Anda di halaman 1dari 8

1.

Mewujudkan Integrasi Melalui Seni dan Sastra

ISMAIL MARZUKI

Mempertahankan
Perjalanan
Kemerdekaan
Hidup Ismail
Melalui Lagu
Marzuki
Peran Ismail Perjuangan
Marzuki Dalam
Mempertahankan
Kemerdekaan
• Ismail Marzuki dilahirkan di kampung Kwitang, Jakarta pada
tanggal 11 Mei 1914 dari pasangan Marzuki Saeran dan
Perjalanan solechah
Hidup • Solecha (ibunya Ismail) meninggal saat usia Ismail 3 bulan
Ismail • Marzuki Saeran adalah seorang pegawai di perusahaan Ford
Reparatieer TIO
Marzuki
• Ismail Marzuki disekolahkan ayahnya ke sebuah sekolah Kristen
HIS (Hollandsh Inlandsche School) Idenburg, MentenG
• Ismail melanjutkan sekolah di MULO (Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs
• Pada usia 17 tahun, Ismail Marzuki berhasil mengarang lagu
pertamanya yang berjudul “O Sarinah”
• Setelah tamat MULO, Ismail Marzuki bekerja di Socony
Service Station sebagai kasir. Namun
• Ia kemudian pindah pekerjaan dengan gaji tidak tetap
sebagai verkoper (penjual) piringan hitam produksi Columbia
dan Polydor
■ Jusuf Ronodipuro kemudian mengontrak Ismail Marzuki untuk
membentuk kelompok musik di bawah naungan RRI Jakarta.

Peran Ismail ■ Ismail Marzuki lalu membentuk sebuah kelompok musik yang bernama
Empat Sekawan.
Marzuki dalam
Mempertahankan ■ Pada bulan November 1946, NICA kemudian merebut RRI Jakarta dan
menggantinya dengan Radio Omroep In Overgangstijd (ROIO). Melihat
Kemerdekaan hal ini, Ismail Marzuki tidak mau bekerja sama dengan Belanda.
Akhirnya Ismail memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya di RRI
Jakarta.
■ Ketegangan dan kerusuhan di jakarta memaksa Ismail untuk segera
mengungsikan Eulis Zuraida dari Jakarta ke kota kelahirannya di
Bandung. Setelah sesampainya di Bandung, Pasukan Inggris telah
memasuki kota Bandung. Mereka menggempur kota Bandung dengan
tembakan-tembakan mortir. Dalam waktu yang sama, NICA yang
dipimpin Brigadir MacDonald memberi ultimatum kepada TRI (Tentara
Republik Indonesia) dan para pejuang untuk meninggalkan kota
Bandung. Namun, para pejuang di Bandung tidak rela kotanya jatuh ke
tangan musuh. Maka dipilihlah cara supaya kota Bandung tidak
dimanfaatkan Sekutu. Dalam waktu singkat kota Bandung berubah
menjadi lautan api.
• Perjuangannya mempertahankan kemerdekaan kembali
terbukti dari ciptaan lagu marsnya yang berjudul Halo-halo
Mempertahankan Bandung
Kemerdekaan • setelah tahun 1945 ini Ismail Marzuki lebih aktif
Melalui Lagu menciptakan lagu yang berkisah tentang perjuangan
Perjuangan bangsa Indonesia. Lagu-lagu itu di antaranya, Saputangan
dari Bandung Selatan, Karangan Bunga dari Selatan, O
Angin Sampaikan Salamku, Gugur Bunga dan Sepasang
Mata Bola
• Karena dalam perjuangan Indonesia, perempuan memiliki
peran yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan.
Hal ini kemudian muncul ide bagi Ismail Marzuki untuk
menciptakan lagu Melati di Tapal Batas (bernuansa
seriosa) pada tahun 1947.
• Pada tahun 1948 atau masa akhir revolusi kemerdekaan
Indonesia, tercipta beberapa lagu yang di antaranya, Siasat
Asmara, Bandung Selatan di Waktu Malam, dan Gita
Perwira
• Ismail Marzuki tutup usia pada umur 44 tahun 25 Mei
1958 di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta
Pusat, karena penyakit TBC yang dideritanya.
2. Wanita Pejuang

OPU DAENG RISAJU


■ Nama kecil Opu Daeng Risaju adalah Famajjah. Ia
dilahirkan di Palopo pada tahun 1880, dari hasil
Opu Daeng perkawinan antara Opu Daeng Mawellu dengan
Muhammad Abdullah to Barengseng. Nama Opu
Risaju menunjukkan gelar kebangsawanan di kerajaan
Luwu
■ Opu Daeng Risaju adalah seorang yang “buta huruf”
latin
■ Setelah dewasa Famajjah kemudian dinikahkan
dengan H. Muhammad Daud
■ Opu Daeng Risaju mulai aktif di organisasi Partai
Syarekat Islam Indonesia (PSII) melalui
perkenalannya dengan H. Muhammad Yahya
■ PSII cabang Palopo resmi dibentuk pada tanggal 14
januari 1930 melalui suatu rapat akbar yang
bertempat di Pasar Lama Palopo

Anda mungkin juga menyukai