Pre Eklampsia Berat
Pre Eklampsia Berat
Penyusun :
Gargarin Nabalah
1
IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 44 Tahun Nama suami : Tn. J
2
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sakit kepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan dari Puskesmas Jatibanteng dengan
keluhan sakit kepala, mual dan kaki bengkak sejak pagi.
Muntah (-), Pandangan kabur (-), Nyeri ulu hati (+), Sesak
napas (-), Keluar lendir campur darah (-), Keluar air (-),
gerakan janin (+).
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit jantung : Disangkal
Riwayat Penyakit hepar : Disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : Disangkal
Riwayat Penyakit DM : Disangkal
3
Riwayat Penyakit Hipertensi : Disangkal
ANAMNESIS
Riwayat Operasi :
Riwayat SC dan MOW 3 tahun yang lalu
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 Tahun
Siklus Haid : Teratur
Panjang Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Dismenorhea : Tidak ada
Banyak : 2 – 3 Pembalut / Hari
HPHT : 20 Agustus 2018
HPL : 27 Mei 2019
4
ANAMNESIS
Riwayat Obstetri :
Anak I :
``Spontan / Laki – Laki / 23 Tahun
Anak II :
``SC/Perempuan/4000 gram/3 Tahun /Gagal MOW
Riwayat ANC :
Pasien tidak rutin kontrol
Riwayat imunisasi TT 2 kali
USG :
• Janin tunggal hidup intrauterin, presentasi
kepala, DJJ (+)
• UK 39-40 minggu, plasenta di corpus posterior
Riwayat KB :
MOW sejak 3 tahun yang lalu
5
ANAMNESIS
Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah selama 25 tahun
Pertama kali menikah pada usia 19 tahun dan
suami 25 tahun
Riwayat Ginekologi
Riwayat Kanker : Disangkal
Riwayat Kista Ovarium : Disangkal
Riwayat Mioma Uteri : Disangkal
Riwayat Perdarahan diluar menstruasi Disangkal
6
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi badan : 138 cm
BB sebelum hamil : Pasien lupa
BB sekarang : 54 Kg
Tanda-tanda vital :
Tensi : 160/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp. : 36,4 oC
Sp.O2 : 99%
7
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis :
Kepala : Dbn
Mata : Anemia (-) ; Ikterus (-)
Hidung : Dbn ; PCH (-)
Telinga : Dbn
Mulut : Dbn
Leher :
• Pembesaran Thyroid (-)
• Pembesaran KGB (-)
Thoraks :
• Cor : S1, S2 Tunggal ; Murmur (-) ; Gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler / Vesikuler ; Rh - / - ; Wh - / -
8
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
• Soepel
• Bising Usus (+) Normal
• Nyeri Tekan (+)
Ekstremitas :
• Hangat keempat ekstremitas
• CRT < 2 Detik
• Edema pada kedua kaki (+)
• Refleks Patella +/+
9
PEMERIKSAAN FISIK
Status obstetrikus :
Pemeriksaan fisik luar :
• TFU : 2 jari dibawah Proc. Xiphoideus
• DJJ : 149 x/menit
• His : (-)
• Palpasi :
Leopold I : Teraba bagian bulat lunak, TFU : 2 jari
dibawah Proc. Xiphoideus
Leopold II : Teraba bagian panjang bayi pada bagian
kanan (Kesan punggung kanan)
Leopold III: Teraba bagian keras melenting
Leopold IV: Bagian terendah janin belum masuk PAP
(Konvergen)
10
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dalam :
• Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan
• VT : Tidak ada pembukaan
11
DIAGNOSA BANDING
G III P2 A0 UK 34-35 Minggu T/H dengan PEB dan BSC
G III P2 A0 UK 34-35 Minggu T/H dengan Hipertensi Gestational
dan BSC
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI LENGKAP HITUNG JENIS
Hemoglobin 8,9 (11.7-15.5) g/dL Eosinofil 1.5 (2.0-4.0) %
Jumlah Eritrosit 3.35 (3.80-5.20) 10^6/uL Basofil 0.9 (0-1) %
Hematokrit 29.8 (35.0-47.0) % Neutrofil 74.9 (50.0-70.0) %
Laju Endap Darah 20/40 (<25) mm/Jam Limfosit 17.1 (25.0-40.0) %
MCV 89.0 (80.0-100.0) fL Monosit 5.6 (2.0-8.0) %
MCH 26.6 (26.0-34.0) Pg Jum. Trombosit 218 (149-409)10^3/Ul
MCHC 29.9 (32.0-36.0) g/L PDW 11.5 (9.0-17.0) Fl
RDW-SD 42.9 (37-54) fL MPV 9.7 (6.8-10.0) fL
RDW-CV 13.9 (11.5-14.5) % P-LCR 23.5 (13.0-43.0) %
Jumlah Leukosit 10.8 (3.60-11.0) 10^3/Ul PCT 0.21 (0.17-0.35) %
PROTEINURIA : +2
13
RESUME
Pasien rujukan dari Puskesmas Jatibanteng dengan nyeri kepala
dan kaki bengkak sejak tadi pagi. Pasien juga mengeluh
tangannya kesemutan, mual (+), muntah (-), pandangan kabur
(-), nyeri ulu hati (+), sesak napas (-), keluar lendir campur
darah (-), keluar air (-), gerakan janin (+). Diagnosis GIIIP22A0
UK 39-40 minggu T/H/I dengan PEB, BSC dan gagal MOW.
15
PENATALAKSANAAN
• Tirah baring miring ke kiri
• Pasang DC
• MgSO4 40% :
4 gram MgSO4 (10 ml MgSO4 40%) dalam 10 cc
Aquadest IV pelan
1 gram drip dalam 500 CC RL (16 TPM)
• Adalat Oros 1 X 30 mg
• Observasi KU, TTV, His, Pembukaan, DJJ, Jumlah
pengeluaran urin
• Pro SC besok pagi
16
17
18
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi :
Diastolik > 90 mmHg atau Naik > 15 mmHg
Sistolik > 140 mmHg atau Naik > 30 mmHg
Pengukuran : 2 Kali ; Selang waktu 6 jam
American College Obstetric and Gynecologist (ACOG)
Preeklampsia :
Trias hipertensi, proteinuria, edema
• Kehamilan > 20 minggu
• Sering mendekati aterm
• Dapat timbul < 20 minggu (Penyakit trofoblast)
Eklampsia :
Kriteria klinis Pre-Ekalmpsia
Kejang (bukan akibat penyakit neurologi)
19
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Superimposed pre-eklampsia : Preeklampsia pada
hipertensi kronis
Hipertensi kronis : Hipertensi sebelum kehamilan 20
minggu atau menetap selama 6 minggu post partum
Transient hipertensi : Hipertensi sesudah trimester II
atau dalam 24 jam pertama post partum akan hilang
setelah 10 hari post partum
20
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi gestasional dan / atau proteinuria
Hipertensi gestasional (tanpa proteinuria)
Proteinuria gestasional (tanpa hipertensi)
Hipertensi gestasional dan proteinuria (pre-eklampsia)
Chronic hypertension (sebelum kehamilan 20 minggu)
Hipertensi kronis (without proteinuria)
Penyakit ginjal kronis (proteinuria dan/atau tanpa
hipertensi)
Hipertensi kronis dengan superimposed Pre-eklampsia
(proteinuria)
Unclassified hypertension dan/atau proteinuria
Eklampsia
21
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi gestasional
Preeklampsia
Eklampsia
Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis
Hipertensi kronis.
