Anda di halaman 1dari 14

Kebutuhan data untuk MSA*

dalam Perencanaan
Pembangunan Perkotaan
*Metropolitan Statistical Area **Kebijakan Perkotaan Nasional

Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman


Kementerian PPN/Bappenas

Diklat City Planning - ITB


Bandung, 24 September 2019
Penetapan Kawasan Metropolitan
Kawasan Perkotaan Fungsional: Kota dan Zona Komuter

Definisi Kota Identifikasi Zona Komuter

Kota Area Komuter Area komuter setelah


memasukkan enclaves
Commune dan membuang
Sel kepadatan Pusat perkotaan
> 50% dari exclaves
tinggi (kluster sel kepadatan
penduduk perkotaan Kota Commune > 15% dari Zona kota besar
(>1.500 penduduk tinggi dengan jumlah
di dalam pusat populasi pekerja pulang
per km²) penduduk >50.000 Menambahkan
perkotaan pergike kota
penduduk per km²) Commune enclave
Menghapus
exclave
2
Pendataan: Metropolitan Statistical Area
Perencanaan Kawasan Rujukan data kawasan Kondisi
Metropolitan metropolitan saat ini saat ini

Perencanaan ruang Data per kab/kota yang Belum ada data level kecamatan sehingga menyulitkan pendataan
terpadu KSN/Wilayah sudah dihasilkan oleh BPS metropolitan secara akurat
Metropolitan
Statistik komuter yang sudah Belum semua Wilayah Metropolitan ditetapkan delineasinya
Belum ada data dihasilkan oleh BPS, dengan KSN / Wilayah Metropolitan yang belum ditetapkan RTR dan
statistik kesatuan tingkat kedetailan kab/kota deliniasinya: Surabaya (Gerbangkertosusila), Manado (Bimindo),
Wilayah Metropolitan (bukan kecamatan) Palembang (Patungrayaagung), Banjarmasin (Banjarbakula)
yang terdiri dari PP 26/2008 tentang RTRWN telah menetapkan kriteria kawasan
beberapa wilayah Data K/L dan lembaga
lainnya (contoh: data World perkotaan
administratif
Bank) KSN / Wilayah Metropolitan yang sudah ditetapkan RTR dan
Data teknis dalam deliniasinya: Jakarta (Jabodetabek), Medan (Mebidangro), Denpasar
perencanaan kawasan Deliniasi berdasarkan
(Sarbagita), Makassar (Mamminasata), Semarang (Kedungsepur)
metropolitan menjadi jangkauan pelayanan yang
materi teknis dalam telah didefinisikan ATR/BPN
penyusunan Perpres
KSN dan sifatnya
unpublished

3
Daftar Major Projects Kewilayahan
1. Pengembangan Kawasan Batam-Bintan 5. Pengembangan Kawasan Perbatasan:
2. Pengembangan Kawasan Kota Baru: a) PKSN Jayapura,
a) Sofifi b) PKSN Merauke,
b) Tanjung Selor c) PKSN Paloh Aruk,
c) Maja d) PKSN Nunukan,
d) Sorong e) PKSN Atambua,
3. Pengembangan Wilayah Metropolitan: f) PKSN Kaefemenanu
a) Palembang 6. Pengembangan Wilayah Adat:
b) Banjarmasin a) Laa Pago,
c) Denpasar b) Domberay
d) Makassar 7. Pemindahan Ibukota Negara
4. Rehab dan Rekon Daerah Terdampak Bencana:
a) NTB,
4 dari 10 WM menjadi MP di dalam
b) Sulawesi Tengah, RPJMN 2020-2024 yang membutuhkan
c) Selat Sunda deliniasi serta pendataan rutin yang baik
untuk memudahkan perencanaan dan
proyeksi kebutuhan layanan dasar

