolit, sisa metabolisme,
zat toksik)
• Sarana Pencernaan
• Mememlihara Suhu tubuh
Intake dan output air rata-rata harian

Intake (Range) ml Output (range) ml


Air minum = 1400 – 1800 1.Urine = 1400 – 1.800
Air dlm makanan = 700 – 1000 2.Faeces = 100 - 200
Air hasil oksidasi = 300 - 400 3.Kulit = 300 - 500
4.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200


Output Ginjal

 Normal = 0,5 ml/kg BB/jam


 Non Oliguria = > 400 ml/24 jam
 Oliguria = 100 – 400 ml/24 jam
 Anuria = < 100 ml/24 jam
Insensible Loss (IWL)

 Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru


 Tidak bisa diukur
 Bisa diperkirakan, menggunakan rumus

DEWASA = 15 ml/kg BB/hari


ANAK = (30 – umur (th) ml/kg BB/hari
Pengaturaan cairan tubuh ?
• Osmolaritas> Konsentrasi zat terlarut (elektrolit,
glukosa, urea, fosfolipid, cholesterol, dan lemak) dlm
1 kg air.

• Plasma osmolalitas dan tonisitas dipelihara melalui


keseimbangan intake dan ekskresi air

• Perubahan tonisitas plasma dideteksi oleh


osmoreseptor di hypothalamus
DEHIDRASI
( vol sirkulasi efektif ↓ )
Osmoreseptor
Hipotalamus
Osmolality plasma ↑

Thirst ↑ ADH ↑
Water ingesti ↑ water exc ↓

Water retensi

Osmolariti plasma ↓

Vol sirkulasi ↑
Terapi cairan
Parenteral

Resusitasi Koreksi Rumatan Nutrisi


parenteral

Perfusi/ Koreksi gangguan Homeostasis/ Koreksi nutrisi/


Oksigenasi Elektrolit dan asam-basa supportive metabolik
Cairan Parenteral
• Infus Isotonis, ex : NaCl 0,9 %, ringer laktat,
ringer Asetat dll
• Infus Hipotonis, ex : D5 %, KAEN group, D5 ½
NS, D5 ¼ NS dll
• Infus Hipertonis, Ex : D 10 %, D 20 %, manitol,
totilac dll
CAIRAN KRISTALOID
• Cairan Kristaloid (RL, RA, NaCl
0.9%)
• Cairan ini baik untuk tujuan
mengganti kehilangan volume,
terutama kehilangan cairan
interstisial.
• Harganya murah, tak
memberikan reaksi anafilaktik,
tetapi tidak dapat
bertahan lama di intravaskuler.
• Pemberian berlebih dapat
menyebabkan edema paru dan
edema perifer.
NaCl
• 0,9 % dan 3 %
• NaCl isotonis (Normal saline) sering digunakan
• Penggunaan berlebihan > asidosis
hiperkloremik
Ringer laktat
• Pemakaian berlebihan > alkalosis metabolik >
peningkatan HCO3- akibat metabolisme laktat.
Dekstrose
• 5%, 10 %, 20 %
• sering digunakan pada pasien :
– Kadar Gula darah rendah
– Kadar K+ ↑
• Tidak untuk resusitasi :
– Komplikasi : hiperomolalitas, hiperglikemik,
diuresis osmotik, dan asidosis serebral.
Cairan Koloid
• Cairan Koloid (darah, albumin,
fresh frozen plasma, dextran,
HES, hemacel, dll)
• Cairan ini baik untuk mengganti
volume intravaskuler.
• Harganya mahal, dapat
menyebabkan reaksi anafilaktik
• Pemberian berlebih juga dapat
menyebabkan edema paru tetapi
tidak akan menyebabkan edema
perifer
Koloid
• Pengganti Plasma (plasma expander)

• Zat BM tinggi dengan aktivitas osmotik yang


menyebabkan cairan ini cenderung bertahan
agak lama dalam ruang intravaskuler.

• Partikel onkotik > menghasikan tekanan onkotik


Albumin
• 5 %, 20 %, 25 %
• Larutan koloid murni yang berasal dari plasma manusia.
• Albumin dibuat dengan pasteurisasi pada suhu 600C
selama 10 jam untuk meminimalisir resiko transmisi
virus hepatitis B, C /virus imunodefisiensi.

