Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN PENEGAKAN HUKUM

DI WILAYAH KPH

Oleh :
Direktur Jenderal Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Ir. Istanto, M.Sc
Disampaikan Pada :
Rapat Kerja (Raker) Operasionalisasi KPHP
Hotel Golden Palace, Mataram, 27-29 April 2016
Outline Paparan :
1. Pengertian Penegakan Hukum dan Penegakan Hukum LHK
2. Objek & Pengorganisasian Penegakan Hukum LHK
3. Prinsip-prinsip Penegakan Hukum LHK
4. Posisi Lembaga KPH dalam Penegakan Hukum LHK
5. Tata Hubungan Kerja antara Lembaga KPH dan UPT PAMGAKKUM LHK serta
Aparat Penegak Hukum Lainnya
segala aktifitas agar hukum sbg
perangkat kaedah normatif benar-
benar ditaati dan sungguh-sungguh
dijalankan sebagaimana mestinya

SANGAT
LUAS

PENEGAKAN
HUKUM

SEMPIT LUAS

penindakan pelanggaran penerapan hukum & tindakan


peraturan perundang- hukum thd tiap pelanggaran
undangan, terutama melalui hukum, melalui prosedur peradilan,
proses peradilan pidana prosedur arbitrase dan
penyelesaian sengketa
•Undang-Undang 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya
•Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
•Undang-Undang 18 Tahun 2103 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan
Hutan
Objek Gakkum •Undang-Undang 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
LHK •Undang-Undang 32 Tahun 2109 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
•Undang-Undang 37 Tahun 2014 Tentang Konservasi Tanah dan Air

•Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia


•Undang-Undang 23 Tahun 2104 Tentang Pemerintah Daerah
•Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi
Kementerian Negara
•Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI Nomor : P.18/Menlhk-II/2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
•Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI Nomor
P.7/Menlhk/Setjen/OTL.O/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Pengorganisasian Taman Nasional
•Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI Nomor
Gakkum LHK P.8/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Konservasi Sumber Daya Alam
•Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI Nomor
P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pengamanan
Dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
PENEGAKAN HUKUM LHK DALAM ARAH VEKTOR
KERJA KLHK
Sekretariat
Jenderal Planologi Sumber: MENLHK
Pengend
DAS/HL dan TL

Penegakan Hutan
Hukum Sosial
KLHK
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan

Produksi
Lestari
Dal cemar &
Kerusakan
Lingk

Litbang Kelola
Penyuluhan
dan KSDAE sampah/
dan SDM PPI
Limbah
Inspektorat
Inovasi
Jenderal
PENERAPAN MULTI INSTRUMEN HUKUM

Teguran Paksaan
Diluar Pengadilan Terpadu
Tertulis Pemerintah

Penerapan
Penyelesaian Penegakan
Hukum
Sengketa Hukum Pidana
Administrasi

Pencabutan Pembekuan DI Pengadilan


Multidoor
Ijin Ijin (Perdata)

TINDAKAN SIMBOLIK
PENDEKATAN PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Pencegahan dan
Pengamanan

Lingkungan Hidup,
Administratif, Kehutanan,
Perdata, dan Perkebunan TPPU,
Pidana • Extraordinary dan Korupsi
Crime
Multiple Instrumen • Complex dan Multiple Rejim
Hukum Dynamic Hukum (Multidoor)
• Effek Jera belum
kuat

Penegakan Hukum
Terpadu
PPNS, Polisi,
Kejaksaan
II. PRINSIP DAN PENDEKATAN PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PRINSIP-PRINSIP VALUE

CEPAT

• INTEGRITAS
KOLABORATIF TEPAT • PROFESIONAL
• INOVATIF

KONSISTEN
PETA STRATEGI GAKKUM KLHK
Terwujudnya keamanan lingkungan dan hutan melalui peningkatan ketaatan

Sasaran Program GAKKUM KLHK

Luas Hutan yang dapat dipertahankan dari Ganguan Keamanan Penyelesaian Pengaduan , Sengketa Lingkungan dan
Hutan Meningkat Setiap Tahun penegakan hukum pidana

Jejaring Kemitraan & Pemangku Kepentingan Sumber Daya Finansial


Pembinaan & Pendayagunaan
Pengembangan Pelayanan Pendayagunaan Pendayagunaan
Peningkatan Sumber Daya
& Penguatan Masyarakat Dana APBN Dana Institusi Donor
Kapasitas Penunjang Lain
Jejaring Kerja
Daerah

Internal Proses
Penerapan Multi- Penegakkan
Penerapan
Pengamanan Instrumen Hukum: Hukum Multi
Pencegahan Pengaduan Pengawasan Kebijakan
Hutan Sanksi Admin, Pidana, Rejim / Multi
Simbolik
Perdata Doors

