Jumlah Jumlah
Transportasi Darat Transportasi Darat
Mencapai 114,2 Mencapai 129,2
Juta Kendaraan Juta Kendaraan
https://www.bps.go.id/publication/2018/11/27/43cba6b697f03cc2b272dfb7/statistik-transportasi-darat-2017.html
Kondisi Jalan di Indonesia
TOTAL PANJANG JALAN INDONESIA
Pada Tahun 2017 Mencapai 484.799 km,
Dengan Kondisi Sebagai Berikut :
https://www.bps.go.id/publication/2018/11/27/43cba6b697f03cc2b272dfb7/statistik-transportasi-darat-2017.html
KERUSAKAN PADA GELOMBANG / RUTTING
Crumb Rubber /
Lateks Cup Lump / Ojol Karet Olah
https://businessfinancearticles.org/rubber-producing-countries
Rumusan Masalah
Singh dkk (2013) Wen dkk (2017)
Penggunaan CR dari ban bekas secara Penggunaan lateks dengan Dry Rubber
langsung memerlukan waktu cukup lama dan Content (DRC) > 60% ke dalam aspal dapat
suhu yang tinggi untuk dapat terdistribusi menurunkan sensitifitas aspal terhadap suhu,
merata dalam aspal saat pencampuran. meningkatkan ketahanan selama pemakaian
Proses penggilingan karet diperlukan untuk dan distribusi karet yang lebih merata dalam
mempercepat waktu pencampuran dan campuran. Tetapi, penggunaan lateks dengan
distribusi karet lebih merata dalam aspal DRC lebih rendah dari 60% dapat
sehingga meningkatkan titik lembek lebih menimbulkan percikan aspal panas
tinggi. diakibatkan kandungan air yang tinggi.
Penelitian ?
Azahar dkk (2019) Ramadhan dkk (2019)
Penambahan Cup Lump mengubah reologi Penggunaan karet padatan seperti Block Skim
aspal tersebut dengan memberi peningkatan Rubber dan SIR 20 memerlukan waktu
titik lembek tetapi menurunkan penetrasi dan pencampuran yang lama sehingga diperlukan
daktilitas tetapi menghasilkan asap cukup proses depolimerisasi pada karet.
banyak saat proses pencampuran dengan Perlakuan depolimerisasi dapat menurunkan
aspal. viskositas mooney karet, mempercepat waktu
pencampuran dan meningkatkan titik lembek
aspal
LATEKS
Penggunaan Lateks dipilih karena beberapa alasan :
Harga yang bahan baku yang lebih murah
dibandingkan dengan karet olah lainnya.
LATEKS
SENTRIFUGASI UJI KKK PENIMBANGAN
KEBUN
Suhu 160 C
Pengadukan Selama 20
Menit
ASPAL
MODIFIKASI
KARAKTERISTIK ASPAL MODIFIKASI
PENETRASI ASPAL
SNI 06-2343-1991
STABILITAS MARSHALL
SNI 06-2489-1991
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Penambahan Lateks Sentrifugasi Terhadap
Penetrasi Aspal
80
70,2
60
53,60
Penetrasi (dmm)
44,10
39,00
40 34,10 31,9
20
0
0 5 7,5 10 12,5 15
70
65 64,10
62,35 62,95
62,00
Titik Lembek ( C)
60,05
o
60
55
50 48,00
45
40
0 5 7,5 10 12,5 15
Grafik 2. Pengaruh Penambahan Lateks dengan Sentrifugasi Terhadap Titik Lembek Aspal
Pengaruh Penambahan Lateks Sentrifugasi Terhadap
Kehilangan Berat Aspal
0,4
0,365
0,2
0,134
0,103
0,1 0,091 0,085
0,067
0,0
0 5 7,5 10 12,5 15
Grafik 3. Pengaruh Penambahan Lateks dengan Sentrifugasi Terhadap Kehilangan Berat Aspal
Pengaruh Penambahan Lateks Sentrifugasi Terhadap
Stabilitas Marshall Aspal
2500
2129,61
Stabilitas Marshall (kg)
2000 1850,88
1778,65
1704,25
1530,36
1500
1179,25
1000
500
0 5 7,5 10 12,5 15