Anda di halaman 1dari 13

Perdarahan Saluran Cerna

Klasifikasi
1. Perdarahan SCBA
2. Perdarahan SCBB
Perdarahan SCBA Perdarahan SCBB

Hematemesis: muntah darah Hematoskezia : darah segar


merah segar atau hematin keluar per-anum
(hitam seperti kopi)
Melena : feses berwarna hitam Maroon stool: feses berwarna
disertai dengan bau busuk . merah hati ( biasanya dari
kolon bagian proksimal).
SCBA

SCBB
Pengelolaan
1. Pemeriksaan Awal
2. Stabilisasi hemodinamik bila perlu
3. Melanjutkan anamnesis, pemfis dan pemeriksaan
penunjang
4. Menegakkan diagnosis pasti
5. Terapi penyebab
Pemeriksaan awal
• Tekanan darah
• Nadi Perdarahan akut dalam jumlah
besar melebihi 20% volume
• Perubahan ortostatik tekanan intravaskular akan menyebabkan
darah dan nadi kondisi hemodinamik tidak stabil:
•Hipotensi (TD: <90/60)
• ada tidaknya vasokonstriksi •Nadi >100 x/menit
perifer •Akral dingin
• laju pernafasan •Kesadaran menurun
•Anuria atau oliguri.
• Tingkat kesadaran
• Produksi urin
Tatalaksana hemodinamik tidak stabil
• Infus cairan kristaloid (mis, NaCl fisiologis)
dengan tetesan cepat menggunakan dua
jarum berdiameter besar ( minimal 16 G) dan
pasang monitor CVP
• Secepatnya kirim pemeriksaan darah untuk
menentukan golongan darah, Hb, hematokrit,
trombosit, dan leukosit.
Pemeriksaan Lanjutan
• Anamnesis:
1. Sejak kapan terjadinya perdarahan dan berapa
perkiraan darah yang keluar
2. Riwayat perdarahan sebelumnya
3. Riwayat perdarahan dalam keluarga
4. Ada tidaknya perdarah di bagian tubuh lain
5. Penggunaan obat-obatan sprti; OAINS, antikoagulan
6. Kebiasaan minum alkohol
7. Mencari kemungkinan adanya penyakit hati kronik,
demam berdarah, demam tifoid, gagal ginjal kronik,
alergi obat-obatan.
Pemeriksaan Fisik
• Tanda2 penyakit hati kronis (ikterik)
• Suhu badan
• Perdarahan di tempat lain
• Tanda2 kulit
Pemeriksaan laboratorium
• BUN/kreatinin
>35: perdarahan SCBA
<35: Perdarahan SCBB
ENDOSKOPI
• Diagnosis
• terapi
Terapi
• Terapi endoskopi
• Non-endoskopi
Sumber
• Buku IPD FK UI

Anda mungkin juga menyukai