22
INVASI TROPHOBLAST
23
24
PRE-EKLAMPSIA
Tekanan darah > 140/90 mmHg dan minimal 1 dari gejala
berikut :
Protenuria: dipstick > +1 atau> 300 mg/24 jam
Serum kreatinin> 1,1 mg/dL
Edema paru
Peningkatan fungsi hati > 2 kali
Trombosit > 100.0000
Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan
25
26
PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA
27
PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMPSIA
28
PENATALAKSANAAN PEB
29
MANAJEMEN EKSPEKTATIF PEB
30
MANAJEMEN KONSERVATIF PEB
31
ANTI HIPERTENSI
Indikasi utama : Keselamatan ibu dan mencegah
penyakit serebrovaskuler
Diberikan bila tekanan darah > 160/110 mmHg (II/A)
Plihan pertama adalah nifedipin oral, hydralazine, dan
labetalol parenteral (I/A)
Alternatif : nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)
32
MAGNESIUM SULFAT
Terapi lini pertama preeklamsia / eklampsia
Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia
pada Pasien preeklamsia berat (I/A)
Merupakan pilihan utama pada Pasien preeklamsia berat
dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk mencegah
terjadinya kejang atau kejang berulang (1a/A)
33
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis
dalam 30 menit (73 tts / menit)
Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer
Laktat selama6 jam : (28 tts /menit)
Awasi: volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella
setiap jam
Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada
setiap pemberian MgSO4 ulangan
Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV
34
35
36
AKI (Indikator Derajat Kesehatan suatu Negara)
Target MDGs (2015) : 102 per 100.000 kelahiran hidup
Target SDGs (2020) : < 70 per 100.000 kelahiran hidup
*(SDKI, 2002 : 307 kematian per 100.000 KH)
*(SDKI, 2007 : 228 kematian per 100.000 KH)
*(SDKI, 2012 : 359 kematian per 100.000 KH)
Keberhasilan Kontrasepsi 37
PENYEBAB ANGKA KEMATIAN IBU
38
KONTRASEPSI DI INDONESIA
Kontrasepsi : (Kontra : mencegah ; Konsepsi : Sperma + Ovum)
Syarat : Aman, Berdaya guna, Dapat diterima, Harga terjangkau
WHO Penggunaan Kontrasepsi di ASEAN (Rerata : 58,1%)
Indonesia : 61%
Vietnam : 78%
Kamboja : 79%
Thailand : 80%
Kemenkes, 2013 : WUS tertinggi di ASEAN (65 juta orang )
Contraceptive Prevalence Rate
SDKI 2002 : 60,3%
SDKI 2007 : 61,4%
Penggunaan MKJP :
SDKI 2002 : 27,0%
SDKI 2007 : 11,0%
39
KONTRASEPSI DI INDONESIA
Kontrasepsi : Upaya mencegah terjadinya kehamilan
(Sementara atau permanen)
Kontrasepsi Sederhana
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Mantap
Keluarga Berencana :
Menyeimbangkan kebutuhan dengan jumlah
penduduk
Intervensi kesehatan yang Cost Effective
Peserta : PUS (WUS : Menarche - Menopause)
40
PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Tujuan Keluarga Berencana (KB) :
Usia ideal perkawinan
Usia ideal untuk melahirkan
Jumlah anak ideal
Jarak ideal kelahiran anak
Penyuluhan kesehatan reproduksi
41
KONTRASEPSI DI INDONESIA
SDKI, 2012 (Dominasi penggunaan KB) :
Akseptor suntik (32%)
Akseptor pil (14%)
(BKKBN, 2013)
43
KONTRASEPSI DI INDONESIA
SDKI, 2012 : Pengguna MKJP tahun 1994-2012 mengalami
penurunan
RPJMN, 2010-2014 : Program KB Nasional diarahkan pada
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
MKJP : Efektif (Perlindungan hingga 10 tahun)
Alat kontrasepsi yang termasuk MKJP
Susuk/ implan
Intra Uterine Device (IUD)
Metode Operasi Pria (MOP)
Metode Operasi Wanita (MOW)
(BKKBN, 2011)
44
KONTRASEPSI DI INDONESIA
SDKI, 2012 :
Pengguna MKJP : 10.6% (Target Nasional 27.5%)
Dominasi Kontrasepsi non MKJP (suntik:32% ; Pil:14%)
Memerlukan kontrol bulanan
Angka putus pakai KB :
• Kontrasepsi pil (40.7%)
• kontrasepsi jenis suntik (24.7%)
BPS, 2010 : Peningkatan jumlah penduduk (Tahun
2000 : 205,1 juta ; Tahun 2010 : 237,6 juta)
10 tahun laju pertumbuhan penduduk : 1.49%
BKKBN, 2013 : Target pertumbuhan penduduk
Tahun 2010 adalah 1.27%
45
TEORI PERILAKU LAWRENCE GREEN, 1980
46
PENGETAHUAN
6 Tingkat pengetahuan :
• Tahu (Mengingat)
• Memahami (Menjelaskan)
• Penerapan/Aplikasi (Menjalankan)
• Analisis (Menjabarkan)
• Sintesis (Menghubungkan)
• Evaluasi (Menilai)
47
PENGETAHUAN
Faktor yang mempengaruhi :
• Pengalaman (Sendiri/ Orang lain)
• Tingkat pendidikan
• Keyakinan (Turun temurun, tanpa adanya pembuktian)
• Fasilitas (Sumber informasi)
• Penghasilan (Tidak langsung)
• Sosial Budaya (Kebiasaan keluarga)
48
PEMILIHAN KONTRASEPSI RASIONAL
49
PENGETAHUAN
Tehnik : Mengikat atau memotong saluran telur
Keuntungan :
Tidak mengganggu siklus menstruasi
Mencegah kehamilan seumur hidup
Tidak perlu alat kontrasepsi
Tidak perlu kontrol
Tidak mengganggu aktivitas seksual
Dianjurkan :
Usia > 35 tahun dengan jumlah anak > 2
Riwayat SC 3 kali
50
51
MITOS DAN FAKTA
Pil KB :
Mitos : Pil KB membuat gemuk
Fakta : Kandungan hormon pil KB berdosis rendah
sehingga tidak akan membuat berat badan naik
Mitos : Pil KB membuat kulit tidak sehat dan
berjerawat
Fakta : Kandungan hormon estrogen yang
membantu menjaga kehalusan dan kesehatan kulit
52
MITOS DAN FAKTA
Mitos : Pil KB membuat tulang rapuh
Fakta : Kandungan dua hormon yang membantu
pencegahan osteoporosis
Mitos : Pil KB beresiko pada kandungan
Fakta : Secara klinis, konsumsi pil KB mencegah
risiko kehamilan di luar rahim, kista, atau pun kanker
rahim
Mitos : Pil KB mengurangi kesuburan
Fakta : Pil KB mampu menjaga tingkat kesuburan
dan cukup
53
MITOS DAN FAKTA
IUD :
Mitos : Batang IUD dapat menempel di kepala bayi
setelah melahirkan
Fakta : Saat diketahui seorang wanita positif hamil,
dokter atau bidan akan langsung mengeluarkan/
melepas IUD dari rahim
Mitos : IUD biasa berpindah tempat setelah
dipasang
Fakta : IUD tidak dapat berpindah tempat, namun
mungkin bergeser (Pemeriksaan rutin setahun sekali)
54
MITOS DAN FAKTA
Implan
Mitos : Implan dapat berpindah tempat
Fakta : Implan dipasang di lengan bagian atas dan
efektif mencegah kehamilan selama 4 tahun.
55
PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI
Sikap
Tingkatan :
• Menerima (Receiving)
• Menanggapi (Responding)
• Menghargai (Valueing)
• Bertanggung jawab (Responsible)
Perubahan dan proses pembentukan :
• Adopsi (Berulang)
• Diferensiasi (Dibedakan)
• Integrasi (Berbagai pengalaman)
• Trauma (Meninggalkan kesan)
56
SIKAP
Positif : Tidak takut, Nyaman, Efektif, Setuju dilakukan
Negatif : Takut, Ribet, Tidak setuju dilakukan
57
58
59
60
61
62
63
64
65
PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI
Dukungan Keluarga / Suami
Pemilihan jenis kontrasepsi
Mayoritas penduduk Indonesia (Pedesaan) :
66
PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI
Informasi MOW / Tubektomi
Era informasi
Sumber informasi
• Formal : Nakes (Dokter, Bidan, Perawat, dll)
• Informal : Tokoh, Kader, Media massa
67
68