Anda di halaman 1dari 9

Penguraian materi, Biogas

& Biofilter
 SRI RAHMASARI (J1A116128)
 TITIN ZUMARTIN (J1A116132)
 TRI ALFIANI (J1A116133)
 VANKA YUNA JULIASTY (J1A116136)
 VIRDA YANTI (J1A116137)
 LISNAWATI AYU NINGSIH (J1A116207)
Penguraian
Materi

Penguraian materi berlangsung berdasarkan reaksi


enzimatik. Faktor-faktor lingkungan berperan
penting dalam proses biodegradasi. Penguraian
senyawa organik dapat melalui proses fermentasi,
Polisakarida, lemak, dan protein pada tahap
pertama akan dirubah menjadi senyawa yang lebih
sederhana, Selanjutnya, ke proses secara anaerobik
dan proses secara aerobik. Pada proses anaerobik
dihasilkan metana, karbon dioksida, air, dan
amoniak.
Beberapa jenis senyawa organik yang dihasilkan
oleh pabrik, khususnya dalam bentuk senyawa
organik, sukar atau sangat lambat sekali diuraikan
oleh mikroorganisme. Senyawa yang demikian
dinamakan rekalsitran.
Biogas
Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri
yang hidup dalam kondisi kedap udara).
Biogas dihasilkan apabila bahan-bahan organik terdegradasi senyawa-
senyawa pembentuknya dalam keadaan tanpa oksigen atau biasa
disebut kondisi anaerobik. Dekomposisi anaerobik ini biasa terjadi
secara alami di tanah yang basah, seperti dasar danau, dan di dalam
tanah pada kedalaman tertentu. Proses dekomposisi lini dilakukan oleh
bakteri-bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah.
Dekomposisi anaerobik dapat menghasilkan gas yang mengandung
sedikitnya 60% metan. Gas inilah yang biasa disebut dengan biogas
dengan nilai heating value sebesar 39 MJ/m3 kotoran. Biogas dapat
dihasilkan dari dekomposisi sampah organik seperti sampah pasar,
daun daunan, dan kotoran hewan yang berasal dari sapi, babi, kambing,
kuda, atau yang lainnya, bahkan kotoran manusia sekalipun. Gas yang
dihasilkan memiliki komposisi yang berbeda tergantung dari jenis
hewan yangmenghasilkannya.
Proses pembuatan biogas

 Proses pembuatan biogas dilakukan


secara fermentasi yaitu proses
terbentuknya gas metana dalam kondisi
anaerob dengan bantuan bakteri anaerob
di dalam suatu digester sehingga akan
dihasilkan gas metana (CH4) dan gas
karbon dioksida (CO2) yang volumenya
lebih besar dari gas hidrogen (H2), gas
nitrogen (N2) dan gas hydrogen sulfida
(H2S). Proses fermentasi memerlukan
waktu 7 sampai 10 hari untuk
menghasilkan biogas dengan suhu
optimum 35 oC dan pH optimum pada
range 6,4 – 7,9. Bakteri pembentuk
biogas yang digunakan yaitu bakteri
anaerob seperti Methanobacterium,
Methanobacillus, Methanococcus dan
Methanosarcina (Price and Paul, 1981).
tahapan dalam proses
pembentukan biogas
proses pembuatan
Temperatur/
biogas yang suhu
dipengaruhi oleh
beberapa faktor Ketersedia
an unsur
Derajat hara
keasaman
/pH

Kandungan
Rasio padatan &
karbon pencampuran
nitrogen substrat
(C/N)
Proses pengolahan air limbah
menggunakan Biofilter Anaerob-Aerob
Keunggulan pengolahan air limbah
dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob

1. Adanya air buangan yang mengalir melalui media rascig


ring / piramid yang terdapat pada biofilter mengakibatkan
timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti media atau
yang disebut juga biological film.
2. Biofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah
yang melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang
mengandung suspended solids dan bakteri E-coli setelah
melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya.
3. Dengan kombinasi proses “Anaerob-Aerob”, efisiensi
penghilangan senyawa phospor menjadi lebih besar bila
dibandingankan dengan proses anaerob atau proses aerob
saja. Selama berada pada kondisi anaerob, senyawa
phospor anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme
akan keluar sebagai akibat hidrolisa senyawa phospor.

Anda mungkin juga menyukai