Anda di halaman 1dari 25

ETIKOMEDIKOLEGAL &

PSIKIATRI FORENSIK
PEMBIMBING

dr. Agung Frijanto, SpKJ


PSIKIATRI FORENSIK

• Adalah penerapan pengetahuan


psikiatri dalam masalah-masalah yang
terkait dengan pengadilan dan hukum

• Tugas utama psikiatri forensik


penyiapan laporan psikiatri untuk
peradilan bagi pelanggar hukum yang
mengalami kelainan jiwa
POSISI DOKTER DALAM PSIKIATRI FORENSIK
1. POSISI MEDIS

Pasien adalah orang


Dokter akan
bebas, tidak
mengemukakan option
mempunyai status
tindakan, pasien akan
hokum tertentu memilih atau menolak
dani katannya tindakan yang
dengandokter ditawarkan olehdokter
berdasarkansaling
percaya.
2. POSISI LEGAL

Dokter mendapatkan posisi


legal melalui lembaga hukum Posisi dokter dalam hal ini

(pengadilan, kejaksaan dan netral kecuali terhadap


polisi)
lembaga hukum yang

dokter memeriksa seseorang meminta

yang telah memiliki status


hokum tertentu (terdakwa,
saksi, penggugat).
KETERANGAN AHLI

1. Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian

khusus diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan

pemeriksaan (KUHAP Ketentuan Umum pasal 1 butir 28)

2. Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan (KUHAP pasal

186).

3. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli wajib memberikan keterangan ahli

demi keadilan. (KUHAP pasal 179 ayat 1)


KETERANGAN AHLI DAPAT DISAMPAIKAN SECARA

Lisan, yang disampaikan Tertulis,berupa


saksi ahli dalam Visum et Repertum
kesaksiannya sesuai untuk bidang psikiatri
analisis keilmuannya disebut
kepada hakim sebagai Visum et Repertum
bahan untuk Psyciatricum
pengambilan keputusan
Alat bukti yang sah, antara lain:

Pengakuan terdakwa

Keterangan saksi/saksi ahli

Alat bukti petunjuk

Alat bukti terdakwa


FUNGSI

Membantu
menentukan
Membantu cakap tidaknya
menentukan terperiksa
apakah terperiksa bertindak dalam
mengalami lalu lintas hukum
gangguan jiwa

Menentukan
kemungkinanadanya Membantu
hubungan antara menentukan
gangguan jiwa pada kemampuan
terperiksa dengan bertanggung
peristiwahukumnya jawab
padaterperiksa
Yang berhak menjadi pemohon
Visum et Repertum Psychiatricum

• Penyidik (Polisi, KPK)


• Penuntut Umum
• Hakim Pengadilan
• Tersangka atau terdakwa, melalui pejabat
• Korban, melalui pejabat
KASUS-KASUS HUKUM YANG SERING DIMINTAKAN

VER PSYCHIATRICUM:

2.Kasus perdata
1.Kasus pidana a.pembatalan kontrak

a.terperiksa sebagai pelaku b.pengampuan atau curatelle

c.hibah
b.terperiksa sebagai korban
d.perceraian

e.adopsi

3.Kasus-kasus lain

a.kompentensi untuk diinterview

b.kelayakan utk diajukan di sidang pengadilan


• Pemeriksaan Psikiatri Forensik

• Secara umum,terbagi atas empat buah fase.

1. Persiapan kasus
• Identifikasi alasan perujukan untuk pemeriksaan
• Klarifikasi peranan dokter dalam kasus
o Saksi ahli
o Mediator
o Menentukan apakah akan menerima kasus tersebut atau tidak
2. Pengumpulan data
3. Analisis data
4. Pembuatan laporan dan dokumentasi.
DATA APA SAJA ??

 Riwayat gangguan psikiatri dan  Riwayat finansial


perawatan psikiatri sebelumnya  Riwayat militer
 Data hasil tes psikologis yang  Riwayat hukum
pernah dilakukan sebelumnya
 Catatan harian, jurnal, atau data
 Dokumen rumah sakit, tempat
elektronik yang pernah ditulis oleh
kerja, laboratorium, dan farmasi
terperiksa
 Riwayat akademis
 Evaluasi dari tempat kerja
Bekerja pada lembaga khusus pemeriksaan atau
lembaga psikiater

Tidak berkepentingan dalam perkara yang bersangkutan


Syarat-syarat seorang
dokter untuk membuat
VetRP

Tidak ada hubungan keluarga atau terikat


hubungan kerja dgn tersangka atau korban

Tidak ada hubungan sengketa dalam perkara lain


Pemeriksaan dalam pembuatan Visum et Repertum Psychiatricum

terdiri dari psikomotor, afektif, dan kognitif.

• psikomotor  sikap, tingkah laku, kontak psikis

• afektif  alam perasaan dasar, stabilitas emosi, ekspresi, emosional,


empati, dan sebagainya

• Kognitif  persepsi dan gangguan persepsi, daya ingat, keadaan mutu


pikiran.
Seseorang (terperiksa) akan diajukan ke pengadilan harus memenuhi syarat-
syarat berikut:

• menaati peraturan ketertiban siding (applicable)

• sidang tidak berbahaya bagi terperiksa ( harmful)

• Pendapatnya dimengerti orang lain (beneficial)?


Yang dapat disimpulkan pada Vet R Psychiatricum

1. Diagnosis, yaitu ada tidaknya gangguan jiwa pada terperiksa

2. Kemampuan terdakwa dalam lalu lintas hukum, yg sebenarnya

kebutuhan pengadilan, oleh pembuat VER dicoba utk

diterjemahkan dan ditetapkan dlm pemeriksaan klinis


 Bentuk baku Visum et Repertum Psyciatricum
I. Identitas pemeriksa
II. Identitas peminta
III. Identitas terperiksa
IV. Laporan hasil pemeriksaan
1.anamnesis
2.status internistik
3.status neurologik
4.status psikiatrik
5.pemeriksaan tambahan
6.diagnosis
V. Kesimpulan
CONTOH
 Nama Sarana Pelayanan Kesehatan Jiwa
 demi keadilan (pro justitia)
 Visum et Repertum Psychiatricum
 No :…………………………..
 Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
 Nama :
 Pangkat/NIP/NRP :
 Jabatan :
 Tempat dan alamat observasi:
 Atas permintaan tertulis dari :
 Nama :
 Pangkat/NIP/NRP :
 Jabatan :
 Instansi :
 Alamat :
 No surat :
 Tanggal :
 Perihal :
 Telah melakukan pemeriksaan dan observasi kesehatan jiwa
(psikiatri) pada tanggal ( ditulis dengan huruf)s/d tanggal (ditulis
dengan huruf) terhadap….........................................
 Nama :
 Umur :
 Jenis Kelamin :
 Agama :
 Alamat :
 Pendidikan :
 Status perkawinan :
 Pekerjaan :
 Status terperiksa: tersangka/terdakwa/korban/
narapidana
 Tuduhan :
 Laporan Hasil Pemeriksaan
1. Anamnesis didapat dari :
a. berita acara pemeriksaan dari kepolisian
b. autoanamnesis (terperiksa)
c. alloanamnesis (berbagai sumber)
2. Hasil pemeriksaan dan observasi psikiatrik
3. Hasil pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
 Kesimpulan :
 ada/tidaknya gangguan jiwa (diagnosis dan deskripsi)

 Apakah prilaku pelanggaran hukum merupakan gejala/bagian dari


gangguan jiwa.
 Ada tidaknya unsur-unsur kemampuan bertanggung jawab
berdasarkan :
 Apakah terperiksa mampu dan memahami resiko tindakannya?
 Apakah terperiksa mampu memaksudkan suatu tujuan dengan sadar?

 Apa pemeriksa mampu mengarahkan kemauan/ tujuan tindakannya?


 6. Saran:
 7. Penutup

 demikianlah Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat


mengingat sumpah sewaktu menerima jabatan.
 Tempat / tanggal (dengan huruf)

Dokter yang memeriksa


NIP/NRP

Anda mungkin juga menyukai