Anda di halaman 1dari 37

SUNARKO

 Salah satu kompetensi yang harus dicapai


oleh mahasiswa D III sebagaimana tertuang
dalam Standar Nasional Perguruan Tinggi
adalah mampu menyusun laporan hasil dan
proses kerja secara akurat dan sahih serta
mengkomunikasikannya secara efektif.
 Guna mencapai kompetensi tersebut di Prodi
D III Keperawatan, Jurusan Keperawatan
melakukan berbagai strategi salah satunya
adalah penulisan karya tulis ilmiah pada
tugas akhir bagi mahasiswa
 Tugas Akhir merupakan karya ilmiah yang
disusun berdasarkan kaidah keilmuan dan
ditulis berdasar kaidah bahasa Indonesia di
bawah pengawasan dan pengarahan dosen
pembimbing.
 Karya tulis ilmiah disusun dari laporan hasil
kerja mahasiswa dalam melakukan asuhan
keperawatan di wahana praktik.
 Melalui kegiatan penulisan ilmiah diharapkan
masyarakat kampus dapat
mengkomunikasikan ide-ide, gagasan, dan
analisis data yang tertuang dalam asuhan
keperawatan kepada klien baik di tatanan
komunitas / keluarga maupun di tatanan
rumah sakit untuk menjawab tantangan masa
mendatang
 Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan
untuk mengukur kompetensi mahasiswa D III
Keperawatan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi bagi D III.
 Karenanya penulisan karya tulis ilmiah sudah
selayaknya ditulis berdasarkan kerangka kerja
metode ciri-ciri karya ilmiah.
 Pertama, karya ilmiah yang dihasilkan di
perguruan tinggi memiliki karakteristik
keringkasan dan tidak berkepanjangan atau
bertele-tele.
 Karena itu sudah tidak ada lagi aturan yang
menetapkan jumlah halaman minimum,
namun lebih kepada jumlah kata maksimum
yang harus ditulis untuk menuangkan ide-ide
dalam karya tulis ilmiah.
 Hal ini dimaksudkan agar penulis benar-
benar memilih kata yang tepat dan efektif
serta berkualitas, tidak sekedar copy / cut
and paste yang rawan munculnya
plagiarisme.
 Kedua adalah penghematan sumber daya
terutama menyangkut kertas, tinta, dan
ruang untuk menyimpan hard copy karya tulis
ilmiah
 Tidak menutup kemungkinan penulisan karya
tulis ilmiah yang saat ini lebih banyak
menggunakan satu bagian kertas akan
bergeser pada penggunakan kertas bolak-
balik.
 Ketiga, terdapat anjuran untuk
mempublikasikan hasil karya ilmiah
mahasiswa bersama dosen baik di jurnal
berkala ilmiah ataupun pada acara-acara
ilmiah lain seperti seminar.
 Hal ini untuk memberikan kesempatan dan
pengalaman pada mahasiswa untuk tampil
dalam forum ilmiah bersama dosen
pembimbingnya.
 Keempat, bahwa saat ini merupakan era
teknologi informasi, yang memudahkan
penulis / peneliti untuk mengakses dan
menelusuri sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk bahan penulisan ilmiah secara cepat
dan efektif.
 Namun demikian jika tidak dicermati secara
bijak justru dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan seperti mengutip sumber
yang tidak jelas, dan bahkan dapat menjurus
pada plagiarisme.
 Karya ilmiah atau sering disebut scientific
paper merupakan laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
suatu kasus yang telah dilakukan oleh
seseorang atau tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
 Karena itu, karya tulis ilmiah berisi gagasan
ilmiah yang disajikan secara ilmiah dan
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah,
serta mengusung permasalahan keilmuan.
 Secara lebih singkat, karya tulis ilmiah
merupakan karangan yang menyajikan fakta
umum yang dapat dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi
yang benar
 Dalam penulisan karya tulis ilmiah perlu
dihindari hal-hal yang tercela yaitu fabrikasi
data, falsifikasi data, dan plagiarisme.
 Fabrikasi data adalah tindakan mengarang
data dari tidak ada menjadi ada data
(pemalsuan data) atau data yang ada dibuat-
buat menjadi data baru (manipulasi data)
tanpa pembuktian bahwa peneliti melakukan
proses penelitian.
 Karena itu seorang peneliti / penulis harus
memiliki alat pencatat data penelitian
(logbook) secara valid sebagai bukti otentik
bahwa yang bersangkutan tidak melakukan
fabrikasi.
 Falsifikasi data merupakan upaya peneliti /
penulis untuk melakukan pemalsuan data
penelitian / pengkajian dengan cara
mengubah atau melaporkan secara tidak
benar, termasuk membuang data yang
bertentangan secara sengaja untuk
mempengaruhi hasil akhir.
 Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan
secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu
seperti cum / kredit / nilai dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya orang lain yang
dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa
menuliskan sumber secara valid.
 Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar
seiring dengan perkembangan teknologi
informasi.
 Seseorang menjadi dimudahkan untuk
mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah
secara cepat.
 Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber
terhindar dari tindakan plagiarisme.
a) Meningkatkan kejujuran dan rasa
bertanggungjawab;
b) Meningkatkan pemahaman bahwa
plagiarisme akan berimplikasi moral;
c) Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan
untuk memilah dan menentukan pustaka
acuan;
d) Meningkatkan rasa percaya diri bahwa
rencana penulisan bukan hasil
sontekan;
e) Meningkatkan keyakinan bahwa data yang
diambil sahih dan cermat;
f) Menghargai sumbangan data atau informasi
dari peneliti / penulis lain dengan
menyatakan terima kasih atau menyebutkan
sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g) Membuat catatan penelitian / pengkajian /
penulisan ilmiah (loogbook) agar semua yang
dilakukannya terekam dengan baik untuk
pembuktian tidak ada pemalsuan
data atau hasil penelitian.
 Undang Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25
ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang
karya ilmiahnya digunakan untuk
memperoleh gelar akademik, profesi, atau
vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut
gelarnya.
 Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya
untuk mendapatkan gelar akademik, profesi,
atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan
dipidana dengan pidana penjara paling lama
dua tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi,
bahwa sanksi bagi mahasiswa yang terbukti
melakukan plagiat, secara berurutan dari
yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat, terdiri atas:
 1) teguran,
 2) peringatan tertulis,
 3) penundaan pemberian sebagian hak
mahasiswa,
 4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata
kuliah yang diperoleh mahasiswa,
 5) pemberhentian dengan hormat dari status
sebagai mahasiswa,
 6) pemberhentian dengan tidak hormat dari
status sebagai mahasiswa, atau
 7) pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah
lulus dari suatu program”.
 Plagiarisme dapat dilakukan dengan cara
menggunakan gagasan, kata-kata, atau ide
orang lain tanpa memberi penghargaan atau
pengakuan atas sumber yang diambil, atau
dengan sengaja mencuri gagasan, pemikiran,
proses, dan hasil penelitian / pengkajian baik
dalam bentuk data maupun kata-kata.
 Plagiarisme dapat terjadi di seluruh proses /
tahapan penulisan karya tulis ilmiah.
 Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika
seseorang mengaku atau memberi kesan
bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah
yang ditulis orang lain, atau mengambil
mentah-mentah dari tulisan atau karya orang
lain atau karya sendiri (swaplagiarisme)
secara keseluruhan atau sebagian,
tanpa memberi sumber.
 menggunakan tulisan orang lain secara
mentah, tanpa memberikan tanda jelas
(misalnya dengan menggunakan tanda kutip
atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks
tersebut diambil persis dari tulisan lain;
 mengambil gagasan orang lain tanpa
memberikan anotasi yang cukup tentang
sumbernya;
 mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan
sendiri;
 mengakui gagasan orang lain sebagai
pemikiran sendiri;
 mengakui temuan orang lain sebagai
kepunyaan sendiri;
 mengakui karya kelompok sebagai
 kepunyaan atau hasil sendiri;
 menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya;
 meringkas dan memparafrasekan (mengutip
tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya;
 meringkas dan memparafrasekan dengan
menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu
sama dengan sumbernya.
 Menggunakan informasi yang berupa fakta
umum; menuliskan kembali (dengan
mengubah kalimat atau parafrase) opini
orang lain dengan memberikan sumber jelas;
 Mengutip secukupnya tulisan orang lain
dengan memberikan tanda batas jelas bagian
kutipan dan menuliskan sumbernya.
 Berdasarkan hal tersebut maka penulis harus
mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil laporan penelitian / kasus secara
bertanggungjawab.
 Beberapa masalah etika dalam penulisan
karya ilmiah dapat muncul antara lain isu
yang berkaitan dengan sumber yang rentan
(vulnerable) dan adanya benturan
kepentingan. Termasuk dalam kelompok
rentan adalah anak-anak, penyandang
disabilitas, klien yang menderita penyakit
menular, dan klien penyandang penyakit
terminal.
 Klien kelompok rentan ini harus
mendapatkan penjelasan yang baik dan jelas
dari peneliti / pengkaji tentang tindakan-
tindakan yang akan dilakukan dalam bentuk
informed consent.
 Sehingga klien akan memberikan ijin untuk
melakukan pengkajian termasuk tindakan
yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data yang valid, dan menghidarkan
tuntutan hukum di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai