Anda di halaman 1dari 33

NEKROSIS - APOPTOSIS

LINGKUNGAN
JEJAS

DINAMIS
MEMPERTAHANKAN SEL
KEADAAN HOMEOSTASIS
NORMAL NORMAL

CEDERA SEL (CELL INJURY)


10/6/2019 2
RESPON SEL TERHADAP
BERBAGAI JEJAS (PAPARAN)

Tergantung :
Jenis penyebabnya
Lamanya paparan
Jenis selnya

ADAPTASI
DEGENERASI (REVERSIBLE CELL INJURY)
MATI (NEKROSIS) (IRREVERSIBLE CELL INJURY)
10/6/2019 3
Homeostasis : kecenderungan stabilitas pada keadaan fisiologi
organisme normal.
10/6/2019 4
PENYEBAB CEDERA SEL (Jejas) :

Kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency)


Agen-Agen Fisik (Physical Agents)
Agen-agen Infeksius (Infectious Agents)
Kekurangan dan Ketidakseimbangan Nutrisi
Gangguan Fungsi Genetik (Genetic Derangement)
Ketidakseimbangan Beban Kerja (Workload Imbalances)
Bahan-bahan Kimia; Obat-Obatan dan Toksin
Kegagalan Fungsi Sistem Immunitas (Immunologic Dysfungtion)
Ketuaan (Aging)
10/6/2019 5
Causa : - utama : hipoksia
- toksin, radikal bebas, virus, bakteri dan cedera yang diperantarai
immun (immun-mediated injury)

Mekanisme Kejadian (patogenesis) :

10/6/2019 6
10/6/2019 7
10/6/2019 8
MEKANISME (PATOGENESIS) CEDERA SEL

Hypoxia ---- Kekurangan


ATP
Kerusakan membran sel

Kerusakan DNA

10/6/2019 9
1. Hipoksia mengakibatkan defisiensi O2
2. Kekurangan O2 mengakibatkan aerob
phosphorilasi oxydative dalam mitokondria
terganggu dan konsekuensinya produksi ATP
3. Glikolisis meningkat (respirasi anaerob)
mengakibatkan asam laktat meningkat dan
cadangan glikogen menurun
4. Kekurangan ATP mengakibatkan Na-K pump
menurun atau terhenti
5. Naturium; calcium dan air memasuki ruang
intraselluler / influk (net Na dan Ca meningkat; K
dan Mg dlm sitoplasma turun)

10/6/2019 10
6. Pembengkakan pada semua organel dan
membrane luar nukleus)
7. Ribosom terkelupas, chromatin pada nukleus
menggumpal (akibat peningkatan asam laktat),
mikrovilli hilang; vesikulasi retikulum endoplasmik
(membentuk vakoul-vakoul) dan membran sel
bergelombang
8. Kerusakan yang semakin parah pada membran sel
mengakibatkan Ca pada mitokondria dan sitoplasma
terus meningkat yang mengakibatkan ukuran sel
semakin besar dan sitoplasma menjadi lebih encer
9. Bila jejas berlanjut sel dapat mengalami kematian
(nekrosis)

10/6/2019 11
10/6/2019 12
NEKROSIS
adalah cedera sel yang Irreversible yaitu suatu bentuk cedera dimana
sel tidak dapat beradaptasi atau kembali berfungsi normal dan mati akibat
paparan jejas yang berlanjut melewati batas ”point of no return”

- Umumnya merupakan kelanjutan dari degenarasi

- Bentuk transisi antara perubahan reversible ke irreversibel tidak jelas


- Dua bentuk perubahan yang dianggap sebagai awal terjadinya nekrosis
adalah ;
a) ketidakmampuan mitokondria untuk kembali berfungsi normal;
b) kerusakan membran sel;
c) peningkatan
10/6/2019
influks Ca 13
10/6/2019 14
Mekanisme Nekrosis
ISCHEMIA

Fosforilasi oksidasi menurun

Nekrosis
Produksi ATP menurun

Merangsang enzim fosfo-


fruktokinase
Melarutkan organel dalam sel
Glikolisis An-aerob (membentuk
ATP dari Glikogen )
Keluar enzim hidrolase
Asam laktat meningkat

Merusak selaput lisosom PH intra sel menurun (asam)


10/6/2019 15
10/6/2019 16
Cytoarchitecture of cellular necrosis.

10/6/2019 17
Gambaran Mikroskopis Sel Nekrosis :

- Perubahan pada inti sel (piknosis, karyoreksis, karyolisis)

- Perubahan inti cederung berbeda tergantung pada jenis dan fungsi sel
-Perubahan nekrotik pada TC I ginjal banyak ditandai dengan inti sel
lisis (karyolisis), sedangkan pada TCII cederung piknosis.
- Perubahan pada sitoplasma ; pada tahap awal nampak homogen
merah muda (dengan pewarnaan HE)
Gambaran ini merupakan representasi dari terjadi degradasi protein
plasma (kerusakan ribosom) yang memberikan sifat basofilik
-Ikatan sel dengan basal membran dan sel tetangga terlepas membuat
sel nampak bebas dan menonjol kesisi luminal
10/6/2019 18
10/6/2019 19
APOPTOSIS
Definisi : Program kematian sel melalui
mekanisme genetik / di mana sel
melakukan prosesi bunuh diri

Penyebab :
1. Kerusakan DNA yang gagal diperbaiki
2. Efek hormon glucokorticoid
3. Hipertermia,
4. infeksi
5. Penurunan mendadak bbrp faktor
pertumbuhan ( withdrawal )
10/6/2019 20
Proses kejadian :
Dikendalikan oleh selnya sendiri.

Morfologik :

1.penyusutan sel ( cell shrinkage), secara


individual
2. kondensasi kromosom.
3. sitoplasma terfragmentasi / mengkerut.
4. citoplasmic buds ( mengandung fragmentasi
dari nukleus) pd permukaan sel, disbt
sbg apoptic bodies, dipagosit oleh
makrofag.
5. tidak ada reaksi inflammasi
10/6/2019 21
10/6/2019 22
PERBEDAAN
APOPTOSIS NEKROSIS
1. Kejadiannya fisiologis atau patologis Selalu patologis

2. Peran sel Aktif Pasif

3. Inflamasi Negative Positive

4. Gambaran Morfologi
Membran sel Utuh Rusak
Bentuk sel Mengkerut, lebih bundar, Membengkak
kehilangan kontak dangan sel
sekitar
5. Bentukan Apoptotic Bodies Lisis sel

6. Pembersihan sisa Sel sekitar , Makrofag Sel Radang


sel oleh
10/6/2019 23
10/6/2019 24
CASPASE :
1. Merupakan enzim inaktif dalam kantong sitoplasma

2. Aktifasi CASPASE DNA ase aktif DNA


Tercerna rusak APPOPTOSIS

Ada 2 jalur aktifasi CASPASE :


1. ekstrinsik yaitu jalur melalui reseptor kematian sel
2. intrinsic yaitu jalur melalui mitokondria

. Contoh pada Perkembangan proses : involusi


1. Uterus setelah proses kelahiran
2. Kel prostate setelah mengalami kastrasi

10/6/2019 25
10/6/2019 26
10/6/2019 27
10/6/2019 28
• FAS – induced apoptosis
FAS ( CD 95, Apo-1 ) is membrane receptor
which is a member of TNF family

• TCR mediated apoptosis

• Inhibitor of apoptosis
A balance of mitosis and apoptosis controls
homeostasis within a tissue
• Overexpression of BCl2 supresses apoptosis
and prolong cell survival
• Neutrophil are programmed to die by
apoptosis and phagocytic by macrophage
10/6/2019 32
Apoptosis pada sel limfosit dengan
pewarnaan immunohistokimia.
10/6/2019 33

Anda mungkin juga menyukai