4
Major Projects
Pembangunan Kawasan Perkotaan dalam RPJMN 2020-2024

Kota Baru Tanjung Selor

Kota Baru Sofifi

Kota Baru Sorong


Ibu Kota Negara
WM Palembang

WM Banjarmasin

WM Makassar
Kota Baru Maja

Keterangan
MP Pengembangan Kota Baru WM Denpasar Agenda Perkotaan non MP dalam RPJMN 2020-2024:
• Pengembangan 54 Kota Besar, Sedang, Kecil
MP Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM) • Pengembangan 6 Wilayah Metropolitan lain: Medan,
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Manado
MP Pemindahan Ibu Kota Negara 5
Tujuan
• Melakukan uji coba metode SAE dan MPD untuk percepatan pengambilan
keputusan di Wilayah Metropolitan (WM) dan pemanfaatan big data serta
teknologi informasi dalam perencanaan pembangunan
• Mengidentifikasi hubungan antarkota di dalam metropolitan atau yang
diprediksi akan menjadi metropolitan
• Memberikan input delineasi untuk WM dan pembangunan kawasan
metropolitan di Indonesia, termasuk kawasan perkotaan di dalam kabupaten
• Membangun sistem data statistik secara kewilayahan fungsional (metropolitan,
perkotaan di dalam kabupaten)

6
Manfaat yang Diperoleh
1 2
• Penetapan deliniasi metropolitan • Penetapan lokasi perencanaan
berdasarkan evidence dan data untuk setiap metropolitan
yang kuat

3 4
• Penetapan deliniasi untuk • Pengembangan sistem data statistik
pendataan metropolitan dan juga berdasarkan wilayah fungsional
untuk kemudahan proyeksi
metropolitan yang dibutuhkan
dalam proses perencanaan

7
Identifikasi Kebutuhan Data MSA dari MPD

1. Data komuter bulanan


2. Jarak, waktu tempuh, jenis moda transportasi, dan kegiatan
yang dilakukan oleh komuter berdasarkan hasil survei digital

8
Penyediaan Data Variabel MSA dari MPD
Waktu berangkat Jarak Tempuh, Lama Perjalanan Waktu tiba

Rumah Moda Transportasi Kantor

9
Identifikasi Kebutuhan Data MSA dari SAE

Input-Output/ PDRB Tingkat Indeks Tingkat


Interregional (Produk Domestik Pengangguran Pembangunan Kemiskinan
Input-Output Regional Bruto) Manusia

Tambahan :
o Jumlah penduduk
o Luas wilayah → kepadatan penduduk
o Kondisi sosial ekonomi lainnya (contoh: kepemilikan ponsel, akses internet)
10
Penyediaan Data MSA dari SAE

SAE Non SAE Sulit Dihasilkan

o Tingkat Pengangguran o PDRB (share PDRB), o Input-Output /


o IPM* Bayesian linear mixed Interregional Input-
o Tingkat Kemiskinan model Output
o Jumlah Penduduk
(Proyeksi & Podes)
o Luas Wilayah (Podes)

*Seluruh Komponen IPM dapat dihasilkan dari SAE:


o Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) dengan Proksi:
 Angka Kesakitan (morbidy rate)
 Persentase Penduduk yang mengalami keluhan kesehatan
o Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
o Pengeluaran per Kapita Riil disesuaikan Paritas Daya Beli (PPP)
Perlu konfirmasi lebih lanjut dengan Tim SAE BPS 11
Hambatan

Tidak semua variabel PODES didesiminasikan, akibatnya data tidak tersedia.


Contoh: Indikator terkait PDRB belum tersedia di raw data Diseminasi PODES
Tipe Data Tipe Data Tipe Data
No. Indikator No Variabel
(Kuesioner) (Agg Kec) (Agg Kab/Kota)
1 Status daerah (persentase daerah 106 (kode 1) cat prop prop
perkotaan)
2 Jumlah penduduk (laki+perempuan) 401a+401b con con con
3 Jumlah keluarga 401c con con con
4 Jumlah keluarga pertanian 401d con con con
5 Sumber pendapatan desa dan nilainya 1401a(k5) con con con
dari APBN (2018)
6 Pengeluaran desa selama tahun 2017 1402 (a+b+...+f+g) con con con
7 Kepemilikan badan usaha dan aset desa 1404a2 cat con con
(Jumlah unit usaha BUMDes)

12
Data BPS
Mission Description Number of %
Indicators
M2 Liveability and cultural dimension 58 53.7
M3 Progressive and welfare dimension 7 6.5
M4 Green and resilience dimension 19 17.6
M5 Good governance dimension 24 22.22
Total IKB 108 100
No Data sources All Missions %
1 PODES 2018 45 41.7
2 SUSENAS-Core (2017) 11 10.2
3 Daerah Dalam Angka 2018 23 21.3
4 Line Ministries/Agencies 25 23.1
5 Small perception survey 4 3.7
Total number of IKB 108 100 13
Terima kasih
perkim@bappenas.go.id

14

Anda mungkin juga menyukai