Anda di halaman 1dari 18

LAWS6113 - Introduction to Commercial

and Private Laws

Week 3

Law of Obligations and Legal


Agreement
Objectives :

• Contracts
• Law of Obligations
• Principles of Legal Agreement
• Terms of Legal Agreement
• Performance and Default
• Tort
Pengertian
Kontrak/Perjanjian

• Menurut Pasal 1313 KUH Perdata;


“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan
dimana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”
ASAS PERJANJIAN

• Perjanjian terebentuk karena adanya konsensus


Asas (perjumpaan kehendak) antara pihak-pihak
Konsensualisme yang mengadakan kontrak. Perjanjian lahir
ketika dicapainya kata sepakat

• Semua Perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku


Asas Pacta Sunt sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya
Servanda • Perjanjian menimbulkan kewajiban hukum bagi
para pembuatnya

• Setiap orang bebas untuk mengadakan


Asas Kebebasan perjanjian, bebas mengenai apa yang
berkontrak diperjanjikan, dan bebas menentukan bentuk
kontraknya
ASAS PERJANJIAN
…(lanjutan)

• Perjanjian hanya mengikat pada orang-


Asas orang yang membuat perjanjian itu dan
Kepribadian tidak mengikat orang lain. Hak dan
Kewajiban terletak pada pihak-pihak
(Personalitas) yang membuat perjanjian

• Semua perjanjian yang dibuat harus dilandasi


dengan itikad baik
Asas • Perjanjian yang dibuat harus memperhatikan
norma-norma kepatutan dan ksesusilaan
Itikad Baik • Perjanjian yang dibuat harus mencerminkan
suasana batin yang tidak menunjukkan adanya
(good faith) kesengajaan untuk merugikan pihak lain
(Silondae & Ilyas, 2012)
SYARAT SAHNYA
PERJANJIAN

A) SYARAT 1) Kesepakatan mereka yang


SUBYEKTIF mengikatkan diri
(apabila
dilanggar, 2) Kecakapan untuk membuat
perjanjian
dapat perjanjian (dewasa, tidak
Syarat sahnya dibatalkan) dalam pengampuan)
perjanjian
(Pasal 1320 B) SYARAT 1) Suatu Hal (objek ) Tertentu
KUH Perdata) OBYEKTIF
(apabila
dilanggar, 2) Suatu sebab (kausa) yang halal
perjanjian
batal demi (tidak boleh bertentangan dengan
hukum Undang-undang, ketentuan umum,
moral dan kesusilaan)
Pengertian
Perikatan
• Menurut Subekti (1985: 1)
“Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara
dua orang atau dua pihak, berdasarkan hubungan
tersebut, pihak yang satu berhak menuntut
sesuatu dari pihak yang lain dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
tersebut”
Perikatan dapat lahir karena dua hal
yaitu :

Lahir karena Contoh : perikatan


Undang- yang lahir antara
ayah dan anak dalam
Undang
Perikatan suatu perkawinan

Lahir karena
Perjanjian
Perikatan yang timbul dari
hubungan hukum akibat
perjanjian

Yaitu perikatan yang menimbulkan hubungan


hukum yang memberikan hak dan meletakkan
kewajiban kepada para pihak yang membuat
perjanjian berdasarkan atas kemauan dan
kehendak sendiri dari para pihak yang
bersangkutan yang mengikatkan diri tersebut
dimana para pihak telah bersepakat mengenai
hal-hal yang diperjanjikan, berkewajiban untuk
menaati dan melaksanakannya.
PRESTASI

 Prestasi adalah objek dari sebuah perikatan


 Pelaksanaan dari isi kontrak yang telah diperjanjikan
menurut tata cara yang telah disepakati bersama

• Prestasi bentuknya adalah :


– Memberikan sesuatu
– Berbuat sesuatu
– Tidak berbuat sesuatu
(Pasal 1234 KUH Perdata)
WANPRESTASI

 Adalah tidak dilaksanakannya suatu prestasi atau kewajiban


sebagaimana yang telah disepakati bersama
 Wanprestasi bentuknya adalah :
- Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;
- Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana dijanjikan;
- Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat;
- Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukannya.
 Akibat wanprestasi : sanksi ganti rugi, pembatalan kontrak,
peralihan resiko, membayar biaya perkara.
RESIKO

• Risiko adalah kewajiban untuk memikul


kerugian jika ada suatu kejadian di luar
kesalahan salah satu pihak yang menimpa
benda yang dimaksudkan dalam perjanjian
(Subekti, 2001: 144).
• Siapa pihak yang harus menanggung
resiko? (harus ditulis dalam perjanjian)
FORCE MAJEURE

Keadaan terpaksa, sebab-sebab yang tidak diduga-duga,


yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya.
Keadaan terpaksa berkaitan dengan risiko dalam
pemenuhan suatu perjanjian, dalam arti bahwa dengan
terjadinya keadaan terpaksa risiko tidak dapat ditimpakan
kepada pihak yang mengalaminya.
Maksud dari dicantumkannya klausul force majeure
adalah melindungi pihak-pihak apabila tidak dapat
melaksanakan isi perjanjian/kontrak dikarenakan oleh
sebab-sebab yang berada diluar kemampuan para pihak
dan tidak dapat dihindarkan dengan melakukan tindakan
sewajarnya.
Yang termasuk force majeure biasanya adalah kejadian
karena kekuatan alam yang diluar kemampuan manusia
seperti, gempa bumi, banjir dll
HAPUSNYA PERIKATAN

• Pembayaran
• Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penyimpanan atau penitipan
• Pembaruan utang
• Perjumpaan utang atau kompensasi
• Pencampuran utang
• Pembebasan utang
• Musnahnya barang terutang
• Pembatalan
• Berlakunya syarat batal
• kadaluwarsa
Pasal 1365 KUHPerdata
Tiap perbuatan yang melanggar
hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian
itu karena kesalahannya untuk
menggantikan kerugian tersebut.

BINUS University 15
UNSUR-UNSUR PERBUATAN
MELAWAN HUKUM

Unsur-unsur PMH :
1) Perbuatan itu harus melawan hukum;
2) Pelaku perbuatan itu bersalah (liability
based on fault);
3) Ada kerugian yang timbul;
4) Ada hubungan sebab dan akibat antara
perbuatan dan kerugian (hubungan
kausal)

BINUS University 16
Pengertian PMH

!!! pengertian perbuatan melawan hukum :


1) Melanggar Hak subyektif orang lain (melanggar hak
bersifat pribadi, hak kebendaan, hak perorangan)
2) Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku
(hukum tertulis dan tidak tertulis, dsj)
3) Melanggar kaidah tata susila
4) Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan sikap
hati-hati

Bina Nusantara University 17


Thank You

Anda mungkin juga menyukai