Css Kontraktur Kel 2
Css Kontraktur Kel 2
KONTRAKTUR
PRESEPTOR
dr. H. Deddy Kurniawan, Sp.B
Presentan
Raisa Karsana Putri – 12100118095
SMF BEDAH
RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
TAHUN 2019
DEFINISI KONTRAKTUR
Immobilisasi eksternal- sendi dalam posisi stasioner dalam periode waktu yang lama,
terjadi adhesi antar jaringan ikat sendi.
Defek Neurologis— trauma pada sistem saraf sentral maupun perifer dapat
menghasilkan impuls abnormal yang berakibat restriksi pada jaringan sendi
FAKTOR RESIKO
Tujuan :
B. Komponen hemostatik
C. Komponen selluler
A. Komponen epitelisasi
• sel basal berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yang
terbentuk dari proses mitosis Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan
menutup seluruh permukaan luka.
• Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen yang disertai dengan adanya peningkatan vaskularisasi
karena proses angiogenesis membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan berbenjol
halus yang disebut jaringan granulasi.
3. FASE REMODELING/FASE RESORPSI/FASE MATURASI/FASE
DIFERENSIASI/PENYUDAHAN
(AKHIR MINGGU KETIGA – 6 BULAN)
Berakhir apabila semua tanda radang sudah lenyap. Udem dan sel radang
diserap, sel mudah menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap,
kolagen yang berlebihan diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan
regangan yang ada dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis dan lemas
serta mudah digerakkan dari dasar.
KL ASIFIKASI KONTRAKTUR
1. Kontraktur 2. Kontraktur
3. Kontraktur
Dermatogen Tendogen atau
Arthrogen
atau Dermogen Myogen
1. KONTRAKTUR DERMATOGEN
kontraktur
PENCEGAHAN KONTRAKTUR
Program pencegahan
kontraktur meliputi :
• Perawatan luka, penilaian jaringan mati dan tindakan nekrotomi segera perlu
diperhatikan.
• Keterlambatan penyembuhan luka dan jaringan granulasi yang berlebihan akan
menimbulkan kontraktur.
• Adanya luka luas dan kehilangan jaringan luas diusahakan menutup sedini
mungkin, bila perlu penutupan kulit dengan skin graft atau flap.
3. Fisioterapi
• Tindakan fisioterapi harus dilaksanakan segera mungkin :
• Proper positioning
• Exercise
• Stretching
• Splinting / bracing
• Mobilisasi / ambulasi awal
PENANGANAN KONTRAKTUR
konservatif operatif
1. Konservatif
a. Exercise
• Tujuan : mengurangi udem, memelihara lingkup gerak sendi dan mencegah kontraktur.
• Exercise yang teratur dan terus-menerus pada seluruh persendian baik yang terkena luka bakar maupun yang
tidak terkena, merupakan tindakan untuk mencegah kontraktur.
Active
Free active Isometric assisted
exercise exercise exercise
Resisted
Passive
active
exercise
exercise
B. STRETCHING
Mempertahankan posisi yang baik selama penderita tidur atau melawan kontraksi jaringan
terutama penderita yang mengalami kesakitan.
d. Pemanasan
Pada kontraktur otot dan sendi akibat scar yang disebabkan oleh luka bakar, ultrasound adalah
pemanasan yang paling baik, pemberiannya selama 10 menit per lapangan.
2. Operatif
Tindakan operatif adalah pilihan terakhir apabila pencegahan
kontraktur dan terapi konservatif tidak memberikan hasil yang
diharapkan
a. Z – plasty
atau S – b. Skin graft c. Flap
plasty
A. Z – PLASTY ATAU S –
PLASTY
1. Untuk memperbaiki kontraktur bekas luka linear yang melewati lipatan fleksor.
2. Mengubah panjang dan bekas luka (kontraktur akibat bekas luka pada bibir, kelopak mata atau
leher).
3. Mengubah vektor bekas luka (reposisi bekas luka sepanjang sulkus nasolabial).