• T ½ 16 jam, 90% tetap bertahan dalam intravascular 2


jam setelah pemberian.
Dekstran
• Koloid semi sintetik dibuat dari sukrose dengan
menggunakan enzim dekstran sukrose
• Sediaan :
– dekstran 70 (BM 70.000)
– dekstran 40 (BM 40.000)
• Penggunaan biasa dicampur NaCl, RL atau dekstrose
• Dosis : sebagai pengganti volume darah atau plasma
hendaknya dibatasi sampai 1 liter (1,5 gr/kgBB) karena
risiko terjadi perdarahan abnormal.
• Batas dosis dekstran yaitu 20 ml/kgBB/hari.
• T ½ intravaskular sekitar 6 jam
Gelatin
• Gelatin dibuat dengan hidrolisis kolagen sapi.
• Sediaan :
– Gelofusin : gelatin suksinat pelarut NaCL isotonik.
– Haemaccel : Gelatin dengan ikatan urea-poligelin
dengan pelarut NaCL isotonik dengan K+ 5,1
mmol/l dan Ca 6,25 mmol/ L.
• Sering terjadi alergi
• Dapat diberikan untuk pasien gagal ginjal
HES (Hydroxy etil Starch)
• koloid sintetik polidisperse yang mempunyai
glikogen secara struktural.
• Banyak laporan terkait terjadinya gangguan
koagulasi darah terutama HES BM tinggi.
• T ½ 90% partikel HES adalah 17 hari.
• Jarang terjadi alergi
• Sediaan : Voluven (BM paling kecil), FimaHes,
WidaHes, SanbeHES
• Dosis penggunaan HES adalah 20 ml/kgBB/hari.
Infus Hipotonik
Infus Isotonik
Infus Albumin
Infus Albumin
Infus Koloid Sintetik
Kontroversi Kristaloid vs Koloid
• Mana yang terbaik untuk resusitasi??
• Syok Hipovolemik > terbaik ciaran yg dapat
membawa O2> darah
• Koloid lebih cepat krn bertahan lebih lama di
vaskuler
Perbandingan
Contoh cairan Rumatan
Produk Glukosa Na+ K+ Ca++ Cl- Laktat Asetat Mosm Vol
(g/L) (ml)
D5 % 25 278 500

D 10 %/D 20% 50/100 556 500

N/5-D10 100 31 31 615 500

KAEN 1B 37,5 38,5 285 500

KAEN 3A 27 10 50 20 290 500

KAEN 3B 27 20 50 20 290 500

KAEN MG3 100 20 50 20 695 500

KH Elektrolit mEq/L
Contoh cairan Resusitasi
Produk Glukosa Na+ K+ Ca++ Cl- Laktat Asetat Mosm Vol
(g/L) (ml)
NaCl 0,9 % 154 154 308 500

Ringer Sol 147 4 155 310 500

Ringer laktat 130 4 4,5 109 28 273 500

Ringer Asetat 130 4 3 109 28 273 500


(asering)
Asering-5 50 130 4 3 109 28 551 500

RL-D5 50 130 4 3 109 28 551 500

RD5 50 147 4 4,5 155 589 500


Contoh cairan Koreksi
Produk Glukosa Na+ K+ Ca++ Cl- SO4 HCO3 Mosm Vol
(g/L) (ml)
NaCl 3 % 513 513 1026 500

KH Elektrolit (mEq/25 ml)

20 % NaCl 85,5 85.5 6,84 25

7,46 % KCl 25 25 2 25

20 % MgSO4 42 42 3,33 25

40 % MgSO4 83 83 6,66 25

25 % Gluoksa 0,25 1,39 25

40 % Glukosa 0,4 2,24 25

8,4 % NaHCO3 25 25 2 25
Terapi Rumatan
• Disesuiakan dengan Kebutuhan cairan harian
• Dibagi 2 sumber : oral dan parenteral

Bayi dan Anak Dewasa

• BB< 10 Kg : 100 ml/kgBB • 30 -50 ml/kgBB


• 11-50 Kg : 1000 ml+50 ml/kgBB
(tiap Kg diatas 10 Kg)
• 11-50 Kg : 1000 ml+20 ml/kgBB
(tiap Kg diatas 20 Kg)
Kebutuhan Cairan Kondisi Khusus
• Gagal ginjal X 0,2 - 0,3 + urin output
• Kelembaban tinggi X 0,7
• Demam + 12 % per derajat C di atas 37
• Hipotermia – 12% per derajat C di bawah 37
• Luka bakar +4% per 1% luka bakar pada hari
pertama,selanjutnya + 2% per 1% luka bakar
• Hiperventilasi (memakai Ventilator) X 1,2
Rumus Sederhana
Pemasukan Penggunaan

Volume Infus + air metabolisme = Volume urine + IWL


X mL + 200 mL = y mL + 900 mL

Volume Infus (mL)= Volume Urine (mL)+ 700 mL


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai