OBAT HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS TURUNAN KUINOLON
Nama : Annisa Rosadi
NIM : 1701011305 Turunan Kuinolon • Merupakan obat antiinfeksi sebagai hasil pengembangan asam nalidiksat, turunan 4-kuinolon yang efektif terhadap bakteri Gram negative dan digunakan untuk antiinfeksi saluran seni • Pengembangan struktur dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan memperluas spectrum antibakteri. • Modifikasi struktur pada umumnya dilakukan dengan memasukkan gugus fluorin pada inti dasar (C-6) dan mengganti gugus metil pada C-7 dengan gugus piperidin Penggolongan turunan 4-Kuinolon • Turunan 4-kuinolon 1. Asam oksorinat 2. Flumekuin 3. Akrosoksasin 4. Norfloksasin 5. Siprofloksasin 6. Fleroksasin 7. Amifloksasin 8. Lomefloksasin 9. Ofloksasin 10. Pefloksasin Struktur umum turunan 4-kuinolon terfluorinasi 1. Siprofloksasin • Digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-negative, seperti E.coli, P.mirabilis, Klebsiella sp., Shigella sp., Enterobacter, Haemophylus sp., Salmonella sp., dan Pseudomonas aeruginosa serta efektif terhadap bakteri Gram positif tertentu (seperti Staphylococcus sp dan Streptococcus sp ). • Waktu paruh serum ciprofloxacin adalah sekitar 3-4,5 jam, dengan 50-70% dari dosis yang diberikan diekskresikan dalam urin sebagai obat yang tidak dimetabolisme. 10% tambahan diekskresikan dalam urin sebagai metabolit. Ekskresi urin hampir lengkap 24 jam setelah pemberian. • Ciprofloxacin terikat dengan protein serum (35%), • Dosis oral untuk infeksi saluran seni dan saluran nafas : 250-500 mg 2dd, selama 7 hari. Untuk infeksi saluran cerna : 500 mg 1 dd, selama 7 hari 2. Ofloksasin • Ofloxacin adalah antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif berfungsi dengan menghambat girase DNA, tipe II topoisomerase , dan topoisomerase IV, yang merupakan enzim yang diperlukan untuk memisahkan (sebagian besar pada prokariota, pada bakteri khususnya) replikasi DNA, sehingga menghambat pembelahan sel bakteri. • Setelah pemberian oral mencapai konsentrasi serum maksimum dalam satu hingga dua jam. Antara 65% dan 80% dari dosis oral ofloxacin yang diberikan diekskresikan tidak berubah melalui ginjal dalam waktu 48 jam setelah pemberian dosis. Namun, empat hingga delapan persen dosis ofloxacin diekskresikan dalam tinja. • Waktu paruh eliminasi plasma adalah sekitar 3 sampai 7 jam • Secara in vitro, sekitar 8-30% obat dalam plasma adalah protein terikat. • Dosis oral infeksi saluran seni : 200mg 1-2dd selam 3-10 hari, infeksi saluran napas : 200 mg 1-3dd 3-10 hari, gonorrhea : 200-400 mg. 3. Pefloksasin • Pefloxacin adalah antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif . Ini berfungsi dengan menghambat girase DNA , tipe II topoisomerase, dan topoisomerase IV, yang merupakan enzim yang diperlukan untuk memisahkan, DNA yang direplikasi, sehingga menghambat pembelahan sel. • Tidak sensitive terhadap mikroorganisme anaerob • 25% obat terikat dalam protein plasma, waktu paruh 6-14 jam • Dosis oral saluran napas, cerna, seni dan infeksi tulang : 400 mg 2dd selama 3-10 hari 4. Fleroksasin • Waktu paruh eliminasi serum, pada subjek dengan fungsi ginjal normal, relatif lama (10 jam), 23% obat terikat dalam protein plasma yang memungkinkan pemberian dosis sekali sehari. Sekitar ekskresi urin adalah 38% dari dosis yang diberikan secara oral dalam waktu 48 jam, dan dalam urin dimungkinkan mendeteksi 8,6% dari metabolit N-demethyl dan 4,4% dari metabolit N-oksida. • Dosis : 400 mg 1dd selama 1-2 minggu 5. Lomefloksasin • Digunakan untuk mengobati infeksi bakteri termasuk bronkitis dan infeksi saluran kemih . Ini juga digunakan untuk mencegah infeksi saluran kemih sebelum operasi . Lomefloxacin dikaitkan dengan fototoksisitas dan efek samping sistem saraf pusat • Dosis oral saluran napas, cerna, seni dan infeksi tulang : 400 mg 1dd selama 3-14 hari 6. Norfloksasin • Norfloxacin adalah antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Ini berfungsi dengan menghambatgirase DNA, tipe II topoisomerase , dan topoisomerase IV. Norfloxacin tidak mengikat DNA gyrase tetapi mengikat DNA substrat. • 15% obat terikat dalam protein plasma, waktu paruh 3 - 4,5 jam • Dosis oral infeksi saluran seni : 200-40 mg 2 dd selama 3-10 hari, infeksi saluran cerna : 400 mg 2-3 dd selama 3-10 hari, gonorrhea dosis tunggal : 800 mg 7. Sparfloksasin • Sparfloxacin sekitar 37-45% terikat dengan protein dalam darah • Keseluruhan penetrasi sparfloxacin ke dalam cairan inflamasi adalah 117% dan waktu paruh eliminasi rata-rata dari cairan ini adalah 19,7 jam. • Dosis awal oral infeksi saluran seni : 400 mg 1dd, hari selanjutnya 200 mg 1 dd, selama 3-10 hari. 8.Levofloksasin • Levofloxacin bertindak sebagai bakterisida • Kemampuan Levofloxacin untuk mengikat protein dalam tubuh berkisar 24-38%. • Dosis : 250-500 mg 1dd selama 1-2 minggu • Waktu paruh eliminasi plasma rata-rata levofloxacin berkisar sekitar 6 hingga 8 jam setelah dosis levofloxacin tunggal atau ganda diberikan secara oral atau intravena. DAFTAR PUSTAKA Siswandono. (2016). Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press. Halaman : 61-68.