Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rifanty Meydiana
190070100111020
IDENTITAS PASIEN
Nama :Tn. S
Usia : 47 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama : Islam
Tanggal MRS : 27 Desember 2018, pukul 20.51 WIB
Tanggal Pengamatan : 29 Desember 2018
No Registrasi : 114xxxx
Ruang : Ruang 16 IRNA II
Diagnosa Medis : Combustio grade II AB 30%
(regio wajah, kedua tangan, dan badan) + susp
trauma inhalasi
2
ASSESSMENT
ANTROPOMETRI
• BB SMRS : 71 kg
• LiLA : 30,8 cm
𝐿𝑖𝐿𝐴 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
%LiLA= 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
30,8
%LiLA= 32,2 𝑥 100%
• Hb, hematokrit dan MCH tinggi mengindikasikan hemokonsentrasi akibat luka bakar
• Leukosit tinggi mengindikasikan respon pada infeksi luka bakar
• Neutrofil tinggi mengindikasikan respon pada infeksi dan perdarahan
• Monosit & monosit absolut tinggi berkaitan dengan infeksi akibat luka bakar
• Natrium rendah mengindikasikan hipovolemia akibat luka bakar
• Kalium rendah mengindikasikan hipokalemia akibat luka bakar
(Suzan dan Andayani, 2017; Kemenkes RI, 2011)
6
FISIK KLINIS
Data 27 Desember 2018 Data 29 Desember 2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
• Total luas bakar 30%
KU Baik Baik Normal (regio wajah, kedua
Kesadaran CM CM Normal tangan, badan)
GCS 456 456 Normal • Nafsu makan menurun
Nadi 86 x/menit 60 – 100x/menit Normal
12 – 20 x/menit
RR 20 x/menit Normal
• Nyeri
Tekanan 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal • Luka bakar 30% moderate
Darah
Suhu 36,9°C 36,1 – 37,2 °C Normal • Nafsu makan menurun
Nyeri (+++++++) (-) Nyeri
7
DIETARY
Persentase 100% 100% 100% 100% • Diet makanan cair 1C via NGT
asupan Cair 1C 3x300 cc dan 2x200 cc
Interpretasi Baik Baik Baik Baik
Cair karena belum bisa
% thd kebutuhan 74% 79,6% 46,8% 85% menggerakkan mulut
9
EKOLOGI
Riwayat Personal
• Tidak ada riwayat penyakit dahulu dan keluarga
Sosial Ekonomi • Penyakit sekarang:
1. Agama islam, asal Kota Luka bakar pada kedua tangan, badan dan wajah
Malang suku Jawa karena semburan api las pukul 14.00 WIB 27
2. Pendidikan terakhir SMP Desember 2018.
3. Pekerjaan swasta Mengeluh sesak dan nafsu makan menurun diduga
berhubungan dengan trauma inhalasi
pengelasan Diagnosa awal Combustio grade II AB 45% (regio
4. Tinggal dengan istri dan anak wajah, kedua tangan, dan badan) + susp trauma
5. Pasien dan keluarga belum inhalasi
pernah dapat edukasi gizi 31 Desember 2018 evaluasi diagnosa Combustio
grade II AB 30% (regio wajah, kedua tangan, dan
badan) + susp trauma inhalasi
10
FARMAKOLOGI
11
DIAGNOSIS
NI 1.2 Peningkatan kebutuhan energi dikarenakan luka bakar
ditandai dengan leukosit, neutrofil dan monosit yang tinggi sebagai
respon infeksi dan perdarahan pada luka bakar
13
INTERVENSI
ND-1 Makanan Utama dan Snack
Tujuan:
• Memberikan makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan dengan
mempertimbangkan kondisi penayakit
• Meningkatkan pemberian protein sesuai kebutuhan
• Meningkatkan asupan makanan dan minuman pasien secara bertahap
• Memenuhi kebutuhan cairan untuk memperbaiki kondisi hipovolemi
Prinsip:
Tinggi Energi, Tinggi Protein bentuk cair 1777,1 kkal
Syarat:
• Energi diberikan tinggi sesuai kebutuhan pasien yaitu sebesar 1777,1 kkal, dengan
mempertimbangkan %TBSA, suhu tubuh dan juga hari setelah kebakaran.
• Protein diberikan tinggi 25% sesuai perhitungan kebutuhan yaitu sebesar 111 gram
• Lemak diberikan cukup 25% atau sebesar 49,4 gram
• Karbohidrat diberikan cukup 50% atau sebesar 222,13 gram
• Vitamin A 30mg/hari , vitamin C dan E 1.5xAKG, serta Zn diberikan karena
bermanfaat dalam penyembuhan luka
• Makanan bentuk cair diberikan 3x300 ml dan 2x200 ml
(Krause, 2017; NSW Statewide Burn Injury
Service, 2011; Rousseau et al, 2013) 15
ND-1 Makanan Utama dan Snack
Perhitungan Kebutuhan Energi
Energi :
• Harris Benedict
BMR = 66 + (13,7 BB) + (5 TB) – (6,8 x usia)
= 66 + (13,7 x 67,9) + (5 x 175,4) – (6,8 x 47)
= 66 + 930 + 877 – 319,6
= 1553,4 kkal
• Toronto Formula
TEE = [-4343 + (10,5 x TBSA) + (0,23 x intake past 24hour) + (0,84 x BMR Harris Benedict)
+ (114 x T(◦C)) – (4,5 x days post-burn)] x FA
TEE = [-4343 + 315 + 302,7 + 1304,8 + 4206,6 – 9] x 1
= 1777,1 kkal
Protein : 25% x 1777,1 kkal : 4 kkal = 111 gram
KH : 50% x 1777,1 kkal : 4 kkal = 222,13 gram
Lemak : 25% x 1777,1 kkal : 9 kkal = 49,4 gram
Cairan : 3ml x %TBSA x BB
(Krause, 2017; NSW Statewide Burn
: 3 ml x 30 x 67,9 = 6.111 ml = 6,1 L Injury Service, 2011) 16
RC-1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
17
MONITORING &
EVALUASI
Indikator Target Metode Waktu
Dietary
FH 1.1 Intake energi Asupan meningkat
24-hour recall Setiap hari
FH 1.5 Intake makronutrien (KH, mencapai 100%
protein, lemak)
Biokimia
BD 1.6 Profil inflamasi (leukosit, Setiap ada data
Mencapai normal Melalui hasil lab
monosit, neutrofil) terbaru
BD 1.2 Profil elektrolit (Na, K)
Ekologi Review materi dan
Pengetahuan meningkat Saat pelaksanaan
FH 4.1 Pengetahuan makanan dan Tanya jawab
minimal 80% edukasi
gizi keluarga
19
“
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik
Mahan,L.K dan Raymond, J.L. 2017. Krause’s Food & The Nutrition Care Process. Missouri: Elsevier
Midland Burn Operational Delivery Network. 2015. The Nutrition and Dietetic Journey for the Burn
Injured Patient within the Midland Burn Care Network.
NSW ACI. 2011. Clinical Practice Guideline Nutrition Burn Patient Management. Burn Injury Service
Suzan, R dan Andayani D.E. 2017. Tatalaksana Nutrisi Pada Pasien Luka Bakar Listrik. JMJ Vo. 5
No 1
Rousseau, A.F et al. 2013. ESPEN endorseed recommendations: Nutritional Therapy in Major Burns.
Clinical Nutrition 32; 497-502
20