Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

GIZI BURUK PADA ANAK

Oleh
Mikhael Theofanimia
FAA 114 018

Pembimbing : dr. Rurin Dwi Septiana, Sp.A., M.Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2018
1
BAB I
Pendahuluan
Gizi buruk  keadaan kurang Gizi buruk/underweight
gizi yang disebabkan karena
kekurangan asupan energi
dan protein juga mikronutrien
dalam jangka waktu lama. Marasmus Kwashiorkor Marasmus-
Kwashiorkor

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008


Pudjiadi Solihin., 2005 2
Di seluruh dunia, 825 juta
Tahun2000–2002, dan 815 juta negara berkembang.
Indonesia negara berkembang.
Badan Pusat Statistik (BPS). 1998-2005 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

4
Definisi Gizi Buruk

(BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis


marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.

Kemenkes RI. 2011 5


Epidemiologi

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. 6


Klasifikasi Gizi
Marasmus
Buruk

Cengeng,
rewel

Berhman dkk. 2002 7


Kwashiorkor

Crazy Pavement Dermatosis

Berhman dkk. 2002 8


Marasmic-kwashiorkor

Gambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala


klinik kwashiorkor dan marasmus.
Berhman dkk. 2002 9
Etiologi
• Penyebab Langsung
• Infeksi
• Kurangnya asupan gizi dari makanan
• Penyebab Tidak Langsung
• Tingkat pendapatan Keluarga
• Tingkat pengetahuan ibu tentang Gizi
• Tingkat pendidikan ibu
• Akses pelayanan kesehatan
Behrman RE, RM Kliegman.2004
10
Patofisiologi Faktor langsung maupun
tidak langsung
Marasmus (defisiensi kalori) Kwasiokor
Gizi Buruk
Kekurangan
Katabolisme karbohidrat: Protein
Glukosa(inadekuat)
Produksi albumin o/hepar
gg. Absorbsi dan rendah (hipo-
transportasi zat-zat albuminemia)
Katabolisme lemak: Katabolisme protein : gizi

asam lemak, asam amino Tek. Osmotik


Gg. Pembentukan
lipoprotein (lemak)
plasma menurun
gliserol,dan badan Pengambilan energi dari hati
selain dari protein
keton (di otot)
↓ asam amino esensial Cairan dari IV ke Penurunan
Interstisial detoksifikasi di
dan albumin hati
Penyusutan otot
Hilangnya lemak di
bawah kulit Odema
Reaksi Infeksi
Atrofi otot Penurunan BB
• Penyusutan
jaringan Gg. Keseimbangan
• Hilangngnya lemak Cairan
Ketidakseimbangan
subkutan nutrisi kurang dari
• Kulit tipis dan kebutuhan tubuh
kering

Kerusakan integritas Behrman RE, RM Kliegman, HB Jenson. 2004


11
kulit
Diagnosis Gizi Buruk

• Anamnesis (penyakit dan gizi)


• Pemeriksaan Fisik (klinis dan antropometri)
• Pemeriksaan penunjang

Kemenkes RI.2011 12
Pemeriksaan Fisik
• Penilaian status antropometri: Gizi Buruk dengan Komplikasi
• BB • Anoreksia
• TB/PB • Pneumonia berat
• LLA
• Anemia berat
Gizi Buruk Tanpa Komplikasi : • Dehidrasi berat
• BB/TB: < -3 SD dan atau; • Demam sangat tinggi
• Terlihat sangat kurus dan atau; • Penurunan kesadaran
• Adanya Edema dan atau;
• LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59
bulan

Kemenkes RI.2011 13
Klasifikasi status gizi menurut WHO
2006

Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. 2011. 14


15
16
Kurva CDC. 2000 17
BB/U CDC 2000 TB/U
• > 120 % : gizi lebih • 90 – 110 % : baik/normal
• 80 – 120 % : gizi baik • 70 – 89 % : tinggi kurang
• 60 – 80 % : edema(-) = gizi • < 70 % : tinggi sangat
kurang
kurang edema (+) = gizi buruk
(kwashiorkor) BB/TB
• < 60% : gizi buruk : edema • > 120 % : Obesitas
(-) (marasmus) dengan edema • 110 – 120 % : Overweight
(marasmus – kwashiorkor)
• 90 – 110 % : normal
• 70 – 90 % : gizi kurang
• < 70 % : gizi buruk
IDAI; 2011. 18
Pemeriksaan Penunjang
• Gula darah : < 54 mg/dl = hipoglikemia
• prep.apus darah : parasit malaria
• Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% = anemia berat
• Urin rutin/kultur: bakteri + atau > 10 lekosit/LPB = infeksi
• Feses : darah + = disentri
• Giardia + / parasit lain = infeksi
• Serum albumin
• Tes HIV
• Elektrolit
Kemenkes RI. 2011 19
Sumber: Departemen Kesehatan 2011 20
Tatalaksana Gizi Buruk

Sumber: Departemen Kesehatan 2011 21


Sumber: Departemen Kesehatan 2011
22
Komplikasi
• Gangguan Perkembangan Penyakit Penyerta

sumber: WHO 2004 24


Prognosis
• Prognosis pada penyakit ini dapat buruk apabila telah
terjadi komplikasi infeksi yang dapat menyebabkan
kematian
• Prognosis gizi buruk juga dapat baik apabila malnutrisi bisa
diatasi secara cepat dan tepat.

WHO. 2004 25
BAB III
Kesimpulan
• Gizi buruk  (BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus,
kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor.
• Masalah gizi faktor penyebab langsung maupun faktor penyebab tidak langsung.
• Diagnosis gizi buruk  gejala klinis, antropometri dan pemeriksaan laboratorium.
• Terdapat 10 langkah dan 4 fase dalam penanganan gizi buruk.
• Komplikasi dari gizi buruk  gangguan perkembangan motorik dan penyakit
penyerta
• Prognosis dapat buruk  komplikasi infeksi, Prognosis baik  malnutrisi bisa
diatasi secara cepat dan tepat.

26
Terima
Kasih

27

Anda mungkin juga menyukai