Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR RISIKO PENYAKIT

OLEH:
NAMA : WARDATUR RAHMI
NIM : 1920312004
S2 ILMU BIOMEDIK
a. Pengertian
Istilah risiko digunakan untuk menyatakan adanya kemungkinan
yang ada (likelihood) bahwa orang-orang yang tidak sakit, namun
terpapar pada fakto-faktor tertentu (faktor risiko) akan menjadi
sakit (Fletcher RH, 1988).

 Risiko dapat diartikan sebagai probabilitas dari


beberapa keadaan yang tidak menyenangkan.

Faktor risiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala


pada penyakit yang diderita individu yang mana secara statistik
berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya
(beberapa individu lain pada suatu kelompok masyarakat.
Faktor risiko adalah suatu kondisi sifat fisik atau perilaku yang
menambahkan probabilitas bahwa orang yang sehat akan
mendapatkan suatu penyakit tertentu (Knapp RG, 1992)

 Faktor risiko adalah faktor-faktor yang berhubungan


dengan peningkatan terjadinya suatu penyakit.
Contoh :
- obat-obatan
- lingkungan
- kebiasaan, dll.
b. Jenis Faktor Risiko
• 1. faktor risiko lingkungan
• 2. faktor risiko perilaku atau kebiasaan hidup
• 3. faktor risiko sosial
• 4. faktor risiko genetik

Suatu faktor risiko mungkin dapat berupa suatu faktor


kausal dari penyakit atau hanya sebagai marka (marker)
tingginya probabilitas dari suatu penyakit.
 Macam-macam faktor risiko

1. Menurut dapat tidaknya risiko itu diubah

a) Un-changeable Risk Factors, faktor risiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetik

b) Changeable Risk Factors, faktor risiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan merokok atau
latihan olah raga

2. Menurut Kestabilan Peranan Faktor Risiko.

a) Suspected Risk Factors, faktor risiko yang dicurigai faktor-faktor yang belum mendapatkan
dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai faktor risiko misalnya merokok
sebagai penyebab kangker rahim

b) Established Risk Factors, Faktor risiko yang telah ditegakkan yaitu faktor risiko yang telah
mantap mendapat dukungan ilmiah/penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperan
dalam kejadian suatu penyakit. Misalnya merokok sebagai faktor risiko terjadinya kangker
paru
 Faktor risiko pada penyakit kronis sulit ditentukan karena :

1) Masa laten panjang antara paparan dengan penyakit

2) Frekuensi paparan faktor risiko

3) Insidensi penyakit rendah

4) Risiko paparan yang kecil

5) Penyakit yang umum

6) Penyebab penyakit multipleks


• KEGUNAAN IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO :

1) Meramalkan / prediksi kejadian penyakit, misalnya perokok berat mempunyai


kemungkinan 10 kali untuk kanker paru dari pada bukan perokok

2) Membantu menegakkan diagnosis

3) Menentukan hasil suatu penyakit

4) Dapat diangkat menjadi penyebab, artinya kejelasan atau beratnya faktor


risiko dapat menjadikannya sebagai faktor penyebab, tentunya setelah
menghilangkan pengaruh dan faktor pengganggu sehingga faktor risiko itu
adalah faktor penyebab utama dari suatu penyakit

5) Untuk pencegahan penyakit


Menentukan besar faktor risiko dapat dilakukan dengan
menghitung besarnya risiko relative atau odds rasio.
Perhitungan ini berdasarkan perbedaan rate antara insidensi
populasi yang terpapar (exposure) dengan yang tidak terpapar
(non exposure) pada kelompok yang sakit (kasus) dan tidak
sakit (kontrol).

Konsep dari odds rasio ini mirip dengan konsep probabilitas


STUDI FAKTOR RISIKO

1. Studi kohort a. Studi kohort prospektif


b. Studi kohort retrospektif
c. Studi kohort ganda

2. Studi case-control

3. Studi cross-sectional
Keuntungan dan Kerugian Studi Risiko

Keuntungan Kerugian
Kohort - Memastikan adanya urutan kejadian - Sering membutuhkan sampel
- Menghindari bias pada pengukuran besar
prediktor - Tidak baik untuk keluaran yang
- Menghindari bias kesintasan jarang
- Dapat mempelajari beberapa keluaran
- Menghasilkan insidens, risiko relatif
Prospektif - Seleksi dari subjek dan pengukuran- - Lebih mahal dan memakan
pengukuran dapat lebih dipantau waktu panjang
Retrospektif - Lebih murah dan pendek - Kurang pemantauan terhadap
seleksi subyek dan pengukuran
Kohort Ganda - Berguna apabila kohort yang berbeda - Adanya bias potensial dari
mempunyai paparan yang berbeda dan pengambilan sampel dua
jarang populasi
Cross Sectional - Dapat meneliti beberapa keluaran - Tidak dapat menentukan urutan
- Dapat memantau seleksi dari subyek kejadian
- Relatif pendek - Terdapat bias potensial dalam
- Langkah yang baik dan pertama bagi mengukur prediktor dan
suatu studi kohort kesintasan (survival)
Keuntungan Kerugian
- Menghasilkan prevalens, - Tidak baik untuk keadaan yang
prevalens relatif jarang terjadi
- Tidak dapat menghasilkan insidens
atau risiko relatif murni
Kasus-Kelola - Berguna bagi penelitian keadaan - Adanya bias potensial
yang jarang terjadi - Tidak dapat menentukan urutan
- Relatif murah dan membutuhkan kejadian
jumlah yang kecil - Bias potensial dalam pengukuran
- Menghasilkan rasio odds prediktor dan survival
(biasanya merupakan perkiraan - Terdapat pada satu variabel
yang baik dari risiko relatif) keluaran
- Tidak menghasil prevalens,
insidens
Kasus-Kelola - Keuntungan ilmiah dari rancang - Memerlukan bank sampel yang
Tersarang bangun kohort disimpan sampai terjadinya
- Relatif murah keluaran

Dikutip dari: Newman TB et al.1988


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai