Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN WILLEM’S TUMOR


 Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal
yang tumbuh dari sel embrional primitive diginjal.
Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak
yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang
ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang
dewasa. Tumor ini dapat melakukan metastase sampai
ke paru-paru, tulang, hati, otak dan ginjal yang lain.
Seperempat hingga setengah dari bagian pasien tumor
ginjal sudah mengalami kelainan metastasik pada saat
penyakitnya didiagnostik (brnner & suddart, 2002).
Epidemiologi
Tumor wilms merupakan tumor ganas ginjal yang terbanyak
pada bayi dan anak. Sekitar 80% tumor ini terjadi pada anak
dibawah 6 tahun, dengan puncak insiden pada umur 2-4
tahun. Tumor wilms juga dapat dijumpai pada neonatus.
Tumor wilms terhitung 6% dari seluruh penyakit keganasan
pada anak. Insiden penyakit ini hampir sama di setiap
negara, karena tidak ada perbedaan ras, iklim dan
lingkungan, yaitu diperkirakan 8 per 1 juta anak di bawah
umur 15 tahun. Perbandingan insiden laki-laki dan
perempuan hampir sama. Lokasi tumor biasanya unilateral,
lebih sering di sebelah kiri, bisa juga bilateral ( sekitar 5% )
(warner BW, 2004) .
Etiologi
Kebanyak kasus bersifat sporadis, sekitar 1% bersifat familial
yang diturunkan secara autosomal dominan. Delesi pada
kromosom 11p13 (10% kasus), 11p15, dan 16qtelah dilaporkan
pada beberapa pasien tumor Wilms dan dikaitkan dengan
meningkatnya risiko menderita tumor tersebut. gen 11p13 dinamai
gen Wilms’ tumor 1 (WT1). Produk gen WT 1 adalah protein
yang mengikat DNA yang ditemukan pada ginjal janin dan
jaringan genitourinari. Produk gen WT 2 dan WT 3 tidak
diketahui (Tengaonkar HB et all, 2007)
Kelainan kongenital terjadi pada 12%-15% kasus. Kelainan
kongenital yang paling sering ditemukan adalah aniridia,
hemihipertrofi, Beckwith-Wiedemann Syndrome, dan kelainan
traktus genitourinaria, termasuk sindrom WAGR, dan Sindrom
Denys-Drash(Tengaonkar HB et all, 2007).
Klasifikasi
 Berdasarkan gambaran histologi tumor Wilms dibedakan
menjadi (Hardjowito S Dkk, 2005):
1. Histologi baik (favorable histology) Secara histologis, tumor menyerupai
perkembangan ginjal normal dengan tiga tipe sel, yaitu blastemal,
epitelial (tubulus), dan sromal. Tidak semua tumor mengandung ketiga
jenis sel secara bersamaan, dapat pula ditemukantumor yang hanya
mengandung satu jenis sel yang membuat diagnosis menjadi sulit.
2. Histologi anaplastik (anaplastic histology) Terdapat pleomorfisme dan
atipia yang hebat pada sel-sel tumor yang dapat fokal maupun difus.
Anaplasia fokal tidak selalu berhubungan dengan prognosis yang buruk,
tetapi anaplasia difus selalu mempunyai prognosis yang buruk (kecuali
pada stadium I). Anaplasia berhubungan pula dengan resistensi terhadap
kemoterapi dan masih dapat terdeteksi setelah kemoterapi preoperatif.
 Berdasarkan stadium penyakit:
Penentuan stadium pada tumor Wilms berdasarkan penemuan
histopatologi, dan metastase tumor, dikenal lima tingkatan menurut
The National Wilms’ Tumor Study Committee, dapat dilihat dibawah
ini(Hardjowito S Dkk, 2005):
1. Stadium I : tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa
menembus pseudokapsul. Tumor tidak ruptur sebelum atau sesudah
pengangkatan atau sesudah dibiopsi.
2. Stadium II : tumor meluas menenbus kapsul dan masuk ke
jaringan ginjal dan sekitar ginjal seperti jaringan perirenal, hilus
renalis, vena renalis (trombosis vena renalis).
3. Stadium III : tumor menyebar ke rongga abdomen
(perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritonium dan lain-lain.
4. Stadium IV : tumor menyebar secra hematogen ke rongga
abdomen, paru-paru, otak dan tulang.
5. Stadium V : ditemukannya tumor bilateral pada kedua ginjal pada
saat diagnosis.
Tumor wilms umumnya merupakan tumor tunggal yang
muncul dari parenkim ginjal. Tumor ini dipisahkan dari
ginjal oleh sebuah simpai bermembran. Tumor ini
berasal dari sel-sel renoblas yang terdapat dalam
parenkim ginjal. Tumor yang leih besar akan meluas
melewati garis tengah. Tumor itu dapat meluas
kebangunan sekitar, menyebabkan obstruksi vena kava
inferior (dari asites atau edema) dan usus (obstruksi atau
konstipasi). Tumor ini berhubungan dengan anomaly
kongenital seperti hipospadia, kriptorkidisme, dan
aniridia, dan dengan hemihipertrofi, malformasi
jantung, dan neurofibromatosis (Cecily L & Linda A,
2002).
Tumor ini tumbuh cepat. jenis jaringan bervariasi sesuai kondisi
patologik yang “menuguntungkan” dan “tidak menguntungksn”,
histologi menguntungkan termasuk kista multiokuler,
nefroblastomatosis, dan nefroma mesoblastik bawaan. histologi
tidak menguntungkan mencakup sarcoma sel bening, anaplasia, dan
tumor rabdoid. tumor itu dapat menyebar melalui pembuluh limfe ke
limfonodus retroperitoneal. tempat paling umum untuk metastasis
tumor ini adalah paru-paru, diikuti hati, ginjal kontralateral dan
tulang (jarang). tumor ini tidak boleh dipalpasi karena dapat
menyebabkan penyebaran tumor ketempat lain atau dapat
menyebabkan emboli pulmonary (cecily l & linda a, 2002).
Ketiga gejala pertama adalah manifestasi klinis utama (Cecily L
& Linda A, 2002):
1. Masa di pinggang.
2. Nyeri perut yang bersifat kolik akibat perdara- han sehingga
terjadi penggumpalan darah dalam saluran kencing
3.Hematuria (makroskopis) terdapat kira-kira 20% kasus,
mungkin akibat infiltrasi tumor ke dalam kaliks.
4. Hipertensi diduga oleh karena penekanan tumor pada arteri
renalis sehingga terjadi iskemia jaringan ginjal atau akibat
hipersekre- si renin.
5. Demam
6. Malaise
1. Pemeriksaan USG abdomen seringkali menjadi langkah
pertama yang sangat potensial dalam men- diagnosis tumor
wilms. Melalui pemeriksaan ini dapat dibedakan massa
intrarenal dari massa yang berasal dari kelenjar adrenal atau
struktur-struktur di sekitarnya. Evaluasi vena cava infe- rior
penting karena tumor dapat meluas ke struktur tersebut.
2. Ct-scan abdomen dapat mengkonfirmasi adanya massa
yang berasal dari intrarenal dan memperte- gas anatomi
tumor. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi
adanya pertum- buhan tumor ke dalam vena cava inferior,
integritas dari ginjal kontralateral, dan kemungkinan ada- nya
metastase ke limfonodus atau hepar.
3. Pemeriksaan radiografi thoraks diperlukan untuk
menentukan adanya metastasis paru. Pemerik- saan ct-
scan thoraks tidak rutin dilakukan, namun dapat
membantu menemukan adanya nodul yang
tersembunyi pada pasien dengan gambaran radiografi
thoraks yang normal.
Di beberapa pusat di amerika serikat, penatalaksanan meliputi
reseksi komplit sebelum pemberian kemoterapi, dengan atau tanpa
radioterapi. Kondisi vena cava inferior harus diperhatikan, jika
tidak paten, kemoterapi preoperatif sebaiknya diberikan. Selama
operasi, ginjal kontralateral juga diperiksa untuk meniadakan
kemungkinan tumor wilms bilateral. Hepar sebaiknya diperiksa
untuk mencari kemungkinan metastasis, meskipun telah dilakukan
pemeriksaan USG atau ct-scan preoperatif. Kelenjar getah bening
retroperitoneal juga diperiksa dan dilakukan biopsi pada kelenjar
yang dicurigai.(Redner A, 2005)
1. Kasus
5. Intervensi
2. Pengkajian
6. Implementasi
3. Analisa data

