MATERI
HUKUM
PIDANA
Delia Putri
Indah Miftahur Rahmah
Mutia Berlin
Nadia Ariva
Yuniarti Fakhriah
1
HUKUM PIDANA
PENGERTIAN HUKUM PIDANA
• Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa
yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan
hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya.
• Tindak pidana fiskal adalah perbuatan tertentu di bidang fiskal yang diberi sanksi
pidana.
9
4
MACAM-MACAM
TINGKAH LAKU YANG
DIANCAM HUKUMAN
TINGKAH LAKU YANG DIANCAM HUKUMAN
1. HUKUMAN DIANCAM TERHADAP TINGKAH LAKU
contoh: Pembunuhan, Pembunuhan yang direncanakan, Pembunuhan anak yang direncanakan,
Perampasan jiwa atas permintaan si korban, Pengguguran, Menimbulkan kematian karena lalai atau
kurang berhati-hati
2. TINGKAH LAKU TERHADAP BADAN
contoh: Penganiayaan, Perkelahian, Penyerangan, Membahayakan jiwa dan kesehatan orang lain
3. TINGKAH LAKU TERHADAP KEHORMATAN
contoh: Penghinaan, Fitnah, Pengaduan orang yang difitnah, Penghinaan orang yang telah meninggal
4. TINGKAH LAKU TERHADAP KEKAYAAN
contoh: Pencurian dan penyamunan, Penggelapan, Perusakan kekayaan, Penipuan
5. TINGKAH LAKU TERHADAP SUSUNAN KETURUNAN DAN PERKAWINAN
contoh: Perzinahan, Perkosaan
11
5
TUJUAN HUKUM
PIDANA
3 TUJUAN HUKUM PIDANA
13
3. Mendidik Seseorang
Memberikan pendidikan bagi setiap orang agar yang pernah melakukan perbuatan
yang melanggar agar tidak melakukan lagi, dan agar diterima kembali dilingkungan
masyarakat. Hal ini akan mencegah terjadinya gejala-gejala sosial yang tidak sehat atau yang
melakukan perbuatan yang dilanggar, dan hukuman untuk orang yang sudah terlanjur berbuat
tidak baik.
14
6
PEMBAGIAN HUKUM
PIDANA
PEMBAGIAN HUKUM PIDANA
16
7
HUKUM PIDANA
OBJEKTIF
HUKUM PIDANA OBJEKTIF
HUKUM PIDANA OBJEKTIF TERDIRI DARI:
• Hukum Pidana Material
• Hukum Pidana Formal
• Hukum Pidana Material mengatur perumusan dari kejahatan dan pelanggaran serta
syarat-syarat bila seseorang dapat dihukum.
• Hukum Pidana Formil ialah hukum yang mengatur cara-cara menghukum seseorang
yang melanggar peraturan pidana (merupakan pelaksanaan dari Hukum Pidana Materiil).
• Sumber hukum Materil ialah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya
misalnya : KUHP segi materilnya adalah pidana umum, kejahatan dan pelanggaran.
KUHPerdata mengatur masalah orang sebagai subjek hukum, benda sebagai objek, perikatan,
perjanjian, pembuktian dan daluarsa.
• Sumber hukum Formil : sumber hukum yang dilihat dari segi yuridis dalam
arti formil.
yaitu: UU, Kebiasaan, Traktat, Yurisprudensi, Doktrin.
20
7
8
MACAM-MACAM
PERBUATAN PIDANA
MACAM-MACAM DELIK
Perbuatan pidana atau delik adalah perbuatan seseorang atau
sekelompok orang yang menimbulkan peristiwa pidana atau perbuatan yang
melanggar hukum pidana dan diancam dengan hukuman. Macam-macam delik
:
1. Delik Formal : suatu perbuatan pidana yang dilakukan dan perbuatan itu benar-benar melanggar
ketentuan yang dirumuskan dalam pasal-pasal undang-undang yang bersangkutan.
2. Delik Material : suatu perbuatan pidana yang dilarang,yaitu akibat yang ditimbulkan dari
perbuatan itu.
3. Delik Dolus : suatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan sengaja.
4. Delik Culpa : perbuatan pidana yang tidak disengaja.
5. Delik Aduan : suatu perbuatan pidana yang memerlukan pengaduan orang lain.
6. Delik Politik : perbuatan pidana yang ditunjukkan kepada keamanan negara, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
22
9
ASAS-ASAS YANG
TERDAPAT DALAM KUHP
ASAS YANG TERDAPAT DALAM KUHP
1. Asas Legalitas : Suatu jaminan dasar bagi kebebasan individu dengan memberi
batas aktifitas apa yang dilarang secara cepat dan jelas.
2. Asas Teritorial : asas yang berdasarkan kekuasaan negara atas daerahnya.
3. Asas Nasional Aktif : ketentuan hukum pidana indonesia berlaku bagi semua
WNI yang melakukan tindak pidana dimanapun ia berada (pasal 5 KUHP).
4. Asas Nasional Pasif : ketentuan hukum pidana indonesia berlaku bagi semua
tindak pidana yang merugikan kepentingan negara (pasal 4 KUHP)
5. Asas Universalitas : dilandasi pemikiran bahwa setiap negara didunia wajib turut
melaksanakan tata hukum sedunia (hukum internasional)
24
10
JENIS-JENIS HUKUMAN
JENIS-JENIS HUKUMAN
Terbagi dua :
26
Hukuman mati Hukuman penjara Hukuman denda
Hukuman mati dijatuhkan pada Pidana kurungan dikenakan Hukuman denda dikenakan
perkara pidana tertentu, salah kepada orang yang melakukan terhadap pelanggaran yang
satunya adalah perkara narkotika tindak pidana pelanggaran diatur dalam undang-undang.
sebagaimana disebut Berdasarkan Pasal 30 ayat (2)
Pasal 22 KUHP
dalam Undang-Undang Nomor 35 KUHP, jika pidana denda tidak
Tahun 2009 tentang dibayar, ia diganti dengan pidana
Narkotika (“UU Narkotika”). kurungan.
27
11
SYARAT
PERISTIWA
PIDANA
SYARAT PERISTIWA PIDANA
Suatu peristiwa agar dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa pidana harus memnuhi syarat-
syarat seperti berikut :
• Harus ada suatu perbuatan, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
• Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undangundang. Pelakunya harus telah
melakukan suatu kesalahan dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
• Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi perbuatan itu memang dapat dibuktikan
sebagai suatu perbuatan yang melanggar ketentuan hukum.
• Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum yang dilanggar itu mencantumkan
sanksinya.
Hukum adat adalah hukum asli bangsa Indonesia. Sumbernya adalahperaturan-peraturan hukum tidak
tertulis yang tumbuh dan berkembang dandipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Selain
itu dikenal pula masyarakat hukum adat yaitu sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya
sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas
dasar keturunan.
Van Vollenhoven mengartikan persekutuan hukum sebagai suatu masyarakat hukum yang
menunjukkan pengertian-pengertian kesatuan-kesatuan manusia yang mempunyai:
•Tata susunan yang teratur
•Daerah yang tetap Beberapa contoh persekutuan hukum adalah :
•Penguasa-penguasa atau pengurus Famili di Minangkabau :
– Tata susunan yang tetap yang disebut rumah
•Harta kekayaan. Jurai
– Pengurus sendiri yaitu yang diketuai oleh
Penghulu Andiko, sedangkan Jurai dikepalai oleh
seorang Tungganai atau Mamak kepala waris.
– Harta pusaka sendiri
Hukum Tanah
Adat Waris
Adat
Prof. Soepomo, merumuskan hukum adat waris adalah : Hukum adat yang memuat peraturan-
peraturan yang mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang-barang harta benda dan
barang-barang tidak berwujud dari angkatan manusia kepada turunannya.
Hukum Tanah Adat adalah keseluruhan kaidah hukum yang berkaitan dengan tanah dan bersumber pada hukum adat.
Umumnya hukum tanah adat bersifat tidak tertulis. Hukum tanah adat terbagi atas hukum tanah adat administratif dan
hukum tanah adat perdata. Hukum tanah adat administratif adalah keseluruhan peraturan yang merupakan landasan
bagi negara untuk melaksanakan praktiknya dalam soal tanah, sedangkan hukum tanah adat perdata adalah
keseluruhan peraturan yang mengatur tanah milik perseorangan atau suatu badan hukum
32
HUKUM ADAT
2. UNSUR PSIKOLOGIS
Bahwa terdapat adanya keyakinan pada
rakyat, bahwa adat dimaksud mempunyai
kekuatan hukum
34
13
SUSUNAN
KEKELUARGAAN ADAT
SUSUNAN KEKELUARGAAN HUKUM ADAT
Sistem Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan sistem kekerabatan yang anggota-anggotanya menarik garis keturunan hanya dari pihak laki-
laki/ayah saja, terus menerus ke atas karena ada kepercayaan bahwa mereka berasal dari seorang ayah (Δ) asal.
Misal: masyarakat Alas (Sumatera Utara), Gayo, Tapanuli (Batak), Nias, Pulau Buru, Pulau Seram, Lampung Pepadun, Bali, Lombok.
Sistem Matrilineal
Sistem
Sistem kekerabatan
kekerabatanmatrilineal merupakan
bilateral/ parental sistem kekerabatan
merupakan yang anggota-anggotanya
sistem kekerabatan menarik garis
yang angota-anggotanya keturunan
menarik garis hanya dari
keturunan
pihak ibu sajagaris
baik melalui terusayah
menerus ke atas karena
(Δ) maupun ibu (O).ada kepercayaan bahwa mereka semua berasal dari seorang ibu (O) asal.
Misal: masyarakat Minangkabau, Kerinci, Semendo (Sumatera Selatan), Lampung Paminggir.
Any Questions?