Sumber Daya & Kekuatan


Penguatan Penguatan
Penguatan PPLH, Dukungan Teknologi & Inovasi & Science-
Dukungan Staf Kebijakan, SOP, Sarana &
Polhut, PPNS Sistem Informasi Based
dsb Prasarana
Pasal 21 UU 41/99
TATA HUTAN DAN
PENYUSUNAN
RENCANA
PENGELOLAAN HUTAN
PERENCANAAN
KEHUTANAN
PEMANFAATAN HUTAN
DAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN
Pasal 10 ayat (2) UU 41/99 PENGELOLAAN HUTAN

REHABILITASI DAN
PENGURUSAN HUTAN
REKLAMASI HUTAN
LITBANG, DIKLAT,
PENYULUHAN
PERLINDUNGAN
HUTAN DAN
KONSERVASI ALAM
PENGAWASAN
Pasal 47 UU 41/99

perlindungan hutan
mempertahankan dan menjaga
mencegah dan membatasi kerusakan hak-hak negara, masyarakat, dan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan
perorangan atas hutan, kawasan
yang disebabkan oleh perbuatan
manusia, ternak, kebakaran, daya-daya hutan, hasil hutan, investasi serta
alam, hama, serta penyakit perangkat yang berhubungan
dengan pengelolaan hutan

REPRESIF YUSTISI
PREEMTIF PREVENTIF (Represif (Represif
Nonyustisi) Yustisi)
Pasal 51 UU 41/99 Pasal 77 UU 41/99

untuk menjamin pejabat pegawai Negeri


terselenggaranya Sipil tertentu yang
perlindungan hutan, lingkup tugas dan
maka kepada pejabat
tanggung jawabnya
kehutanan tertentu
sesuai dengan sifat meliputi pengurusan
pekerjaannya diberikan hutan, diberi
wewenang kepolisian wewenang khusus
khusus sebagai penyidik

POLISI PPNS
KEHUTANAN KEHUTANAN
Pasal 3 UU 2/2002
PPNS

PAM-
POLSUS
SWAKARSA

POLRI

Pasal 2 UU 2/2002

FUNGSI KEPOLISIAN adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di


bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, Penegakan
Hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
PERLINDUNGAN
HUTAN

PENEGAKAN
HUKUM
KEHUTANAN

POLISI
KEHUTANAN &
PPNS
KEHUTANAN
Pasal 7, 32 ayat (1), 36 ayat (1) , 37, 38 ayat (1)
pp 45/2004 Ttg Perlindungan Hutan

•POLHUT •POLHUT

PREEMTIF PREVENTIF

LIN-
HUT

REPRESIF YUSTISI

•POLHUT •PPNS
KEHUTANAN
PEMERINTAH
PROVINSI

PEMERINTAH
PEMERINTAH
KABUPATEN
PUSAT
KOTA

LINHUT/
GAKKUMHUT

LAMPIRAN UU 23/2014 : PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA


PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA, I. MATRIKS
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/KOTA, BB. PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN
LINHUT/GAKKUMHUT
Daerah
Pemerintah Pusat Daerah Provinsi
Kab/Kota

Ditjen Dinas Prov Lembaga


Gakkum Ditjen KSDAE
Lembaga KPHP/L TAHURA
LHK

Seluruh
Kawasan Hutan Kawasan Konservasi Kawasan Hutan Produksi
TAHURA
& Luar (CA, SM, TN, TWA, TB) Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan

BALAI BALAI
BESAR/BALAI BALAI
PENGAMANAN LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA
BESAR/BALAI
DAN GAKKUM TAMAN KPHP KPHL TAHURA
KSDA
LHK NASIONAL
Skala Nasional Skala Provinsi Skala Kabupaten

Balai PamGakkum LHK SKPD PROV LH SKPD Kab LH

DITJEN GAKKUM LHK Disprov LH Diskab LH

Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten

GAKKUM Lingkungan Hidup


GAKKUM Kehutanan

Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten

DITJEN
DITJEN
GAKKUM Disprov Hut
KSDAE
LHK

Balai
Balai
Pamgakkum Lembaga KPH P/L Lembaga Tahura
TN/KSDA
LHK
Di Luar Kaw Kawasan
Hutan + Konserva Kah Hutan Produksi dan
TAHURA
Seluruh Kaw si kec Lindung
Hutan Tahura
KPHK
TN BB/BTN
CA BB/BKSDA
Lembaga KPHP SM BB/BKSDA Lembaga KPHL
KPHP Dis.Prov TB BB/BKSDA Dis.Prov KPHL
TWA BB/BKSDA
TAHURA SKPD KAB/KOT