7. Evaluasi
4. Diagnosa
Nn. N. Berusia4 tahun datang ke rumah sakit fatmawati pada tanggal
26 september 2017 bersama ibunya,keluhan nyeri perut sejak 1 bulan
terakhir dan memberat dalam 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
perut yang dirasakan pasien menjalar hingga ke punggung dan nyeri
yang dirasakan tidak berkurang dengan merubah posisi. Ibu pasien
juga mengatakan semakin hari perut pasien membesar dan timbul
benjolan di area perut bagian pusar sebesar bola tenis. Benjolan
tersebut terasa nyeri tanpa adanya sentuhan, dan benjolan juga nyeri
bila ditekan. Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging.
Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien mengalami penurunan berat
badan karena pasien mengalami penurunan nafsu makan. Ibu pasien
juga mengatakan bahwa pasien tampak lemah,malaise, pasien mual,
muntah dan demam.TTV: TD 140/110 mmhg, N 120 x/menit, suhu 37
°C, RR 20 x/menit.
1. IDENTITAS
Nama : Nn. N No . RM : 033197
Umur : 4 Tahun Pekerjaan : -
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan: Belum Kawin
Agama : Islam Tgl MRS : 26 September 2017
Pendidikan : Play Group Tgl Pengkajian : 26 September 2017
Alamat : Jakarta Sumber informasi : Keluarga, klien,
Selatan dan rekam medik
2. RIWAYAT KESEHATAN

1. Diagnosa medis: wilms tumor


2. keluhan utama: nyeri perut yang dirasakan pasien menjalar hingga ke
punggung dan nyeri yang dirasakan tidak berkurang dengan merubah posisi.
3. Riwayat penyakit sekarang: keluhan nyeri perut sejak 1 bulan terakhir dan
memberat dalam 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut yang dirasakan
pasien menjalar hingga ke punggung dan nyeri yang dirasakan tidak berkurang
dengan merubah posisi. Ibu pasien juga mengatakan semakin hari perut pasien
membesar dan timbul benjolan di area perut bagian pusar sebesar bola tenis.
Benjolan tersebut terasa nyeri tanpa adanya sentuhan, dan benjolan juga nyeri
bila ditekan. Ibu pasien juga mengatakan bahwa pasien mengalami penurunan
berat badan dalam 1 tahun terakhir, ibu pasien mengaku bahwa pasien mengalami
penurunan nafsu makan sejak 1 tahun terakhir.
4. Riwayat kesehatan terdahulu: -
5. Riwayat penyakit keluarga: ibu pasien menyangkal adanya anggota keluarga
yang mempunyai keluhan riwayat penyakit yang sama seperti pasien.
3. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pola nutrisi/metabolik (abcd)
suhu badan normal (37°C) hanya panas hari pertama sakit saat dirumah. Dapat
terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema.
Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual
, muntah dananoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB
sebelum sakit 17 kg, BB saat sakit 20 kg, meningkat karena adanya edema.
Perlukaan pada kulit karena uremia.
2. Pola eliminasi
eliminasi urin : gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme
tidak dapat diekskresidan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus
yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria (produksi urin: 300
ml/ hari),proteinuri, hematuria (urin mengandung darah).
3. Pola aktivitas dan latihan
pada klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya
kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan
mobilisasi duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama 1 minggu.
4. Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremia

5. Pola kognitif dan perceptual


Klien tidak mengalami permasalahan di fungsi memori dan kognitif
6. Pola persepsi diri
Kliencemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema danperawatan
yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula.
7. Pola peran dan hubungan
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dari lingkungan
perawatan yang baru.
2. Kepala
a. bentuk : normocephali
b. rambut : hitam, distribusi normal
c. wajah : simetris, edema dan deformitas tidak dijumpai
d. mata : konjungtiva pucat (-/-), ikterik (-/-), pupil bulat isokor 3 mm/3 mm,
refleks cahaya langsung (+/+), dan refleks, cahaya tidak langsung (+/+)
e. telinga : serumen (-/-)
f. hidung : sekret (-/-)
g. mulut : bibir pucat dan kering tidak dijumpai, sianosis tidak dijumpai,
lidah tremor dan hiperemis tidak dijumpai, mukosa pipi licin.
h. Tonsil : hiperemis (-/-), T1/T1
i. faring : hiperemis tidak dijumpai, gerakan arkus faring tampak simetris.

3. Leher
inspeksi : simetris, pembesaran KGB tidak dijumpai.
Palpasi : TVJ (N) R-2 cm H2O.

4. Thoraks
inspeksi statis : simetris, bentuk normochest
dinamis : simetris, pernafasan abdominothorakal, retraksi suprasternal dan
retraksi interkostal tidak dijumpai
4. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sakit sedang, compos mentis.
Tanda vital :
TD : 140/110 mmhg
Nadi : 120x/menit
Suhu : 37°C
Pernafasan : 20x/menit

1. Kulit
a. warna : kuning langsat
b. turgor : cepat kembali
c. sianosis : tidak ada
d. ikterus : tidak ada
e. oedema : tidak ada
f. anemia : tidak ada
5. Paru
inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, tidak ada jejas di dada

6. Jantung
a. Inspeksi : Iktus Kordis Tidak Terlihat
b. Palpasi : Iktus Kordis Teraba Di ICS V Linea Midklavikula Sinistra.
c. Perkusi : Atas : ICS III Sinistra Kiri : ICS IV Linea Midklavikula Sinistra.Kanan : ICS IV Di Linea Parasternal
Dekstra
d. Auskultasi : BJ I > BJ II Normal, Reguler, Murmur Tidak Dijumpai
7. Abdomen
a. Inspeksi : Tampak Pembesaran Di Area Intra Umbilicalis Kanan, Keadaan Di Dinding Perut: Tampak Adanya
Pelebaran Vena Dan Dinding Perut Tegang, Namun Sikatrik, Striae Alba, Kaput Medusa, Kulit Kuning, Gerakan
Peristaltik Usus, Darm Steifung, Darm Kontur, Dan Pulsasi Pada Dinding Perut Tidak Dijumpai.
b. Auskultasi : Peristaltik Usus Normal, Bising Pembuluh Darah Tidak Dijumpai
c. Palpasi : Teraba Massa Di Bagian Intra Umbilicalis, Konsistensi Keras, Berbatas Tegas Yang Disertai Nyeri
Tekan. Hepar : Tidak Teraba Lien : Tidak Teraba Ginjal : Ballotement Tidak Di Jumpai
d. Perkusi :Suara Timpani Di Semua Lapangan Abdomen Kecuali Pada Area Intra Umbilicalis Kanan. Nyeri Ketok
Kostovertebrae Tidak Ada.
e. Tulang Belakang : Simetris, Nyeri Tekan Tidak Dijumpai
f. Kelenjar Limfe : Pembesaran KGB Tidak Dijumpai
g. Ekstremitas : Akral Hangat Ekstremitas
5. TERAPI
1). Radioterapi
2). Kemoterapi
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Laboratorium Pada Tanggal 26 November 2008
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Efek Fisiologis Dari Neoplasia Ditandai
Dengan Anak Mengatakan Nyeri Di Daerah Perutnya, Anak Tampak
Memegang Daerah Perutnya Nyeri Akut, Tekanan Darah 140/110mmhg,
Takikardi Dan Takipnea, Teraba Massa Di Bagian Intra Umbilicalis, Konsistensi
Keras, Berbatas Tegas Yang Disertai Nyeri Tekan

2. Perubahan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan Berhubungan Dengan Asidosis


Metabolic, Gangguan Keseimbangan Asam Dan Basaditandai Dengan Anak
Mengatakan Tidak Mau Makan, Makanan Tidak Di Habiskan, Adanya Mual ,
Muntah Dan Anoreksia

3. Kecemasan Berhubungan Dengan Kurangnya Pengetahuan Anak Dan Orang


Tua Tentang Penyakit Ditandai Dengan Keluarga Klien Selalu Bertanya Tentang
Kesehatan Anaknya Klien Cemas Dan Takut Karena Urinenya Berwarna Merah
Dan Adanya Edema Dan Perawatan Yang Lama, Orang Tua Terlihat Cemas Dan
Gelisah Dengan Keadaan Anaknya, Tekanan Darah 140/110mmhg
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan Otot Dan
Kehilangan Tonus Karena Adanya Hiperkalemiaditandai Dengan
Anak Mengatakan Lemas Dan Lelah, Terbaring Lemas Di Tempat
Tidur, Anak Kurang Bersemangatdalam Beraktivitas, Malaise.
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Kesimpulan

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada
anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan
pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor ini dapat
melakukan metastase sampai ke paru-paru, tulang, hati, otak dan ginjal
yang lain. Seperempat hingga setengah dari bagian pasien tumor ginjal
sudah mengalami kelainan metastasik pada saat penyakitnya
didiagnostik (brnner & suddart, 2002). Berdasarkan gambaran histologi
tumor Wilms dibedakan menjadi (Hardjowito S Dkk, 2005): Histologi
baik (favorable histology) & Histologi anaplastik (anaplastic histology)

Anda mungkin juga menyukai