Anda di halaman 1dari 44

Bab 10

Sistem Reproduksi
Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan
dan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi
manusia.
Integrasi Nilai

• Religius • Tanggung jawab


• Komunikatif • Peduli sosial
• Disiplin • Gemar membaca
• Kerja keras
• Rasa ingin tahu
PENDAHULUAN
 Secara generatif  zigot
 Melibatkan penyatuan sel gamet, dibentuk dalam organ
reproduksi
 Organ reproduksi melibatkan : kelenjar kelamin dan saluran
kelamin
 Sistem reproduksi melibatkan : interaksi organ reproduksi,
kelenjar dan saluran reproduksi
PEMBENTUKAN SEL GAMET
 SPERMATOGENESIS SPERMATOZOA
 OOGENESIS  OVUM
1. SPERMATOGENESIS
 Di dalam testis
 Spermatogonium=sel induk sperma  mitosis menjadi
spermatosit primer(2n)  meiosis menghasilkan
spermatosit sekunder (n) berkembang menjadi
spermatid  spermatozoa berekor  epididimis
(sekitar 3 minggu dewasa)  vas deferen.
 Di ujung vas deferen spermatozoa bercampur dengan
getah dari produk kelenjar vesikula seminalis, prostat,
Cowper, getahnya menjamin kehidupan spermatozoa
 Semen bersifat basa.
 Urethra dan saluran kelebjar wanita bersifat asam
Sel spermatozoa
1. Kepala dengan Akrosom enzim
hialuronidase dan proteinase
menembus lapisan pelindung
ovum
2. Leher  kaya mitokondria
3. Ekor

• Jumlah spermotozoa normal 


minimal 20 jutaan
• Produksi spermatozoa  FSH dan
LH, bersamaan dengan produksi
testosteron.
• Testis menghasilkan hormon
inhibisi  mengendalikan peran
FSH (negatif feedback)
Ejakulasi  5 ml sperma  20 – 50 jt spermatozoa
setiap spermatogonium menghasilkan 4 spermatozoa
2. oogenesis
• Berasal dari oogonium = sel induk
telur
• Oogonium tumbuh  oosit primer
(2n)
• Oosit primer meiosis I  2 tidak
sama
ukuran, Yang besar = oosit
sekunder(n) yang kecil = polosit
primer=sel kutub
primer(n).
• Oosit sekunder meosis II 
Ovum + polosit sekunder.
polosit primer  2 polosit
sekunder.
• Hasil akhir 1oogonium  3
polosit sekunder + 1 ovum.
 Pertumbuhan ovum dipacu FSH, dengan memacu
aktivitas folikel pada ovarium dan memacu produksi
estrogen.
 Estrogen menghambat produksi FSH
 FSH berhenti terbentuk  hipofisis memproduksi LH
 LH merangsang ovum keluar dari folikel  ovulasi
 LH mengubah folikel kosong  korpus luteum 
menghasilkan estrogen + progresteron
 Progesteron  menghambat produksi LH dan
memungkinkan tertahannya korpus luteum.
 Progesteron  pertumbuhan endometrium + pembuluh
darah endometrium  implantasi telur yang dibuahi.
 Ovum  meninggalkan ovarium  fimbria dari
infundibulum dari oviduk
 Masa gestasi = kehamilan  implantasi sampai
kelahiran  280 hari
B. Struktur – fungsi sistem Reproduksi
 Prinsipnya manusia dan mamalia sama
 Pria  spermatozoa  seprti berudu
 Wanita  ovum di dalam ovarium
 Individu baru terbentuk  zigot  pembuahan 
perkawinan. Zigot  embrio  fetus

1. Alat Reproduksi Pria


a. Alat Kelamin Dalam
 Testis,
 saluran kelamin,
 kelenjar kelamin
ALAT KELAMIN DALAM PRIA
Alat Reproduksi Pria lanjutan …..

TESTIS
Tersimpan di dalam skrotum
memproduksi sperma dan testosteron
Terdapat pembuluh halus  tubulus seminiferus

 SALURAN KELAMIN PRIA


a. Epididimis : keluar dari testis, berkelok-kelok. Sperma
disimpan sementara hingga masak, berekor
b. Vas deferens : lanjutan epidimis, lurus keatas,
Ujungnya di dalam kelenjar prostat.
Fungsi : mengangkut sperma dari epipidimis ke vesikula
seminalis.
Alat Reproduksi Pria lanjutaan …
c. Saluran ejakulasi : pendek, menghubungkan vesikula
seminalis dg uretra
d. Uretra : saluran akhir di dalam penis.
Fungsi :
 alat ekskresi
 alat kelamin
KELENJAR KELAMIN
• memproduksi getah-getah kelamin
a. Vesikula seminalis = kantong mani/kantong semen.
• dindingnya menghasilkan getah berwarna kuning banyak
mengandung zat makanan
b. Kelenjar Prostat : getahnya dialirkan ke saluran sperma
c. Kelj. Bulbourethralis (Cowper)  getah berupa lendir,
dialirkan ke uretra.
Sperma + getah-getah  semen
b. Alat kelamin luar Pria
Alat kelamin luar Pria lanjutan….
 Penis dan skrotum
 Penis : alat kopulasi.
di dalamnya terdapat uretra yang dikelilingi jaringan erektil,
kaya pembuluh darah
 Alat reproduksi pria berfungsi mulai masa puber sampai tua,
selama sehat
2. Alat Reproduksi Wanita
Alat Reproduksi Wanita lanjutan ….
 Alat Kelamin Luar : vulva, labium,saluran urine dan kelamin
1. Vulva : celah yang dibatasi 2 pasang bibir.
2. Labium : sepasang bibir besar dan sepasang bibir kecil
disebelah depan membentuk klitoris. Proses terbentuknya
sama dengan pembentukan penis pada pria.
3. Pada vulva bermuara saluran uretra dan vagina

 Alat Kelamin Dalam : ovarium, saluran kelamin, vagina dan


liang peranakan.
1. Ovarium :
 sepasang, seperti telur, di rongga badan, daerah pinggang 
punya kelenjar buntu dan penghasil ovum
 mempunyai sel tubuh penghasil ovum = folikel
Alat Kelamin Dalam lanjutan ….
2. Saluran Kelamin
a. Tubafalopi = saluran telur
 Pangkalnya disebut infundibulum dilengkapi fimbria
untuk menangkap ovum dari ovarium.
 Pembuahan 1/3 dari tubafalopi  zigot  uterus = rahim
gerakan zigot  silia dinding tuba dan gerakan
peristaltik dinding tuba.
b. Rahim = uterus
 Dindingnya  otot polos dan endometrium 
menghasilkan lendir dan banyak pembuluh darah.
 Tipe simpleks
Alat Kelamin Dalam lanjutan ….
 Perubahan ketebalan dinding rahim
1. Menjelang ovulasi, menebal  pengaruh estrogen
2. setelah ovulasi  makin menebal  progesteron
3. Saat Menstruasi  menipis  endometrium mengelupas.

c. Vagina
 Saluran akhir dari saluran kelamin

 Kaya akan lipatan dan kelenjar lendir

 Lipatan  elatisitas saat melahirkan


3. Menstruasi
 Ovum yang ke tuba fallopi dibuahi/tidak dibuahi 
berpengaruh pada penebalan endometrium.
 Bila tidak dibuahi  akan diikuti peristiwa menstruasi.

 Menstruasi melalui 4 fase :


a. Fase menstruasi :Ovum tidak dibuahi, korpus luteum
berhenti memproduksi estrogen dan progesteron lepasnya
ovum dan robeknya endometrium  dinding rahim menipis.
b. Fase Praovulasi : Progesteron turun kadarnya  hipofisis
 FSH  ovarium memproduksi hormon estrogen 
menghambat prod. FSH, ttp merangsang produksi LH
c. Fase Ovulasi :
 LH merangsang pematangan ovum meninggalkan folikel.
 Folikel  korpus luteum  memproduksi progesteron.
 Terjadi pada hari ke 14 menstruasi.(24-35 hr) rata-rata 28 hr.

d. Fase Pascaovulasi :
 waktu antara ovulasi –menstruasi berikutnya.
 Hari ke 15-28. Hormon  progesteron dan estrogen yang
dihasilkan korpus luteum.
 Korpus luteum  korpus albikans kemampuan produksi
estrogen dan progesteron rendah.
 Hipofisis aktif  FSH kemudian LH  fase berikutnya 
siklus menstruasi.
4. Kehamilan/gestasi
 masa antara implantasi zigot sampai kelahiran
 Hormon yang berperan

a. Progesteron dan estrogen


Bulan ke 3-4 diproduski korpus luteum
selanjutnya diproduksi plasenta

b. Prolaktin
Diproduksi plasenta
Merangsang kelenjar susu dan mengatur metabolisme
pada ibu.
Fertilisasi dan penempelan zigot
Selaput pembungkus embrio
Fungsi selaput
a. Melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan
b. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi
lain selama dalam rahim.
Terdiri atas :
a. Sakus vitelinus : diantara amnion dan plasenta.
Tempat pemunculan sel darah dan pembuluh darah
yang pertama.
Selaput pembungkus embrio lanjutan ….

b. Amnion : ruangan amnion  ada embrio.


Dindingnya  getah,  menjaga embrio tetap basah dan
tahan goncangan.
c. Korion : terdapat disebelah luar amnion
 Korion dan alantois  keluar membentuk jonjot
 berhubungan dengan dinding rahim
 didalamnya banyak pembuluh darah, berhubungan
pembuluh darah induk melalui plasenta
d. Alantois : di dalam tali pusat.
 jaringan epitel menghilang, pembuluh darah tetap ada
menghubungkan peredaran embrio-plasenta.
Peredaran darah janin
 Tali pusat menghubungkan embrio dan plasenta  punya 2 arteri + 1 vena 
berhubungan dengan pembuluh darah plasenta.
 Zat makanan + O2 induk  pembuluh darah induk  plasenta  tali pusat 
pembuluh darah embrio.
 Zat sisa embrio pembuluh darah embrio, ke pusat, plasenta  pembuluh
darah ibu
5. Kelahiran
 Hormon yg berperan
a. Relaksin : perenggangan otot pada simpisis pubis.
b. Estrogen : mengatasi pengaruh progesteron 
menghambat kontraksi otot dinding rahim
c. Prostaglandin : dihasilkan semua sel, fungsinya sama
dengan estrogen.
d. Oksitosin : kontraksi dinding uterus
Tahapan proses Kelahiran
6. Air Susu Ibu
 Setelah lahir makanan bayi  ASI
 ASI mengandung zat makanan komplit  mutlak untuk bayi
 ASI yang keluar hari-hari pertama  kolostrum  kekuningan
kaya zat kebal, protein dan mineral.
 Keunggulan ASI dibanding formula : antiinfeksi, bersih, tdk terkontaminasi.
 Mengandung juga : ADH ( asam dokosaheksaenoat) dan ARA (asam
arakidonat)  perkembangan kecerdasan anak.
 Pemberian ASI : 4 bl s.d 2 tahun.
 Pemberian ASI ekskusif = 2 th, menguntungkan:
a. pendarahan setelah melahirkan.
b. pemulihan kesehatan ibu.
c. menunda kehamilan.
d. mengurangi resiko kanker payudara.
e. secara psikologis  hubungan ibu dan bayi.
 Hormon prolaktin  merangsang pembentukan ASI, oksitosin 
pengeluaran ASI.
C. Kontrasepsi
 Tujuan : mencegah pembuahan ovum oleh spermatozoa
 Cara kontrasepsi :
a. secara hormonal : suntik, pil, susuk KB
b. kondom bagi pria, diafragma atau IUD bagi wanita.
c. secara kimia : spermatisida (jeli, buih, vaginal
douche=pembilasan liang senggama dg air)
d. Sterilisasi : vasektomi dan tubektomi
e. Sistem kalender
D. Kesehatan Reproduksi
 Kondisi sehat dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi
 Sehat : bebas dari penyakit, dari kecacatan, mental, sosial kultural
 Kasus yang mengancam :
 meningkatnya aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD ), penyakit
menular seksual (PMS)
 PMS  gonorhoe, sifilis, HIV/AIDS langsung berkaitan dg alat reproduksi
 Informasi tentang kesehatan reproduksi  penting  menentukan
sikap dan tingkah laku bertanggungjawab mengenai proses reproduksi
 Mampu mencegah atau mengobati terhadap permasalahan sistem
reproduksi.
Kesehatan Reproduksi lanjutan ….
Pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi
1. Pengenalan sistem, proses, fungsi alat reproduksi
2. Penyakit menular HIV/AIDS dan dampaknya  kesehatan
reproduksi
3. Mendewasakan usia kawin dan perencanaan kehamilan
4. Pengaruh sosial dan media  perilaku seksual
5. Kekerasan seksual dan cara menghindarinya
6. Kemampuan berkomunikasi  katakan tidak terhadap hal-
hal yang negatif
7. Persiapan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan
E. Penyakit Menular Seksual
 Ditularkan melalui hubungan seksual
 Menjalar, sakit berkepanjangan, mandul. Meninggal
 Gejala PMS Pada pria
1. bintil berisi cairan, lecet, borok npada penis
2. luka tdk sakit, keras, kemerahan pada alat kelamin
3. tumbuh kutil  daging spt cengger ayam.
4. Gatal pada seluruh alat/sebagian alat kelamin
5. sakit hebat saat kencing
6. kencing nanah  berbau busuk
7. panas dan nyeri pada pangkal paha  borok.
Penyakit Menular Seksual
 Gejala PMS Pada wanita
1. sakit  kencing dan hubungan seksual
2. nyeri  perut bagian bawah
3. keluar lendir  alat kelamin
4. keputihan  putih susu, bergumpal,  rasa gatal, kemerahan
pada alat kelamin dan sekitarnya.
5. keputihan  berbusa, kehijauan, berbau busuk, gatal.
6. timbul bercak darah saat berhupungan seksual.
7. timbul bintil-bintilberisi cairan, lecet, borok.

Penyakit PMS
. HIV/AIDS, GO, sifilis, herpes genital, klamidia, trikomoniasis,
kandidiasis, kutil kelamin
Penyakit Menular Seksual

1. GO  Neisseria gonorhoeae
 Masa inkubasi 2-10 hr.
 Tanda-tanda : nyeri, merah, bengkak, kencing bernanah
 60% pada wanita tidak menampakkan gejala. Bila bergejala :
sakit saat kencing, keputihan.
 Dampak : kemandulan p/w. Wanita  radang panggul  dapat
menular ke janin dalam rahim  kebutaan.

Gejala sekunder GO dan sifilis


Penyakit Menular Seksual lanjutan ….
2. Sifilis  Treponema pallidum
 Masa inkubasi 3–4 minggu, ada yang sampai 13 minggu.
 Gejala : benjolan di sekitar alat kelamin
pusing-pusing, nyeri kepala  hilang sendiri.
timbul bercak pada tubuh 6 – 12 minggu setelah
terinfeksi. Gejala hilang sendiri.
 Dampak : 2-3 th pertama  tidak menunjukkan gejala  masa laten.
 5 – 10 th  menyerang saraf , pembuluh darah dan jantung.
 Pada wanita hamil  menular ke janin  kerusakan kulit, hati, limpa
dan kemunduran mental.

3. Herpes Genital  virus herpes simplex


 masa inkubasi 4 – 7 hr
 Gejala : bintil-bintil seperti anggur dan nyeri di sekitar alat kelamin.
 Pecah meninggalkan bekas kerak, hilang sendiri.
 Dapat kambuh karena pemicu  stres, haid, minuman makanan beralkohol,
 Pada wanita  bisa memicu kanker mulut rahim
Penyakit Menular Seksual lanjutan ….
4. Klamida  Chlamydia trachomatis
 masa inkubasi  7 – 21 hr
 gejala : perdangan pada alat reproduksi. Wanita : keluar cairan

(keputihan encer), nyeri di rongga panggul.


 Pada pria  nyeri saat kencing, keluar cairan bening  berlanjut , sering
keluar cairan bercampur darah.
 Gejala sering tidak muncul  penderita carrier  berpotensi menjadi
sumber penularan.
Dampak :
 wanita : kemandulan, radang saluran kencing, robeknya selaput

amnion, kelahiran prematur.


Pria: rusaknya saluran sperma, kemandulan. 60 – 70 % terkena
penyakit saluran pernapasan, penyakit mata.
5. Trikomoniasis  Trichomonas vaginalis
 Vulva bengkak, gatal, kemerahan, tidak nyaman.
 cairan vagina encer, kuning kehijauan, berbusa dan bau busuk.
Penyakit Menular Seksual lanjutan ….
6. Kandidiasis Vaginalis  Candida albicans
 Tidak selalu tergolong sebagai PMS
 Normalnya hidup di kulit dan liang kemaluan vanita.
 Menimbulkan keputihan seperti susu, gatal di kemaluan dan sekitarnya.

7. Kutil kelamin  Human papillo virus (HPV)


Gejala Wanita :
 Tumbuh kutil di sekitar kemaluan. Hingga sekitar dubur, selaput
lendir liang kemaluan, sampai rahim
 Dapat menyebabkan kanker lehir rahim.
Pria : mengenai alat kelamin dan saluran kencing kutil sering tidak
muncul.
Penyakit Menular Seksual lanjutan ….
AIDS
• Kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh  terinfeksi
HIV
• Penderita tidak mampu mengatasi serbuan infeksi kuman.
• Penularan : hubungan seks, homosek, jarum suntik yang tidak steril.
• Gejala : diare berulang, penurunan berat badan mendadak, sering sariawan
mulut, pembengkakan kelenjar getah bening.
• HIV terdapat pada semua sel tubuh yg dapat menular  sperma, darah,
cairan vagina.

Menghindari PMS
1. Saling setia dengan pasangan nikahnya
2. Hindari hubungan seks beresiko
3. Menggunakan kondom untuk menghindari PMS
4. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin
5. Tidak melakukan hubungan seks
F. Teknologi Bayi Tabung
 Keadaan normal, pembuahan di dalam tuba Fallopii
 Seseuatu dan lain hal tsb tdk dapat terjadi  infertilisasi 
Penyebabnya :
 pasangan tdk subur
 Pasangan subur  mengalami kelainan fisik dan kelainan alat reproduksi
Pada Ibu: gangguan saluran telur, endometrium, ovarium, sperma kurang
aktif, jumlah sel sperma kurang dari normal.
 Untuk membantu pasangan infertilitas, 1978 dihasilkan teknologi reproduksi
manusia  teknologi Bayi Tabung

 Pembuahannya diluar tubuh( invitro)


 Ovum dari ibu  media + sperma pasangannya  zigot  yang
membelah dipindahkan ke rahim ibu.
 Bayi tabung pertama Louis Brown bayi tabung pertama (Inggris
1978).
 Di Indonesia di rintis RSAB Harapan Kita (1987)
Teknologi Bayi Tabung lanjutan ….
Beberapa teknologi bayi tabung :
Konvensional :
IVF ( in vitro fertilisation): pembuahan di
cawan petri. Syarat : jumlah sperma
normal dan aktif. Diperlukan sperma
50.000 – 100. 000

Modern :
a. PZD = partial zona dessection,
sperma disemprotkan ke ovum setelah
selaput plasmanya dibuat celah.
b. SUZI = subzonal sperm intersection,
sperma disuntikkan langsung ke dalam
ovum.
Teknologi Bayi Tabung lanjutan ….
c. ISIS =injeksi sperma intra sitoplasma
Sperma pilihan disuntikkan dengan paksa ke dalam sitoplasma
ovum.Ovum diambil dari ovarium.
Biasa dilakukan pada suami yang jumlah dan mutu spermanya
kurang normal

 Azoospermia : keadaan dimana semen tidak mengandung sperma.


Penyebabnya : kemungkinan penyumbatan atau gangguan saluran
sperma
 Teknik pengambilan sperma
a. MESA : Microsurgical Sperm aspiration, sperm diambil
langsung dari tempat sperma dimatangkan.=epididimis.
b.TESE : Testicular Sperm Extraction  sperm diambil dari
pabrik sperma  testis.

Anda mungkin juga menyukai