LATAR BELAKANG PENELITIAN

KEMISKINAN TELAH MENJADI SUATU MASALAH YANG DIALAMI DAN HARUS DIHADAPI
OLEH NEGARA-NEGARA SEDANG BERKEMBANG TERMASUK INDONESIA DAN MENJADI
FOKUS UTAMA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
TINGKAT KEMISKINANNYA DI INDONESIA RELATIF TINGGI TERUTAMA DARI DAERAH-
DAERAH YANG KURANG MAJU DAN MEMILIKI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) RENDAH
SERTA MASIH SANGAT BERGANTUNG PADA APBD
• PERMASALAHAN KEMISKINAN YANG BEGITU KOMPLEKS DAN BERSIFAT
MULTIDEMENSIAL MENDORONG BERBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN DALAM
MENGENTASKAN KEMISKINAN YANG DILAKUKAN SECARA KOMPREHENSIF, DAN
MENCAKUP BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG DAPAT DILIHAT DARI
PENGELUARAN PEMERINTAH DALAM BELANJA PADA SETIAP TAHUNNYA.
• ACEH MERUPAKAN SALAH SATU PROVINSI DI INDONESIA YANG MEMILIKI JUMLAH
PENDUDUK MISKIN PADA TAHUN 2017 MENCAPAI 872.610 JIWA, INI MENJADIKAN ACEH
SEBAGAI PROVINSI KE-6 TERMISKIN NASIONAL DENGAN PERSENTASE PENDUDUK
MISKIN NOMOR SATU TERBANYAK DI WILAYAH SUMATERA.
 PERBANDINGAN PERSENTASE KEMISKINAN ACEH DAN INDONESIA
Indonesia Aceh
45

40
23.53

35 21.8
20.98
19.57 19.46
30 18.89
17.6 16.98 17.08
16.73
Persentase

25

20

15 15.42
14.15 13.33 12.49 11.66 11.6
11.5 11.22 10.7 10.64
10

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
• JUMLAH PENDUDUK MISKIN YANG BEGITU TINGGI INI MENJADI MASALAH BAGI
PEMERINTAH ACEH AGAR SEGERA DILAKUKAN DAN DIBUAT KEBIJAKAN YANG YANG
DAPAT MENGENTASKAN KEMISKINAN.
• TAHUN 2017 TERJADI KETIDAKSTABILAN PEREKONOMIAN DI ACEH KARENA
PENYERAPAN ANGGARAN YANG LEMAH DAN TERLAMBAT OLEH SKPA, SEHINGGA
MENGAKIBATKAN PERLAMBATAN EKONOMI DAN PEREKONOMIAN DI ACEH MENJADI
LESU. INI TERJADI KARENA ACEH MERUPAKAN PROVINSI YANG MASIH SANGAT
TERGANTUNG DAN MENGHARAPKAN PADA BELANJA PEMERINTAH DALAM
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MENGENTASKAN KEMISKINAN
 Tahun APBA (Triliun Realisasi Dana Otsus
Rupiah) Belanja (Triliun (Triliun Rupiah)
Rupiah)
2010 Rp 8,25 T Rp 7,53 T Rp 3,8 T

BELANJA DAERAH MENJADI MODAL PENTING 2011 Rp 7, 97 T Rp 7,37 T Rp 4,4 T

YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBANGUNAN
2012 Rp 9, 71 T Rp 8,76 T Rp 5,4 T
EKONOMI DI ACEH, TERUTAMA BAGI
23 KABUPATEN/KOTA DALAM MENJALANKAN 2013 Rp 11,30 T Rp 11,22 T Rp 6,1 T

PEMERINTAHANNYA 2014 Rp 12, 94 T Rp 12, 05 T Rp 8,1 T

2015 Rp 12, 75 T Rp 12, 24 T Rp 7,06 T

2016 Rp 12,87 T Rp 12,12 T Rp 7,67 T

2017 Rp 14,76 T Rp 13,8 T Rp 7,97 T

• PENGELUARANPEMERINTAH MERUPAKAN KEBIJAKAN FISKAL YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGURANGI ANGKA KEMISKINAN MELALUI PENGALOKASIAN ANGGARAN PUBLIK YANG TEPAT SASARAN
• BELANJA PEMERINTAH DAERAH DAPAT MEMILIKI DAMPAK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP
KEMISKINAN. DAMPAK LANGSUNG TIMBUL DALAM BENTUK MANFAAT TERHADAP PENDUDUK MISKIN
YANG DITERIMA DARI PENGELUARAN PEMERINTAH PADA PROGRAM KERJA DAN KESEJAHTERAAN
• DAMPAK TIDAK LANGSUNG MUNCUL KETIKA INVESTASI PEMERINTAH DI BIDANG INFRASTRUKTUR,
PERTANIAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT, MERANGSANG PERTUMBUHAN PERTANIAN DAN
NONPERTANIAN, YANG MENGARAH KE TERBUKANYA LAPANGAN PEKERJAAN YANG BARU DAN
MENINGKATNYA PELUANG PENDAPATAN YANG LEBIH BESAR BAGI MASYARAKAT MISKIN.
• PRIORITAS BELANJA PEMERINTAH DAERAH MENJADI FAKTOR PENTING UNTUK PEMBANGUNAN ACEH
KEDEPANNYA, DIMANA DENGAN PEMBANGUNAN YANG TEPAT AKAN MENINGKATKAN PENDAPATAN
PERKAPITA MASYARAKAT SELANJUTNYA AKAN MENUMBUHKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG OPTIMAL
DAN TENTUNYA AKAN MENGURANGI ANGKA KEMISKINAN.
RUMUSAN MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT PENELTIAN

• RUMUSAN MASALAH
BERAPA BESAR PENGARUH REALISASI BELANJA DAERAH TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH.
• TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI BERAPA BESAR PENGARUH REALISASI BELANJA
DAERAH TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH.
• MANFAAT PENILITIAN
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI PROVINSI ACEH, DALAM
HAL INI ADALAH MENGOPTIMALKAN BELANJA DAERAH.
KERANGKA PEMIKIRAN
HIPOTESIS

HIPOTESISNYA ADALAH DIDUGA BAHWA REALISASI BELANJA DAERAH

BERPENGARUH NEGATIF TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH.
RUANG LINGKUP, JENIS DAN SUMBER DATA
• RUANG LINGKUP PENELITIAN
PENELITIAN INI DIBATASI PADA MASALAH PENGARUH REALISASI BELANJA DAERAH TERHADAP KEMISKINAN
PROVINSI ACEH DENGAN PENGAMATAN DATA PADA 23 KABUPATEN/KOTA
• JENIS DAN SUMBER DATA
DATA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI TERDIRI DARI SEKUNDER, DATA SEKUNDER ADALAH (DATA
PANEL), YAKNI PENGGABUNGAN DATA TIME SERIES (DATA TAHUN 2008 SAMPAI DENGAN 2017) DAN DATA
CROSS SECTION PADA 23 KABUPATEN /KOTA DI PROVINSI ACEH.
SUMBER DATA DARI BADAN PUSAT STATISTIC (BPS) DAN BADAN PENGELOLAAN KEUNGAN ACEH (BPKA)
MODEL DAN METODE ANALISIS

MODEL ANALISIS YANG DIGUNAKAN ADALAH REGRESI LINEAR BERGANDA DENGAN DATA PANEL. ADA TIGA
TEKNIK ANALISIS DALAM MENGGUNAKAN DATA PANEL YAITU COMMON EFFECT, FIXED EFFECT MODEL, DAN
RANDOM EFFECT MODEL. UNTUK MEMILIH MODEL YANG LEBIH BAIK ATAU LEBIH TEPAT DARI KETIGA TEKNIK
ANALISIS TERSEBUT, MAKA DIPERLUKAN BEBERAPA PENGUJIAN YANG HARUS DILAKUKAKN, YAITU UJI F (UJI
CHOW), UJI HAUSMAN, SERTA UJI LM (LAGRANGE MULTIPLIER).
 KMSIT = Α0 + Β1BPDIT + Β2BKSIT + EIT
DIMANA :
• KMSIT = JUMLAH KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA I,
• BPDIT = BELANJA PENDIDIKAN PEMERINTAH MASING-MASING DAERAH (RUPIAH)
• BKSIT = BELANJA KESEHATAN PEMERINTAH MASING-MASING DAERAH (RUPIAH)
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

• REALISASI BELANJA DAERAH ADALAH REALISASI BELANJA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

PADA 23 KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH DARI TAHUN 2008-2017 YANG DIUKUR
DALAM SATUAN RUPIAH.
• KEMISKINAN ADALAH PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK MISKIN PADA DAERAH
PENELITIAN YAITU ACEH SETIAP TAHUN DALAM SATUAN PERSEN.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM