Anda di halaman 1dari 8

TATA EYD

Bahasa Indonesia

Kelompok 4 :
Pengertian EYD

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan


bunyi ujaran, dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-
lambang. Secara teknis, ejaan adalah aturan penulisan huruf, penulisan kata,
penulisan unsur serapan, dan penulisan tanda baca.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia,


ejaan Republik atau ejaan Soewandi, yang berlaku sejak tahun 1927.
Sejarah EYD

Sebelum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Lembaga Bahasa


dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada
tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan Baru pada
dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh
panitia Ejaan Malindo.

Pada tanggal 16 Agustus1972, berdasarkan Keputusan


Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin
bagi bahasa Melayu (“Rumi” dalam istilah bahasa Melayu Malaysia)
dan bahasa Indonesia.
Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972, ejaan tersebut dikenal
dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan
tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa
Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini merupakan
penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada Ejaan Suwandi atau
ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak
bulan Maret1947.Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober1972, Panitia
Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah
penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan
“Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dan
“Pedoman Umum Pembentukan Istilah”.
PEMAKAIAN HURUF-HURUF
• Huruf Abjad
terdiri atas huruf A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,Z.
• Huruf Vokal
terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.
• Huruf Konsonan
terdiri atas huruf-huruf :b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,
z.
• Huruf Diftong
terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
• Gabungan Huruf Konsonan
terdapat empat gabungan konsonan yaitu kh, ng, ny, dan sy
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING

• Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat, huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan, nama Nabi/Rasul, dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
Tuhan, huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan
yang diikuti nama orang, huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat, huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa.
• Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Huruf miring dalam
cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.
DEFINISI ISTILAH

• Kata dasar (akar kata)


• Afiks (imbuhan)
• Prefiks (awalan) yang umum dalam Bahasa Indosesia : ber-, di-, ke-, me-,
meng-, mem-, meny-, pe-, pem-, peng-, peny-, per-, se-, ter-
• Sufiks (akhiran) yang umum dalam Bahasa Indonesia : : -an, -kan, -i, -pun,
-lah, -kah, -nya
• Konfiks (sirkumfiks / simulfiks) yang umum dalam Bahasa Indonesia : ke –
an, ber – an, pe – an, peng – an, peny – an, pem – an, per – an, se – nya
• Kata turunan (kata jadian)
• Keluarga kata dasar
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai