Struktur Kristal
Struktur Kristal
DI SUSUN OLEH :
Kisi Basis
Struktur Kristal
Struktur Kristal
Keterangan :
C.P
C.P C.P C.P
C.P
Bukan
C.P
CARA LAIN UNTUK MEMILIH SEL PRIMITIF: METODA
WIGNER –SEITZ :
a. Kisi 2D
1. Kisi miring
2. Kisi bujursangkar
a1 a2 dan 900
a1 a2 dan 1200
Jumlah titik kisi pada :
1
Sel Konvensional : 6 x 1 3
3
Sel Primitif : 4 x 1 1
4
4. Kisi segi panjang
a a dan 900
1 2
a1 a2 dan 900
c. Kisi heksagonal
Paralelopipedum Triklin-p
miring
2 Minoklin a1 = a2 = 2
a3
α=β=
90o ≠ γ
Paralelopipedum Moniklin- P
miring
Monoklin-B
3 Orthoromb a1 ≠ a2 ≠ 4
ik a3
α=β=γ
= 90o Orthorombik-P
Balok siku-siku
Orthorombik-I
Orthorombik-C
Orthorombik-F
N Sistem Sumbu Bentuk sel Kisi bravais Jml
o kristal kristal/ satuan kisi
sudut
kristal
4 Tetragona a1 = a2 = 2
l a3
α=β=γ
= 90o
Tetragonal-P
Balok siku-siku
Tetragonal-I
No Sistem Sumbu Bentuk sel Kisi bravais Jml
kristal kristal/ satuan kisi
sudut
kristal
5. kubus a1 = a2 =
a3 3
α=β=γ
= 90o
Kubik-P
kubus
Kubik-F
Kubik-I
No Sistem Sumbu Bentuk sel Kisi bravais Jml
kristal kristal/ satuan kisi
sudut
kristal
6 Trigonal a1 = a2 =
a3 1
α=β=γ
= 90o
Paralelopepidum
muka-mukanya
berupa belah Trigonal-R
ketupat
7 Heksagon a1 = a2 = 1
al a3
α=β=γ
= 90o
Paralelopepidum
tegak,bidang atas
dan alas berupa
belah ketupat Heksagonal-P
120o
Tujuh Sistem Kristal dan 14 Kisi Bravais.
Lanjutan…
Struktur Kristal
Struktur Kristal Kubik Kubik
a1 = ax
a2 = ay
a3 = az
Kisi Bravais kubik memiliki tiga bentuk kisi :
Kisi Bravais kubik memiliki tiga bentuk kisi :
Vektor primitif :
a1 = ax
a2 = ay
a3 =az
Contoh SC
Polonium
2. Face Centered Cubic
Ada empat buah sel satuan NaCl yang setiap sel satuannya
berbentuk kubus sederhana dengan posisi atom-atomnya
sebagai berikut.
4 ion Na pada posisi ½½½; 00 ½; 0½ 0dan ½00 4
ion CL pada posisi: 000; ½½0; ½0 ½ dan 0½½
Vektor primitif
:
a1 = a/2 (x + y – z )
a2 = a/2 (-x + y + z)
a3 = a/2 (x – y+ z )
Struktur Kristal Cesium Chlorida(CsCl)
Sistem Indeks Untuk Bidang
Sistem Indeks Untuk Bidang Kristal
Kristal
2. Bila a a a 1 maka
1 2 3
kebalikan dari bilangan tersebut
adalah 1/3, ½,½.
3. Jadi ketiga bilangan bulat yang
mempunyai perbandingan yang
sama dari 1/3, ½,½ adalah 2, 3, 3
didapat dari 1 1 1
, , 6
3 2 2
4. Dengan demikian, indeks Miller
bidang ABC adalah (hkl) senilai (2 3
3)
Sistem Indeks Untuk Bidang Kristal
c/a
Nama c/a Nama
No. Unsur a (Ao) c a3 / a1 No. Unsur a (Ao) c a3 / a1
1 C (intan) 3,57
2 Si 5,43
3 Ge 5,66
4 (grey) 6,49
Struktur Seng Sulfida (ZnS)
Struktur kubus sulfida seng dihasilkan pada saat atom-atom Zn ditempatkan
pada salah satu kisi kubus FCC dan atom-atom sulfur ditempatkan pada sisi
kubus lainnya seperti ditunjukkan oleh gambar berikut.
Sebagai ilustrasi, misalnya kita memiliki sebuah unit sel seperti pada gambar
dibawah dan sebuah titik P terletak pada suatu bagian pada unit sel tersebut.
Kita akan mendefinisikan posisi dari titik P tersebut dalam istilah koordinat umum q,
r, dan s. Dimana q memiliki panjang beberapa bagian darikeseluruhan panjang
sumbu x, r juga merupakan beberapa bagian panjang sepanjang sumbu y, dan
begitupula untuk s. Dengan begitu, kita dapat menyatakan posisi dari titik P tersebut
menggunakan koordinat dari q, r, dan s. Dalam hal ini, penulisan koordinat titik ini
dituliskan langsung koordinatnya tanpa koma ataupun tanda baca lainnya. Misalnya
qrs
Contoh :
Sedangkan untuk koordinat titik pada sudut unit sel adalah 111
b) arah kristal
Arah Kristalografik dapat kita misalkan sebagai sebuah garis atau vektor yang
berada diantara 2 buah titik didalam sebuah unit sel.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menentukan arah kristalografik dalam kisi 3
dimensi :
Jika diperlukan ubah posisi vektor agar melewati titik pusat koordinat.
Tentukan proyeksi masing-masih vektor dalam ungkapan a, b, dan c.
Reduksi bilangan menjadi bilangan bulat terkecil.
Enclose dengan kurung kotak tanpa koma [uvw]
DIFRAKSI SINAR X DAN HAMBURAN OLEH KRISTAL
Pengkajian difraksi pada bagian ini bertujuan untuk
menentukan/mempelajari struktur kristal secara eksperimen. Syarat
agar terjadi difraksi pada kristal adalah penggunaan gelombang radiasi
dengan panjang gelombang yang seorde dengan jarak antar atom
dalam kristal (dalam angstrom). Dengan mengetahui puncak-puncak
difraksi dari gelombang yang dipantulkan oleh bidang kristal (lebih
tepat atom-atom pada bidang), maka struktur kristal dari cuplikan yang
bersangkutan dapat dipelajari atau mungkin dapat di-rekonstruksi.
Difraksi Sinar-X
Berkas sinar pertama dan kedua memiliki beda lintasan sebesar (2d sin θ)
untuk sampai pada titik pengamatan. Agar terjadi interferensi yang konstruktif
(saling menguatkan), maka beda lintasan yang bersangkutan haruslah
merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang sinar-x tersebut. Ini berarti :
yang disebut syarat Bragg. d jarak antar bidang (hkl) yang sama, θ sudut difraksi,
dan λ panjang gelombang sinar-x yang digunakan.
nλ = d sin θ
Keadaan ini membentuk pola interferensi yang saling menguatkan untuk sudut-sudut
yang memenuhi hukum Brag. Gejala ini dapat diamati pada grafik hubungan antara
intensitas spektrum karakteristik sebagai fungsi sudut 2θ
Analisis bahan dengan menggunakan difraksi sinar-X pada umumnya untuk
menentukan :
1. Struktur Kristal
2. Parameter kisi
3. Crystallite Size (ukuran butiran) dan Lattice Strain
Hukum bragg’s
Difraksi sinar x pada kristal harus memenuhi Hukum Bragg’s yaitu :
Menurut Bragg berkas yang terdifraksi oleh kristal terjadi jika pemantulan oleh bidang
sejajar atom menghasilkan interferensi konstruktif. Difraksi atom-atom kristal sebagai
pantulan sinar-X oleh sekelompok bidang-bidang paralel dalam kristal seperti terlihat
pada gambar :
SELESAI
Terima Kasih