Anda di halaman 1dari 26

KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

OLEH
DRS.H.HANDARLIN
KABAG TU KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 1
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

• Membangun kerukunan adalah hal yang amat penting


terutama dalam masyarakat plural, baik etnis maupun
agama
• Kerukunan umat beragama tidak akan terwujud bila
mana kondisi moral dan mental umat beragama sendiri
kurang mentaati ajaran agamanya masing-masing
• Membangun kerukunan memerlukan usaha sungguh-
sungguh , terencana dan konsepsional dari berbagai
pihak baik pemerintah, organisasi dan terutama oleh
umat beragama itusendiri

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 2
Kanwil Depag Prov. Kepri

1. Kondisi Kerukunan di Daerah Kepulauan Riau


tahun 2005-2007
• Secara umum kondisi kerukunan di daerah
Kepri tahun 2005-2007 sangat kondusif. Tidak
ada konflik sosial , baik yang dilatarbelakangi
oleh masalah etnis maupun agama.
• Secara fsikologis masyarakat Provinsi Kepri
telah banyak belajar dari peristiwa-peristiwa
konflik yang terjadi di berbagai belahan
wilayah nusantara sehingga konflik menjadi
hal yang ditakuti.

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 3
Kanwil Depag Prov. Kepri

2. Pentingnya kerukunan beragama di


Provinsi kepri
a. Perekat sistem pembangunan
b. Mudah dalam memenuhi
kepentingan hidup
c. Terpelihara eksistensi kehidupan
baik peribadi maupun kelompok
d. Peluang dan kesempatan untuk
lebih aktif dan kreatif dalam
memajukan umat beragama

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 4
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GEOGRAFIS KEPRI

Luas wilayah : 252.601 Km2


yang terdiri dari :
a. Daratan :5%
b. Lautan : 95 %
Dengan pulau-pulau yang berada di wilayahnya sebanyak
2.408 buah pulau besar dan kecil. Sekaligus berbatasan
langsung dengan negara tetangga Malaysia , Singapura,
Vietnam dam Kamboja.

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 5
Provinsi Kepri

Jumlah penduduk : 1.329.120 jiwa*

Komposisi jumlah pemeluk agama :


1. Islam : 1.031.288 jiwa (77,00 %)
2. Kristen : 87.730 jiwa ( 7,00 %)
3. Katolik : 67.905 jiwa ( 5,00 %)
4. Hindu : 10.952 jiwa ( 1,00 %)
5. Buddha : 130.776 jiwa (10.00 %)
6. Konghucu : 469 jiwa ( 0,00 %)
* Data dari Kandepag kab/Kota tahun 2006

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 6
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

1. Tiang
2. Dasar
3. Sila
Berkembang menjadi
1. Cocok
2. Selaras
3. Sehati
4. Tidak berselisih

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 7
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN


1. Menumbuh kembangkan sikap kekeluargaan dan semangat
persaudaraan, baik oleh aparat pemerintah, tokoh agama,
masyarakat, pemuda dan seluruh elemen sosial masyarakat tanpa
melihat latarbelakang agama, etnis dan budaya
2. Pemerataan pembangunan yang mampu menjakau daerah
terpencil sehingga tidak ada masyarakat yang merasa
terpinggirkan
3. Mensosialisasikan perlunya adanya kesadaran kemajemukan
kepada semua kelompok –kelompok strategis terutama
pemerintah dan tokoh agama dan masyarakat
4. Meningkatkan perhatian pemerintah dalam pelayanan
kepentingan masyarakat dalam menjalankan agamanya
5. Memperbanyak frekuensi dialog dan musyawarah serta
silaturrahmi antar pemuka agama

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 8
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

PROSES TERBENTUKNYA KERUKUNAN


• Interaksi timbal balik
INTERAKSI
• Relasi Karib KERUKUNAN SOSIAL
( Kondisi Rukun )
• Keintiman
• Kedamaian
• Keterbukaan
• Kerjasama
• Rasionalitas
• Sentuhan Kasih
• Pengertian

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 9
Kanwil Depag Prov. Kepri

1. Jauh dari Konflik baik konflik sosial maupun


konflik agama
2. Jauh dari sikap saling curiga , sentimen dan
ego kelompok
3. Menjalankan agama dilindungi oleh
pemerintah dan di jaga umatnya
4. Musyawarah dan dialog adalah ciri utama
dalam pengambilan keputusan bersama
antar golongan dan kelompok agama
5. Dukungan dan motivasi umat untuk
kebersamaan bersatu padu dalam satu arah
berdasarkan kebenaran ajaran agama

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 10
Kanwil Depag Prov. Kepri

FAKTOR KEAGAMAAN YG TIDAK LANGSUNG


DAPAT MENIMBULKAN KONFLIK:

• Penyiaran agama;
• Bantuan keagamaan luar negeri;
• Perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda;
• Pengangkatan anak;
• Pendidikan agama;
• Perayaan hari besar keagamaan;
• Perawatan dan pemakaman jenazah;
• Penodaan agama;
• Kegiatan kelompok sempalan;
• Transparansi informasi keagamaan, dan;
• Pendirian rumah ibadat.

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 11
Kanwil Depag Prov. Kepri

FAKTOR-FAKTOR NON-KEAGAMAAN
YANG DAPAT MENIMBULKAN KONFLIK:

1. Kesenjangan ekonomi;
2. Kepentingan politik;
3. Perbedaan nilai sosial budaya, dan;
4. Kemajuan Teknologi Informasi dan
transportasi.
Disampaikan pada Musyawarah
Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 12
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

SAKIT MORAL
( Prof. Wimpie Pangkalia )
1. Cenderung dan mudah melakukan kecurangan pada setiap
kesempatan oleh semua elemen
2. Menganggap diri paling benar dan hebat
3. Bersikap dan bertindak tidak rasional
4. Emosional dan mudah menggunakan kekerasan
5. Cenderung bertindak seenakny, bahkan bangga melanggar aturan
dan hukum
6. Cenderung hidup dalam kelompok dengan wawasan sempit
7. Berpendirian tidak konsisten bahkan di level pengambil keputusan
8. Mengalami konflik identitas terutama dengan masuknya budaya
Barat
9. Bersikap dan bertindak munafiq
10. Ingin mendapatkan hasil tanpa kerja keras

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 13
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

PENTINGNYA KERUKUNAN
1. Kerukunan menumbuh suburkan terjadinya pola
interaksi untuk penguatan lembaga yang dapat
menata perilaku komunitas dalam sistem yang
konsisten
2. Kerukunan menyebabkan terjadinya struktur situasi
kondusif dimana pelaku interaksi berperilaku sesuai
dengan norma yang ada
3. Kerukunan membangun suasana yang memudahkan
terbangunnya konsensus dan kesepakatan yang efektif
keyakinan, nilai dan tindakan
4. Kerukunan berfungsi mengakomodasi proses
singkronisasi antara tuntutan timbal balik pada tingkat
perilaku lahiriyah
Disampaikan pada Musyawarah
Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 14
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

APA MASYARAKAT MADANI


• Secara terminology Madani berasal dari
bahasa arab yang artinya civil atau
civilized yang artinya beradab. Semakna
dengan Tamaddun yang artinya civilization
atau peradaban.
• Masyarakat Madani adalah Masyarakat
yang berperadaban atau Mujtamaal
Madani / Civil Society.

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 15
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

ISI PIAGAM MADINAH


( Nouruzzaman Siddiqy )
• Masyarakat pendukung Piagam ini adalah masyarakat majemuk,
baik ditinjau dari segi asal keturunan, budaya maupun agama
yang dianut. Tali pengikat persatuan adalah politik dalam rangka
mencapai cita-cita bersama ( Pasal 17, 23 dan 42 ).
• Masyarakat pendukung semula terpecah belah, dikelompokkan
dalam kategori Muslim dan non Muslim. Tali pengikat sesama
Muslim adalah persaudaraan seagama ( pasal 15 ). Diantara
mereka harus tertanam rasa solidaritas yang tinggi ( pasal 14, 19
dan 21 ).
• Negara mengakui dan melindungi kebebasan melakukan Ibadah
bagi orang-orang non Muslim, khususnya Yahudi ( pasal 25 – 30
).
• Semua orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota
masyarakat : wajib saling membantu dan tidak boleh seorangpun
diperlakukan secara buruk ( pasal 16 ). Bahwa orang yang lemah
haris dilindungi dan dibantu ( pasal 11 ).

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 16
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

LANJUTAN
• Semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
( pasal 24, 36, 37, 38, 44 ).
• Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama
dihadapan hukum ( pasal 34, 40, 46 ).
• Hukum adat ( tradisi masa lalu ) dengan berpedoman kepada
keadilan dan kebenaran tetap diberlakukan ( pasal 2 dan 10 ).
• Hukum harus ditegakkan, siapapun tidak boleh melindungi
kejahatan apalagi berpihak kepada orang yang melakukan
kejahatan. Demi tegaknya keadilan dan kebenaran, siapapun
pelakukejahatan harus dihukum tanpa pandang bulu ( pasal 13,
22, dan 43 ).
• Perdamaian adalah tujuan utama, namun dalam mengusahakan
perdamaian tidak boleh mengorbankan keadilan dan kebenaran
( pasal 45 ).
• Hak setiap orang harus dihormati ( pasal 12 ).
• Pengakuan terhadap hak milik individu ( pasal 47 ).

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 17
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

MASYARAKAT MADANI YANG DICITAKAN


• Masyarakat Madani adalah masyarakat bangsa yang berbudi luhur
atau berakhlaq mulia itulah masyarakat berperadaban, tak obahnya
sperti masyarakat yang dibangun Nabi di Madinah.
• Masyarakat Madani adalah masyarakat modern yang
egalitarianisme, penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi
( bukan perstise ) seperti keturunan, kesukuan, ras, agama dan
lainya.
• Masyarakat Madani berdasar dan bercirikan kepada prinsif
musyawarah mupakat. Dalam bahasa lain musyawarah adalah
hubungan interaksi untuk saling mengikatkan tentang kebenaran
dan kebaikan serta ketabahan dalam mencari penyelesaian masalah
bersama, dalam suasana persamaan hak dan kewajiban antar warga
masyarakat dan itulah wujud masyarakat demokratis, yang
berpangkal dari keteguhan wawasan etis dan moral barazaskan
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 18
KANWIL DEPAG PROVINSI KEPRI

USAHA KE ARAH MADANI


Wujudkan
Pemerintah VISI Masyarakat

Peraturan RUKUN Ta’at Hukum

MASYARAKAT
MADANI

Departemen Agama
Pengayom/Pembina

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 19
Kanwil Depag Prov. Kepri

1. Rekonsiliasi / Islah
2. Fungsionalisasi Wadah
FKUB

3. Penanaman Pendidikan Agama


bagi umat beragama
4. Penyadaran Peraturan
Perundang Undangan tentang
Kerukunan Umat Beragama

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 20
Program Prioritas Peningkatan
Kerukunan
• Internalisasi dan sosialisasi ajaran agama
• Pengembangan hubungan antara umat
beragama, majelis agama dengan pemerintah
• Pendirian sekretariat bersama antar umat
beragama
• Silahturahmi dan safari kerukunan beragama
• Pengembangan wawasan multikultural bagi
guru-guru agama dan penyuluh
Disampaikan pada Musyawarah
Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 21
Kanwil Depag Prov. Kepri

PROSEDUR PENDIRIAN RUMAH IBADAH


( Ps. 14 -17 PBM 9 & 8 Th. 2006 )
1. Memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan tehnis bangunan
gedung
2. Memenuhi persyaratan khusus yaitu :
a. Daftar nama dan kartu Tanda Penduduk pengguna rumah ibadah
paling sedikit 90 orang yang disahkan oleh pejabat setempat.
b. Dukungan masyarakat setempat paling sedikit 60 orang yang disahkan
oleh lurah / Kepala Desa c. Rekomendasi tertulis oleh Kepala Kantor
Departemen Agama Kabupaten / Kota
d. Rekomendasi tertulis FKUB Kabupaten / Kota
3. Apabila dukungan masyarakat setempat tidak terpenuhi sementara yang lain
telah terpenuh pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasi tersedianya
lokasi pembangunan rumah ibadah tersebut
4. Rekomendasi dari FKUB harus terlebih dahulu melalui musyawarah dan
mupakat dalam rapat FKUB , dituangkan dalam bentuk tertulis
5. Permohonan pendirian rumah ibadah harus diajukan pleh panitia pembangunan
rumah ibadah kepada bupati/wali kota untuk memperoleh IMB rumah Ibadah
6. Bupati/Wali kota memberikan keputusan paling lambat 90 hari sejak
permohona pendirian rumah ibadah diajukan .

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 22
Kanwil Depag Prov. Kepri

PROSEDUR IZIN SEMENTARA PEMANFAATAN


BANGUNAN GEDUNG
( Ps. 18-20 PBM 9 & 8 Tahun 2006 )

1. Surat Keterangan pemberian izin sementara


dari Wali Kota / Bupati dengan memenuhi
persyaratan ; a. laik fungsi dan b.
pemeliharaan kerukunan umat beragama serta
ketentraman dan ketertiban masyarakat
2. Syarat pemeliharaan kerukunan meliputi ; a.
izin tertulis pemilik bangunan, b. rekomendasi
tertulis lurah / Kepala Desa, c. Pelaporan
tertulis dari FKUB Kab./Kota.d. Pelaporan
tertulis kepada kandepag Kab./Kota
Disampaikan pada Musyawarah
Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 23
Kanwil Depag Prov. Kepri

DATA BAGUNAN / GEDUNG TEMPAT TINGGAL


SEBAGAI RUMAH IBADAH SEMENTARA
NO KABUPATEN/ JUMLAH KET
KOTA BANGUNAN

1. Karimun 12
2. Natuna 3
3. Bintan 2
4. Lingga 1
5. Tanjungpinang 4
6. Batam 38
TOTAL 60
Disampaikan pada Musyawarah
Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 24
Kanwil Depag Prov. Kepri

JUMLAH RUMAH IBADAH TAHUN 2006

N RUMAH IBADAH JUMLAH % KET


O
1 Islam (Masjid,Mushallah,Langgar ) 1.828 8,53 %
2 Kristen ( Gereja ) 135 0,63 %
3 Katolik ( Kopel ) 53 0,25 %
4 Hindu ( Pura, Kuil Sanggah ) 3 0,01 %
5 Budha ( Vihara, Cetya ) 125 0,58 %
6 Konghucu ( Klenteng ) 2 0,00 %

Total 2.146 100 %

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 25
Kanwil Depag Prov. Kepri

Disampaikan pada Musyawarah


Kerukunan Antar Umat Beragama
di Provinsi Kepri tahun 2007 26

Anda mungkin juga menyukai