b. Kelengkapan sidang.
1) Ruang atau tempat sidang, meja, alas warna hijau dengan susunan berbentuk U,
kursi sidang, palu sidang, papan nama, bendera mereh putih, dan lambang garuda;
2) Tempat tunggu anggota komisi, pelanggar, pendamping dan saksi;
3) Denah ruang sidang.
c. Pakaian yang digunakan dalam sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri:
1) Perangkat Komisi Kode Etik Profesi Polri memakai PDU-IV/Toga;
2) Sekretaris memakai PDH/pakaian sipil lengkap (PSL);
3) Terduga pelanggar memakai PDH;
4) Pendamping dari anggota Polri memakai PDU-IV/toga dan PNS Polri memakai
PSL/Toga; dan
5) Saksi dari anggota Polri memakai PDH, dan saksi yang bukan anggota Polri
memakai pakaian bebas rapi.
d. Tahapan sidang.
Tahapan dalam pelaksanaan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri sebagai berikut :
1) Penuntut, sekretaris, dan pendamping sudah berada di ruang sidang sebelum
sidang dimulai;
2) perangkat Komisi Kode Etik Profesi Polri mengambil tempat yang telah
ditentukan di ruang sidang;
3) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri membuka sidang;
4) Sekretaris membacakan tata tertib sidang;
5) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri memerintahkan penuntut untuk
menghadapkan terduga pelanggar ke depan persidangan;
6) Ketua sidang komisi menanyakan identitas terduga pelanggar, menanyakan
kesehatan dan kesediaan Terduga Pelanggar untuk diperiksa;
7) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri memerintahkan penuntut membacakan
persangkaan terhadap Terduga pelanggar;
8) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri menanyakan kepada Terduga Pelanggar
atau pendamping apakah telah mengerti dan akan mengajukan eksepsi atau
bantahan secara lisan atau tertulis;
9) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri memberikan kesempatan kepada terduga
pelanggar atau pendamping untuk menyiapkan eksepsi/bantahan, apabila terduga
pelanggar atau pendamping menggunakan hak eksepsi secara tertulis;
10) Terduga pelanggar atau pendamping membaca eksepsi atau bantahan dan
selanjutnya menyerahkan eksepsi atau bantahan kepada Ketua Komisi Kode Etik
Profesi Polri dan penuntut;
11) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri membacakan putusan sela, apabila eksepsi
atau bantahan diterima sidang ditunda, dan apabila ditolak Sidang dilanjutkan;
12) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri memerintahkan penuntut untuk
menghadapkan saksi-saksi dan barang bukti guna dilakukan pemeriksaan;
13) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri memerintahkan Penuntut untuk
menghadapkan Terduga Pelanggar guna dilakukan pemeriksaan;
14) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri menanyakan kepada terduga pelanggar atau
pendamping, apakah akan menghadirkan saksi atau barang bukti yang
menguntungkan;
15) Penuntut membacakan tuntutan;
16) Terduga pelanggar atau pendamping menyampaikan pembelaan dan;
17) Ketua Komisi Kode Etik Profesi Polri membacakan putusan.
e. Putusan sidang.
Putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri sekurang-kurangnya memuat :
1) Waktu dan tempat putusan;
2) Identitas perangkat sidang dan pelanggar;
3) Materi persangkaan;
4) Fakta persidangan;
5) Materi tuntutan atau petitum.
6. Hak dan kewajiban terduga pelanggar dan pendamping
a. Hak dan kewajiban terduga pelanggar.
1. Terduga pelanggar berhak :
a) Menerima turunan berita acara pemeriksaan pendahuluan;
b) Menunjuk pendamping;
c) Mengajukan saksi yang meringankan;
d) Menerima salinan surat persangkaan;
e) Mengajukan eksepsi atau bantahan;
f) Menerima salinan tuntutan;
g) Mengajukan pembelaan;
h) Menerima salinan putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
i) Mengajukan banding atas putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri dan;
j) Menerima salinan putusan sidang banding
2) Terduga pelanggar wajib :
a) Memenuhi panggilan pemeriksaan pendahuluan dan sidang Komisi Kode Etik
Profesi Polri;
b) Menghadiri sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
c) Mentaati tata tertib sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
d) Berperilaku sopan santun selama pemeriksaan pendahuluan dan sidang Komisi
Kode Etik Profesi Polri dan;
e) Memberikan keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Hak dan kewajiban pendamping.
1. Pendamping terduga pelanggar berhak :
a) Menerima turunan berita acara pemeriksaan terduga pelanggar;
b) Mendampingi terduga pelanggar pada saat pemeriksaan pendahuluan dan
sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
c) Menerima jadwal pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan dan sidang Komisi
Kode Etik Profesi Polri;
d) Mengajukan pertanyaan terhadap saksi, ahli, dan terduga pelanggar yang
diajukan oleh penuntut dalam sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
e) Mengajukan saksi dan barang bukti dalam Sidang Komisi Kode Etik Profesi
Polri;
f) Mengajukan pembelaan dalam Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
g) Mengajukan keberatan kepada Komisi Kode Etik Profesi Polri atas pertanyaan
yang diajukan penuntut yang bersifat menyesatkan, menjebak, dan
menyimpulkan;
h) Menerima salinan putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri;
i) Mengajukan banding;
j) Menerima salinan putusan sidang banding; dan
k) Menerima hak atas jasa profesi.