Anda di halaman 1dari 35

Kasus Stres Adaptasi

Ni Made Anggun M 1810711065


Zahra Amanda Nurhaliza 1810711092
Elfrida Juniartha 1810711093
Annisa Nabilla 1810711098
HilmiYoda 1810711099
Karina Oktaviyadi 1810711101
Niken Dwi Permatasari 1810711104
Nur Sari Dewi 1810711105
Grace Debora 1810711106
KASUS
Harusberempati(emphaty).
Kemampuanuntukdapatmemahamidanmerasakansuasanahatipasien
Peran tersebut, mampumelihatpermasalahandarisudut pandangpasien, dan
tidakbersikapmenghakimi, menyalahkanataumenghinapasien.
Perawat SebagaiKonselor
Membantuklienuntuk mengenalidanmengatasimasalahpsikologisatau
sosialyang penuhtekanan, dengancaramendengarkankeluhandariklien,
terhadap menyemangatiklienhinggakliendapatberpikirpositiflagi.
SebagaiEdukator
Kasus Peraninidilakukandenganmembantupasiendalammeningkatkantingkat
pengetahuankesehatan, gejalapenyakitbahkantindakanyang diberikan,
sehinggaterjadiperubahanperilakudaripasien
MemberiKenyaman
Rasa nyamanyang adadi pasienakanmempengaruhikesembuhan
kesehatannya.
 Diagnosa ca mamae adalah diagnosa kanker pauidara. Kanker payudara
adalah kondisi ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara. Kanker
bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara.
Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam
payudara.
 Kanker payudara terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh tidak
normal dan tidak terkendali. Sel tersebut umumnya membentuk tumor
yang terasa seperti benjolan. Meski biasanya terjadi pada wanita, kanker
payudara juga bisa menyerang pria.
 Masektomi adalah istilah untukoperasi pengangkatan payudara, baik
salah satu atau keduanya, untuk menghilangkan sel kanker. Prosedur ini
dapat mengangkat hanya sebagian jaringan payudara atau
keseluruhannya, tergantung kebutuhan.
1. dimensi sosiokultural
Dimana dipengaruhui oleh norma dan peraturan kultural yang
menentukan apakah perilaku yang diterima didalam kultur. Dalam
kasus ini seseorang merasa cemas akan melakukan masektomi
atau pengangkan payudara, di mana wanita ini mengalami cemas
sebelum melakukan operasi masektomi. Faktor sosial budaya
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup penderita kanker payudara mulai dari awal diagnosa. Hasil
telaahan didapatkan bentuk sosial budaya yang teridentifikasi
dalam penelitian ini adalah unsur agama, komunikasi, informsasi,
dukungan sosial dan keluarga.
2. dimensi agama dan etik
Kepuasan seksual melewati batas kode etik individu, maka
akan menimbulkan konflik internal seperti perasaan bersalah,
berdosa, dll. Dalam hal kasus ini,
3. dimensi biologis
Dimensi yang berkaitan dengan anatomi dan fungsional
organ reproduksi termasuk bagaimana menjaga kesehatan
dan mengfungsikan secara optimal kepada keluarganya atau
mungkin kepada anaknya
4. dimensi psikologis
Seksualitas mengandusng sesuatu untuk dipelajari. Dalam
kasus ini tentunya klien mengetahui fungsi dari alat vital yang
ada di tubuhnya. Tentunya dia dapat mempelajari bagaimana
hal ini bisa terjadi kepadanya dan mendapat menjadi
informasi yang dpaat dibagikan kepada anak-anaknya.
 Semua orang mempunyai sistem nilai seksual. Perhatian
utama pada klien: apakah perilaku, sikap, perasaan, dan sikap
seksual spesifik adalah normal? Dalam kasus ini klien merasa
takut dan cemas sebelum melakukan tidakan, klien tahun
menghadapi intervensi yang akan terjadi. Yang akibatnya ia
dapat melakukan hal hal normal sebelum ia terkena penyakit
kanker payudara. Maka dari itu diperlukan promosi kesehatan
dari perawat tentang edukasi seksual dan pemberian
informasi mengenai efek
PENGKAJIAN
MENURUT
TEORI
SUNRISE
LEININGER
FAKTOR SOSIAL
DAN
KETERIKATAN
KELUARGA
(KINSHIP AND
SOCIAL
FACTORS)
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor :
• Nama lengkap
• Nama panggilan
• Umur dan tempat tanggal lahir
• Jenis kelamin
• Status Perkawinan
• Tipe keluarga
• Pengambilan keputusan dalam keluarga
• Hubungan klien dengan kepala keluarga
• Kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga

13
FAKTOR SOSIAL DAN KETERIKATAN KELUARGA
SESUAI KASUS

Jenis
Status
Umur Kelamin
Perkawinan
Klien berumur Jenis kelamin
Klien belum
38 tahun lien
menikah
perempuan

14
FAKTOR
TEKNOLOGI
(TECHNOLOGIC
AL FACTORS)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih
atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam
pelayanan kesehatan. Hal yang perlu dikaji :

• Persepsi sehat sakit


• Kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
• Alasan mencari bantuan kesehatan
• Alasan klien memilih pengobatan alternatif
• Persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan
teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini

16
FAKTOR TEKNOLOGI SESUAI KASUS

Persepsi sehat sakit Kebiasaan berobat atau Persepsi klien tentang


mengatasi masalah penggunaan dan
Klien memillih untuk
kesehatan pemanfaatan teknologi
pergi ke Rumah Sakit
dibandingkan dengan Klien tidak pernah untuk mengatasi
pengobatan tradisional, menderita penyakit berat, permasalahan
tetapi klien merasa sehingga klien kurang kesehatan saat ini.
cemas atas tindakan pengetahuan tentang Klien merasa ragu
penyakit yang dideritanya
yang akan dilakukan dengan tindakan Operasi
pada penyakitnya Mastektomi, karena
(operasi Mastektomi) dan kemungkinan sembuh
Alasan mencari
berfikir bahwa penyakit ini sangat kecil.
bantuan kesehatan
kemungkinan dirinya
untuk sembuh sangat Adanya keinginan dari
kecil. klien untuk sembuh

17
FAKTOR AGAMA
DAN FALSAFAH
HIDUP
(RELIGIOUS
AND
PHILOSOPHICA
L FACTORS)
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis
bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk
menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di atas kehidupannya sendiri.
Faktor agama yang harus dikaji adalah :

• Agama yang dianut


• Kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan
• Ikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa
• Konsep diri
• Status pernikahan
• Cara pandang klien terhadap penyebab penyakit
• Cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap
kesehatan.

19
FAKTOR AGAMA DAN FALSAFAH HIDUP
SESUAI KASUS

Konsep Diri
Klien kurang pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya karena
sering bertanya kepada perawat

20
NILAI-NILAI
BUDAYA DAN
GAYA HIDUP
(CULTURAL
VALUE AND LIFE
WAYS)
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut
budaya yang dianggap baik atau buruk. Norma-norma budaya adalah suatu
kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait.
Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :

• Posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga


• Bahasa yang digunakan
• Bahasa nonverbal yang ditunjukkan klien
• Kebiasaan makan
• Makanan yang dipantang dalam kondisi sakit
• Persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari
• Kebiasaan membersihkan diri.
• Sarana hiburan yang dimanfaatkan

22
TEORI NILAI-NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP SESUAI KASUS

Bahasa yang digunakan Makanan yang dipantang dalam


Klien menggunakan bahasa Indonesia dan kondisi sakit
berbicara dengan cepat karena merasa Daging, karena menyebabkan
cemas menjelang operasi,serta klien
pertumbuhan kembali sel-sel yang
selalu bertanya tentang penyakitnya
tidak normal. Seafood, karena
menyebabkan sel-sel kanker semakin
Kebiasaan makan berkembang. Makanan yang
Menolak untuk makan menjelang operasi dipanggang atau yang dibakar, karena
kandungan karsinogen aktif dalam
Bahasa nonverbal yang ditunjukkan klien makanan ini dapat mengembangkan
Klien gemeteran dan tampak sulit konsentrasi kembali sel-sel kanker.

23
TEORI NILAI-NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP SESUAI KASUS

Persepsi sakit berkaitan dengan


aktivitas sehari-hari
Klien cemas dengan penyakit yang
dideritanya dan menolak untuk
makan, sulit tidur, serta selalu mimpi
buruk. Sehingga, aktivitas sehari-hari
klien menjadi tidak nyaman.

24
FAKTOR
KEBIJAKAN DAN
PERATURAN
YANG BERLAKU
(POLITICAL AND
LEGAL
FACTORS)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah
segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam
asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995).
Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah :

• Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam


berkunjung
• Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu
• Cara pembayaran untuk klien yang dirawat.

26
FAKTOR
EKONOMI
(ECONOMICAL
FACTORS)
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk
membiayai sakitnya agar segera sembuh. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat
diantaranya :

• Pekerjaan klien
• Sumber biaya pengobatan
• Kebiasaan menabung dan tabungan yang dimiliki oleh keluarga
• Biaya dari sumber lain misalnya asuransi
• Penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga.

28
FAKTOR
PENDIDIKAN
(EDUCATIONAL
FACTORS)
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur pendidikan
formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya
didukung oleh buktibukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar beradaptasi
terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji pada tahap
ini adalah :

• Tingkat pendidikan klien


• Jenis pendidikan
• Kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga
tidak terulang kembali.

30
Thanks!

31
Data Masalah Etiologi
DS : pasien mengeluh Ansietas Stresor
tidak bisa tidur
Analisis menjelang operasi
DO : pasien terlihat
gemetar
Data DS : pasien mengeluh Ketakutan Respon terhadap
selalu mimpi buruk stimulus fobik
DO: psien terlihat
kurang konsentrasi
1. Ansietas berhubungan dengan stressor
Diagnosa
2. Ketakutan berhubungan dengan respon terhadap
Keperawatan stimulus fobik
Tujuan &
Kriteria hasil

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 1x24 jam, diharapkan tingkat
kecemasan klien berkurang, dengan kriteria
hasil:
1) Rasa cemas dan takut yang di sampaikan
INTERVENSI secara lisan dipertahankan pada kondisi
cukup berat (2) dan ditingkatkan pada
kondisi ringan (4).
2) Gangguan pola tidur yang dialami klien
dipertahnkan pada kondisi cukup buruk (2)
dan di tingkatkan pada kondisi ringan (4).
Dukungan Emosional
1. Dorong pasien untuk mengekspresikan persaan cemas,
marah, atau sedih.
2. Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan dan
keamanan selama periode cemas.
Pengurangan Kecemasan
1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
2. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan.
3. Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara
yang tepat.
INTERVENSI 4. Intruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.
5. Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk
mengurangi tekanan/kecemasan.
Peningkatan Tidur
1. Bantu untuk menghilangkan situasi stres sebelum tidur.
2. Monitor pola tidr pasien dan catat kondisi fisik dan/atau
psikologis (ketakutan/kecemasan) keadaan yang
mengganggu tidur.
3. Sesuaikan lingkungan (misalnya, cahaya, kebisingan, suhu,
dan tempat tidur) untuk meningkatkan tidur.

Anda mungkin juga menyukai