Anda di halaman 1dari 26

PENGENDALIAN PPH 21

KELOMPOK 2

Primadhani
(12030118220020) Aniawati
(12030118220029)

Qurotu Uyun A
(12030118220027)
Agenda 01 Definisi

Infograpgic 02 Subjek pajak

03 Objek pajak
Perlakuan Akuntansi unutk
04 PPh Pasal 21

05 Benefit in Cash atau Benefit In


Kind

06 Ekualisasi Biaya yang Terkait


dengan Objek PPh Pasal 21
Definisi

Pajak yang dikenakan terhadap


WP Orang Pribadi Dalam Negeri
atas penghasilan yang terkait
dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan.

Saat Terutang
Penghasilan yang dimaksud dapat berbentuk gaji, upah,
honorarium, tunjangan, pensiun, atau pembayaran lain Saat yang lebih dahulu antara akhir
dengan nama apapun. bulan diterimanya pembayaran atau
.
akhir bulan diperolehnya penghasilan.
Subjek Pajak

Penerima uang pesangon,


pensiun, Tunjangan/ Jaminan
Hari Tua (THT/ JHT), termasuk Anggota Dewan Komisaris Peserta kegiatan.
ahli waris. atau Dewan Pengawas non
pegawai.

1 2 3 4 5
Pegawai.
Mantan pegawai.
Bukan Pegawai yang melakukan
pemberian jasa.
Subjek Pajak
(Bukan Pegawai yang Melakukan Pemberian Jasa)
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
 TenagaYouahli
Reputation. yangimpress
can simply terdiri
yourdari pengacara,
audience akuntan,
and add a unique zing and arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan
appeal to your Presentations.
aktuaris.
 Pekerja seni.
 Olahragawan.
 Penasihat,
PowerPoint pengajar,PowerPoint
pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
PowerPoint
Presentation
 Pengarang, peneliti,Presentation
dan penerjemah. Presentation
 Pemberi jasa dalam segala bidang atau kepada suatu kepanitiaan.
 Agen iklan.
 Pengawas atau pengelola proyek.
PowerPoint PowerPoint PowerPoint
 Pembawa
Presentation
pesanan atau perantara.
Presentation Presentation
 Petugas penjaja barang dagangan.
 YouPetugas dinasyour
can simply impress luar asuransi.
audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
 Distributor
Reputation. MLM,
You can simply direct selling,
impress your atau
audience and addsejenis.
a unique zing and
appeal to your Presentations.
Pengecualian Subjek

Pejabat negara asing seperti perwakilan diplomatik atau


konsulat, berikut orang yang diperbantukan kepadanya,
dengan syarat:

• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak memperoleh penghasilan di luar jabatannya.
• Berasal dari negara yang memberikan perlakuan timbal balik.

Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat:

• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak menjalankan usaha/ kegiatan/ pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan.
Objek Pajak (1)
Pembayaran sekaligus uang pesangon,
pensiun, THT, JHT selepas 2 tahun sejak
berhenti bekerja.

Penghasilan Pegawai Upah pegawai tidak tetap atau tenaga


Tetap. kerja lepas secara harian, mingguan,
2019 satuan, borongan atau yang
dibayarkan secara bulanan.

Penghasilan teratur penerima


pensiun.
Objek Pajak (2)

Imbalan kepada Bukan


Pegawai yang melakukan
pemberian jasa. Penghasilan anggota Dewan Komisaris
atau Dewan Pengawas non pegawai.

Imbalan kepada peserta


kegiatan. Pembayaran kepada mantan
pegawai.
.

Penarikan dana pensiun oleh


pegawai.
Pengecualian Objek

Santunan asuransi kesehatan, kecelakaan,


jiwa, dwiguna, dan asuransi beasiswa.

Natura yang diberikan oleh WP atau


Pemerintah.

Iuran kepada dana pensiun , THT, JHT


dibayar pemberi kerja.

Zakat atau sumbangan keagamaan wajib yang


diterima OP.

Beasiswa.
Ketentuan Khusus

Natura dan/ atau kenikmatan lain diperhitungkan sebagai penghasilan, jika


dan hanya jika, diberikan oleh: bukan WP, WP yang dikenai PPh final, atau
WP yang menggunakan norma penghitungan khusus.

Natura dan/ atau kenikmatan lainnya yang diukur berdasarkan harga pasar
atau nilai wajar.
Objek PPh 21 Final

Penghasilan tidak tetap atau tidak teratur


yang menjadi beban APBN atau APBD.
(PMK No. 262/ PMK.03/ 2010)

Dana pensiun yang dialihkan dengan membeli


anuitas seumur hidup.
(Kepdirjen No. 333/ PJ/ 2001)

Uang tebusan pensiun. (PP No. 68 Tahun


2009)

Uang pesangon. (PP No. 68 Tahun 2009)


Pemahami Objek PPh Pasal 21

Pemberi Penghasilan Benefit in cash Benefit in kind

Pemerintah Objek pajak Bukan Objek PPh

Bukan Wajib Pajak (WP) Objek pajak Objek PPh

WP yang dikenakan PPh Final Objek pajak Objek PPh

WP yang dikenakan PPh Objek pajak Objek PPh


berdasarkan norma
perhitungan khusus
WP Lainnya Objek pajak Bukan Objek PPh
WP yang dikenakan PPh berdasarkan norma perhitungan khusus (deemed
profit) adalah:

Perusahaan
pelayaran/penerbangan luar
negeri
Charter pesawat

Perusahaan pelayaran dalam WPLN yang mempunyai


negeri Kantor Perwakilan Dagang di
Indonesia
Saat terutangnya pajak :

03
02
01

peristiwa yang terjadi terlebih dahulu


Terutangnya penghasilan yang
bersangkutan
Terjadinya pembayaran
Memahami Perlakuan Akuntansi unutk PPh Pasal 21

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
Menentukan Pemberian bagi Karyawan dalam bentuk Benefit in
Cash atau Benefit In Kind

48.6% 48.6%
Bagi perusahaan yang mempunyai
Bagi perusahaan yang menderita rugi dan
penghasilan bruto>Rp. 50 Milyar dan
penghasilan pegawai dalam bentuk tunai
penghasilan pegawai dalam bentuk natura,
(bersifat benefit in cash), maka
fasilitas atau kenikmatan (bersifat benefit
penghasilan itu menjadi Objek PPh Pasal
in kinds), maka penghasilan tersebut Contents Title 21 (taxable income/TI). Dalam PPh badan,
bukan merupakan Objek PPh Pasal 21
dapat dibebankan sebagai biaya
(non taxable income/NTI). Di PPh badan, 48.6% (deductible expenses/DE). Contohnya,
tidak dapat dibebankan sebagai biaya (non
pembayaran gaji, THR, tunjangan-
deductible expenses/NDE) sehingga
tunjangan, dan sebagainya. Sementara
pengenaan PPh Badan tidak final.
PPh Badan tetap nihil.
Contohnya, pemberian fasilitas berobat
gratis, pemberian kendaraan, dan
sebagainya.
Diberikan dalam bentuk uang (benefit in cash)
Diberikan dalam bentuk non-tunai (benefit in kinds)
Sebagai contoh yaitu bentuk pemberian makan ada beberapa macam,
tergantung dari kebijakan perusahaan, yaitu:

01 Diberikan dalam bentuk uang (benefit in


cash), atau biasa disebut dengan istilah 02 Diberikan dalam bentuk non-tunai (benefit
in kinds).
uang makan.
Pemberian biaya makan pegawai dalam
bentuk non-tunai dapat dikategorikan
Dari sisi pajak, benefit in cash bagi pegawai merupakan sebagai natura dan kenikmatan, yang
objek penghasilan dan merupakan objek pemotongan menurut UU PPh tidak boleh dikurangkan
PPh Pasal 21 bagi perusahaan dan merupakan deductible dari penghasilan bruto, dikecualikan
expense. penyediaan makanan dan minuman bagi
seluruh pegawai.
-Jika perusahaan membebankan pemberian uang tip, uang Mengelola Pemberian Uang Tip yang
pengurusan dokumen atas iizin, uang jamuan pimpinan
proyek dalam biaya entertaiment atau biaya lain-lain dan Dicatat dalam Biaya Entertaiment
tidak dapat melengkapi pemberian tersebut dengan daftar
nominatif, maka pemberian tersebut tidak dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto sehingga pada akhir tahun harus
dikoreksi fiscal untuk menghitungPPh Badan.

- Agar penghematan PPh dapat dilakukan, perusahaan dapat


mereklasifikasi biaya tersebut dalam pemberian honor atau
imbalan kepada pihak ketiga. Perlakuan atas pajaknya
adalah melakukan gross-up sehingga penghematan
pajaknya dapat optimal. Namun, jika perusahaan masih
menderita merugi yang berarti PPh Badannya nihil, maka
pembebanan kebiaya entertaiment dapat dilakukan untuk
melakukan penghematan pajak.
Ekualisasi Biaya yang
Terkait dengan Objek
PPh Pasal 21 Jika selisih disebabkan dari penghasilan selain
pegawai tetap,maka teliti kelompok penghasilan yang
belum dipotong pajaknya.
Prosedur yang perlu ditempuh untuk melakukan
ekualisasi adalah :
Jika masih terdapat selisih yang disebabkan oleh penghasilan
pegawai tetap,maka terliti akun yang menampung iuran
jamsostek dan pastikan bahwa iuran JHT tidak termsk dalam
obyek pph pasal 21.

PAda akhir tahun, seluruh obyek pajak PPH pasal 21 yang tersebar di akun-akun
biaya menurut buku besar dikumpulkam menjadi satu dan ditandingkan dengan
pernghitungan pph pasal 21 masa desember.

setiap transsaksi yang masih terkait dengan obyek pph


pasal 21 diberi kode khusus pada deskripsinya.ini untuk
memudahkan proses ekualisasi pada akhir tahun sebelum
SPT pph 21 pasal 21 masa desember dilaporkan ke kantor
pajak.

Akun-akun yang merupakan obyek pph 21,


khususnya yang terkait dengan pegawai
tetap,dikelompokkan dalam satu akun.
Contoh proses ekualisasi biaya yang terkait dengan
pph pasal 21

PT.XYZ adalah perusahaan pembiayaan dengan 2 cabang yang terdaftar di KPP B


dan KPP C.Kantor pusat terdaftar di KPP A. Tahun buku PT.XYZ sama denga tahun
takwim.Pada awal tahun 2013. Kantor pusat PT.XYZ diperiksa all taxes oleh KPP A
atas tahun pajak 2012. Sebagai tidak lanjut juga di periksa dimasing2 kantor
cabang.Pemeriksaan oleh KPP diselesaikan tepat waktu sebelum jangka waktu
pemeriksa selesai.
Hasil temuan tax auditor sbb :
Obyek PPH Pasal 21 menurut
pemeriksa Rp.22.257.844.284
Obyek PPH Pasal 21 menurut SPT PPH Pasal 21 Des Rp.18.000.000.000
--------------------------
Koreksi Rp.4.257.844.284

Sebagai koreksi atas obyek pph 21 yng dilaporkan di kantor pusat berdasarkan hasil
ekualisasi dengan biaya yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komersial 2012
Pembebanan Biaya dalam Laporan Laba Rugi Komersial

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Gaji & Upah 7,978,566,206
2 Lembur non-staf 644,252,755
3 Honor part-timer 37,067,959
4 THR dan bonus 1,322,590,100
5 Tunjangan PPh Pasal 21 1,547,500,000
6 Medical insurance 388,902,137
7 Jamsostek (JHT dan THT) 24,743,043
8 Iuran pensiun 279,619,164
9 Tunjangan lain-lain 419,237,466
10 Tunjangan transport 68,477,300
11 Komisi 9,546,888,154
jumlah 22,257,844,284
Objek PPh Pasal 21 yang dilaporkan dalam SPT PPh Pasal 21
• Penghasilan bruto pegawai tetap 15.000.000.000
• Penghasilan bruto selain pegawai tetap Rp 3.000.000.000

Jumlah Rp 18.000.000.000
Ekualisasi Ojek PPh pasal 21 dengan Biaya di SPT Tahunan PPh Badan
Jumlah beban dalam SPT Tahunan PPh Badan 22.257.844.284
• Dikurangi :
• Pembayaran ke Jamsostek (JHT & THT) Rp 24.743.043
• Iuran pensiun 279.619.164
• Provisi atas imbalan pascakerja 75.000.000
• Pembayaran gaji honorer di bawah PTKP 37.067.959
• Objek PPh Pasal 21 yang dilaporkan di cabang
• KPP B 2.118.058.956
• KPP C 586.258.750
• Jumlah pengurangan Rp 4.120.747.872
• Objek PPh Pasal 21 Kantor Pusat menurut hasil ekualisasi Rp 18.137.096.412
• Objek PPh Pasal 21 menurut SPT PPh Pasal 21 18.000.000.000
• Objek PPh Pasal 21 yang belum dipotong 137.096.412
Thank You

Anda mungkin juga menyukai