PENGAWASAN
FASILITASI
DUKUNGAN OPERASI
SUPERVISI
PEMBINAAN
TINDAKAN & KEGIATAN GAKKUM /
PERLINDUNGAN HUTAN

DITJEN GAKKUM
KSDAE DIS.PROV

Power Relation
Koordinatif
LUAR KAWASAN
G A K K U M
KPHP KPHK KPHL

PENINDAKAN PENGAMANAN

Fasilitasi Supervisi
Supervisi Dukungan Ops
Penyidikan
Power Relation
Koordinatif

KSDAE DINAS
DITJEN GAKKUM

G A K K U M
DITJEN GAKKUM

FASILITASI
SUPERVISI
PEMBINAAN
DUKUNGAN OPERASIONAL
PENGAWASAN

Balai Besar/Balai Balai Besar/Balai Dinas Prov


Lembaga TAHURA
Taman Nasional KSDA Lembaga KPHP/L

KOORDINASI
KERJASAMA
DUKUNGAN OPERASIONAL

Balai Pengamanan
dan GAKKUM LHK
Pasal 3 PerMenHut No. P.6/Menhut-II/2010 Tentang Pasal 8 PerMenHut No. P.42/Menhut-II/2010 Tentang
Norma, Standar, Prosedur Dan Kriteria Pengelolaan Sistem Perencanaan Kehutanan, menyebutkan bahwa
Hutan Pada KPHL Dan KPHP menyebutkan bahwa Rencana makro penyelenggaraan kehutanan di KPH
organisasi KPHL dan KPHP mempunyai tugas dan disusun sesuai kebutuhan meliputi antara lain :
fungsi: a. Pengelolaan DAS;
Menyelenggarakan pengelolaan hutan yang meliputi: b. Pemantapan Kawasan Hutan;
1. tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan c. Pemberdayaan Masyarakat;
hutan; d. Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan;
2. pemanfaatan hutan; e. Pemanfaatan Hutan;
3. penggunaan kawasan hutan; f. Dst......
4. rehabilitasi hutan dan reklamasi; dan
5. perlindungan hutan dan konservasi alam.
PENGUATAN KEWAJIBAN
PENEGAKAN HUKUM
KEHUTANAN/
PERLINDUNGAN HUTAN
OLEH LEMBAGA KPH

Pasal 6 ayat (4) PerMen LHK No. P.20/MenLHK-II/2015


Lampiran PerMenHut No. P.42/Menhut-II/2011 Tentang
Tentang Fasilitasi Biaya Operasional Kesatuan
Standar Kompetensi Bidang Teknis Kehutanan Pada
Pengelolaan Hutan . PEMERINTAH Pusat menfasilitasi
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dan Kesatuan
biaya operasional KPH untuk kegiatan perlindungan
Pengelolaan Hutan Produksi menentukan bahwa
hutan dan konservasi alam, antara lain:
kompetensi penyelenggaraan perlindungan hutan
1. patroli pengamanan;
harus dimiliki oleh Kepala KPH dan Kepala Seksi yang
2. perlindungan dan pengendalian kebakaran;
menangani Pengendalian dan Pemantauan
3. pengadaan dan/atau pembangunan sarana dan
Pengelolaan
prasarana perlindungan dan pengendalian
kebakaran hutan.
CATATAN : Didorong u biaya Penyidikan
PENGAMAN HUTAN DI KPH

POSISI PENEGAKAN HUKUM KEHUTANAN/PERLINDUNGAN HUTAN DI KPH

ADA LEMBAGA KPH


TIDAK ADA PERSONIL DAN SARPRAS PAMHUT

• Petakan Kerawanan (Ancaman dan

ADA PERSONIL DAN SARPRAS PAMHUT


• Petakan Kerawanan (Ancaman dan
Gangguan) Kawasan Hutan Gangguan) Kawasan Hutan
• Rencanakan Jalur Patroli Rutin • Rencanakan Jalur Patroli Rutin
• Kuatkan Koordinasi dan dukungan • Lakukan kegiatan dan tindakan preventif
operasional dengan Instusi vertikal dan dan represif
horizontal • Kuatkan Koordinasi dengan Instusi
vertikal dan horizontal

• Petakan Kerawanan (Ancaman dan Gangguan) • Petakan Kerawanan (Ancaman dan


Kawasan Hutan Gangguan) Kawasan Hutan
• Rencanakan Jalur Patroli Rutin • Rencanakan Jalur Patroli Rutin
• Lembaga lain melakukan kegiatan dan • Lembaga lain melakukan kegiatan dan
tindakan preventif dan represif tindakan preventif dan represif
• Kuatkan Koordinasi antar Institusi terkait • Kuatkan Koordinasi antar Institusi terkait
• Bentuk lembaga dan siapkan personil dan • Bentuk lembaga dan perkuat personil dan
sarpras sarpras

BELUM ADA LEMBAGA KPH

Anda mungkin juga menyukai